How It Works

OUR HISTORY

Ingin Membantu Yayasan / Panti

  • Anda dapat memilih yayasan/panti melalui mobile apps atau melalui website
  • Pilih bantuan yang ingin anda berikan. Misalnya akan menyumbangkan uang ke yayasan tersebut.
  • Isi form, lalu transfer ke rekening “Yayasan Tabur Kasih” sejumlah nilai yang dipilih
  • Dalam 2 hari kerja kami akan menyalurkan bantuan tersebut ke Yayasan yang anda pilih

Anda juga dapat membantu bukan hanya berupa uang, tetapi juga dengan memastikan apakah yayasan tersebut masih beroperasi atau tidak, melakukan foto. sharing ke media sosial, dan memberikan komentar.

Dengan demikian, pengunjung lain dapat memperoleh informasi yang lebih baik dengan bantuan anda.

FREE SHIPPING

Mauris fermentum dictum magna. Sed laoreet aliquam leo. Ut tellus dolor, dapibus eget, elementum vel, cursus eleifend, elit. Aenea

SAVE YOUR MONEY

Mauris fermentum dictum magna. Sed laoreet aliquam leo. Ut tellus dolor, dapibus eget, elementum vel, cursus eleifend, elit. Aenea

BEST CUSTOMER SUPPORT

Mauris fermentum dictum magna. Sed laoreet aliquam leo. Ut tellus dolor, dapibus eget, elementum vel, cursus eleifend, elit. Aenea

A WONDERFUL TEAM

Diskusi dengan Founder Yayasan Rumah Tumbuh Harapan (Rumah RUTH)

https://youtu.be/Ojt-BqYIx44

Diskusi savemillions (Mico Wendy & Angelique Handoko) dengan Rumah Ruth (Charles Wong & Devi Sumarno). Rumah Ruth didirikan sejak 2011 oleh pasangan Charles Wong dan Devi Sumarno. Yayasan Ruth menjadi rumah singgah bagi wanita-wanita dengan kehamilan yang tidak diinginkan. Sampai saat ini, Rumah Ruth sudah menolong lebih dari 200 wanita dan menyelamatkan sekitar 200 bayi dari percobaan aborsi. Visi dan Misi Rumah RUTH: 1. Stop Aborsi Melayani dan membina wanita-wanita yang tidak diinginkan kehamilannya akibat kekerasan dan hubungan di luar pernikahan dan mencegah terjadinya aborsi dengan memberikan pengertian. 2. Pembinaan. Menanamkan dan mengarahkan jiwa-jiwa ini kepada pikiran yang selaras dengan kebenaran. 3. Kemandirian. Mendewasakan wanita-wanita yang dilayani sehingga mereka menjadi mandiri terutama mereka yang memilih menjadi orang tua tunggal. 4. Penyuluhan Memberikan penyuluhan pencegahan bahaya aborsi dan dampaknya ke sekolah-sekolah, kampus-kampus, gereja-gereja dan komunitas umum.

Liputan MetroTV - Yayasan Gerasa

Pada Natal 2020 ini, di acara Kick Andy ada dibahas mengenai yayasan gerasa (https://savemillions.org/donasi/yayasan-gerasa-2/).

https://www.metrotvnews.com/play/bzGCp51R-menebar-kasih-tuhan-1

Semoga acara tersebut dapat membuat teman-teman lebih mengetahui mengenai yayasan Gerasa.

Ibu Ferra Menajang - Ketua Yayasan Gerasa

10 Desember 2020

Pada 10 Desember 2020, kami menyerahkan sumbangan dari salah satu donor kami ke: Yayasan Rumah Pemulihan Permata

Bu Elli dan Bu Hilda
Bu Elli dan Bu Hilda

Barang-barang kebutuhan sehari-hari senilai Rp 2.000.000 (permintaan sumbangan dalam bentuk barang sesuai dengan permintaan donatur).

Terima kasih untuk donatur yang sudah menyumbang ke yayasan tersebut.

Penyampaian Sumbangan dari Donatur

Penyampaian sumbangan dari donatur Savemillions kepada Yayasan Rumah Pemulihan Permata (Noah). 10 November 2020.

Kunjungan Savemillions ke Yayasan Pemulihan Permata "Noah" - Cimahi

Yayasan yang melayani jompo (panti jompo), terletak di Cimahi. Tim Savemillions pada 10 November 2020 mengunjungi Yayasan Noah. Selain menyampaikan sumbangan dari donatur savemillions, juga berkesempatan berbincang-bicang dengan pengurus yayasan Bu Hilda. Buat yang tergerak menyumbang bisa ke: https://savemillions.org/donasi/rumah... atau ke lokasi: Jl Karyahakti.rt,05/rw16, kp.pasir kiara. Kapling.bpk.chepi. Cipageran. Cimahi Utara. https://www.youtube.com/watch?v=u_OsvVQV6VI&feature=youtu.be

Video Give for Good

Apa sih "Give for Good"? https://youtu.be/2rpDf9LerTk #GiveforGood is a collaborative fundraising campaign initiated by StudentsCatalyst and AIESEC to help the older age groups. We are using savemillions.org as our fundraising platform, and 100% of the raised fund will be donated in the form of daily needs to several nursing homes in Java. https://giveforgood.savemillions.org/

Kerjasama dengan StudentCatalyst - AIESEC

SaveMillions bekerjasama dengan StudentCatalyst untuk mencari donasi bagi panti jompo. Pada saat virus corona (covid-19) mewabah ke mana-mana, salah satu yang sangat membutuhkan bantuan dari kita adalah orang-orang tua. Salah satunya karena tingkat kematian orang yang berumur lebih tua lebih besar dibandingkan dengan orang muda. Karenanya rekan Student Catalyst merasakan perlunya menggalang dana untuk membantu mereka. Penggalangan dana ini dilakukan sampai 30 April 2020. Dengan target pencapaian Rp 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah). Silahkan mengunjungi pagenya: http://giveforgood.savemillions.org.

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 24 Agustus 2016 Ke Yayasan Beribu

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS RABU 24 AGUSTUS 2016 KE YAYASAN BERIBU

Yayasan Beribu 3

Foto 1. Dari kiri ke kanan. Ibu. Ade Siti Djaenab (Sekertaris Yayasan Beribu) dan Bpk. Ali Maftuh, S.Pd (Ketua RPA). Yayasan Beribu, Jl. BKR No. 1  Bandung

Yayasan Beribu adalah organisasi Sosial yang bergerak di bidang pendidikan, Rumah Perlindungan Anak, dan pembinaan orang tua anak jalanan. Merasa dan menyadari bahwa pendidikan merupakan suatu faktor yang penting bagi pembentukan manusia yang utuh seperti kita harapkan.

“Yayasan Bersekolah Pada Ibu” disingkat “Yayasan Beribu” didirikan oleh 12 organisasi wanita, pada Tanggal 17 April 1951 di Bandung. Mengapa dinamakan “ Yayasan Bersekolah Pada Ibu” ? Pada waktu negara kita kekurangan sekolah dan kuarngnya guru atau tenanga pengajar, maka timbullah gagasan para beberapa ibu-ibu dan organisasi wanita yang ada dikota Bandung antara lain Ny. M.E. Saleh, Ny, Marsman, Ny. Ema Puradireja, dengan gagasan untuk memperkecil kekurangan yang ada tadi maka didirikanlah sekolah-sekolah dilingkungan kota Bandung yang guru-gurunya terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang berpendidikan dan masih mempunyai waktu luang untuk mencerdaskan anak bangsa dari keterbelakangan.

Dari gagasan inilah muncul nama “ Bersekolah Pada Ibu” dalam bentuk Yayasan seperti yang telah dijelaskan diatas. Gerak langkah yaayasan beribu yang masih eksis sampai saat ini yang sudah usia 62 tahun, sehingga Yayasan beribu banyak mengalami perubahan didalam lingkup pendidikan maupun kepengurusan didalam tubuh Yayasannya sendiri menginggat perubahan taman semakin berkembang, oleh karena itu demi mempertahankan nama Yayasan BERIBU perkembangan zaman dinegeri ini harus diikuti dan terus berusaha untuk maju. Selain itu didalam perjalan panjang Yayasan Beribu juga mengalami bermacam-macam kesulitan dan tk luput dari rintangan. Dengan harapan semoga semuanya dapat menjadi motifasi bagi generasi penerus yayasan beribu.

Struktur Pengurus Pembina: (1). Ira Irawan Adjidarmo. (2). Miriam Widati Widodo. (3). Abdul Rahman Saleh. Ketua Yayasan: Dr. Masnipal, M.Pd. Sekertaris: Ade Siti Djaenab. Bendahara: Ellysabeth Suwaljiman. Pengawas: (1). Widya Santi Saleh. (2). Drs. Abdul Azis Saleh. (3). Laksono Widodo. Kepengurusan: Ketua RPA            : Ali Maftuh, S.Pd. Sekertaris              : Asih Nurcahyaningsih, S.Pd Bendahara             :Eti Nurhayati, S.Pd.I. Ketua PGTK          : Drs. MIF Baihaqi, M.Si. Sekertaris              : Rita Siti Mariam, S.pd. Bendahara             : Iis Sri Wahyuni : Pengawas TK/SD : Arif Hakim, M.Pd

Berikut ini adalah perkembangan Yayasan Beribu, yaitu gambaran kegiatan secara singkat:

Yayasan Beribu

Foto 2. Yayasan Beribu Jl. Jurang, Bandung.

1. Kegiatan Pelayanan Usaha Kesejahteraan Sosial

Sesuai dengan progam kerja Yayasan Beribu yang dibuat tahun demi tahun kegiatannya senantiasa berkisar sekitar dunia pendidikan. Baik pendidikan anak maupun pendidikan orang tua. Hasil yang telah dicapai sampai saat ini walau sudah memuaskan masyarakat dan anak didik, tapi semua itu tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena dalam pelayanan kepada masyarakat Yayasan Beribu tidak terlepas dari perkembangan dan peran serta masyarakat lingkungan itu sendiri.

Adapun kegiatan-kegiatan Yayasan Beribu yang masih eksis sampai saat ini meliputi : (1). Menyelengarakan Sekolah Anak Jalan dari beberapa tingkatan usia. (2). Penyelenggaraan Sekolah Dasar dan Taman Kanak-Kanak. (3). Penyelengarakan Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak (PGTK/LP3S). Menyajikan Alat-alat Permainan Edukatif (APE) . (4). Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan orang tua murid. (5). Pembinaan terhadap Orang Tua Anak Jalan dalam bidang Usaha Kelompok.

A. Penyelengaraan Sekolah Anak Jalan

Penyelengaraan sekolah anak jalanan ini bermaksud untuk mencerdaskan anak bangsa dari buta aksara dan angka, menbantu progam pemerintah khususnya kota Bandung dan umumnya pemerintah pusat yang menpunyai cita-cita bebas dari anak jalanan, di dalam kegiatan ini Yayasan Beribu selalu mengedepankan pendidikan karakter dan pembelajaran secara umum yang mengikuti acuan dari Dinas Pendidikan didalam pelaksaaan pembinaan ini, Yayasan Beribu masih banyak mengalami hambatan dan kendala dari berbagai lini. Harapan Yayasan Beribu semoga dinas sosial selaku pembawa mandat dari pemerintah bisa membantu dari segi moril maupun matriel. Sehingga terbentuk hubungan antara semua kalangan yang ada di Bandung, apa yang dicita-citakan masyarakat kota Bandung bisa tercapai dengan sukses dan mengangkat derajat martabat anak bangsa. Yang bisa mengikuti pendidikan layaknya anak bangsa lainnya.

Sekolah ANJAL dibawah penanggung jawab Yayasan Beribu ini bertempat di Jl. Jembatan Opat No. 1 Kiaracondong, Kel. Kebon Gedang. Yang sudah berjalan selama 2 tahun yang dibantu oleh para mahasiswa dari berbagai Universitas yang ada Bandung, seperti UIN SUNAN GUNUNG JATI, STIKES DHARMA USADA, UNPAD, UPI, PGTK YAYASAN BERIBU, guru relawan dari Yayasan Beribu dan para masyarakat lingkungan Kiaracongdong.

Yayasan beribu 7yayasan beribu 9yayasan beribu 11yayasan beribu 8

Foto3-6. Anak-anak jalanan Yayasan Beribu di sekolah anak jalanan Yayasan Beribu, Kiaracondong, Bandung.

B. Penyelengaraan Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak

Yayasan Beribu memiliki 2 (dua) Sekolah Dasar dan 4 (empat) Taman Kanak-Kanak, semuanya berada di Bandung dan melayani sebagian besar anak-anak dari kalangan yang tingkat sosial ekonominya bermacam-macam dan ada juga bahkan dibawah garis kemiskinan. (1). Sekolah Dasar: a). Sekolah Dasar Yayasan Beribu di Jl. BKR No.1Kel, Cijagrak, Kec. Lengkong, Bandung. b). Sekolah Dasar Yayasan Beribu di Jl. Jembatan Opat No.1 Kiaracondong, Kel. Kebon Gedang, Kec, Batununggal, Bandung. (2). Taman Kanak-kanak: a). Taman Kanak-Kanak Yayasan Beribu di Jl. BKR No. 1 Bandung. b). Taman Kanak-kanak Yayasan Beribu di Jl. Jembatan Opat No. 1 Bandung. c). Taman Kanak-kanak Yayasan Beribu di Jl. Jurang No. 60 Bandung. d). Taman Kanak-Kanak “ Kasih Sayang Ibu” di Gang. Sastra No. 95/166 B Ciumbuleuit, Bandung.

Bagi anak-anak didik Yayasan Beribu yang datangnya dari kalangan yang tingkat sosial ekonominya rendah diambil kebijaksanaan untuk menentukan uang sekolahnya serendah mungkin, bahkan bagi anak didik yang hidupnya dibawah garis miskinan dibebaskan dari pembayaran apapun. Tapi semua itu tidak lepas dari peran serta masyarakat setempat dan para orang tua murid yang selalu diajak musyawarah. Untuk menjaga kebersihan, Yayasan Beribu mempunyai penjaga sekolah disetiap sekolah, juga melibatkan orang tua dalam mengurus kesehatan lingkungan sekolah masing-masing. Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak Yayasan Beribu juga menjalin hubungan harmonis dengan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan dan Puskesmas setempat. Dan pada waktu-waktu tertentu yang telah ditentukan kedatangan dokter gigi untuk mengadakan pemeriksaaan gigi anak-anak atau memberi pelajaran pada anak didik Yayasan Beribu.

C. Penyelengaraan guru Taman Kanak-kanak (PGTK)

Pendididkan guru Taman Kanak-kanak ini diadakan untuk ibu-ibu serta anak anak lulusan SMA Sederajat yang berminat menjadi guru Taman Kanak-kanak, yang nantinya dapat menyumbangkan tenaganya dibidang pendidikan anak demi mencerdaskan bangsa dan negara serta dapat meningkatkan keterampilan dalam mendidik anak-anaknya/ keluarganya sendiri.

Pendidikan Guru TamanKanak-Kanak (PGTK) ini didirikan pada tahun 1952 yang dulu dinamakan KPGTK dijalan Cipaganti No. 59 yang sampai saat ini masih eksis di JL. BKR No. 1 Bandung. PGTK Yayasan Beribu adalah merupakan pelopor pendidikan calon guru Taman Kanak-kanak di Indonesia sampai saat ini sudah banyak meluluskan warga belajarnya yang sekarang sudah menjadi guru di Taman Kanak-kanak yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan adanya perubahan dan tuntutan zaman maka PGTK Yayasan Beribu yang tadinya proses belajar mengajarnya selama 1 tahun sekarang sudah menjadi 2 tahun ( kesetaraan). Selama 2 tahun warga belajar harus menyelesaikan tugas-tugas dan ujian akhir yang diselenggarakan oleh yayasan dengan menempuh ujian teori dan praktik, maka warga belajar bisa dinyatakan LULUS kalau sudah memenuhi kreteria dan nilai Ujian Teori atau Ujian Praktek. Demikian warga belajar Yayasan Beribu akan mendapatkan ijazah yang disahkan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung dan ketua Yayasan Beribu. Yang dapat dipergunakan untuk peganggan sebagai seorang guru Taman Kanak-Kanak yang berwenang penuh.

Berikut ini adalah isi kurikulum yang meliputi 30 Bidang Study:

NO BIDANG STUDY PENGAJAR
1 Ilmu mendidik dan Didaktik  Wahjoeti Marjono
2 Konsep dasar PAUD Dr.  Masnipal M.Pd.
3 Psikologi Perkembangan anak Drs. MIF Baihaqi, M.Si.
4 Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran PAUD Ati Riswati
5 Met pengembangan Kognitif dan sains Elly Analia
6 Met. Pengembangan bahasa (Bercerita, Bernyanyi & Sandiwara Boneka) Popong Mulyati, S.Pd
7 Met. Pengembangan Emosi, Sosial, dan Pembiasaan Sikap Prilaku Rita siti Mariam, S.Pd.
8 Met. Pengembangan fisik motorik & gerak lagu Dian Harliyani, S.Pd.
9 Met. Pengembangan Moral, Nilai-nilai Agama dan disiplin Dra. Hj. Sunarsih, M.Pd.
10 Met. Permulaan membaca dan menulis Onyas Rohayati, S.Pd.
11 Bermain dan Permainan anak Elly Analia
12 Ketrampilan seni musik untuk anak Grace ananta irlanari, S.Pd.
13 Seni keterampilan untuk anak Dr. Masnipal, M.Pd.
14 Keterampilan seni tari untuk anak Sutarti, S.Pd.
15 Evaluasi pembelajaran Rita Siti mariam. S.Pd.
16 Met. Bahasa Inggris untuk anak Sus Sundari, S.Pd.
17 Kesehatan dan Gizi untuk anak Selvi Silvianti. AMG.
18 Ekspresi dan seni rupa menggambar Muhtar Apin
19 Pengembangan media dan sumber belajar anak usia dini Dr. Masnipal, P.Pd.
20 Kompetensi mengajar Dr. Masnipal, M.Pd.
21 Bimbingan permasalahan anak Siti Suhaitiyah, S.Pd.
22 Pendidikan lingkungan, sosial, budaya, tehnologi Sahli, S.Pd.
23 Pembelajaran komputer untuk anak Grace ananta irlanari, S.Pd
24 Psikologi pendidikan anak usia dini Moh. Ariez M.Si.
25 Manajemen PAUD Dra. Hj. Sunarsih, M.Pd.
26 Pembentukan sikap dan prilaku guru Wahjoeti Marjono
27 Penyusunan karya ilmiah Drs. MIF Baihaqi, M.Si.
28 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dr. Masnipal, M.Pd.
29 Tugas akhir TIM
30 Praktek mengajar TIM Penguji

D. Menyediakan Alat Permainan Edukatif (APE)

Usaha pengembangan APE Yayasan Beribu mempunyai tujuan pokok yaitu : (1). Memperkenalkan serta menyajikan APE kepada masyarakat. (2). Memberi kesempatan bekerja serta berproduksi kepada keluarga terampil dan anak-anak putus sekolah. (3). Mencari dana untuk membantu kas Yayasan Beribu.

Sasaran yang dituju adalah meningkatkan kesadaran orangtua dan guru-guru Taman Kanak-Kanak akan pentingnya alat-alat permainan yang memiliki unsur pendidikan bagi anak-anaknya untuk menjadikan mereka manusian yang cerdas, terampil/kereatif, dapat berkembang secara harmonis dan meningkatkan motorik halus dan motorik kasarnya sehingga anak bisa berkembang dengan baik. Cara-cara menyajikan APE melalui : a). Showroom 1. Jl. BKR No. 1 Bandung. Telp, 022.7308323. b). Showroom 2. Jl. Jurang No. 60 Bandung. Telp, 022.82062978. c). Mengikuti pameran-pameran. d). Mengadakan ceramah-ceramah/ sosialisasi kesekolah TK.

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions ke Yayasan Beribu, Rabu 24 Agustus 2016. – (Savemillions).

 

Kunjungan Survey Savemillions Senin 22 Agustus 2016 Ke Yayasan Pengembangan Anak Indonesia (Bimba Aiueo) Bandung

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS SENIN 22 AGUSTUS 2016 KE YAYASAN PENGEMBANGAN ANAK INDONESIA (BIMBA AIUEO) BANDUNG

Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 5

Foto 1. Dari kiri ke kanan. Ibu. Rina Marlina (Tenaga pengajar Bimba AIUEO) dan Ibu. Ratih Suryati.

Yayasan Pengembangan Anak Indonesia berpusat di Jakarta, tepatnya di Gedung Bank Windu Lt. III, Jl. S. Parman Kav. 92 Slipi, Jakarta Barat. Pelayanan yayasan ini yang sudah dikenal adalah Bimba AIUEO. Saat ini sudah membuka cabang lebih dari 1000 unit di seluruh Indonesia.

Kunjungan Savemillions ke Cabang Bimba AIUEO Yayasan Pengembangan Anak Indonesia Jl. Gagak No. 41 Bandung diterima oleh Ibu. Ratih Suryati dan Ibu. Rina Marlina. Menurut Ibu. Ratih, hubungan beliau dengan yayasan saat ini yaitu hubungan kemitraan yang mana kemitraan tersebut dibeli dari pihak yayasan. Gedung Bimba AIUEO di Jl. Gagak No. 41 masih berstatus kontrak. Ini dikelola dan akan terus dikembangkan disesuaikan dengan ketersediaan tenaga pengajar dan anak-anak yang dipercayakan oleh orang tuanya untuk belajar di Bimba AIUEO. Sekarang ada enam belas orang anak yang dilayani.

Kegiatannya antara lain: bernyanyi, berdialog, bercerita, tebak kata, tarik garis, membaca, menulis, berhitung, mewarnai, bermain puzzle, pentas baca dan lain-lain. Program yang ditawarkan yaitu: (1). Level 1: Membaca kata sederhana. (2). Level 2: Membaca cerita pendek. (3). Level 3: Menulis kalimat sederhana. (4). Membuat karangan pendek.

“Kalau hanya bisa baca itu biasa tapi kalau punya minat baca itu luar biasa”. – Yayasan Pengembangan Anak Indonesia, Bimba AIUEO.

Bimba AIUEO merupakan tempat bimbingan minat baca dan belajar bagi anak usiatiga sampai dengan enam tahun. Tujuan utama didirikannya lembaga ini yaitu membimbing anak agar memiliki minat baca dan belajar secara intrinsik. Metode yang digunakan di sini adalah MBA-AIUEO yang adalah gabungan antara Fun Lerning, Small Step Systemmdan Individual System. Melalui Bimba AIUEO dipercaya dapat meningkatkan kemampuan baca pada anak-anak secara luar biasa. Dengan keyakinan tersebut maka lembaga memberikan garansi bahwa anak usia tiga tahun hanya dalam tujuh puluh dua jam melalui belajar membaca di kelas sudah dapat membaca mahir tanpa harus ada bantuan lagi di rumah.

Bimba AIUEO mengajak masyarakat untuk menumbuh kembangkan minat membaca dan belajar pada anak-anak sejak usia dini. Kehadiran dari Bimba AIUEO adalah sebagaisuatu bentuk keprihatinan terhadap kemapuan membaca. Karena menurut laporan Bank dunia dan study international association for the education avhievement di Asia Timur, kemampuan membaca anak Indonesia berada pada tingkat terendah dengan skor 51,7 dibandingkan dengan Filipina yang skornya 52,6, Thailand skornya 65,1, Singapura skornya 74,0 dan Hongkong 75,5. Hal ini menimbulkan kesadaran akan pentingnya Bimba AIUEO untuk menanggulanginya.

Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 16Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 7Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 8Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 12Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 11Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 10Yayasan Pengembangan Anak Indonesia. Bimba AIUEO 13

Kehadiran Bimba AIUEO selain karena keprihatinan atas kemampuan membaca, juga didasari oleh pertimbangan-pertimbangan berikut: (1). Banyaknya Mata Pelajaran di SD: Anak-anak menerima mata pelajaran Bahasa Indonesia, Agama, PPKN, Penjaskes, Kertangkes, Matematika, Bahasa Inggris dan lain-lain yang manajikalau anak tidak dipersiapkan dengan baik sejak dini maka proses belajar mengajar di sekolah akan menjadi beban bagi mereka sendiri. Apalagi sebagian besar anak-anak yang pada dasarnya memiliki anggapan belajar adalah beban dan mereka kurang berminat mendapatkan tugas dari sekolah. (2). Dampak negatif media TV: Sebagai media hiburan TV merupakan sarana hiburan yang menarik tetapi mempunyai potensi yang negatif terhadap perkembangan anak dan kemungkinan untuk menjadi budaya pasif dan komsumtif bagi anak-anak. (3). Kondisi yang seharusnya Golden Age atau Critical Periode: Menurut para pakar pendiddikan usia tiga sampai dengan enam tahun merupakan periode emas (Golden Age) dan ada juga yang mengatakan Critical Periode. Maksudnya adalah pada periode ini sangat penting memberikan stimulasi pada anak agar tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara maksimal,sebab periode ini tidak bisa dikembalikan lagi. (4). Dunia anak adalah bermain: Bermain adalah hak anak-anak yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena kegiatan ini sangat menyenangkan bagi mereka. Kegiatan anak seperti bermain ayunan, tebak huruf dan kata, juga lari-larian. Membaca, menulis dan berhitung juga dapat dikemas menjadi suatu kegiatan bermain bagi anak. (5). Hak Belajar, bukan wajib belajar: Pemerintah dan orang tua tidak seharusnya menyediakan sara belajar agar anak-anak menyukai belajar, sebab belajar sudah merupakan hak anak. (6). Harus sesuai kemauan dan kemampuan: Dalam proses belajar, terutama untuk kanak-kanak, setelah anakada kemauan barulah boleh diberikan materi yang sesuai dengan kemampuan. Sehingga proses belajar bisamenjadi efektif.

Kehadiran Bimba AIUEO menjadi solusi dengan metode MBA-AIUEO: (1). Fun Learning: Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam busana yang menyenangkan, yaitu bermain sambil belajar. (2). Small Step System: Seluruh kegiatan terdiri dari potongan tema kecil yang berkesinambungan, sehingga anak dapat dengan mudah mengikuti kegiatan bermain sambil belajar. (3).Individual System: Proses pembelajaran berpusat pada anak sehingga anak menjadi subyek bermain sambil belajar, bukan sebagai obyek.

Demikian sedikit kisah pelayanan Yayasan Pengembangan Anak Indonesia dari ibu. Ratih Suryati dan ibu. Rina Marlina saat kunjungan survey Savemillions. – (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions 12, 15, 19 Agustus 2016 Ke Yayasan Andana Warih Bandung

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS 12, 15, 19 AGUSTUS 2016

KE YAYASAN ANDANA WARIH BANDUNG

Yayasan Andana Warih 5 Yayasan Andana Warih Bandung beralamat di Jl. Hj. Wasid No. 33 Bandung. Didirikan dengan akte notaris tertanggal 27 September 1967. Yayasan ini berpusat di Jakarta dan memiliki cabang di beberapa kota di pulau Jawa. Salah satu bentuk pelayanannya adalah di bidang pendidikan khusus tingkatan Taman Kanak-kanak, TK Sinar Nyata. Waktu belajar dimulai pukul 08.00 s/d 11.00 WIB.

“Siapakah Tuhanmu? Apa Agamamu? Siapakah nabimu? Apakah kitabmu? Tuhanku adalah Allah. Agamaku Islam. Nabiku nabi Muhammad. Kitabku Al-Quran.” – Yayasan Andana Warih, TK Sinar Nyata.

Visi: Mencetak generasi cerdas dan taat serta mewujudkan insan yang kreatif, mandiri, sehat dan berbudi luhur.

Misi: (1). Mengembangkan daya kreatif dan kompetensi dasar melalui pembelajaran. (2). Memberikan pembiasaan kepada anak untuk melayani dan mengatasi permasalahannya sendiri. (3). Membiasakan anak peka terhadap kebersihan, kesehatan diri sendiri dan lingkungan. (4). Membiasakan berperilaku yang baik dan meneladani sikap yang positif. (5). Membiasakan pengamalan seperti berwudhu, sholat dan berdoa. (6). Memberikan bekal pengetahuan dasar yang berwawasan ilmu pengetahuan, agama dan teknologi.

Yayasan Andana Warih 21Yayasan Andana Warih 26Yayasan Andana Warih 36Yayasan Andana Warih 17Yayasan Andana Warih 38Yayasan Andana Warih 58Yayasan Andana Warih 18Yayasan Andana Warih 44Yayasan Andana Warih 37Yayasan Andana Warih 19

Metode Pembelajaran yang diterapkan, antara lain: (1). Bercerita: Cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. (2). Demonstrasi: Untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk membuat atau melakukan sesuatu. (3). Bercakap-cakap: Percakapan berupa tanya jawab antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain. (4). Pemberian tugas: Untuk memberi pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok. (5). Sosio drama/ bermain peran: Untuk mengembangkan daya khayal atau imajinasi, kemampuan berekspresi, dan kreativitas anak yang terinspirasi dari tokoh-tokoh atau benda-benda yang ada di dalam cerita. (6). Karyawisata: Kunjungan secara langsung ke objek-objek di lingkungan kehidupan anak yang sesuai dengan tema yang sedang dibahas. (7). Projek: Tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang diberikan oleh pendidik kepada anak, baiksecara individu atau berkelompok dengan menggunakan objek alam sekitar maupun kegiatan sehari-hari. (8). Eksperimen: Pemberian pengalaman nyata kepada anak dengan melakukan percobaan secara langsung dan mengamati hasilnya.

Contoh 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)

Usia                           : 4-5 Tahun Semester/ Minggu :1/2 Tema                         : Diriku Sub Tema                 : Tubuhku

(1). Tanganku: (a). Bercakap-cakaptentang tangan. (b). Bernyanyi tanganku ada dua. (c). Bermain lempar tangkap bola. (d). Menjiplak jari tangan. (e). Praktek mencuci tangan.

(2). Telingaku: (a). Bercakap-cakap tentang fungsi telinga. (b). Bermain pesan berantai. (c). Bermain tebak-tebakkan suara. (d). Membuat telepon dengan tempat es krim.

(3). Menggosok gigi: (a). Bercerita sakit gigi. (b). Bernyanyi sakit gigi. (c). Bermain maze pergi ke dokter gigi. (d). Mewarnai lambang bilangan sesuai jumlah gambar sakit gigi. (e). Menggosok gigi bersama.

(4). Aku bangga dengan tubuhku: (a). Bernyanyi lagu aku. (b). Mengamati bagian tubuh. (c). Bercakap-cakap bagian tubuh yang harus dijaga. (d). Mewarnai gambar anak.

Contoh 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH):

Usia                           : 4-5 Tahun. Semester/ Minggu : 1/1 Tema/ Sub Tema/ Sub sub Tema : Diriku/ Identitasku Hari/ Tanggal         : Senin/ 8 – 8 – 2016 Kompetensi Dasar : 1 . 1 – 1 . 2 . 2 . 5 . 2 . 6

Indikator Pencapaian Pembelajaran : (1). Anak mau berinteraksi dengan teman. (2). Anak berperilaku hidup bersih. (3). Anak mau bertanya. (4). Anak dapat menceritakan gambar yang dibuat.

Langkah Kegiatan: (1). Pembukaan: a). Berbaris, menyanyi. b). Salam, berdoa. c). Absensi. (2). Inti: a). Mengamati: Anak mengamati kartu nama, anak mengamati foto dalam kartu nama. b). Menanya: Guru memberi dukungan agar anak mau bertanya tentang apa yang sedang diamatinya. c). Mengumpulkan informasi menalar dan mengomunikasikan: Guru menunjukkan kartu nama anak-anak satu kelas dan mempersiapkan kegiatan yang akan dilakukan. d). Mengamati: Sudut alam sekitar, sudut membangun. e). Menghitung benda: e.1). Kegiatan 1: Bermain yang mana namaku:Guru menyebut satu nama anak kemudian anak tersebut berdiri di depan kelas. Kemudian anak yang lain menyebutkan nama anak yang berdiri di depan kelas sambil memperlihatkan kartu namanya. e.2). Kegiatan 2: Menceritakan gambar yang dilihat, anak membuat gambar sesuai keinginannya, dan anak menceritakan gambar yang dibuatnya. f). Sudut pembangunan: Bermain puzzel ayam, menyusun puzzel orang. g). Sudut budaya: Merobek bentuk dan menggunting bentuk orang. (3). Istirahat, makan dan bermain: Mencuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan. (4). Penutup: Menyanyi lagu, diskusi tentang kegiatan satu hari, berdoa, salam.

Contoh 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH):

Usia                           : 4-5 Tahun. Semester/ Minggu : 1/1 Tema/ Sub Tema/ Sub sub Tema : Diriku/ Identitasku Hari/ Tanggal         : Selasa/ 19 – 8 – 2016 Kompetensi Dasar : 2 . 12 – 3 . 5 . 4 . 5 . 3 . 11

Indikator Pencapaian Pembelajaran: (1). Memiliki sikap percaya diri, taat pada aturan, mandiri, tanggung jawab.(2). Menyebut alamat rumah. (3). Mengucap syair. (4). Mewarnai rumah.

Media/ sumber Belajar: Gambar rumah, lembar kerja, crayon, syair, sapu, dan alat-alat kebersihan.

Langkah Kegiatan: (1). Pembukaan: Berbaris: a). Berbaris, menyanyi. b). Salam, berdoa. c). Absensi. (2). Inti: a). Mengamati: a.1). Anak mengamati gambar rumah dengan cermat. a.2). Anak mengamati alat-alat kebersihan yang dipakai di rumah. b). Menanya: Guru memberi dukungan agar anak mau bertanya tentang apa yang diamatinya. c). Mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan. d). Mengamati: Sudut alam sekitar, sudut rumah tangga. e). Menghitung benda: e.1). Kegiatan 1: Bercakap-cakap tentang rumah: Anak mengamati gambar rumah yang diperlihatkan guru, guru membicarakan tentang rumah, anak dan guru bercakap-cakap tentang rumah. e.2). Kegiatan 2: Mewarnai gambar rumah: Anak-anak menggambar rumah dan anak-anak mewarnai gambar rumah. f). Sudut pembangunan: Bermain puzzel ayam, menyususn puzzel rumah. g). Sudut budaya: Merobek bentuk. (3). Istirahat, makan dan bermain: Mencucitangan, berdoa sebelum dan sesudah makan. (4). Penutup: Menyanyi lagu, diskusi tentang kegiatan satu hari, berdoa, salam.

"Ulat sumeh agawe renane wong akeh". - Yayasan Andana Warih

Yayasan Andana Warih 32Yayasan Andana Warih 34Yayasan Andana Warih 33Yayasan Andana Warih 16Yayasan Andana Warih 31Yayasan Andana Warih 55Yayasan Andana Warih 53Yayasan Andana Warih 45Yayasan Andana Warih 47Yayasan Andana Warih 54Yayasan Andana Warih 56

Dari tiga kali kunjungan survey ini dibuatlah cukup dokumentasi yang sedikit banyaknya dapat memberikan gambaran seperti apa Yayasan Andana Warih dan pelayanannya, serta kontribusi yang dapat diberikannya pada masyarakat. Sampai dengan saat ini bantuan donasi dari berbagai pihak yang dengan ridho mau berbagi berkah masih tetap dibutuhkan. – (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Juli 2016 Ke Yayasan Pembinaan Dan Asuhan Bunda (Ypab) Pondok Balita Ade Irma Nasution

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS JULI 2016 KE YAYASAN PEMBINAAN DAN ASUHAN BUNDA (YPAB) PONDOK BALITA ADE IRMA NASUTION

Pondok Balita “ Ade Irma S Nasution” merupakan kelanjutan dari Panti penitipan anak yang untuk pertama kalinya diresmikan oleh Ibi. Hj. Aang Kunaefi (Istri Gubernur Jawa Barat) pada tanggal 30 Maret 1981. Perubahan nama dilakukan sebagai bentuk perwujudan dan apresiasi YPAB kepada perjuangan seorang anak (Ade Irma S Nasution) yang rela berkorban bagi orang tuanya. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ibunya. Ade Irma S. Nasution yang merupakan salah satu dari pendiri YPAB juga aktif di lembaga-lembaga sosial lainnya di Indonesia.

Pendirian Pondok Balita ini merupakan perwujudan bentuk kepedulian terhadap fenomena banyaknya anak yang terlantar yang memerlukan perlindungan. Yayasan Pembinaan dan Asuhan Bunda (YPAB) cabang Jawa Barat berbadan Hukum berdasarkan Akta Notaris Yosanti Anggraeni Gunawan No. 3 tertanggal 5 April 1978.

Adapun Program Kerja YPAB adalah sebagai berikut: (A). Kegiatan Penitipan Anak untuk membantu ibu-ibu yang bekerja/ berhalangan mengasuh anak dengan salah satu ketentuan usia anak 0-5 tahun. (B). Kegiatan pengangkatan anak adalah anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya ataupun rujukan dari Rumah Sakit/ Klinik bersalin/ Dinas sosial yang diserahkan kepada PPAB dan selanjutnya dapat diangkat oleh keluarga yang mendambakan seorang anak sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, SK Menteri Sosial No. 18/HUK/KM/V/1983 dan SK Gubernur Jawa Barat No. 466.4/Kep.233.Dinsos/2010.

Syarat-syarat Pengangkatan Anak di YPAB antara lain: (1). Berstatus nikah usia minimal 30 tahun dan maksimal 55 tahun. (2). Status menikah secara sah sekurang-kurangnya 5 tahun dengan mengutamakan: tidak memungkinkan mempunyai anak, belum mempunyai anak, mempunyai anak kandung seorang, mempunyai anak angkat seorang. (3). Beragama sama dengan calon anak angkat. (4). Dalam keadaan mampu ekonomi, (5). Berkelakuan baik. (6). Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. (7). Mengajukan persyaratan tertulis bahwa pengangkatan anak semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan anak dan sanggup memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani secara wajar, memberitahukan kepada anak mengenai asal-usulnya dengan memperhatikan kesiapan anak, tidak menelantarkan anak, dan tidak memperlakukan anak secara semena-mena.

Surat-surat yang diperlukan untuk pengangkatan anak di YPAB bagi Warga Negara Indonesia, yaitu: (1). Surat keterangan sehat dari Rumah Sakit pemerintah. (2). Surat keterangan kesehatan jiwa dari dokter spesialis jiwa di Rumah Sakit pemerintah. (3). Surat keterangan dari dokter kandungan. (4). Foto copy akte kelahiran calon orang tua angkat (COTA). (5). Foto copy surat nikah/ akte kelahiran (COTA). (6). Kartu keluarga dan KTP COTA. (7). Foto copy akte kelahiran calon anak angkat (CAA). (8). Keterangan penghasilan COTA, bagi yang berwiraswasta diketahui oleh aparat setempat sekurang-kurangnya dari lurah dan camat. (9). Pas foto ukuran 4x6 suami istri sebanyak 2 lembar. (10). Surat persetujuan dari orang tua/ kerabat COTA (bermeterai). (11). Surat pernyataan COTA yang menyatakan bahwa pengangkatan anak demi perlindungan dan kepentingan terbaik bagi anak (bermeterai). (12). Surat pernyataan COTA yang menyatakanbahwa akan memperlakukan anak angkat dan anak kandung tanpa diskriminasi sesuai dengan hak-hak dan kebutuhan anak (bermeterai). (13). Surat pernyataan COTA akan memberitahukan kepada anak mengenai asal-asulnya dengan memperhatikan kesiapan anak. (14). Surat rekomendasi dari kepala instansi sosial kabupaten/ kota. (15). Surat pernyataan COTA yang menyatakan bahwa seluruh dokumen yang diajukan syah dan sesuai fakta yang sebenarnya (bermeterai).

Pondok Balita Ade Irma S. Nasution berlokasi di Jl. Kartika Raya No. 1 Gegerkalong Bandung. Berdiri di atas lahan seluas 800 meter persegi. Bangunannya dua lantai dengan kapasitas tampung 25 anak dan satu gedung yang lain dipergunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Pemanfaatan ruang: (1). Lantai 1: Ruang tidur bayi 0-6 bulan, ruang tidur anak 6 bulan-2 tahun, ruang isolasi, kantor, ruang ibu asrama, ruang setrika, dapur, gudang, kamar pembantu dan 3 buah kamar mandi. (2). Lantai 2: Ruang tidur anak 3-5 tahun, ruang perawat anak, dapur susu, dan kamar mandi.

Susunan pengurus YPAB pada saat ini antara lain: (1). Ketua: Ny. Sri Soedarsono. (2). Wakil ketua II: Prof. Dr. Rully MA Roesli. (3). Wakil ketua II: Ny. S. Roediono. (4). Sekretaris: Ny. Sri Utami Soedarsono. (5). Bendahara: Ny. Woerjantari. (6). Pengawas: Bp. Ade Avianto Soedarsono.

Susunan pengurus Pondok Balita Ade Irma S. Nasution antara lain: (1). Biro konsultasi dan pengangkatan anak: Ibu. S. Roediono, SH, Ibu. Dra. Hastuti Anwar, Bp. Drs. Hamas Ichsan, dan Ibu, Besty Mutia, SH. (2). Sekretariat: (a). Keuangan: Ibu. Iin Inda M; (b). Kepala Pondok Balita: Ibu. Hj. Sardjimi S, M. Ag. (c). Dokter anak: dr. Anggraeni Alam. (d). Dokter umum: dr. Anggun P. Salina.

Sekretariat Yayasan berlamat di Jl. Padjajaran No. 52 Bandung. Yayasan Pembinaan dan Asuhan Bunda (YPAB) Cabang Jawa Barat, Pondok Balita Ade Irma S. Nasution sampai pada saat ini masih menerima donasi dari berbagai pihak. Demikian kunjungan survey Savemillions– (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Selasa 16 Agustus 2016 Ke Yayasan Tritura

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS SELASA 16 AGUSTUS 2016 KE YAYASAN TRITURA

Kunjungan Savemillions diterima dan diberikan keterangan oleh Bpk. Drs. Didin Suharjadinata selaku ketua harian Yayasan Tritura (menjabat ketua yayasan sejak tahun 1999 s/d sekarang) dan Bpk. Suherman Rusli selaku Sekretaris. Keduanya adalah dua dari tujuh orang pendiri Yayasan Tritura yang masih hidup saat ini, lima di antaranya telah meninggal dunia. Sekretariat berlokasi di Jl. Kebaktian No. 130 Kiaracondong, Bandung.

Pada tanggal 7 April 2015 Bpk. Drs. Didin Suharjadinata (ketua) dan Bpk. Suherman Rusli (Sekretaris) atas nama Yayasan Tritura membuat surat pernyataan bahwa berdasarkan akte dari notaris Dr. Wiranti ahmadi, SH tanggal 24 Januari 1987 nomor 73 dan akte perubahan dari notaris Ir. Sari Wahjuni, M.Sc, SH, MH, M.Kn Yayasan Tritura dinyatakan tidak pernah bubar atau membubarkan diri.

Yayasan Tritura 3

Foto 1. Dari kanan ke kiri. Bpk. Drs. Didin Suharjadinata (ketua Yayasan Tritura) dan Bpk. Suherman Rusli (Sekretaris Yayasan Tritura) saat  kunjungan survei Savemillions.

Maksud dan tujuan pendirian Yayasan Tritura berdasarkan Akte Notaris yaitu: Turut serta membantu pemerintah untuk mengembangkan pengetahuan umum dan keahlian/ keterampilan dalam rangka mengisi dan menunjang pembangunan Indonesia yaitu pembangunan manusia seutuhnya berdasarkan Pancasila.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Yayasan Tritura akan melakukan usaha-usaha, a.l: (1). Mendirikan sekolah-sekolah umum dan memberikan pengetahuan keahlian/ keterampilan kepada anggota masyarakat khususnya generasi muda dengan menggiatkan pendidikan dan latihan. (2). Menanamkan, mengembangkan serta meningkatkan sikap percaya diri serta kemampuan dan pengetahuan anggota masyarakat dalam memilih profesi pekerjaan.(3). Menggalang kerja sama dengan berbagai pihak dalam berbagai kegiatan pendidikan dan latihan.(4). Melakukan usaha-usaha lain yang sah dan ada hubungannya dengan maksud dan tujuan yayasan ini, asalkan tidak bertentangan dengan azas yayasan ini, hukum negara dan kesusilaan.

Yayasan Tritura Bandung didirikan pada tanggal 24 Januari 1987 dengan notari Dr. Wiranti Ahmadi, SH Jl. Dipatiukur No. 91 Bandung di bawah nomor 73 dan terdaftar di Pengadilan Negeri Bandung di bawah nomor 13 pada tanggal 11 Februari 1987, ditanda tangani panitera pengadilan negeri Bandung A. Sunary, SH.

Yayasan Tritura didirikan oleh tujuh orang aktifis exponen 66, lima orang dari kesatuan aksi pelajar Indonesia (KAPI), dua orang dari kesatuan aksi mahasiswa Indonesia (KAMI) konsulat Bandung di jalan Lembong, beraktifitas sejak 1966 sampai dengan pembubaran Kesatuan Aksi di tahun 1969.

Lembaga diberi nama Yayasan Tritura dengan tujuan mengenang sejarah perjuangan exponen 66 menuntut kepada pemerintah Orde Lama yang dikenal dengan TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat),yaitu: (1). Bubarkan PKI. (2) Retool Kabinet. (3). Turunkan harga.

Dari ketiga tuntutan tersebut hanya dua yang berhasil diperjuangkan,yaitu: Pembubaran PKI (Partai Komunis Indonesia) beserta seluruh ormas-ormas terlarangnya. Diantaranya yang berhadapan dengan rakyat/ exponen 66, di antaranya Gerwani dan pemuda rakyat. Tuntutan kedua berhasilnya menurunkan kabinet 100 menteri.

Visi dan Misi yayasan pada waktu itu lebih berorientasi pada sektor Pendidikan Formal dan Informal (Pelatihan-pelatihan Wirausaha). Hal ini karena para pendiriadalah 4 orang yang berprofesi sebagai guru STM, 2 orang Wiraswasta, dan seorang PNS (dari 2 orang Wiraswasta, dan seorang PNS (dari 7 orang pendiri yayasan, 4 orang sudah meninggal dunia, 1 orang mengundurkan diri, dan 2 orang masih aktif sampai sekarang.

Moto yayasan yaitu: Kemakmuran, keadilan dan persatuan yang ternyata masih relevan, karena belum terwujud sampai sekarang maka akan terus diperjuangkan.

Motivasi pendirian Yayasan Tritura Bandung terinspirasi setelah masuk menjadi anggota keluarga besar exponen 66 melalui wadah Yayasan Pembangunan Pemuda Indonesia di Jakarta,sebagai Clearing House bagi exponen 66. Berdasarkan pemikiran dan tukar pendapat dengan Aberson S. Sihaloho, Bashar Lubis dan Amaruddin Jaya Subita. Adapun pendiri dan pencetus YPPI adalah sebagai pencetus Tritura di tahun 1966. Di antaranya: Dr. Abdul Gafur, Cosmas Batubara, Fahmi Idris, Sofyan Wanandi, Amiruddin Jaya Subita, Husni Thamrin, Ellias, Eki Syahruddin, Sugeng Sarjadim, Maher Algadri, dll.

Kegiatan Yayasan Tritura pada tahun 1987 s/d 1996 yaitu memmbina UKM, pengrajin fiber glass, pengrajin patung, anyaman bambu, dll sering mengikuti pameran-pameran di Bandung, Jakarta sampai Surabaya dibantu oleh Sofyan Wanandi, Ellias dan Husni Thamrin dalam pelatihan managementnya.

Tahun 2000 Yayasan Tritura melaksanakan/ menjalankan program dalam membantu pemulihan keberdayaan masyarakat paling rentan terkena dampak krisis moneter 1998 yang melumpuhkan perekonomian Indonesia dengan menerima/ menyalurkan dana hibah untuk petani penggarap kebun sayur mayur di Cijapati Kab. Bandung. Dana hibah disalurkan oleh United Nations Development Program (UNDP) dikuasakan kepada konsorium Masyarakat Madani di mana proyek menggunakan System Audit, Evaluasi dan monitoring, adapaun pengawasannya dilakukan oleh Yayasan Keberdayaan Masyarakat (YKM), penandatanganan proyek dimulai oleh YKM, diwakili oleh Prof. Dr. Emil Salim.

Pada tahun 2001 Yayasan Tritura menjalin kerjasama kemitraan dalam melakukan usaha perdagangan roti mengisi kantin sekolah, warung dan toko, koperasi Seskoad, koperasi Pindad dengan system konsinyasi. Pendistribuasian melibatkan kaum muda penganggur di kota Bandung memakai 15 buah sepeda/ kantong terpal.

Tahun 2010 s/d 2014 kegiatan Yayasan Tritura berkurang hanya menyalurkan santuanan dan zakat bagi kaum dhuafa, anak yatim, sumbangan dari donatur.

Sehubunngan dengan telah meninggalnya 4 orang pendiri Yayasan Tritura,yaitu: Asep Makmur, Adang Sumiarsa, Uun Himbaryana, dan Yayat Aji Suarjiman telah mengundurkan diri pada tahun 1999.

Tahun 2014 dibuatlah Akte perubahan Yayasan Tritura di notaris Ir. Sari Wahjuni, M.Sc, SH, MH, M.Kn di jalan Dipatiukur No. 91 Bandung dengan memasukkan 4 orang rekan-rekan seperjuangan exponen 66 dan generasi muda untuk dijadikan pengurus Yayasan Tritura. Di mana sebelumnya mereka adalah pensiunan PNS Pemda Jawa Barat, antara lain: (1). Herman Priatna, SE. Sebagai bendahara umum. (2). H. Memet Hamdan, SH, M.Si. (3). Drs. Teddy Priatna. (4). Reza Kartiwa TB Rangin, A.Md. (5). Tina Karlina, SE. (6). Dally Syailendra.

Sejak tahun 2012 s/d 2015 kegiatan Yayasan Tritura membina, membimbing, mengawasi dan menigkatkan usaha sapi perah bantuan presiden RI yang akan difasilitasi pemerintah dengan sistem bergulir dan bagi hasil. Selanjutnya kegiatan sosial kemasyarakatan, dimana masing-masing kelompok tani ter nak ayang sudah berpengalaman, dimana masing-masing kelompok tani ternak sudah mendapat pengukuhan kelompok tani ternak kelas pemula. Sejak tahun 2008 dan ditingkatkan kemampuan kelas lanjut.

Rencana kegiatan Yayasan Tritura yang lainnya yaitu mengembangkan pariwisata daerah di kawah Rengganis sebagai sumber air panas di Ciwidey kabupaten Bandung dengan menjadi desa wisata, dengan tidak merubah akar kehidupan sosial budaya dan masyarakatnya, termasuk penataan taman dan kolam, sarana tradisional rumah bambu dan perbaikan sarana jalan bekerjasama dengan pihak kehutanan dan perkebunan setempat. Melengkapi tujuan wisata gunung/ air panas yang sudah ada yaitu Kawah Putih, air panas Ciwalini, air panas Cimanggu, Ranca Upas, Situ Patenggang, dsb. Selanjutnya kegiatan sosial kemasyarakatan seperti santunan Yatim Piatu, pendidikan informal dan khusus bagi penganggur, korban narkoba dan anak jalanan, sumbangan-sumbangan kepada panti sosial, sunatan masal, pemberian permodalan kepada UKM dan usaha-usaha lain yang sah termasuk perbaikan infra struktur di desa dan perkotaan diprioritaskan oleh Yayasan Tritura dengan menyisihkan 25 % dari keuntungan ternak sapi perah.

Yayasan Tritura masih tetap membutuhkan bantuan sumbangan dari para donatur untuk operasional dan mendukung kegiatan-kegiatan yayasan lainnya. Demikian hasil  kunjungan survey Savemillions Selasa 16 Agustus 2016 ke Yayasan Tirtura. – (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 5 Dan Rabu 10 Agustus 2016 Ke Yayasan Pendidikan Atinidi

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 5 dan Rabu 10 Agustus 2016 ke Yayasan Pendidikan Atinidi

Yayasan Pendidikan Atinidi

Foto. Ibu Komawati, Kepala Sekolah TK Yayasan Pendidikan Atinidi.

Kunjungan Savemillions diterima oleh Ibu. Komawati (perintis), putri dari pendiri Yayasan Pendidikan Atinidi. Menurut Ibu. Komawati, nama yayasan Atinidi diambil dari nama ketiga anak dari Ibu. Hj. Neneng (Ketua Yayasan Pendidikan Atinidi), Adi, Ati dan Ani. Pendirinya adalah Bpk. Haji Yuyu (Pensiunan PT Telkom).

Yayasan Pendidikan Atinidi hadir untuk menjawab kebutuhan akan peran pendidik (orang tua, guru dan orang dewasa lain) dalam upaya pengembangan potensi anak usia dini 4-6 tahun. Dengan bermain, anak memiliki kemampuan untuk bereksplorasi, berekreasi dan belajar secara menyenangkan. Dengan belajar, anak dapat mengenal dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya.

Anak usia 4-6 tahun, digolongkan ke dalam kelompok anak usia pra sekolah. Pada usia ini merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensinya. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan seluruh kemampuannya. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Menurut ibu Komawati: ”Setiap hari ada pengajian di sekolah, karena perpaduan kurikulum Diknas dan agama Islam. Dengan demikian sejak usia dini anak-anak terdidik dengan pendidikan Islam dan sudah pandai mengaji”. Kurikulum yang dipergunakan mengacu pada: 50 % kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) yang dikembanngkan dan 50 % Agama Islam. Kedua acuan ini dikombinasikan dan disampaikan secara sederhana dengan semaksimal mungkin agar menyenangkan anak didik dalam menerima pelajaran.Yayasan Pendidikan Atinidi 5

Materi yang disajikan: (1). Materi yang terdapat di kurikulum Diknas.(2). Agama Islam (Iqro, sholat, akhlaq, aqidah, hapalan doa, hapalan surat dan hadits sederhana). (3). Bahasa Indonesia, Sunda, Inggris, Arab. (4). Olah raga, seni dan sains. (5). Sentra (balok, bahan alam). (6). Ekstra calistung (baca, tulis, hitung). (7). Ekstra pengenalan komputer.

Sistem Pelaporan atau Pembagian Raport: Selama satu tahun pelajaran, ada empat kali pembagian raport. Hal ini dilakukan agar mempermudah orang tua untuk dapat mengetahui perkembangan buah hatinya. Triwulan pertama dan kedua: Raport interen, raport agama, raport bahasa Inggris. Triwulan ketiga dan keempat: Raport Diknas, raport agama, raport bahasa Inggris.

Fasilitas Yayasan Pendidikan Atinidi: (1). Guru yang cukup berpengalaman.(2). Ruang kelas yang berbeda dengan lainnya (anak belajar seakan-akan di dalam bis). (3). Sarana bermain di dalam dan di luar ruangan (bermain pasir). (4).Perpustakaan dengan buku yang menarik. (5). Alat bermain yang edukatif.

Kapasitas kelas: Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran ditetapkanlah 25 murid atau kelas dengan guru Iqro. Waktu belajar diatur selama 5 hari (Senin s/d Jumat), kecuali hari libur atau ada hal lain yang penting lainnya. (1). TK A/ TK Kecil (Jam 08.00 – 10.00 WIB). (2).TK B/ TK Besar (Jam 08.00 – 10.30 WIB).

Biaya pendidikan relatif murah. Dapat dicicil tiga kali dan potongan untuk pembayaran tunai.Bagi putra putri yang sudah mengikuti program PAUD di TK Plus Atinidi akan mendapatkan potongan uang pendaftaran, uang pangkal, iuran bulan pertama, seragam tiga stel, alat tulis, makan satu kali seminggu dan kegiatan belajar selama satu tahun. Yayasan Pendidikan Atinidi memiliki program kegiatan keluar: (1). Wisata belanja ke Griya. (2). Wisata buku ke Gramedia. (3). Kunjungan ke museum, RRI, Saung Angklung Udjo. (4).Wisata kuliner ke MC Donal, Paparonz Pizza. (5). Out Bound. (6). Lomba mewarnai, lomba senam, lomba menari.

Yayasan Pendidikan Atinidi 13 Yayasan Pendidikan Atinidi 31Yayasan Pendidikan Atinidi 33Yayasan Pendidikan Atinidi 38Yayasan Pendidikan Atinidi 39Yayasan Pendidikan Atinidi 62Yayasan Pendidikan Atinidi 34Yayasan Pendidikan Atinidi 36

Profil Lembaga

I. Identitas Lembaga Nama Lembaga                    : TK Plus Atinidi Jenis Program                      : TK NPSN                                      : 20255266 Tahun Berdiri                       : 2005 Tahun Beroperasi                : 2007 Status                                     : Swasta Waktu Pembelajaraan        : Pagi Jumlah RuangBelajar         : Dua Ruang Belajar Alamat                                   : Jl. Gagak No. 112 RT 10/ RW 03 Kel. Sukaluyu. Kec. Cibeunying Keler. Kota Bandung. Nomor Telpon                      : 022-2515151 Email                                      : [email protected]

II. Lembaga Penyelenggara Nama                                      : Yayasan Atinidi Ketua                                      : Hj. Neneng Erny Komarni Alamat                                   : Jl. Sadang SiapNo.5 RT. 05/ RW. 10 Kel. Sadang Serang. Kec. Coblong. Kota Bandung. Email                                      : [email protected] SK Pendirian                         : Notaris. Cahya Suryana, SH No. 74 Tanggal24 Februari 2016 SK Kemenkunham               : AHU-0011699.AH.01.04 Tahun 2016 NPWP                                     : 74.885.521.0-423.000 Nama WP                               : Yayasan Atinidi

III. Penanggung Jawab Lembaga Nama Lengkap                      : Komawati, S.Pd Jabatan                                   : Kepala Sekolah Nomor Telpon                       : 0812.2396.0776

Yayasan Pendidikan Atinidi 26Yayasan Pendidikan Atinidi 17Yayasan Pendidikan Atinidi 29Yayasan Pendidikan Atinidi 32Yayasan Pendidikan Atinidi 30Yayasan Pendidikan Atinidi 40Yayasan Pendidikan Atinidi 43Yayasan Pendidikan Atinidi 44Yayasan Pendidikan Atinidi 59

IV. Sejarah Singkat Lembaga Lembaga Atinidi yang di dalamnya terdapat layanan Taman Kanak-kanak dan Kelompok Bermain pendiriannya dirintis pada tahun 2005 oleh H. Yuyu seorang pensiunan PT. Telkom. Didorong oleh keinginan mendirikan sebuah sekolah untuk anak usia dini yang menarik dengan biaya murah, sehingga dapat menjangkau lapisan masyarakat menengah ke bawah, dengan harapan lebih banyak lagi anak usia dini terlayani pendidikannya. Pada tahun 2007 berdiri gedung lembaga Atinidi yang berlokasi di Jl. Gagak No. 112.

Layanan yang disediakan oleh Atinidi adalah TK Plus Atinidi yang bergerak di jalur formal dan kelompok bermain Atinidi yang bergerak di jalur non formal. TK Plus Atinidi melayani anak usia 4-6 tahun dengan waktu layanan 5 hari seminggu. Sedangkan kelompok bermain Atinidi melayani anak usia 2-4 tahun dengan waktu layanan 3 kali seminggu.

Pada tahun 2008 kelompok bermain sudah terdaftar di bidang PNFI Dinas Pendidikan Kota Bandung. Mulai tahun 2009 sudah mempunyai izin operasional sampai sekarang secara berkala. Sedangkan untuk TK Plus Atinidi belum mempunyai izin operasional karena terkendala IMB yang belum IMB sekolah. Tahun 2016 ini izin operasional sedang diurus.

Pada tahun 2013 Lembaga Atinidi sudah berbadan Hukum di bawah yayasan Atinidi dan sudah terdaftar di kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Guru-guru di Yayasan Pendidikan Atinidi hanya digaji Rp. 200.000 per bulan. Kalau dipikir-pikir apa yang mereka kerjakan tidak sebanding dengan imbalan yang diterima, hanya cukup untuk biaya transport selama sebulan, mengingat semua guru tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Tujuan yayasan memang untuk merangkul yang tidak mampu bersekolah dengan biaya SPP mahal. SPP Rp. 60.000 di Atinidi termasuk murah. Uang pangkal Rp. 1.000.000 pun tergolong murah dan terjangkau.

Jumlah Siswa Yayasan Pendidikan Atinidi dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2016: Tahun 2007: (1). PG: 60 anak. (2). TK: 29 anak. Tahun 2008: (1). PG: 40 anak. (2). TK: 20 anak. Tahun 2009: (1). PG: 30 anak. (2). TK: 15 anak. Tahun 2010: (1). PG: 20 anak. (2). TK: 10 anak. Tahun 2011: (1). PG: 25 anak. (2). TK: 25 anak. Tahun 2012: (1). PG: 20 anak. (2). TK: 20 anak. Tahun 2013: (1). PG: 20 anak. (2). TK: 12 anak. Tahun 2014: (1). PG: 20 anak. (2). TKL 20 anak. Tahun 2015: (1). PG: 15 anak. (2). TK: 25 anak. Tahun 2016: (1). PG: 20 anak. (2). TK: 20 anak.

Yayasan Pendidikan Atinidi 56Yayasan Pendidikan Atinidi 53Yayasan Pendidikan Atinidi 54

Upaya untuk menambah ruang kelas pada saat ini terhambat oleh kekurangan dana, sehingga pembangunan belum dapat diteruskan. Apabila ada donasi maka akan besar kemungkinan hal tersebut bisa segera teratasi. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions tanggal 5 dan 10 Agustus 2016 ke Yayasan Pendidikan Atinidi. – (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 3 Dan Kamis 4 Agustus 2016 Ke Yayaasan Pendidikan Jelita Bandung

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS RABU 3  DAN KAMIS 4 AGUSTUS 2016 KE YAYAASAN PENDIDIKAN JELITA BANDUNG

20160804_112917

Foto 1. Ketua Yayasan Pedidikan Jelita, Ibu. Lilis Suhartini, AM.Pd Beliau kecewa dengan aksi tidak bertanggung jawab dari oknum tidak dikenal yang mencuri beberapa spanduk promosi lembaga pendidikannya. Alhasil, tahun 2016 tidak ada satu orangtua murid pun yang datang mendaftarkan anaknya. PAUD ini pun sepi dari aktivitas belajar mengajar.

Yayasan Pendidikan Jelita berdiri pada tanggal 8 Maret 2013. Didirikan dengan maksud dan tujuan di bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Untuk mencapai tujuan tersebut sebagaimana yang tertera pada akta notaris, di bidang sosial yayasan menjalankan kegiatan antara lain: Lembaga formal dan non-formal, panti asuhan, panti jompo, panti wreda, rumah sakit, poliklinik, dan laboratorium, pembinaan olah raga, penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan studi banding. Di bidang kemanusiaan: memberi bantuan kepada korban bencana alam, memberikan bantuan kepada pengungsi akibat perang, memberikan bantuan kepada tuna wisma, fakir miskin dan gelandangan, mendirikan dan menyelenggarakan rumah singgah dan rumah duka, memberikan perlindungan konsumen dan melestarikan lingkungan hidup. Di bidang keagamaan: Mendirikan sarana Ibadah, menyelenggarakan pondok pesantren dan madrasah, menerima dan menyalurkan amal zakat, infaq dan sedekah, meningkatkan pemahaman keagamaan, melaksanakan syiar keagamaan, dan studi banding keagamaan.

Sebelum tahun ajaran baru sekolah-sekolah dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan perguruan tinggi ramai mempromosikan lembaga pendidikannya. Salah satu cara supaya bisa dikenal dan memancing orang untuk datang mendaftarkan anaknya adalah dengan pemasangan spanduk. Promosi lembaga pendidikan dengan spanduk juga merupakan pilihan dari Ketua Yayasan Pendidikan Jelita: Lilis Suhartini, AM.D Namun sangat disayangkan karena baru saja dipasang sehari spanduk untuk promosi penerimaan murid baru di Taman Kanak-kanak yang beliau pimpin, spanduk-spanduk itu sudah tidak ditemukan lagi di tempatnya. Menurut Ibu. Lilis, kemungkinan ada yang melepaskan spanduk-spanduk tersebut dengan alasan yang tidak jelas. Akibatnya di tahun 2016 tidak ada satu pun orangtua yang datang untuk mendaftarkan anaknya. Sehingga kegiatan seperti yang tampak pada Taman Kanak-kanak pada umumnya tidak dapat ditemukan di yayasan Pendidikan Jelita. Guru-guru pun tahun ini dirumahkan atau dibebas tugaskan sementara waktu sampai dengan tahun ajaran berikut.

Walaupun tampak kecewa, namun Ibu. Lilis tetap bersemangat memperjuangkan Yayasan yang sudah didirikannya dan berharap di tahun 2017 nanti kejadian serupa tidak terulang kembali.

20160803_12111220160803_12134120160803_12131020160803_121206 20160803_12114820160803_12094120160803_12100720160803_12105220160803_12112520160803_12041320160803_12045620160803_121439

Dari buku induk register peserta didik dan beberapa formulir yang dibaca oleh Savemillions diketahui bahwa memang benar Yayasan Pendidikan Jelita sejak dari tahun 2013 mengadakan pembelajaran kepada anak-anak umur tiga sampai dengan enam tahun. Yayasan juga sering menyelenggarakan pengajian bersama anak-anak di gedung sekolah.

Lokasi Yayasan Pendidikan Jelita yang selanjutnya disingkat sebagai YPJ berada di Jl. Sekemerak Bojongkoneng No. 190 (Samping perumahan Saung Bojong) Bandung. Yayasan ini berdiri pada tahun 2013. Bercita-cita untuk mempersiapkan anak didik secara sosial maupun secara mental untuk memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar, sampai ke jenjang-jenjang berikutnya. Untuk itu tenaga pengajar di YPJ siap untuk membimbing dengan profesional dan didukung oleh suasana riang, serta menyenangkan.

YPJ menerapkan lima kebiasaan atau 5S: Senyum, salam, sapa, sopan dan santun. YPJ didirikan dengan visi :Mencetak lulusan yang iman dan bertaqwa, kreatif dan cerdas guna mendukung pendidikan. Untuk merealisasikan visi tersebut YPJ mempunyai visi antara lain: (1). Menanamkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sejak dini. (2). Memberi motivasi agar selalu semangat dalam mengikuti belajar. (3). Mengembangkan bakat dan potensi anak. (4). Membina peserta didik kreatif dan terampil. (5). Membina peserta didik yang mampu berprestasi. (6). Menghasilkan lulusan yang berkualitas.

YPJ memmiliki tujuh Strategi Pendidikan antara lain: (1). Pengembangan kehidupan beragam: memupuk keimanan dan ketaqwaan sejak usia dini. (2). Pengembangan kemampuan berbahasa: melatih kemampuan berbahasa dengan materi penyajian yang menarik dan atraktif dalam tiga bahasa (Indonesia, Arab dan Inggris). (3). Pengembangan daya pikir: melatih kemampuan, membuat karya kreatif dan inovatif. (5). Pengembangan jasmani: Melatih dan mengoptimalkan kemampuan fisik anak (berolahraga). (6). Pengembangan kesenian: Memupuk bakat dan kreativitas anak dalam bidang seni musik, seni suara, seni lukis (menggambar dan mewarnai). (7). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa dengan menanamkan nilai-nilai luhur.

YPJ memiliki sembilan program kegiatan pembelajaran, antara lain: (1). Pembentukan perilaku melalui pembiasaan sesuai dengan norma-norma: keyakian beragama, nilai-nilai budaya dan nilai-nilai moral. (2). Pengembangan kemampuan dasar: Kemampuan bahasa, kognitif, fisik dan motorik, seni. (Pelaksananaannya berdasakan tema diri sendiri, tema lingkungan, tema kebutuhanku, tema tanaman, tema binatang, temarekreasi, tema pekerjaan, tema air, udara, api, tema alam semesta). (3). Visitor (Tamu Ahli). (4). Karya wisata (kunjungan keluar). (5). Peringatan-peringatan hari Nasional. (6). Mengikuti berbagai lomba. (7). Penampilan di panggung (Performance). (8). Bakti Sosial. (9). Panggung gembira anak-anak.

Yayasan Pendidikan Jelita masih terbuka dan menerima donasi dari pihak manapun yang mau berbagi berkah. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions ke Yayasan Pendidikan Jelita. – (Savemillons).

Kunjungan Survey Savemillions Senin 25 Dan Selasa 26 Juli 2016 Ke Yayasan Sekolah Alam Bandung

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS SENIN 25 DAN SELASA 26 JULI 2016 KE YAYASAN SEKOLAH ALAM BANDUNG

Yayasan Sekolah Alamback to school 1

Foto 1. Bpk. Laury Sanjaya. Alumni Institut Teknologi Bandung, jurusan Teknik Fisika. Sekarang menjabat sebagai Ketua Yayasan Sekolah Alam Bandung.

“Pendidikan itu harus dikembalikan kepada alam, intisari dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Beberapa sekolah di Indonseia yang tadi-tadinya tidak aktif lagi, ketika merubah konsepnya menjadi konsep sekolah alam bisa lebih baik dan meningkat”. – Bpk. Laury Sanjaya

Banyak orang tentunya tidak menyangka bahwa di Dago Pojok ada sebuah sekolah yang “mirip sekolah di pedesaan, sekolah di alam pedesaan”. Karena Dago sudah berada di tengah-tengah kota Bandung yang merupakan ibukota dari propinsi Jawa Barat. Yayasan Sekolah Alam Bandung berdiri pada tanggal 1 Juli 2001. Ada kurang lebih seratus orang siswa yang dilayani saat ini. Lokasi tepatnya di Jl. Cikalapa II No. 4 Kp. Tanggulan Dago Pojok, Kecamatan Coblong, Bandung.

Ketika kunjungan Savemillions untuk pertama kalinya, tidak ditemukan adanya aktivitas apa-apa di lokasi, menurut keterangan dari seorang bapak yang bertugas untuk menjaga Yayasan Sekolah Alam Bandung, diketahui bahwa saat itu sedang liburan sekolah. Dengan demikian kunjungan tersebut hanya diisi dengan mengelilingi lokasi sekolah atas izin dari beliau. Savemillions juga memanfaatkan momentum tersebut untuk membuat dokumentasi awal yang sedikit banyaknya dapat memberikan gambaran mengenai betapa menariknya lingkungan alami fasilitas anak-anak untuk belajar dan bereksplorasi dengan alam.Yayasan Sekolah Alam 65Yayasan Sekolah Alam 1Yayasan Sekolah Alam 2Yayasan Sekolah Alam 3Yayasan Sekolah Alam 6Yayasan Sekolah Alam 7Yayasan Sekolah Alam 8Yayasan Sekolah Alam 9Yayasan Sekolah Alam 12Yayasan Sekolah Alam 14Yayasan Sekolah Alam 16 Yayasan Sekolah Alam 17Yayasan Sekolah Alam 19Yayasan Sekolah Alam 30Yayasan Sekolah Alam 38Yayasan Sekolah Alam 98Yayasan Sekolah Alam 93Yayasan Sekolah Alam 77Yayasan Sekolah Alam 88Yayasan Sekolah Alam 78Yayasan Sekolah Alam 67Yayasan Sekolah Alam 70Yayasan Sekolah Alam 104Yayasan Sekolah Alam 22Yayasan Sekolah Alam 33Yayasan Sekolah Alam 24 Pada kunjungan kedua dan ketiga Savemillions diterima oleh Bpk. Laury Sanjaya “Ketua Yayasan Sekolah Alam Bandung” (Alumni ITB, Teknik Fisika). Saat itu adalah hari pertama bagi anak-anak masuk sekolah, pindah kelas. Sedangkan besoknya atau hari kedua ada permainan menarik yang sebenarnya terkandung pelajaran. Hari pertama dan kedua itu Back to School bagi mereka. Liburan panjang selama kurang lebih empat minggu sudah cukup membuat mereka merindukan kebersamaan di dalam belajar dan bereksplorasi dengan alam.

Sekolah ini dipenuhi oleh banyak sekali tumbuh-tumbuhan hijau dan pepohonan. Pohon-pohon pepaya yang tumbuh di sini ditanam dari biji-bijiannya dan dirawat oleh siswa-siswi sekolah Alam, mereka di back up oleh karyawan sekolah yang juga bertugas untuk itu.

Jikalau di sekolah pada umumnya, guru mengajar, ada murid dengan mejanya, guru di depan dengan papan tulisnya dan menjelaskan, sedangkan anak-anak akan mencatat. Namun, di sini guru dan anak harus belajar bersama alam “Learning with nature” memperkaya pengalaman dalam mengkaji ilmu pengetahuan. Ketika berbicara mengenai tumbuhan tanaman atau tumbuhan berbiji, misalnya pepaya, guru dan anak akan langsung melakukan pengamatan pada pepaya dan pohonnya. Buah pepaya itu seperti apa? Pohon pepaya itu seperti apa? Daun pepaya itu seperti apa? Sample dari buah pepaya akan diambil satu buah. Pembelahan akan dilakukan. Apakah ada biji pada buah pepaya? Ini diketahui lewat pengamatan langsung. Apa manfaat pepaya bagi tubuh manusia? Ini pelajaran IPA bagi mereka.

Ketika anak melakukan pengamatan pada ternak Ayam. Mereka akan mengamati secara detail ayam tersebut. Observasi tidak dilakukan dengan alat peraga pada umumnya, melainkan ayam tersebut akan ditangkap terlebih dahulu beramai-ramai barulah observasi dilakukan. Mereka akan mulai berfilsafat dengan mempertanyakan detail fisik ayam tersebut dengan kegunaan-kegunaannya. Bagaimanakah kaki ayam? Bagaimanakah paruh ayam? Bagaimanakah mata ayam? Mata ayam itu ada di bagian kiri kanan kepalanya. Di manakah tempat pembuangan ayam? Apakah pakan ayam? Ternyata ketika ayam itu dibebaskan, mereka menemukan bahwa ayam juga memakan kerikil. Anak-anak berfilsafat mempertanyakan apakah sebabnya ayam memakan kerikil? Jadilah diskusi. Jawabannya, ayam memakan kerikil untuk membantu menggerus jagung dan padi keras, makanan yang ditelannya. Berikutnya adalah bagaimana caranya menyembelih ayam. Ini berbicara tentang Life Skill anak, semacam kegiatan perkemahan. Merebus air, mencabut bulu, dibersihkan, dipotong-potong, dimasak dengan berbagai jenis bumbu. Mereka pun berfilsafat mempertanyakan kegunaan daging ayam? Jawabannya, daging ayam itu protein, protein hewani, bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Ada lagi protein yang lain, bukan protein hewani, tapi protein nabati. Misalnya kacang-kacangan.

Dengan konsep belajar seperti itu, anak-anak akan dengan mudah bercerita mengenai segala sesuatu yang telah dipelajarinya di sekolah. Anak-anak merasa belajar bukan sebagai suatu beban dan ini sangat menarik bagi mereka, karena dikemas dengan permainan.

Pada tingkatan Sekolah Dasar, Yayasan Sekolah Alam juga mengajarkan wirausaha. Mulai dari produksi, marketing, sampai dengan managemen. Jumlah siswa sekelas ada dua puluh orang, dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan posisi bagian produksi, bagian marketing dan bagian managemen. Masing-masing mengerjakan tugasnya. Bagian produksi mengurusi produksi, bagian marketing bertugas untuk menjual hasil produksi, sedangkan bagian managemen bertugas untuk melakukan pencatatan: Berapa yang diproduksi, berapa harganya, berapa lakunya dan berapa keuntungannya. Walaupun dipraktekkan di dalam lingkungan sekolah tapi merupakan pelajaran yang mendidik berwirausaha sejak dini. Di kelas lima dan enam SD mereka sudah membuka Cafe di sekolah dan berjualan hasil produksinya di lingkungan sekolah.Yayasan Sekolah Alamback to school 2Yayasan Sekolah Alamback to school 74Yayasan Sekolah Alamback to school 75Yayasan Sekolah Alamback to school 76Yayasan Sekolah Alamback to school 79Yayasan Sekolah Alamback to school 78Yayasan Sekolah Alamback to school 60Yayasan Sekolah Alamback to school 54Yayasan Sekolah Alamback to school 52Yayasan Sekolah Alamback to school 57Yayasan Sekolah Alamback to school 53Yayasan Sekolah Alamback to school 51Yayasan Sekolah Alamback to school 56Yayasan Sekolah Alamback to school 46Yayasan Sekolah Alamback to school 29Yayasan Sekolah Alamback to school 27Yayasan Sekolah Alamback to school 31Yayasan Sekolah Alamback to school 30Yayasan Sekolah Alamback to school 10Yayasan Sekolah Alamback to school 37Yayasan Sekolah Alamback to school 40Yayasan Sekolah Alamback to school 21Yayasan Sekolah Alamback to school 13Yayasan Sekolah Alamback to school 33Yayasan Sekolah Alamback to school 41Yayasan Sekolah Alamback to school 32Yayasan Sekolah Alamback to school 82Yayasan Sekolah Alamback to school 22Yayasan Sekolah Alamback to school 25Yayasan Sekolah Alamback to school 16Yayasan Sekolah Alamback to school 15Yayasan Sekolah Alamback to school 11Yayasan Sekolah Alamback to school 8 Bpk. Laury Sanjaya menjelaskan mengenai Misi Yayasan Sekolah Alam: Pertama adalah pembentukan Ahlaqul Karimah. Artinya adalah akhlak yang baik. Ini menjadi pilihan didasari oleh kenyataan banyaknya orang pintar yang tidak menjalani kehidupan dengan akhlak baik. Misalnya: Menipu, berbuat curang, korupsi, merugikan orang lain. Ini didevinisikan sebagai akhlak yang kurang baik. Ada orang yang berpendidikan tidak terlalu tinggi, namun karakternya baik, bisa dipercaya, memiliki rasa empati yang tinggi. Ini disebut akhlak yang baik atau Ahlaqul Karimah. Kesimpulanya adalah tidak semua orang yang pintar, berpendidikan tinggi itu akhlaknya baik. Tapi di antara keseluruhan kasus, bahkan sesama pencuri sekalipun akan lebih memilih berteman dengan pencuri yang memiliki akhlak yang baik. Orang jahat pun masih membutuhkan orang yang baik untuk menjadi teman kepercayaannya. Misi Ahlaqul Karimah dipilih bertitik tolak pada pemikiran: Dunia ini akan menjadi lebih baik manakala semua orang memiliki akhlak yang baik. Apapun pendidikannya, apapun pekerjaannya, apapun profesinya. Ahlaqul Karimah ini hal penting untuk merubah dunia yang jahat. Kedua: Falsafah ilmu pengetahuan. Kalau berbicara mengenai transfer ilmu pengetahuan, seorang anak cukup dimasukkan saja untuk belajar di Bimbingan Belajar. Mereka bisa ikut ujian, lulus ujian dan masuk ke perguruan tinggi. Namun ketika menjadikan falsafah ilmu pengetahuan sebagai misi, maka itu berarti bahwa pada saat belajar, belajar bukan hanya sampai pada tataran teoritis saja pada tataran di atas kertas saja. Tapi sekolah alam masuk ke ranah praktikum. Misalnya: kegiatan yang bersinggungan langsung dengan ternak bebek dan ikan. Ikan yang hidup di air ditangkap oleh manusia, hidupnya di darat. Tidak mudah. Anak akan belajar kelihaian ikan di air, ikan dan bagian-bagian tubuhnya (insang dll), baunya, pengolahannya. Ketika berbicara mengenai ikan, anak sudah mengerti. Ada kewirausahaan dalam Falsafah ilmu pengetahuan. Dari falsafah ilmu pengetahuan ini mereka juga belajar mengenai Leadership. Ketiga: Kepemimpinan atau Leadership. Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin di semua lapisan masyarakat. Harapannya, seorang pemimpin akan membawa ke arah kebaikan. Negara tidak maju hanya dengan perjuangan seorang presiden saja. Presiden itu adalah pemimpin di lapisan tertinggi, sedangkan di lapisan-lapisan lainnya tetap harus ada pemimpin-pemimpinnya masing-masing. Di dalam pertemanan pun harus ada yang menjadi leader dan akan membawa ke arah yang lebih baik. Anak-anak belajar langsung di alam, Outbound misalnya. Mereka merasakan kepanasan, kedinginan, kelelahan mendaki dan menuruni gunung, berenang, dan lain-lain. Anak-anak mandiri dan tangguh. Keempat: Kewirausahaan. Orang pintar harus bisa mencari uang agar tidak menyusahkan diri sendiri dan keluarga. Yayasan Sekolah Alam mengajarkan kepada anak-anak sejak dini kewirausahaan seputar produksi, marketing dan manajemen. Pelajaran ini lebih kepada praktikum di sekolah dengan harapan bisa diterapkan nanti di masyarakat.Yayasan Sekolah Alamback to school 65 Yayasan Sekolah Alamback to school 5Yayasan Sekolah Alamback to school 3Yayasan Sekolah Alamback to school 64Yayasan Sekolah Alamback to school 70Yayasan Sekolah Alamback to school 66Yayasan Sekolah Alamback to school 63Yayasan Sekolah Alamback to school 69

“Bayangkanlah...!, bila di sebuah lembah yang dikelilingi oleh perbukitan nan indah dan hijau, dengan udara segar di alam bebas terdapat sebuh sekolah alam yang sedang menyelenggarakan pendidikan formal bagi murid TK, SD dan SMP. Di sekolah alam Bandung bisa kita lihat kesibukan para murid, satu per satu bergegas ke lapangan sambil membawa perlengkapan penelitiannya untuk mengamati beberapa peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan, mulai dari tumbuhnya tanaman, merawat hewan, hingga fenomena efek tekanan yang ditimbulkan oleh aliran air dan udara. Ini semua bisa terjadi dengan menggunakan pendekatan active and fun leaarning, explorative, dan berfokus pada penemuan hal-hal yang baru secara berkelompok, dengan menempatkan guru sebagai sahabat dan fasilitator. Dengan harapan agar setiap anak bisa memiliki keterampilan yang baik dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi untuk menjadi bekal bagi masa depannya”. – Yayasan Sekolah Alam Bandung.

Profil TK dan SD

Konsep Pembelajaran: (1). Active dan fun. (2). Suasana yang informal, terbuka dan bebas. (3). Pengembangan nilai kreativitas dan kemampuan dirinya menjadi lebih efektif. (4). Pengembangan nilai kepemimpinan, kecerdasan dan team building. (5). Metode berpetualang di alam bebas. (6). Pengembangan kepemimpinan dan kewirausahaan. (7). Exploring alam. (8). Konsep belajar 70% eksplorasi alam dan 30% literatur. (9). Penguasaan dan pendalaman ilmu (Learning not just studying). (10). Integrated kurikulum. (11). Guru sebagai fasilitator dan motivator. (12). Student center siswa sebagai pusat dalam proses belajar mengajar. (13). Orientasi proses. (14). Keputusan berdasarkan pilihan, mengajari bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat anak. (15). Learning by experience, kunci sukses belajar adalah dengan melakukan. (16). Memanfaatkan media barang bekas dan multi media.

Metode pembelajaran terpadu: (1). Kegiatan proyek di luar kelas yang menarik, memadukan riset dan eksplorasi. (2). Menggunakan komputer oleh murid sebagai sarana memproses informasi dan analisis. (3). Sejarah geografis, ilmu alam, matematika dan mata pelajaran lain disatupadukan, tidak diajarkan secara terpisah.

Model Interaksi: (1). Guru dan murid adalah manager bersama. (2). Guru merupakan fasilitator 90%. (3). Second family di dalam kelas (20 siswa 2 guru). (4). Berguru pada sesama (Cooperative Learning). (5). Learning from maestro (Internship, workshop).Yayasan Sekolah Alamback to school 71Yayasan Sekolah Alamback to school 73Yayasan Sekolah Alamback to school 61Yayasan Sekolah Alamback to school 18

Profil SMP dan SMA

Yayasan Sekolah Alam 47Yayasan Sekolah Alam 51

Care Value Sekolah Lanjutan dan Menengah: (1). Membangun generasi yang memiliki karakter baik (good character) yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan Pancasila. (2). Membangun jiwa kepemimpinan melalui pendekatan ilmiah, interaksi alam dan kedisiplinan. (3). Membentuk mental dan keterampilan bisnis berbasis teknologi dan ekonomi hijau. (4). Melahirkan generasi terampil di bidang energi terbarukan.

Rich Methods: (1). Subject Credits (SKS) based. (2). Study club (SC): Logic Math, Logic Nature, Literacy. (3). Thematic Project Based Learning (TPBL). (4). Good Character Habituation (GCH). (5). Adventuring (ADV). (6). Internships (INT).

Life Skill Program: (1). Papan: Basic civil enginering, woods crafting, basic architecture, farming and gardening. (2). Sandang: Creative fashion design, clothing industry. (3). Pangan: Agrobusiness, food processing technology, culinary. (4). Integrative Business Studies: Production, marketing, management.

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions ke Yayasan Sekolah Alam tanggal 25-26 Juli 2016. - (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions 20, 21 Dan 22 Juli 2016 Ke Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia (Ykgai)

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS 20, 21 DAN 22 JULI 2016 KE YAYASAN KESEHATAN GIGI ANAK INDONESIA (YKGAI)

Yayasan Kesehatan Gigi Anak 18Yayasan Kesehatan Gigi Anak 17 “Tolong buktikan bahwa preventif itu bisa lebih efektif dan efisien daripada kuratif...” – (Drg. Rizali Noor kepada Sr. Drg. Be Kien Nio OSU)

Sr. Drg. Be Kien Nio OSU dahulu berkarya di Fakultas Kedokteraan Gigi Univesitas Padjajaran Bandung bersama dengan Prof. DR. Soerya Soemantri. Beliau berkontribusi pada bagian Kesehatan masyarakat dan sebagai seorang dosen. Karena pengamatan pribadinya bahwa tenyata hubungan mahasiswa dan masyarakat itu sangat jauh, maka beliau berinisiatif untuk mengajar di Sekolah keperawatan di Jl. Prof. Eijkman. Dari sinilah awal mulanya Sr. Drg. Be Kien Nio OSU sedikit demi sedikit mulai mengenal visi dan misi dari Usaha Kesehatan Gigi Sekolah atau yang disingkat UKGS.

Ketika Drg. Rizali Noor menjabat sebagai Kepala Direktorat Kesehatan Gigi Departemen Kesehatan, Sr. Drg. Be Kien Nio OSU yang akrab disapa Sr. Kien tertantang membuktikan bahwa suatu Klinik yang mengkhususkan pelayanannya pada usaha pencegahan dapat meningkatkan kesehatan gigi sekaligus bermanfaat bagi pengelolanya. Tantangan ini diterima menimbang usaha kesehatan gigi kala itu lebih banyak melakukan pengobatan. Sedangkan Usaha kesehatan gigi dengan tujuan pencegahan belum ada.

Semangat Sr. Kien berkarya bagi Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) didukung oleh semua rekan sejawat semenjak berdirinya Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia hingga pada saat ini. Menurut pengakuannya sendiri, beliau tidak mampu mengerjakan semuanya seorang diri. Karena banyak rekanan yang membantu sehingga keberhasilan itu pun dapat dirasakan hingga pada saat ini. Walaupun sudah berusia lanjut dan harus duduk di kursi roda namun tampak jelas semangat Sr. Kien “pendiri YKGAI” untuk berkarya masih ada.Yayasan Kesehatan Gigi Anak 25

Foto 3. Drg. Maria Aurora Titiana, Sp.KGA (Direktur Klinik dan UKGS) dan Sr. Drg. Be Kien Nio OSU.

“Masih teringat, bahwa kita mulai dengan satu kelas dari SD St. Maria (Sekarang St. Ursula). Seiring dengan berjalannya waktu, sekarang kita boleh berbangga dengan sekitar 15 SD dan 24 TK dengan jumlah murid + 10.056 anak.” – Sr. Drg. Be Kien Nio OSU

Perintis dan pengurus pertama Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia a.l: (1). Drg. L. Hambali M. (Ketua). (2). Drg. E. Lingga (Wakil Ketua). (3). Sr. Drg. Be Kien Nio OSU (Sekretaris I). (4). Sr. Rosemary Huber (Sekretaris II). (5). Sr. Jeane Hartono OSU (Bendahara). (6). Pastor F. Lubbers OSC (Anggota). (7). Drg. Jenny Sontani (Anggota). (8). Dr. W. E. M. Teguh Adhiatmaka (Anggota). (9). Drg. Syarif Suwondo (Anggota).

Yayasan Kesehatan Gigi Anak 1

Foto 4. Dari kiri ke kanan. Drg. Stella Listiany, Drg. Mana Raceke, Drg. Sondang, Drg. Ign. Djoko Adisaroso, Drg. Maria Aurora Titiana Sp. KGA, Drg. Tifani Pelawi, Drg. Audryn Karma; Anak. Berdiri di depan: Alfaro, berdiri di belakang Leon.

“Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia mengawali kariernya pada tahun 1972 dengan UKGS di sebuah Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak saja. Dalam beberapa tahun berkembang pesat menjadi beberapa sekolah....Tanggal 18 Maret 2008 Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia berganti nama menjadi Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia (YKGAI). Pada tahun 2012, YKGAI telah melayani 26 sekolah Taman Kanak-kanak, 15 Sekolah Dasar baik negeri maupun swasta dengan jumlah total 10.240 anak”. - YKGAI

Ketika awal berdiri Yayasan ini bernama Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia, karena pelayanan kesehatan gigi dikhususkan bagi anak-anak, maka sekarang dirubah menjadi Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia. Saat itu direncanakan oleh para sesepuh, Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dengan tujuan a.l: (1). Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha preventif dan promotif. (2). Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwa untuk meningkatkan taraf kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral hygiene). (3). Mengusahakan agar anak-anak sekolah dasar itu mau memelihara kebersihan mulutnya di rumah (habit formation). (4). Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dasar dengan menjalankan usaha kuratif apabila usaha prevensi gagal melalui system selektif (selective approach). (5).Meningkatkan kesadaran kesehatan gigi dengan suatu system pembiayaan yang bersifat pra-upaya (prepayment system).

Rencana tersebut didukung oleh pimpinan biara, gereja dan rekan-rekan sejawat Sr. Drg. Be Kien Nio OSU. Mereka itu a.l: (1). Sr. Dionysia Michels (Povinsial Ursulin). (2). Mgr. Arntz OSC (saat itu Uskup Bandung). (3). Prof. Drg. R. G. Soemantri dan (4). Sr. Rosemary Huber MM. Semuanya sepakat untuk mendirikan Yayasan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya pencegahan dan pendidikan dalam UKGS.

Kemudian rencana ini didukung oleh Catholic rekief sebear Rp. 125.000,-. Pada tanggal 22 Maret 1973 diresmikan sebuah poliklinik gigi YKGI yang bertempat di Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia saat ini Jl. Anggrek No. 60 Bandung. Tepatnya di lantai dasar Asrama Putri Providentia, bagian dari kelompok Susteran Ursulin. Ini didukung oleh Sr. Dionysia karena unsur pendidikan (Provinsial Ursulin saat itu).

Yayasan Kesehatan Gigi Anak 8Yayasan Kesehatan Gigi Anak 14Yayasan Kesehatan Gigi Anak 9Yayasan Kesehatan Gigi Anak 12Yayasan Kesehatan Gigi Anak 10Yayasan Kesehatan Gigi Anak 11Yayasan Kesehatan Gigi Anak 28Yayasan Kesehatan Gigi Anak 28 (2)Yayasan Kesehatan Gigi Anak 5

Langkah pertama pelaksanaan program UKGS, YKGAI mengundang   orangtua dan para guru untuk pembinaan yang bahasannya a.l: (1). Pendidikan kesehatan gigi sekolah. (2). Pencegahan penyakit gigi. (3). Perawatan penyakit gigi menurut selective approach dan sesuai perjanjian. (4). Pengawasan dan kerjasama pihak orangtua dan guru yang diharapkan.

Selanjutnya Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia (YKGAI) melakukan pengumpulan Base Line Data anak-anak mengenai: (1). Karies (DMF). (2). Penyakit periodontal (P.I.). (3). Kebersihan mulut.

Setelah itu secara berkesinambungan YKGAI merealisasikan program pendidikan kesehatan gigi di kelas-kelas, atau Klinik dan melaksanakan program pencegahan juga perawatan di Klinik. Dari data dua puluh lima tahun pelayanan YKGAI menunjukkan bahwa telah dikelola UKGS di tujuh SD, sembilan TKK dan enam play group, a.l: (1). SD Santa Maria Jl. Bengawan 2 Bandung. (2). SD St. Yusuf Jl. Bengawan 2 Bandung. (3). SD St. Maria Bintang Laut Jl. Kebonjati Bandung. (4). SD Taruna Bakti Jl. Martadinata 52 Bandung. (5). SD St. Angela Jl. Merdeka 24 Bandung. (6). SD Kalam Kudus Jl. Kopo Bandung. (7). SD Yuwati Bakti Jl. Suryakencana 43 Sukabumi. (8). TKK St. Yohanes Jl. Bengawan 2 Bandung. (9). TKK St. Angela Jl. Merdeka 24 Bandung. (10). TKK Elektrina Jl. Ciateul Komp. PLN Bandung. (11). TKK Merpati Jl. Jakarta Bandung. (12). TKK Aselia Jl. Lapangan Supratman Bandung. (13). TKK Centeh Jl. Centeh Bandung. (14). TKK Maria Bintang Laut Jl. Kebonjati Bandung. (15). TKK Kalam Kudus Jl. Kopo Bandung. (16). TKK Sukapirena Jl. Suryakencana Bandung. (17). PG Kalam Kudus Jl. Kopo Bandung. (18). PG Tadika Puri Jl. Sanggar Hurip Bandung. (19). PG Tadika Puri Jl. Hasanudin Bandung. (20). PG ABC Group Bandung Jl. Sukajadi Bandung. (21). PG Ananda Jl. Riung Bandung. (22). PG Kuntum Jl. Cipaganti Bandung. (23). PG Vita Iswara Jl. Imam Bonjol Bandung.

Setelah Klinik UKGS berjalan selama dua tahun , masyarakat menginginkan dan mengusulkan pelayanan kepada orang dewasa. Permohonan tersebut ditindak lanjuti, menimbang di Jl. Anggrek masih belum ada Balai Pengobatan Gigi. Dengan demikian pemerintah memberikan izin pendirian BPG di Jl. Cikaso Barat II No. 55 Bandung dan pada tahun 1975 BPG Cikaso mulai melayani umum. Mulai dari dua klai seminggu, hingga ditingkatkan setiap hari kerja setelah enam bulan pelayanan.

Kebutuhan akan tempat pelayanan yang lebih memadai mulai terasa saat sepuluh tahun masa pelayanan BPG tersebut. Karena lokasi BPG saat itu terletak di dalam gang dan tempatnya sangat sempit. Tahun 1987 Sr. Frances OSU pimpinan asrama putri Providentia memberikan izin pakai sebuah ruangan bekas gudang untuk BPG.

YKGI juga bekerjasama dengan Wyata Guna Jl Padjajaran 52 Bandung dalam hal pengobatan gigi bagi para tuna netra dan keluarganya di sebelah Klinik umum yang sudah berjalan. Pelayanan masyarakat Wyata Guna saat itu mulai pukul 08.00-11.00.

Unit Pedidikan Kesehatan Gigi: Didirikan pada bilan Mei 1978 dengan tujuan membantu usaha Kesehatan Gigi Sekolah, para dokter gigi dan perawat gigi dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan gigi atau pendidikan kesehatan gigi kepada masyarakat. Salah satu kegiatannya adalah produksi dan menyebarluaskan buku-buku dan alat-alat peraga untuk penyuluhan kesehatan gigi, a.l: (1). Buku pendidikan kesehatan gigi untuk Taman kanak-kanak. (2). Buku pendidikan kesehatan gigi untuk Sekolah Dasar. (3). Diktat Preventive Dentistry untuk siswa perawat gigi dan mahasiswa FKG dan berbagai brosur.

Alat peraga itu misalnya: Flipchart, Flashcards, Poster, model, slides, puzle, sticker, kaset lagu-lagu kesehatan gigi, dan video, juga program computer. Ketika itu disebarkan ke dua puluh tujuh provinsi. Data tahun 1997 menunjukkan penyebaran buku Pendidikan Kesehatan Gigi sebanyak 25.965 buku.

Berdasarkan data dua puluh lima tahun pelayanan YKGAI, diungkapkan mengenai buku-buku Pendidikan Kesehatan Gigi terbitan YKGAI juga dipakai oleh sekolah-sekolah di luar kota Bandung, a.l: (1). TKK Santa Maria Surabaya. (2). SD Yayasan Pendidikan Surya Pemandu. (3). TKK dan SD Bellarminus Jakarta. (4). TKK dan SD KPS Jakarta. (5). TKK Permata Bunda, Cimanggis Bogor. (6). TKK dan SD Vincentius Jakarta. (7). TKK Santa Maria Jakarta. (8). TKK Santa Theresia Jakarta.

Sudah sejak tahun 1972 Dokter Gigi Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia menjadikan Pendidikan Kesehatan Gigi dan Pencegahan, sebagai core eksistensinya. Pada tahun 1997 saja sudah tercatat sebanyak 4.103 anak sekolah negeri dan swasta terlayani oleh YKGAI.

Program UKGS di TKK: Bertujuan untuk memperkenalkan Kesehatan Gigi kepada anak-anak TKK supaya mereka dapat memelihara kebersihan dan kesehatan giginya. (1). Pendidikan Kesehatan Gigi: Kelas TK kecil dan TK besar memerlukan buku Pendidikan Kesehatan Gigi. (2). Pencegahan penyakit gigi: (a). Pemeriksaan teratur. (b). Pemeriksaan rongga mulut. (c). Pemberian Pendidikan Kesehatan Gigi di Klinik. (d). Mempelajari cara memelihara kebersihan mulut. (e). Pengulasan fluor untuk mencegah kerusakan gigi. Yayasan Kesehatan Gigi Anak 27

Foto 14. Drg. Maria Aurora Titiana, Sp. KGA (Direktur Klinik dan UKGS) dan Sr. Drg. Be Kien Nio OSU.

Program UKGS di Sekolah Dasar: Dilakukan setiap satu bulan satu kali atau dua minggu sekali sesuai perjanjian. (1). Pencegahan penyakit gigi dan perawatan, program ini a.l: (a). Pemeriksaan teratur. (b). Diagnosa untuk menentukan perawatan apa yang diperlukan. (c). Pembrsihan rongga mulut. (d). Pemberian Pendidikan Kesehatan Gigi di Klinik. (e). Mempelajari cara memelihara kebersihan mulut. (f). Pengulasan fluoruntuk mencegah kerusakan gigi. (g). Pencabutan gigi susu dengan Chlor Aethy. (h). Penambahan gigi tetap dengan Amalgam. (2). Perawatan yang tidak dilakukan: (a). Penambalan gigi tetap dengan bahan lain. (b). Pencabutan gigi tetap. (c). Perawatan dengan pembedahan. (d). Perawatan yang menggunakan emas. (e). Perawatan urat syaraf gigi. (f). Perawatan gigi palsu. (g). Perawatan penyakit periodontal. (h). Perawatan Orthodonti/ meratakan gigi. (i). Pengambilan X-Ray gigi atau foto gigi.

Hasil survey yang dilakukan riset Kesehatan Dasar (riskesdas) tahun 2007 menyatakan bahwa prevalensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut terutama karies (lubang gigi) dan penyakit periodontal (penyangga gigi) masih tinggi, 60-90% di tingkat nasional, sedangkan untuk regional Jawa Barat 72,1%.

Dari data Depkes RI diungkapkan bahwa World Health Organization (WHO) menetapkan program Millenium Development Goals (MDGs) 2015 bahwa target kesehatan gigi nasional adalah indeks < 2 dan indeks OHI-S < 1,2. Menurut WHO keadaan karies gigi di Indonesia cenderung meningkat dari DMF-T = 0,7 (1973) menjadi 2,3 (1979-1982) dan pada survey kesehatan gigi terakhir = 2,6 (1984-1988). Ini artinya dari tahu 1979-1988 kesehatan gigi di Indonesia mengalami angka penurunan. Pengukuran dilakukan pada kelompok anak usia dua belas tahun. Dengan demikian maka Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia (YKGAI) menawarkan kerjasama dalam program usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), yang mana program tersebut sudah direalisasikan sejak tahun 1973 hingga sekarang.

Sekarang (tahun 2016) Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia mempunyai lima puluh tiga Sekolah binaan di kota Bandung. Terdiri dari 11.193 murid dari Play Group, Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Melalui pelayanan pencegahan (preventif) dan upaya peningkatan (promotif) dibangun pola kebiasaan memelihara kesehatan mulut scara dini melalui kegiatan sikat gigi bersama dengan Plaque Control dan pemberian fluor  untuk perlindungan pencegahan supaya gigi tidak berlubang , deteksi dini penyakit gigi dan mulut serta perlindungan aspek lainnya.

Pada anak usia enam sampai dua belas tahun akan terjadi Periode Mix Dentition (Periode Gigi Campuran). Gigi pada anak usia ini terdiri dari gigi susu dan gigi tetap. Periode ini merupakan masa yang sangat rawan terjadinya karies (lubang gigi) dan perlu perhatian lebih.

Program UKGS yang dikelola oleh Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia telah berhasil menurunkan indeks DMF. Ini terbukti pada tahun 2014 indeks DMF 0,61, sedangkan untuk indeks OHI-S 0,97 dengan kondisi free caries (bebas karies) sebesar 75%.

Dengan demikian enam tahun pertama UKGS dikelola oleh YKGAI bisa berkontribusi baik menyerahkan anak-anak tamatan Sekolah Dasar dalam kondisi gigi yang sehat, yaitu: Geligi lengkap, bebas karies aktif, semua lubang ditambal, dan semua sisa akar telah diambil (diekstraksi)

Adapun kepengurusan Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia saat ini a.l: (1). Bambang Maryono MT, selaku Ketua Yayasan. (2). Drg. Ira Widjaya, selaku Wakil Ketua. (3). Drg. Maria Aurora Titiana, Sp.KGA, selaku Direktur Klinik dan UKGS. (4). Drg. Stella Listyani, selaku Kepala Unit DHE. -

Sampai dengan saat ini Yayasan Kesehatan Gigi Anak Indonesia masih terbuka dan menerima donasi dari berbagai pihak yang mau berbagi berkat dan punya hati untuk pelayanan kesehatan gigi anak. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Senin 18 Dan Selasa 19 Juli 2016 Ke Yayasan Sahabat Kertas

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS SENIN 18 DAN SELASA 19 JULI 2016 KE YAYASAN SAHABAT KERTAS

Yayasan Sahabat Kertas 14

Foto 1. Ibu. Farah Herliani, SH. Ketua Umum Yayasan Sahabat Kertas.

Kunjungan Savemillions pada Senin tanggal 18 dan Selasa 19 Juli 2016 diterima oleh ibu Farah Herliani, SH selaku ketua umum Yayasan Sahabat Kertas. Beliau sehari-hari aktif melayani bersama dengan sang suami Bpk. Gofur dan dibantu oleh tiga orang punggawa.

Yayasan Sahabat Kertas adalah sebuah lembaga sosial dan lingkungan. Didirikan dengan visi “Melakukan gerakan perubahan untuk memberdayakan masyarakat luas sehingga tercipta kesadaran akan pentingnya memilah dan mengolah sampah sesuai dengan jenis produk tertentu”. Kiprahnya dalam program pemerintah di bidang lingkungan hidup sebagai tanggapan atas fenomena sampah perkotaan yang tak kunjung selesai dan memerlukan pembenahan.

“Kota Bandung merupakan salah satu kota metropolitan dimana menurut data survey yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kota Bandung setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 1.600 ton dan hanya bisa terlayani sekitar 65 % dan sisanya tidak dapat diolah”.

Lokasi tepatnya di Jl.Puri Cipageran Indah 1 Blok. F No. 11 Kota Cimahi, status kantor yayasan masih kontrak dan bila habis masa kontrak pada bulan September 2016 menurut ibu. Farah Herliani kantor yayasan akan pindah ke rumah Bpk. Gofur. Ini akan berlangsung sampai dengan suatu waktu kelak ada wakaf tanah dan gedung kepada yayasan Sahabat Kertas.

Yayasan Sahabat Kertas 8Foto 2. Tim Yayasan Sahabat Kertas.

Motto: ”Olah pilah jadi berkah”Yayasan Sahabat Kertas 3Yayasan Sahabat Kertas 6Yayasan Sahabat Kertas 4Yayasan Sahabat Kertas 5Yayasan Sahabat Kertas 11Yayasan Sahabat KertasYayasan Sahabat Kertas 2Yayasan Sahabat Kertas 12

Yayasan Sahabat Kertas aktif dalam kegiatan sosial dan turut menyalurkan donasi kepada organisasi yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan dan lingkungan hidup. Aksi sosilanya yaitu memberikan manfaat khusus di bidang pendidikan kepada anak-anak dengan latar belakang keluarga miskin. Perduli terhadap yatim piatu, anak putus sekolah, cacat fisik dan lainnya.

Misi: (1).Membangun empati masyarakat luas untuk berbagi dan beramal melalui sampah.(2). Membangun perilaku dan budaya masyarakat baru dengan melakukan gerakan perubahan berwawasan perdulilingkungan hidup ”Go Green” secara berkelanjutan.(3). Menyelenggarakan program pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah perkotaan.(4).Menyelenggarakan program penyuluhan yang berkaitan dengan pemilihan jenis sampah tertentu.(5). Menyalurkan hasil donasi kepada anak-anak Indonesia yang kurang mampu dalam menempuh jenjang pendidikan.

Legalitas: Akta Notaris: Eti Hernawati, SH.M.Kn No.18 Tanggal 18 September 2015. Disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI. Nomor. AHU-0014779.AH.01.04 Tanggal 29 September 2015. Tercatat di Badan kesatuan bangsa dan politik provinsi Jawa Barat. Nomor.1395/220/Kesbak. Tanggal 11 November 2015.

Sasaran Yayasan Sahabat Kertas adalah menjalin hubungan kerja sama dengan masyaarakat dalam pemberdayaan pengolahan dan pemilahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna untuk pembekalan pendidikan kepada anak-anak yang kurang mampu, untuk keberhasilan masa depan anak-anak Indonesia.

Manfaat Yayasan Sahabat Kertas: (1). Membawa perubahan kepada masyarakat agar perduli dengan lingkungan hidup, khususnya dalam pengolahan dan pemilahan sampah. (2). Mengadakan pembinaan keada anak asuh berupa bimbingan moral maupun moril guna tercapai impian dan cita-cita. (3). Mengintensifkan komunikasi dan kerja sama dengan orang tua anak asuh. (4). Membantu pendidikan anak asuh dari yang tidak punya keahlian menjadi punya keahlian. (5). Membiayai anak asuh yang mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk keberhasilan masa depan.

Penerima manfaat sampai dengan saat ini, a.l: (1). Kunjungan dan sosialisasi hukum ke lembaga permasyrakatan anak Sukamiskin Bandung. (2). Sosialisasi dan penerapan program Zero Waste konsep di kelurahan Citeureup Cimahi. (3). Pemberian santunan (perbaikan gizi) kepada penerima manfaat.(4). Kunjungan sosial ke rumah tahanan Garut dan santunan ke panti asuhan ibu Aledja Garut.

Program Yayasan Sahabat Kertas a.l: (1). Program cerdas berdonasi: bertujuan mengajak masyarakat luas untuk bersedekah berupa sampah, sehingga sampah yang dihasilkan dapat berguna untuk membantu pendidikan anak Indonesia. (2).Program everybody can be hero: bertujuan tempat sampah, adapun tempat sampah tersebut akan dialokasikan di fasilitas umum yang dinilai masih belum memiliki fasilitas tempat sampah yang memadai. (3). From zero to hero: penerapan program zero waste concept di lingkungan kampus pemerintahan/ kampus sekolah/kampus swasta guna membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah sampah perkotaan dengan melakukan program reduce, reuse, recycle. Indikator keberhasilan program ini ialah perubahan perilaku membuang sampah setiap individu di lingkungan kampus pemerintahan/ sekolah/ swasta yang harapannya dapat dipublikasikan di lingkungan rumah setiap individu.

Secara rutin di kota Cimahi dilaksanakan berbagi nasi Cimahi pada setiap hari Jumat malam di setiap minggunya sebagai sarana perbaikan gizi untuk kaum duafa di sekitar Cimahi.

Penerima manfaat temporer dari Yayasan Sahabat Kertas a.l: (1). Perduli anak Indonesia di lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) Sukamiskin Bandung 10 November 2015. (2). Penguatan HAM bagi guru sejabotabek pada tanggal 4-6 November 2015. (3). Komunitas pengiat HAM di CFD Bandung di kawasan car free day Dago 25 November 2015. (4). Cerdas cermat tingkat pelajar SMA/SMK/ MA sejabodetabek dan Bandung di direktorat jenderal HAM dan kementerian hukum dan HAM RI tanggal 10 Desember 2015. (5). Penyuluhan hukum untuk anak LPKA di aula lembaga pembinaan khusus anak (LPKA) kelas III Bandung tanggal 28 Januari 2016. (6). Sosialisasi dan pengobatan gratis di pasar Cihapit Bandung tanggal 31 Januari 2016.

Ini suatu realita yang dialami oleh Yayasan Sahabat Kertas pada bulan Juni 2016, dari donasi perorangan berupa 777 Kg berbagai macam sampah seperti kardus, mix/dupleks, arsip, aqua botol, aqua gelas, botol kerasan dan koran total uang untuk mendukung aksi sosial adalah Rp. 708.475,- Meskipun ada donatur perorangan dan mitra bisnis yang sudah setia membantu dengan donasi sampah dan lainnya, namun sampai dengan saat ini masih sangat diperlukan bantuan donasi seiklasnya dari berbagai pihak yang ridho berbagi berkah. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Kamis 14 Dan Jumat 15 Juli 2016 Ke Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup

KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS KAMIS 14 DAN JUMAT 15 JULI 2016 KE YAYASAN SAHABAT LINGKUNGAN HIDUP

Eco Learning Camp berdiri di atas lahan seluas 2416 M2, juga memanfaatkan tambahan lahan untuk pertanian seluas 3075 M2 di dekat Tahura Djuanda, tepatnya berlokasi di jalan Dago Pakar Barat, nomor 3 Bandung. Tujuan pembangunannya yang mengikuti kritreia Green Building Council Indonesia adalah untuk mengadakan berbagai pertemuan dan pelatihan dalam bidang pendidikan dan lingkungan hidup.

Diawali dengan tempat bermain anak-anak di daerah Graha Puspa, Ledeng yang bernama Spirit Camp pada tahun 2002 dengan maksud menyediakan tempat bermain di luar ruangan untuk anak-anak. Sesudah itu berpindah ke Kota Baru Parahyangan pada tahun 2009 disebut Spirit Camp Edu City. Dari kota Baru Parahyangan tahun 2012 berpindah karena waktu kontrak tempat telah habis dan kepentingan pengembang properti, dalam saat yang bersamaan ada undangan dari TAHURA, dari TAHURA sekali lagi terusir dan harus berpindah tempat, kemudian tibalah di Dago Pakar dengan konsep Ps. Ferry Sutrisna Wijaya “Eco Learning Camp”  pendidikan atau kesadaran lingkungan hidup sebagai transformasi dari Spirit Camp selama kurang lebih empat belas tahun.

Konsep Eco Learning Camp bermula dari ide kreatif dan edukatif Ps. Ferry Sutrisna Wijaya yang dituangkannya dalam Disertasi untuk meraih gelar Doktor bidang pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Beliau mengalami Spirit Camp selama sepuluh tahun, mempunyai sebuah konsep dalam Disertasi Doktor pendidikan berjudul: "Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp ) Sebagai Model Pendidikan Nilai",  kemudian mengaplikasikan bersama para sahabatnya di Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup menjadi Eco Learning Camp “Rumah Belajar Lingkungan Hidup” dengan tiga pilar: alam, budaya, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan pengembangannya menjadi Tujuh Sadar dilakukan oleh Ibu. Shierly Megawati.

Menurut Ibu. Shierly Megawati tanah yang di atasnya dibangun gedung Eco Learning Camp adalah suatu keajaiban, tidak pernah dibeli dengan uang, tetapi dengan iman. Di situlah terjadi pertobatan luar biasa padanya. Tanah ini dibeli oleh seseorang yang kemudian dipinjamkan selama dua puluh tahun. Apabila di dalam perjalanan Yayasan memiliki kemampuan untuk membeli tanah tersebut maka dipersilahkan untuk membeli.

Gedung Eco Learning Camp dan seluruh area hingga berdiri semegah sekarang ini oleh karena bantuan dari banyak donatur. Mereka memberikan donasi mulai dari dua ribu rupiah sampai dengan dua milyar. Pembangunan menghabiskan waktu kurang dari satu tahun. Karena kita punya iman dan apa yang kita kerjakan itu baik, maka Tuhan itu berkarya terhadap pekerjaan kita, batin dan seluruh hidup kita. Ketika Tuhan sungguh berkarya dalam hidup seseorang maka tidak ada lagi ketidak bahagiaan. Menyaksikan kebaikan Tuhan padanya, Ibu Shierly mengatakan bahwa: ”Tuhan tidak pernah lagi mengizinkan saya untuk tidak bahagia”. Semua masalah bisa dihadapi dengan tersenyum. Ignatius Loyola mengatakan: “Tuhan ajarilah saya untuk tetap gembira ketika sedang memanggul salib”, sekarang Ibu Shierly juga bisa merasakan dan mengalami kegembiraan memikul salib.

Logo Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup:

Gunungan Jawa: Dalam dunia pewayangan menggambarkan hutan rimba/ jagad raya. Bentuk yang menggunung menggambarkan kebersamaan yang menjadi satu pada puncaknya. Bentuk yang menyerupai segitiga menyimbolkan kepercayaan manusia kepada Tuhan. Warna: Hijau muda: Warna hijau melambangkan adanya suatu keinginan. Warna ini digunakan dalam logo untuk mewakili makhluk hidup di dunia ini. Biru langit: Warna biru melambangkan ketenangan yang sempurna. Warna ini digunakan dalam logo untuk mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan dalam menciptakan alama semesta. Coklat: Warna coklat tabah melambangkan sifat positif dan stabilitas. Warna ini digunakan dalam logo untuk menggambarkan alam semesta yang kita pijaki. Tiga cabang pilar: Tiga cabang yang terdapat di dalam logo mewakili tiga pilar utama, yaitu nature, culture dan science dalam Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Pintu putih: Pintu putih menggambarkan sebuah rumah alam yang menjadi tempat pembelajaran.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 26Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 129Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 130Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 32

Organisasi Kepengurusan Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup: Pendiri: (1). Mayjen (Purn) Tono Suratman. (2). Dr (HC) Popong Otje Djundjunan. (3). Dr (HC) Martha Tilaar. (4). Edwin Soeryadjaya. (5). Agus Dharma. (6). Djoko Kusumowidagdo. (7). Ir. Hody Kuntohadi. (8). MAS Teko Sukarmin. (9). Alexander AP. Iskandar. (10). Agustinus Sarwanto. (11). F. Teguh Satria. (12). Dr. Ferry Sutrisna Wijaya. Pembina: Dr. Ferry Sutrisna Wijaya. Pengawas: (1). Agustinus Sarwanto SJ, M.Hum., MBA. (2). MAS Teko Sukarmin. (3). Agus Dharma, MA., M.Div Pengurus: (1). Ketua: Ir. Shierly Megawati Purnomo. (2). Sekretaris: V. Mukti Hartati, Sm.K. (3). Bendahara: Dra. Sonya Inna, M.Pd. Dewan Pakar: (1). Prof. Dr. RW Triweko. (2). Prof. Chaedar Alwasilah, MA, Ph.D. (3). Teguh Purwanto, MBA.

Visi dan Misi Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup:

Visi: Manusia berkualitas, merawat bumi dan berguru pada bumi Misi: (1). Bersama masyarakat dunia, mengupayakan manusia baru yang berpihak pada keutuhan ciptaan. (2). Membangun generasi muda yang memiliki kesadaran akan lingkungan hidup yang lebih baik. (3). Mengembangkan pendidikan nilai berbasis lingkungan hidup. (4). Meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui edukasi, konservasi penelitian, dan pemberdayaan masyarakat.

Tujuh Kesadaran Baru Hidup Ekologis: (1). Berkualitas. (2). Sederhana. (3). Harapan. (4). Hemat. (5). Bermakna. (6). Peduli. (7). Semangat berbagi.

Program Kegiatan:

1). Kesadaran Ekologi. Sebuah program edukatif transformasional yang membekali para peserta dalam berespon dengan situasi umat manusia saat ini melalui tindakan nyata dan optimisme masa depan yang didasari oleh pengetahuan dan pemahaman tentang persoalan-persoalan global. (Sarasehan, Lokakarya. Santiaji Ekologi). 2). ELC (Eco Learning Camp): Program edukasi ini adalah pendidikan nilai non-Formal yang disampaikan melalui wacana lingkungan hidup dan alam yang diintegrasikan dengan pengetahuan melalui Sains dan budaya yang terkait sehingga memunculkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup dan alam sehingga terwujudnya partisipasi aktif untuk menjaga lingkungan hidup dan alam tersebut. Dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan pelatihan terstruktur dalam jenjang yang disesuaikan dengan perjenjangan pendidikan formal secara bebas. Jumlah kegiatan pelatihan masing-masing jenjang adalah enam pertemuan berdurasi dua sampai tiga jam. 3). Pendidikan nilai: Program pendidikan nilai bertujuan untuk mengajak peserta menyadari dan menemukan nilai-nilai kehidupan, mengenali berbagai bentuk bahasa cinta dalam komunikasi antar manusia, menumbuhkan rasa saling menghargai antar manusia, mendorong tumbuhnya budaya damai, menyadari kecerdasan majemuk. (Character Camp, Latihan dasar kepemimpinan). 4). Paket Semangat Berbagi: Paket kegiatan sederhana khusus untuk TK – SD kelas tiga atau jenjang pratama durasi dua jam.

Program Rutin:
No. Program Waktu
1 From garden to Plate Setiap dua bulan
2 Simposiun ATD Setiap dua bulan
3 Live in Eco Camp Setiap dua bulan
4 Tujuh Sadar Sesuai Permintaan
Paket Modul:
No. Lama Kegiatan Biaya/ Orang Fasilitas
1 Kegiatan 1/2 hari (dua Jam) Rp. 30.000,- Program semangat berbagi + Snack + satu Modul
2 Kegiatan 1/2 hari (empat Jam) Rp. 65.000,- Satu Modul, satu kali makan siang
3 Kegiatan satu hari (tujuh Jam) Rp. 125.000,- Dua modul, satu kali makan siang, satu kali snack
4 Menginap satu malam Rp. 250.000,- Dua modul, satu program pendukung, tiga kali makan siang,dua kali snack
5 Menginap satu malam tanpa modul Rp. 175.000,- (Pelajar) Rp. 200.000,- (Umum) Tiga kali makan siang, dua kali snack
Nilai dasar dalam Edukasi Eco Learning Camp:
1). Integritas: Kesatuan antara pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan. 2). Semangat berbagi: Memberi dan berbagi (pengetahuan, pengalaman, waktu atau materi atau lainnya) dengan rela dan tanpa pamrih. 3). Alam: Kepekaan terhadap alam, sehingga muncul empati terhadap alam yang akan berujung pada cinta kepada alam. 4). Budaya: Bentuk interaksi dan kerjasama antar manusia untuk mencapai masyarakat yang lebih baik. 5). Tanggung jawab: Melaksanakan komitmen untuk menjaga, memelihara dan mengembangkan diri sendiri, masyarakat dan alam. 6). Penghargaan: Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan hidup. (7). Ilmu pengetahuan: Makhluk hidup dan proses kehidupan; tanah, air dan udara serta energi dan perubahannya.

Eco Learning Camp akan mengajarkan anak-anak alam pola hidup ekologis, suatu pola hidup yang seharusnya menjadi kebiasaan manusia. Mengaplikasikan pola hidup seperti ini akan ada begitu banyak penghematan, sehingga tidak banyak energi dengan percuma terbuang. Adapun Pola Hidup Ekologis, a.l: (1). BBM (bawa botol minuman): Mengurangi cucian gelas, membiasakan minum air putih, membiasakan membawa tempat minum. (2). Minim plastikdan kemasan: Mengurangi sampah yang menghasilkan racun. (3). 100 % bebas asap rokok: Apabila ada yang merokok, kompensasi pembersihan udara sebesar Rp. 500.000,-. (4). Life skill: Belajar hal-hal sederhana pendukung kehidupan sehari-hari, mencuci piring, memasang seprei, merapikan kamar (baju, handuk, sepatu, dll), membersihkan kamar, memotong buah, membantu memasak. (5). Pola hidup sederhana: Tidak ada makanan sisa, makanan sederhana dan sehat, mengambil makanan dengan memperhatikan teman-teman yang lain, minum airputih sehat. (6). Pola hidup hemat: Energi listrik terbatas, gunakan dengan sangat bijaksana dan hemat. Bila listrik solar cell habis maka akan mengalami gelap, tidak bisa presentasi menggunakan LCD dan tidak ada air panas. Energi matahari untuk pemanas air mandi. Nerhemat dan berbagi. Air yang ada adalah air dari penampungan. Air hujan dan air sumur gunakan secukupnya. Persediaan terbatas. (7). Ada waktu hening sesaat: Di jam 12.00 dan 15.00 dimana semua aktivitas harus dihentikan dan kita belajar mendengarkan suara alam.

Ada dua tradisi yang wajib ditaati di lingkungan Eco Learning Camp Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Berikut ini penjelasan dari Ps. Ferry Sutrisna Wijaya:

Inspirasi Saat Hening di Eco Learning Camp mencontohi tradisi di satu biara di Prancis bernama Pulm Village yang mengajarkan mengenai tradisi mindfulness atau sadar penuh, setiap seperempat jam berhenti apapun, berhenti berbicara, berhenti berjalan, berhenti makan, termasuk berhenti menarik nafas. Tujuannya supaya manusia dapat lebih mendengar suara batin dan sadar, supaya menurunkan emosi, pikiran dan kesadaran. Sebelumnya di ELC setiap pukul 12.00 dan 15.00 ada saat hening yang wajib dilakukan oleh siapapun di area ELC, menyadari betapa pentingnya saat hening maka semakin sering dilakukan. Setiap ada bunyi bel, semuanya wajib bersaat hening selama jam berdentang. Ini pun sudah menjadi tradisi yang disepakati di ELC.

Alasan ekologi telah mendorong ELC tidak mengkonsumsi daging, bukan karena alasan agama dan kesehatan. Vegetarian merupakan pilihan yang bijakasana. Ekologi karena pengajaran mengenai Lingkungan Hidup sebagai Core Curriculum ELC. Selama ini industri daging telah cukup membuat bumi ini semakin panas, karena hutan di Amazone misalnya ditebang 80% untuk peternakan. Sapi import dari Australia ke Indonesia diangkut memakai kapal menghabiskan bensin. Kalau sudah disembelih, disimpan di frezer menghabiskan listrik. Selama sapi hidup banyak menghabiskan biji-bijian, gandum, jagung, kacang dan sebagainya . Sekitar 60% makanan di dunia ini dimakan oleh ternak. Padi 38%, Kedelai diatas 72%, jagung di Indonesia yang dimakan manusia hanya 4%, sisanya dimakan oleh ternak. Kalau kita punya banyak ternak, orang miskin kehabisan makanan karena diberikan ke ternak. Selain menghabiskan banyak makanan, ternak juga menghabiskan banyak air.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 85

Foto 5. Dari kiri ke kanan. Bpk. Djoko Kusumowidagdo, MBA (Pendiri Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup), Ibu. Elly Tjahja, S.Pd (Helping Hands Foundation), Ps. Dr. Ferry Sutrisna Wijaya (Pembina dan pendiri Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup) dan Ir. Shierly Megawati (Ketua Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup).

Ir. Shierly Megawati. Ketua Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup ini sangat ramah dan informatif bila diberikan pertanyaan soal lingkungan hidup. Satu pertanyaan saja bisa dijawab panjang lebar dan sejelas-jelasnya. Ibu Shierly Megawati memulai pelayanannya pada tahun 2002, merupakan pendiri paling awal atau utama dari Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Ini menurut penjelasan Ps. Ferry Wijaya. Bersama dengan sang suami Bpk. Alexander Iskandar yang bertanggung jawab untuk program dan kurikulum Ibu. Shierly dengan setia mendedikasikan ilmunya di Eco Learning Camp. Namun dengan rendah hati diakuinya telah dipelajari secara otodidak. Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk, demikianlah beliau ini.

Menurut penjelasannya, cikal bakal berdirinya Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup itu cukup panjang. Selama empat belas tahun itu ditemukan berbagai macam puzle. Pertama-tama merasakan anak-anak itu kehilangan tempat bermain, dan ketika itu mereka juga kehilangan teman bermain. Ketika kedua-duanya itu hilang maka pembentukan karakter sejak usia dini itu tidak lagi terjadi. Tujuh tahun silam Ps. Ferry Sutrisna Wijaya diberikan kesempatan untuk menjadi presenter soal lingkungan hidup, ketika beliau pulang ke tanah air oleh-oleh yang dibawa adalah Ternyata dunia kita itu sedang terancam luar biasa dan menemukan bahwa ternyata anak-anak bermain di alam bebas itu bukan hanya sekedar mereka membutuhkan semesta alam itu untuk bermain. Tapi itulah connecting yang sesungguhnya dengan seluruh makhluk hidup. Pada masa kini ketika anak-anak tidak lagi bersentuhan dengan semesta alam itu terputus, makanya keserakahan itu timbul karenannya. Tidak ada belas kasih dan cinta kasih terhadap makhluk hidup lain juga timbul karena itu.

Ibu Shierly mengatakan: Manusia semakin merasa kebutuhannya makin meningkat, sehingga ternak itu tidak lagi hidup bebas diternakkan. Bahkan, kadang-kadang dengan cara yang tidak manusiawi, yang penting buat mereka cuma satu, ternaknya banyak, secepat mungkin. Apa sih masa kini yang tidak dipercepat? Segala macam dipercepat, bahkan usia padi pun dipercepat , usia ayam pun dipercepat, kalau dulu kita harus menunggu enam bulan untuk padi, sekarang tiga bulan cukup kita panen dengan alasan swasembada pangan. Padahal kita itu sedang mensolemi seluruh semesta alam. Kita sudah tidak bisa lagi percaya, menunggu dan bersabar dengan seluruh proses semesta alam maka mulailah semesta alam itu menjadi rusak.

Anak-anak ini bukan hanya sekedar kehilangan tempat bermain tapi kehilangan connecting dengan seluruh semesta alam. Jangan heran ketika seorang anak yang ditanya dari mana asalnya ayam, mereka akan menjawab dari supermarket. Pegang cacing tidak berani, pegang semut saja tidak berani, teriak-teriak. Kami punya kesadaran baru, ada sesuatu yang hilang bukan hanya sekedar tempat bermain tapi connecting yang lebih luas lagi. Yayasan Sahabat Lingkungan hidup terus belajar secara otodidak. Secara formal lingkungan hidup itu belum ada sekolahnya, di luar negeri sudah mulai ada, tapi selalu lingkungan hidup yang dilihat dari sisi Sains. Misalnya mengenai cara pengolahan limbah, bagaimana menebang hutan dengan bersertifikat. Tetapi tidak ada yang sungguh-sungguh belajar mengenai why-nya, banyak orang berbicara mengenai how, bagaimana menyelamatkan, tapi belum ada yang berbicara mengenai why, mengapa kita harus menyelamatkan.

Tiga tahun silam Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup bertemu dengan seorang suster, seorang biarawati, beliau inilah yang membawa pertobatan ekologi ini. Beliau yang memperkenalkan why-nya, mengapa sih kita harus hidup harmonis dengan seluruh semesta alam. Bergulirlah penemuan akan berbagai macam hal, ternyata kita ini sudah kehilangan jati diri. Kalau orang ditanya apa tujuan hidup di dunia ini? Selalu jawabnya mau sukses. Sukses itu apa? Membahagiakan orangtua, punya rumah, punya pekerjaan baik. Jawabannya akan selalu seperti itu. Ketika diberikan pertanyaan lebih mendalam untuk apa memiliki itu semua? Supaya hidupnya lebih senang. Untuk apa hidup senang? Supaya hidup bahagia.

Dengan demikian seolah-olah untuk mencapai kebahagiaan menjadi suatu hal yang prosesnya sangat panjang, perjuangan untuk itu luar biasa. Kalau bahagia diukur dengan materi akan sangat banyak orang yang hidupnya tidak bahagia, kalau bahagia itu diukur dengan keberhasilan pekerjaan ada banyak sekali orang yang hanya menjadi tukang sapu dan lain-lain. Apakah benar bahwa Tuhan itu hanya mau menciptakan kebahagiaan untuk orang-orang yang sangat limited. Hal ini yang membuat Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup kembali merenungkan kemungkinan adanya sesuatu kesalahan dengan dunia yang sedang dijalani kala itu atau saat ini.

Setelah pertemuan dengan suster Elli dari Belanda dan suster Ami dari Amerika, dan berkesempatan pergi ke Plum Village Prancis untuk belajar Buddhism, yang terakhir Ps. Ferry Wijaya berkesempatan belajar ke MIT - Massachusetts Institute of Technology, dan dari situlah ada kesadaran bahwa ada pola-pola yang salah di dalam hidup ini.

Berbagai macam puzle itu, hidup itu seharusnya lebih sederhana, menjadi bahagia itu seharusnya lebih sederhana, sumber daya manusia sekarang ini semakin hari semakin kritis, semakin hari semakin langka, maka apa yang harus kita lakukan adalah penghematan. Kalau kita melihat adanya situasi miskin dan kaya maka terpikir harus ada keadilan, dari manakah akan ada keadilan? Kalau orang itu mempunyai semangat untuk berbagi. Inilah puzle yang ditemukan yang kemudian melahirkan konsep yang disebut dengan Tujuh Sadar.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 2Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 1Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 4Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 5Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 3Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 6Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 7Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 8Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 9Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 10Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 11Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 12Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 13Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 14Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 15

Foto 6-20. Beberapa tanaman obat di antara 96 Macam tanaman obat dari Dr. Martha Tilaar, Salah satu pendiri Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup.

Apakah Konsep Tujuh Sadar itu? Berikut ini adalah penjelasan dari Ibu. Shierly Megawati:

Kualitas. Manusia sudah berkualitas sejak lahir. Manusia diciptakan Tuhan luar biasa berharga. Mengapa manusia semakin lama semakin tidak berkualitas? Seringkali anak kecil terlihat lebih generous, jujur. Seringkali kita menemukan perubahan itu terjadi tanpa disadari, misalnya saja ada seorang yang dahulunya sangat baik dalam pengamatan kita, namun tidak bertahan dengan karakter baiknya, sehingga di kemudian hari menjadi seorang koruptor. Itulah yang ditemukan, dan terpikir bahwa “Karena manusia dilahirkan sudah berkualitas sangat penting manusia itu memperjuangkan kualitas bawaannya supaya semakin hari harus semakin berkualitas. Seharusnya manusia itu hidupnya semakin hari semakin dalam, ketika kedalaman itu dicapai disitulah ada keheningan dimana kita dapat mendengar another voice, suara hati kita, suara alam, dan lewat suara hati dan suara alam itu kita sebetulnya sedang mendengar suara Tuhan”. Dari kesadaran inilah di Eco Learning Camp ada yang namanya saat hening. Tujuannya adalah untuk mendengarkan suara lain, suara batin kita dan suara seluruh semesta alam. Dan pada akhirnya akan membuat kita tidak lagi terus menerus berbicara kepada Tuhan, namun yang terutama adalah pasrah dan mendengarkan suara Tuhan.

Manusia berkualitas seperti apa sih yang bisa membuat hidupnya selalu harmonis dengan alam. Manusia berkualitas, berguru pada bumi dan merawat bumi (Visi Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup). Ketika menemukan visi ini muncul pertanyaan, Siapakah sebenarnya yang harus diselamatkan, dunia, semesta alam, tumbuh-tumbuhan, udara bersih, ataukah manusia? Memikirkan manusia yang ingin menyelamatkan alam semesta kita menjumpai satu sifat manusia yang buruk yaitu kesombongan, karena pada dasarnya tidak ada ketergantungan dari alam pada manusia. Bukankah manusia itu tergantung pada alam semesta? Tanpa manusia pepohonan akan tetap bertumbuh, dengan demikian manusia lebih membutuhkan keselamatan dirinya dan perlu diselamatkan terlebih dahulu. Tingkah laku manusia itulah yang membuat alam semesta itu morat-marit tercobak-cabik tidak karuan. Bukan semesta alam yang harus diselamatkan lebih dahulu, tapi manusia. Apabila seluruh pohon ditebang, seluruh rumput dibakar, seluruh semak-semak ditebas dan tidak tersisa satu pun maka yang akan mati duluan adalah manusia, sebab kebutuhan manusia akan oksigen tidak terpenuhi. Bukankah satu-satunya pencipta oksigen adalah semua tumbuh-tumbuhan itu?

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup menemukan bahwa apabila seorang manusia ingin menyelamatkan seluruh alam semesta hanya karena kebutuhan oksigen maka yang akan terjadi adalah egosentris. Kalau manusia itu tidak bisa melihat berharganya makhluk hidup lainnya, mereka menyelamatkan hanya supaya dirinya sendiri selamat, itu artinya manusia adalah makhluk egosentris yang berpusat pada diri sendiri. Akan sangat baik melakukan pengembangan pola pikir terhadap tujuan menyelamatkan pohon-pohonan atau tumbuh-tumbuhan ini karena mereka juga sesama makhluk hidup, yang bahkan telah diciptakan Allah lebih duluan daripada manusia.

Secara scientific teori Big Bang atau Teori Ledakan yang pertama: Semua makhluk hidup itu kehidupannya muncul atau berawal dari mineral yang sama, logam yang sama, batu yang sama yang setelah ledakan, terkumpul kembali dan barulah kehidupan itu muncul. Manusia itu bersaudara dengan tumbuh-tumbuhan, karena berasal dari ledakan yang sama. Manusia saat ini mengkonsumsi air yang sama yang juga dikonsumsi oleh nenek moyangnya dahulu. Juga sama dengan air yang dikonsumsi oleh Dinosaurus dahulu. Semua air didaur ulang sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Ketika ada kesadaran persaudaraan manusia dengan alam semesta di mana manusia ketika mati akan kembali menjadi tanah. Seluruh mineral dari tubuh manusia diserap lagi oleh tumbuh-tumbuhan. Semesta alam ini bukan hanya diselamatkan untuk seluruh kebutuhan manusia karena mereka juga layak untuk hidup seperti manusia, maka salah satu tujuan Yayasan adalah membuat semua manusia jatuh cinta pada alam semesta.

Sederhana dalam pola hidup, tidak berlebih-lebihan. Sederhana dalam pola pikir, bahwa menjadi bahagia itu juga sangat sederhana. Setiap kali mendengar bunyi bel baik dari lonceng maupun dari handphone yang saya lakukan adalah bersaat hening. Misalnya: Pandang salah satu tanaman, menarik nafas sebanyak tiga kali dan bayangkan betapa luar biasanya tanaman tersebut. Beragam warnanya. Akan ada senyuman di pipi saya bersamaan dengan ungkapan syukur, betapa Tuhan sangat luar biasa menciptakan saya, saya bahagia.

Ibu. Shierly menceritakan mengenai salah satu bentuk ucapan syukurnya, demikian: “Beliau dahulu adalah seorang pengusaha. Tiga tahun silam, Romo. Ferry memerlukan seseorang yang benar-benar serius di Yayasan karena format lembaga ini sedang berada dalam masa transisi. Permintaan Romo adalah supaya beliau berhenti menjadi pengusaha selama dua tahun saja sehingga bisa fulltime sebagai ketua Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Ini bertepatan dengan kegoncangan yang tengah terjadi di dalam diri Ibu. Shierly, dimana hidupnya perlu dibenahi. Sembari menata hati, tawaran dari Romo diterima. Sejak saat itu menjabat sebagaiKetua Yayasan, dan sekarang Ibu. Shierly jatuh cinta menjadi ketua Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Ada ungkapan syukur pada Tuhan, meskipun secara penghasilan tiba-tiba nol, ditambah lagi teman-teman yang menyorakinya karena telah lepas bebas dari yang namanya uang. Tapi kekawatiran tidak pernah ada mengenai harta duniawi. Bahkan tidak pernah ada perasaan kekurangan, melainkan merasa berkelimpahan, sehingga memiliki kemampaun untuk menolong banyak orang”.

Segala sesuatu itu ternyata sederhana. Sederhana dimulai dari diri sendiri, sederhana dalam penampilan, sederhana dalam banyak hal, menyederhanakan pola hidup, pola hidup pergi ke supermarket dirubah dengan pola hidup pergi ke pasar tradisional setiap hari (Kartu Kredit aman). Ketika pola hidup kita telah sederhana “lampu dimatikan, tidak usah terlalu terang benderang, tidak memakai AC, sedikit menahan rasa panas, tidak banyak bepergian, tidak ke mall, berhemat” Maka yang terjadi adalah berkelimpahan.

Perduli: Perduli bukan hanya terhadap sesama tetapi juga kepada seluruh lingkungan hidup. Sehingga orang memiliki semangat berbagi, karena sudah merasa diri berkelimpahan. Merasa jatuh cinta pada Tuhan yang sesungguhnya, merasa dicintai Tuhan luar biasa dan sekaligus mencintai Tuhan luar biasa dan sebagai akibatnya karena sungguh jatuh cinta pada Tuhan maka selalu ingin menyenagkan hati Tuhan. Karena sama-sama Kristen, kita akan sama-sama membuka kitab suci kita untuk mengetahui apa yang membuat Tuhan bahagia? Apa yang diharapkan Tuhan dari manusia? Sesuai citra Tuhan, “Penuh Kasih”, ini yang membuat manusia memiliki semangat berbagi yang luar biasa. Semangat berbagi di Eco Learning Camp benar-benar luar biasa. Misalnya: Sebagian besar peserta Anak Alam 2 tidak berbayar. Juli 2016 Anak Alam sudah angkatan ketiga. Padahal Yayasan sahabat Lingkungan Hidup untuk satu tahun hanya menyediakan satu angkatan saja. Donatur telah menyediakan hanya satu angkatan saja. Tiba-tiba ada banyak calon peserta Anak Alam dan selaku ketua YSLH Ibu. Shierly tidak tega menolak mereka, karena sudah banyak yang ditulis dan diceritakan dimana mereka ingin mengalami Eco Learning Camp. Setelah berembuk dengan Romo. Ferry maka YSLH tetap menerima karena masih ada cadangan dana. Berikutnya masih ada lagi yang ingin mengalami Eco Learning Camp, sedangkan ada kendala pendanaan pada YSLH, sehingga mustahil menerima lagi. Romo Ferry mengingatkan supaya “tetap beriman, selalu akan ada jalan untuk setiap tujuan yang baik”. Penerimaan pun tetap dilakukan dengan cara terus mencari dana. Beberapa saat kemudian ada seorang teman yang mau menanggung biaya ELC sepuluh orang anak. Ketika diceritakan kepada bapak Uskup, beliau menyisihkan dari uang pribadinya agar tidak banyak prosedur untuk biaya ELC sepuluh orang anak. Ada seorang tukang kebun YSLH mendonasikan dana dari seluruh THRnya, juga seorang juru masak YSLH yang mendonasikan dana untuk biaya ELC satu orang anak. Biaya ELC untuk satu orang anak Rp. 750.000,- Inillah semangat berbagi yang sesungguhnya dan pada kenyataannya membawa banyak berkat berkelimpahan dari Tuhan.

“Uang itu ternyata tidak membawa kebahagiaan sedikitpun. Yang membawa kebahagiaan adalah niat dan perjuangan untuk melakukan hal baik di dalam dunia ini. Itu kebahagiaan. Itulah saat-saat bermakna.” – Ir. Shierly Megawati .

Kalau pola hidup ini berkualitas yang artinya mengolah kelemahan setiap hari, memperjuangkan kebaikan setiap hari dengan pola hidup yang sederhana, mau sungguh berhemat demi menyelamatkan dunia, mau mempunyai semangat berbagi, mempunyai kepedulian dan hidupnya itu penuh dengan makna. Kalau setiap orang mengalami itu apakah tidak membawa harapan. Inilah Tujuh Sadar.Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 1Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 93Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 31Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 95Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 94Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 97Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 200Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 198Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 197

Foto 29. Dua orang ibu yang sedang mengerjakan lontongan bibit sayur kucai.Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 36Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 138Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 80

Komentar beberapa tokoh terhadap Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup:

"Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup (Eco Camp) dengan program edukasi Eco Learning Camp (ELC) mencoba untuk berkontribusi pada dunia pendidikan manusia berkualitas melalui wahana lingkungan hidup. Program Edukasi Eco Learning Camp ini merupakan integrasi dan pemupukan rasa rasa kepekaan, empati dan cinta kepada alam dengan budaya dalam bentuk interaksi manusia dengan sesama manusia dan alam serta ilmu pengetahuan yang mendukungnya". – Alexander A. Iskandar, Ph.D. Dosen ITB.

"Kehadiran Eco Camp adalah sebagai suatu bentuk pembelajaran dari alam yang memikirkan masa depan peri kehidupan melalui ekosistem. Ada sebuah fenomena mencemaskan bagi penduduk bumi dimana tidak ada dua planet bumi, sedangkan penduduk bumi sudah mencapai 7 milyar, padahal kapasitas satu bumi tidak cukup menampungnya karena hanya sanggup untuk 4,7 milyar manusia. Diprediksi bahwa pada tahun 2020 di bumi akan ada 9 milyar manusia. Solusinya apa? Eco Learning. Diharapkan supaya terus mensupport Eco Learning Camp Djuanda". – Prof. Dr. Emil Salim, Bapak Lingkungan Hidup Indonesia.

"Mengutip pernyataan MAW Brouwer, terungkaplah keyakinan akan Mahakarya Allah Sang Pencipta yang telah menciptakan alam semesta dan bumi dengan sangat indah dan penuh cinta, lebih dari sekedar hanya bumi Parahyangan di Jawa Barat. Ini titik tolak program-program Eco Learning Camp mengajak siapapun mengalami alam semesta dan bumi dengan segala keindahannya, tapi tujuannya adalah supaya berujung pada kesadaran memiliki tanggung jawab menjaga serta merawatnya". – Ferry S. W. Pembina Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup.

"Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup sebagai bagian integral dari gerak pembangunan di tanah air tercinta ini, bertanggung jawab penuh untuk ikut mewarnai masa depan bangsa dan negaranya. Action sekarang akan lebih baik daripada berdosa. Bentuknya apa? Mempersiapkan manusia kecil melalui Eco Learning Camp". – Ceu Popong (Dr. (HC). Popong Otje Djunjunan). Anggota DPR komisi X.

"Peristiwa-peristiwa alam menghasilkan pengalaman-pengalaman alam, bukan ordinary experiences, bukan pengalaman biasa seperti berbincang-bincang atau mengunjungi situs pariwisata. Membenamkan diri belajar di Eco Learning Camp sebenarnya menyatu dengan alam setempat untuk berpengalaman edukasi dengannya. Resultnya apa? Ada kesadaran dan membentuk tindakan baru". – Br. Y. Triyono, SJ. Kepala Sekolah Kolese Loyola.

Eco Learning Camp itu perpaduan kehidupan lapisan sosial masyarakat, ekonomi, budaya, teknologi dan agama dengan modal situs Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebagai benteng hijau dimana sudah eksis sarana prsarana pembelajaran ideal untuk proses edukasi dan patut mendapatkan apresiasi. - Dr. Erfansjah. CEO WWF-Indonesia.

"Kehadiran Eco Learning Camp adalah sebagai suatu sentrum bagi warga masyarakat untuk berpengetahuan dan bersadar diri terhadap kelestarian lingkungan agar terjamin kehidupan generasi penerus di masa depan". - Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, MSc.Ed., Dr. (HC). Marta Tilaar.

"Eco Learning Camp itu pendidikan Lingkungan hidup untuk menghasilkan perilaku hijau sebagai jawaban atas kerisauan. Berhasil bilamana kemudian perilaku hijau serta kecintaan pada alam itu terwujud". – Suzy Hutomo. Ketua Yayasan Kehati.

"Perilaku terhadap lingkungan itu dibentuk oleh pembelajaran dari pengalaman nyata. Merefleksikan pengalama terhadap alam semesta itulah pendidikan lingkungan hidup yang paling efektif". Prof. Robertus Wahyudi Triweko, Ph.D. Rektor dan Guru Besar Teknik Sumber Daya Air, Universitas Katolik Parahyangan.

"Eco Learning Camp merupakan percontohan dari upaya menyelamatkan Tahura sebagai reservoir air bagi kota Bandung dan sekitarnya. Di Eco Camp diupayakan terjadi siklus air dan siklus karbon sehingga menghasilkan “Zero Waste”. – Nuryani Y. Rustaman. Guru Besar Biologi Lingkungan, UPI.

"Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup adalah komunitas orang-orang yang kritis dan peduli pada lingkungan hidup yang mendukung keberlangsungan hidup generasi mendatang". – Rudi Setiawan. Dosen Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan.

"Melalui Eco Learning Camp akan terjadi revolusi mental in action. Anak-anak muda menjadi intelek-intelek dari suatu proses edukasi terhadap lingkungan dan keutamaan hidup setelah mengenali lingkungan". – Djoko Kusumowidagdo. Outward Bound Indonesia Founder & pendiri Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup.

"Bersama dengan Eco Learning Camp akan terwujud suatu konsep baru dunia ekologis. Apalagi Indonesia sangat membutuhkan generasi muda yang sepenuhnya mencintai sesama dan lingkungan". – Huryo B. Guruminda. Peneliti PusLitBang Pemukiman PU.

"Di Eco Learning Camp peserta didik akan dapat belajar tentang bagaimana membangun dengan memperhatikan proporsi yang baik antara lahan yang terbangun dan lahan untuk ruang terbuka hijau/ biru; membangun dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan, sekaligus tidak membahayakan bagi penggunanya; membangun dengan pertimbangan hemat energi dan hemat air tanpa mengurangi kenyamanan, dan keindahan bangunan sebagai lingkungan binaan, membangun dengan menggunakan sumber energi terbarukan seperti yang diterapkan di Eco Camp; hingga belajar bagaimana caranya merawat bangunan dan lingkungannya melalui contoh pengelolaan sampah yang diterapkan di Eco Camp". – Dr. Ir. Yasmin Suriansyah, MSP,IAI,GP. Dosen jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan.

"Apa yang ditawarkan oleh Eco Learning Camp sangat menarik, tepat sasaran dan menantang, dimana hati, otak dipadukan dengan cinta pada alam semesta". – Wawan Husin. Dosen Politeknik Negeri Bandung.

"Eco Lerning Camp mempunyai kegiatan yang menyatu dengan alam. Dapat membangunkan the sense of awe and wonder sebagai pintu ke ranah being. Menjadi daya dorong bagi visitor guna menemukan jati diri manusia sejati di antara makhluk hidup di alam semesta". – Sr. Amie Hendani, SGM. Green Mountain Monastery and Thomas Berry Sanctuary.

"Dari mana datangnya oksigen? Di mana pabrik oksigen yang mengisi seluruh udara? Di mana? Wooow...ternyata pabriknya di sekitar kita, pohon-pohon hijau di sekitar kita itulah pabrik oksigen terbesar di dunia. Pertanyaan lanjutan, apakah kita harus bayar? Apakah kita harus membeli oksigen, yang sangat berharga untuk kehidupan ini (bayangkan kembali hanya beberapa menit kita tahan hidup tanpa oksigen...)? Wooow... Ternyata semuanya gratis! Gratis! Gratis! Ini tidak masuk akal, ternyata masih ada yang gratis di dunia ini. Dan yang memberi gratis itu adalah sekali lagi pohon-pohon di sekitar kita....Selamat datang di Eco Camp...Dan selamat merasakan cinta Tuhan lewat pengalaman alam semesta!" – Shierly Megawati. Ketua Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup.

Ketika kunjungan Savemillions di hari yang pertama Kamis 14 Juli 2016 bertepatan dengan dilaksanakannya upacara pembukaan Anak Alam 2. Upacara ini sama persis dengan upacara bendera di sekolah-sekolah umumnya pada setiap hari Senin pagi.Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 163Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 6

Foto 34. Semua peserta upacara Anak Alam 2 menyanyikan lagu Indonesia Raya dan memberikan hormat pada bendera merah putih.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 8

Foto 35. Pembacaan Pancasila oleh Ibu. Teko Sukarmin.

Ibu Teko Sukarmin selaku pembina upacara juga menyampaikan amanat upacara pembukaan Anak Alam 2 Eco Learning Camp Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup.

Amanat Pembina upacara: "Peserta Anak Alam, selamat sore. (Sore 3x). Selamat bertemu di Eco Camp Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup. Tempat pendidikan karaker yang akan menjadikan Anda semuanya menjadi anak yang berkualitas, anak yang merawat bumi dan juga belajar pada bumi. Selama Anda empat hari tiga malam dan empat hari nanti anda semuanya akan dilatih, akan dididik, akan ditunas kembangkan menjadi individu yang berkualitas yang akan mencintai alam sekitarnya dan pada akhirnya anda akan mempunyai empati terhadap bumi dan alam sekitarnya ,dan akan berujung pada tidak hanya empati, tidak hanya sayang ,tapi Anda semuanya nanti akan berterima kasih kepada alam sekitarnya. Selama Anda disini Anda akan dididik, dilatih oleh para kakak-kakak Anda, instruktur Anda Ikuti semua perintah, Anda semuanya akan dilatih, akan dididik, akan ditunas kembangkan..." - Ibu. Teko Sukarmin. Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 9Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 11Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 10Foto 38. Pembukaan Anak Alam 2.

Materi Pertama: Praktek “Pelajaran bebas asap rokok atau Cerutu berasap”

Simulasi pelajaran bebas asap rokok: (Kak Ditha sedang duduk di pojok, jongkok, ngerokok. Kak Mentari datang dan menasehati) “Kak Ditha, asap yang kak Ditha hasilkan bukan hanya menyakiti kak. Ditha, tapi juga menyakiti kakak, menyakiti udara-udara ini dan kami semuanya bisa jadi sakit”.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 2

Foto 39. Kak Mentari dan kak Ditha. Nasehat supaya tidak merokok.

Dengan praktek “Pelajaran bebas asap rokok atau cerutu berasap” tersebut Anak-anak Alam 2 mengamati bagaimana jikalau paru-parunya menyaring udara yang ada asapnya, baik itu dengan rokok ataupun asap akibat kebakaran hutan. Tisu-tisu berwarna putih bersih ketika terkena asap, bagian tisu akan berwarna kuning. Warna kuning pada tisu menggambarkan paru-paru yang menyaring asap. Merokok artinya pembunuhan terhadap diri sendiri perlahan-lahan. Seorang yang merokok tidak sayang pada dirinya sendiri, menyakiti dirinya sendiri, menyakiti udara ini dan semuanya bisa jadi sakit. Yang paling baik untuk bisa dilakukan adalah mendoakan supaya siapa pun itu bisa merubah sikapnya.

Pelajaran diakhiri dengan bersih-bersih tempat praktek. Setelah lantai kembali bersih seperti semula, Anak Alam 2 bersiap-siap melanjutkan kegiatan berikut di area kebun dekat tenda-tenda tempat mereka tidur semalam.Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 118Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 105Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 106Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 104Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 103 Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 102Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 101Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 99Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 4

Foto 48. Kusuka mawar dan bunga terompet.....Kesatria Sambhala.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 167

Anak Alam belajar betapa berbahayanya asap rokok, baik untuk mereka yang merokok, perokok pasif dan merokok itu pun merusak alam semesta. Alat peraga yang dipakai menunjukkan pada saat asap terhirup oleh manusia maka tubuh akan terkena racun, demikian juga alam semesta bila terkena asap rokok maka akan tercemar dan tersakiti.

Materi kedua Anak Alam, Tanahku Kehidupanku:

1). Tanah (Bahasa Yunani: Pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. (2). Tanah dalam konteks kajian geografis  adalah tanah sebagai tubuh alam yang menyelimuti permukaan bumi dengan berbagai sifat dan perwatakannya yang khas dalam hal proses pembentukan, keterpadatan, dinamika dari waktu ke waktu, serta manfaatnya bagi  kehidupan manusia. Semua orang yang hidup di permukaan bumi, serta ragam pemanfaatannya menjadikan tanah sebagai obyek yang besar . Tanah adalah tubuh alam gembur yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat dan karakteristik fisik, kimia, biologi, serta morfologi yang khas sebagai akibat dari serangan panjang tanah tidak sama dengan kurun waktu pembentukan batuan. (3). Tanah terbentuk dari pecahan-pecahan batuan induk yang berlangsung secara terus menerus akibat faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor lingkungan ini, yaitu iklim, organisme, topologi dan waktu. Pecahan dari batuan induk itu berlangsung akibat pelapukan dan penghancuran yang terjadi melalui proses-proses biologi, fisika dan kimia. (4). Lima fungsi utama tanah adalah: (a). Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman. (b). Penyedia kebutuhan primer tanaman, yaitu: air, udara dan unsur-unsur hara. (c). Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh, hormon, vitamin, asam-asam organik, antibiotik, toksin anti hama, dan enzim yang dapat meningkatkan ketersediaan hara) dan siklus hara. (d). Sebagai akibat biota tanah, baik yang berdampak positif dan  karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama dan penyakit tanaman. (e). Lokasi pembangunan berbagai infrastruktur, seperti bangunan rumah, kantor, supermarket, jalan, terminal, stasiun dan bandara. (5). Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/ lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas dalam fungsi tanah. (6). Cacing tanah adalah cacing berbentuk tabung dan tersegmentasi dalam filum Annelida. Mereka umumnya ditemukan hidup di tanah, memakan bahan organik hidup dan mati. Sistem pencernaan berjalan melalui panjang tubuhnya. Cacing tanah adalah hermafrodit. Masing-masing individu membawa kedua organ seks pria dan wanita. Mereka tidak memiliki kerangka internal dan eksoskeleton, tapi mempertahankan struktur mereka dengan ruang coelom cairan yang berfungsi sebagai rangka hidrostatik. (7). Fungsi dari cacing tanahL (a). Dapat membantu mengolah sampah dapur menjadi kompos yang baik untuk tumbuhan. Cacing tanah mampu mengubah bahan organik yang dimakan menjadi kotoran (castings) dan urine (worm tea). Kandungan urea dalam urine cacing adalah pupuk alami yang baik. Terlebih kotoran cacing mengandung nitrogen, fosfor, magnesium, potasium dan kalsium yang penting untuk pertumbuhan tanaman. (r). Tubuh cacing tanah yang terdiri atas 70% protein adalah sumber makanan bergizi tinggi bagi hewan ternak dan peliharaan seperti ayam, bebek, ikan, sidat, dan burung. (c). Kegiatan menggali yang dilakukan cacing tanah mampu menciptakan sistem drainase alami, meningkatkan jumlah udara dan air dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur dan baik untuk ditanami semua jenis tanaman.

Surat Cinta untuk Anak Alam:

Surat cinta ini ditujukan khusus kepada Anak Alam: Baiklah teman-teman, Maukah kamu menjadi sahabatku? Aku sungguh ingin menjadi sahabat kalian, karena saat ini hidupku aku merasa kesepian, aku tidak dianggap, bahkan aku ditakuti aku tinggal di suatu tempat yang gelap, lembab, tapi percayalah ini bukan tempat yang menakutkan. Aku akui tubuhku kecil, tubuhku tidak sebaik dan tidak setinggi tubuh kalian yang kalian miliki saat ini. Bahkan daya lihatku terbatas sehingga saat ini aku tidak tahu saat ini kalian sedang menggunakan pakaian berwarna hijau, hitam, putih, ungu, pink atau apapun itu. Mukaku tidak sebaik yang kalian miliki, bahlan kulitku sedikit basah, tidak lembut seperti kalian. Aku yakin sat ini kalian memiliki rambut yang indah, yang perempuan pasti bisa diikitat. Bahkan untuk berjalan pun aku membutuhkan tenaga yang sungguh kuat. Aku tidak bisa melangkah secepat kalian, atau loncat-loncat seperti yang kalian lakukan saat kalian merasa senang. Itulah aku, ini yang membuat banyak manusia tidak ingin berteman denganku. Atau tidak apa-apa kalau aku tidak dianggap teman. Setidaknya aku diberikan senyum jika kalian melihatku, bukanlah ketakutan, berteriak atau mengumpat. Asalkan kau tahu sebenarnya kalian ini anak-anak alam sungguh-sungguh teman baikku. Kalian selalu aku anggap teman baik meskipun kalian tidak menganggapku, tidak mau menyapaku atau takut denganku. Dengan segala keterbatasan dan kemampuanku, aku mencoba untuk hidup bersama kalian, membantu alam semesta untuk dapat membuatmu tetap hidup teman-teman. Sehingga tentu saja kalian saat ini dapat bermain, sekolah, tertawa, makan, mandi, dan segala aktivitas hingga saat ini. Aku membantu tanah supaya tumbuhan dapat tumbuh, hingga menghasilkan oksigen yang saat ini kau butuhkan. Aku tidak mau membayangkan suatu saat aku punah. Mungkin kamu akan menderita tersiksa dan juga sedih. Ah sudahlah. Aku tidak mau memikirkan bila suatu saat aku punah. Jadi inti dari apa ang ingin aku katakan adalah: Maukah kalian menjadi sahabatku? “Mau, mau, mau, mau, mau, mau,...”.

Anak-anak alam segera mengetahui “Woww ada surat cinta dari cacing. Woww surat cinta itu ditujukan untuk mereka”. Suara-suara menyahut menjawab pertanyaan cacing tanah datang dari semua anak alam mulai ramai terdengar memecahkan keheningan suasana bilamana mereka berdiam sejenak untuk mendengar another voice dari cacing tanah dalam surat cintanya kepada anak alam yang dibacakan oleh kak. Mentari. Terbayang nggak? Cacing tanah menurut pemikiran banyak orang itu menggelikan dan menakutkan, cacing tidak sekolah dan tidak belajar baca tulis. Tapi di sini bisa menuliskan surat cinta untuk anak alam. Ini aneh tapi nyata di Eco Learning Camp, karena hanya di sini nih ada another voice dari makhluk alam – makhluk tanah yang bisa didengar oleh anak-anak alam melalui seorang pembaca surat. Tentunya ada pelajaran yang terkandung dibalik surat cinta dari cacing tanah tersebut.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 152Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 190Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 191Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 189

“Soalnya cacing itu jalannya susah kan? Buat dari ke kebun ngetok pintu kantor saja dia lama bangat. Berangkatnya jam satu siang, nyampe kantornya jam satu malam. Siapa yang selama ini tidak menganggap keberadaan cacing? Siapa yang selama ini kalau melihat cacing langsung wahh...wahh...wahh...cacing...cacing... cacing? Apakah tadi kalian paham bahwa cacing ini membutuhkan teman dan dia tidak ingin ditakuti. Karena apa yang dia lakukan selama ini adalah untuk membantu kehidupan kalian juga. Betul nggak? Betul nggak kalau nggak ada cacing mungkin tanah kita tidak sebaik ini? Betul ya. Mau kalian menyayangi? Fito mau punya sahabat? Mau Yesi? Aldo, mau Aldo?...Sahabat itu bagaimana sih? Saling menyayangi, betul nggak? Setia, betul nggak? Tidak akan menyakiti, betul nggak? Memberikan perhatian dengan penuh kasih sayang, betul nggak? Sahabat itu tidak membutuhkan sahabat yang sempurna tapi saling melengkapi, betul nggak? Jadi ketika kalian bertemu sahabat ini, tolong sapa dan tolong ucapkan terima kasih dan juga salam untuk sahabat kalian...Cacing tanah”. – Mentari, Lulusan ITB, Jurusan Biologi - Satria Sambhala Eco Learning Camp

Semua anak alam dibagi ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing memiliki ketua. Tugas ketua bersahabat dengan cacing dan memastikan setiap anggota kelompoknya memegang cacing, mengamati apakah punya kepala, bagaimana kulitnya, bagaimana jalannya, apakah punya kaki, apakah punya mata, apakah punya mulut, sebagai tanda bersahabat dengannya setelah mengetahui makhluk tanah ini sebagai ciptaan Allah dan manfaatnya bagi kesuburan tanah dan kelangsungan hidup manusia.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 116Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 112Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 113Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 114Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 159Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 110Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 108Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 156Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 154Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 155Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 109Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 3

Foto 64. Cuci tangan beramai-ramai karena semuanya kebagian pegang cacing tanah.

Living Values dari pelajaran ini: (1). Tanah merupakan bagian dari kehidupan. (2). Tanah harus dilestarikan agar tidak layu. (3). Tanah merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup. (4). Kondisi tanah mempengaruhi kehidupan di dalamnya. (5). Cacing tanah memiliki peran penting dalam daur kehidupan tanah.

Materi Ketiga Anak Alam:
Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 202

Nick Vujicic. Pria ini menginspirasi banyak orang, bukan karena model top, bukan karena anak konglomerat, bukan pula karena dia lulusan Universitas terkenal di Aurtralia. Banyak orang mungkin memandang Vujicic dengan sebelah mata "bajak laut" dan menyimpulkan orang seperti dia sudah tidak ada harapan apa-apa untuk survive dalam hidup. Kemungkinan untuk hidup mandiri, produktif dan tidak menjadi beban bagi orang lain sangat kecil. Berdiri di antara satu juta orang bagi mereka Vujicic tentunya tidak berarti apa-apa dibanding dengan yang lainnya. Tapi yang pasti Allah punya tujuan dan rencana yang indah dalam hidupnya, dan semuanya pasti tergenapi tanpa terlewat satu pun. Vujicic telah menjadi motivator hebat bukan hanya di Australia, tapi ke berbagai negara. Allah telah memakai keterbatasannya yang secara fisik cacat tidak memiliki tangan dan kaki, hanya dua potong daging pada bagian tangan dan kakinya tidak sempurna, pendek dan jari-jarinya tidak genap sepuluh di kiri kanan. For with God, everything is possible. Allah telah memakai keterbatasan Vujicic untuk membuatnya menjadi gambar dan rupa Allah yang tidak terbatas untuk menginspirasi banyak orang, jutaan orang. With God impossible is nothing. Nick Vujicic bisa menggapai semua mimpi yang Allah taruh di hatinya hanya dengan iman.

Anak Alam 2 belajar dari kisah Nick Vujicic yang memotivasi mereka untuk maju dalam iman dan menggapai semua cita-cita mereka.

Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 7

Foto 65. Pelatihan Calon Pelatih (PCP), diklat berjenjang tingkat dasar Himpaudi Kota Bandung.Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup 203

Foto 66. Empat orang Kesatria Sambhala Eco Learning Camp Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup.

Kesatria Sambhala:

Mengenai asal mula ELC membentuk sekelompok anak muda yang kemudian disebut sebagai kesatria Sambhala yang bertugas melayani peserta Anak Alam, Bpk. Alexander Iskandar menjelaskan: “Itu adalah sebuah legenda dari Tibet. Suatu saat bumi ini sudah sakit parah, sudah hancur, tapi manusia tidak perlu takut. Karena dari kerajaan Sambhala/ Shangrila (Kerajaan Utopia) akan muncul satria-satria Sambhala yang tidak bisa dikenali dari uniform, mereka tidak berseragam. Mereka tidak bisa dikenali dari senjata seperti buatan manusia yang mereka pakai, karena itu bukan senjata mereka. Senjata mereka hanya ada dua, yaitu: Compassion (Cinta kasih) dan pemahaman yang benar untuk mengubah dunia ini kembali menjadi baik. Karena ide Kesatria Sambhala ini baik dan sesuai dengan misi ELC maka dipakailah ide tersebut. Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup kemudian merancang pelatihan yang padat bagi sekelompok mahasiswa, atau lulusan perguruan tinggi supaya ketika sudah menjadi Agent of Change kemudian melayani untuk ELC. Proses kesatria Sambhala di ELC adalah belajar dan pelajaran itu harus terus dibawa ke masyarakat. Ps. Ferry Sutrisna Wijaya menambahkan bahwa kaderisasi ini terus dilakukan.

Selama ini Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup masih terbuka menerima donasi dari siapapun yang mau berbagi berkat, salah satu pemanfaatannya yaitu membantu anak-anak untuk belajar lingkungan hidup di Eco Learning Camp. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions.(Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 13 Juli 2016 ke Yayasan Pusat Kebudayaan

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 13 Juli 2016 ke Yayasan Pusat Kebudayaan

Yayasan Pusat Kebudayaan 10

Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan adalah salah satu peninggalan zaman Belanda dan memiliki nilai sejarah. Menurut cerita Ibu. Lenny Muliawaty seorang pengurus yang sudah sekitar tiga puluh tahun menjadi staff yayasan, dahulunya gedung ini sempat dikenal sebagai gedung singa. Karena dua buah patung singa yang didesain khusus oleh seorang arsitek asal Negeri Kincir Angin “Mijnheer. G. J. Bel” menghiasi dua sisi gerbang/ pintu masuk utama ke gedung. Tadi-tadinya ketika pendirinya atau yang membangun gedung ini "Mijnheer. G. J. Bel" masih tinggal di Indonesia, khususnya di kota Bandung fungsinya adalah sebagai tempat hiburan/ gedung pertunjukan.

Yayasan Pusat Kebudayaan 37Yayasan Pusat Kebudayaan 12

Foto 3. Prasasti Biro Arsitektur Fermont Cuypers.

"ARCH.EN.INGRS.BUR: FERMONT-CUYPERS. Teks ini menunjukkan nama Biro Arsitektur yang membangun gedung Stichting Cultur Center, yaitu N. V. Architecten Ingenieursbureau Fermont te Weltevreden en Ed. Cuypers te Amsterdam."

Kunjungan Savemillions diterima oleh Ibu. Lenny Muliawaty. Beliau sudah menjadi bagian dari Yayasan Pusat Kebudayaan semenjak remaja putri, dimulai dari kecintaannya pada seni tari. Saat itu beliau mempelajari seni tari, setelah menamatkan studinya ada rekruiting dan berhasil diterima. Sekarang sudah puluhan tahun, dari remaja putri sampai beruban sudah banyak kontribusi yang diberikannya pada yayasan.

Mendengar sebagai seorang pemula adalah sangat baik, ini pengalaman yang diceritakannya, sekarang sesepuh yayasan yang masih ada yaitu guru tarinya pada saat itu “Bpk. Wigandi”, Ibu. Leni termasuk yang paling banyak tahu mengenai keberadaan yayasan ini sejak tiga puluh tahun terakhir. Kalau mau lebih banyak tahu, contact person yang tepat adalah Bpk. Wigandi. Tapi kok tega yah, orang tua sudah berumur ditanya-tanyain? Lokasi tepatnya beralamat di Jl. Naripan No. 7-9 Bandung.Yayasan Pusat Kebudayaan 4

Foto 4. Ibu. Lenny Muliawaty, pengurus Yayasan Pusat Kebudayaan.

Yayasan Pusat Kebudayaan didirikan oleh negara Pasundan pada hari Jumat 22 April 1949 di hadapan Notaris Mijnheer Hendrik Joseph Lamers di Bandung dengan akte nomor 127 dalam bahasa Belanda. Didirikan oleh sepuluh orang, a.l: (1). A. Poeradiredja. (2). S. Joedawinata. (3). T. A. Soenarja. (4). L. K. Snijders. (5). Masdoeki. (6). Moehamad Koerdi. (7). Tan Hwat Tjiang. (8). Winagoen. (9). Berdaja. (10). M. Lamers.

Setelah pemerintahan RI, ada perubahan pada akte 10 September 1956 di hadapan notaris Mijnheer. Tan Eng Kiam di Bandung dengan akte nomor 44. Para penghadap a.l: (1). S. Soemardja. (2). Moehamad Koerdi. (3). Sudarso. (4). A. Roestono. (5). Tan Eng Kiam.

Yayasan Pusat Kebudayaan 22Yayasan Pusat Kebudayaan 23Yayasan Pusat Kebudayaan 24

Foto 5-7. Ruang Pertunjukan Yayasan Pusat Kebudayaan, saat ini sedang direnovasi pada bagian panggung.

Status gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) saat ini adalah milik negara, dengan hak penghunian YPK karena YPK sendiri sudah menghuni dan mengelola gedung ini sejak sebelum perang. Dengan demikian nama gedungnya pun sama dengan nama yayasan, yaitu Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK). Mulanya dalam bahasa Belanda “Stichting Cultur Center”. Dari dahulunya gedung ini pun sudah difungsikan sebagai tempat pembinaan, pengembangan dan apresiasi seni budaya.Tentunya disesuaikan dengan misi sebagaimana tercantum di dalam akte.

Gerak dari pelayanan Yayasan Pusat Kebudayaan adalah di bidang pembinaan dan pengembangan kesenian dan kebudayaan sesuai dengan anggaran dasarnya. Terutama kesenian dan kebudayaan daerah Parahyangan. YPK juga menyelenggarakan pendidikan, kursus-kursus, latihan-latihan dan pertunjukan-pertunjukan dalam rangka pengembangan. YPK sebagai lembaga non-komersial memperluas jangkauannya dengan menerima keanggotaan yang terdiri dari badan/ lembaga pengelola seni/ budaya, dan dalam aktivitas kegiatannya tentu bekerjasama dengan instansi dan atau lembaga seni budaya terkait.

Yayasan Pusat Kebudayaan 21Yayasan Pusat Kebudayaan 29Yayasan Pusat Kebudayaan 30Yayasan Pusat Kebudayaan 31Yayasan Pusat Kebudayaan 32

Foto 9-12. Ruangan ini sering dipakai untuk pameran Lukisan. Tanggal 23-24 Juli 2016 akan dipakai untuk pameran robot.

Pada periode tahun lima puluhan, sekitar tahun 1949 s/d tahun 1960 YPK berada pada masa kejayaannya. Saat itu dana diperoleh dari pemerintah, departemen pendidikan dan kebudayaan pusat, maupun dari donatur dan sumbangan-sumbangan lainnya. Karenannya YPK dapat melaksanakan setiap kegiatannya dengan utuh-efektif dan produktif sesuai program. Kursus-kursus dan latihan yang dilakukan oleh YPK a.l: (1). Wayang golek. (2). Tari-tarian: Tari kursus, Tari gaya Cece Soemantri, Tari Jawa (Surakarta dan Yogyakarta), Tari Bali. (3). Pencak Silat.(4). Karawitan. (5). Bina Vokalia: Nasional, Kawih, Tembang Sunda. (6). Macam-macam Kesenian Rakyat: Reog, Calung, Angklung, Sandiwara Sunda.

YPK tidak hanya merealisasikan programnya, tapi juga membantu badan/ lembaga-lembaga yang ingin menggarap pembinaan seni/ budaya, serta latiha-latihan di YPK, a.l: (1). Wirahma Sari. (2). Yayasan Padalangan Jawa Barat. (3). BKI. (4). STB. (5). ATF. (6). ISI. (7). BKKNI. (8). LBSS.

Banyak sekali seniman dan organisasi kesenian, terutama seni budaya Sunda telah berhasil, ini semua karena YPK dengan setia melakukan pembinaan. Mereka telah menunjukkan prestasinya di masyarakat. Siapa yang tidak kenal dengan nama: Bing Slamet, Upit Sarimanah, Ade Kosasih Sunarya, Asep Sunandar Sunarya, Wigandi Wangsaatmaja. Masih banyak tokoh-tokoh teater keluaran ATF, perkumpulan tari Wirahma Sari, STB dan lain-lain.

Kejayaan Yayasan Pusat Kebudayaan mulai memudar pada tahun 1961/ 1962. Ini merupakan akibat dari politik dan perubahan-perubahan ketatanegaraan serta pergeseran kehidupan di Indonesia. Kemerosoran kejayaan ini bertambah dari tahun ke tahun, paling rawan pada saat pemberontakan G.30.S PKI. Ketika itu kegiatan kesenian dan kebudayaan jadi vakum selama beberapa tahun. Sebab utamanya adalah karena warta harian WARTA BANDUNG berkantor di sebelah Barat gedung YPK Jl. Naripan No. 7-9 sekarang ini digunakan sebagai kantor Caraka Sundanologi ternyata tersangkut paut dengan G.30.S PKI. Hal tersebut tentunya merugikan atau berdampak buruk bagi eksistensi YPK.

Usaha untuk memulihkan kembali kondisi YPK pun gencar dilakukan. Perintisan kembali dilakukan pada tahun 1968, dalam keadaan ruangan-ruangan yang sudah banyak dipergunakan untuk kegiatan lain. Misalnya saja ruangan aula depan yang sekarang sering dipakai untuk event-event pameran, ketika itu dipakai oleh Harian Berdikari yang kemudian menjadi Bandung Pos, ruangan sebelahnya telah dipakai oleh Yayasan YPKP yang saat itu menyelenggarakan Pendidikan Perbankan. YPK hanya menempati ruang pertunjukan saja.

Dalam keadaan yang sangat memprihatinkan tersebut YPK tetap konsisten pada misisnya. Latihan-latihan dan pertunjukan terus dilakasanakan namun secara terbatas. Karena kondisi gedung saat itu sudah tidak menunjang kebutuhan aktivitas. Sepuluh tahun gedung YPK tidak pernah terjamah oleh pemeliharaan yang memadai. Kegiatan diusahakan sebisa mungkin, ini berlangsung hingga tahun 1975 dengan mengusahakan peningkatan sederhana tempat latihan dan pertunjukan pada beberapa bagian.

Tahun 1976 pembenahan dan penataan mulai ditingkatkan secara serius. Dilakukanlah pembenahan fisik gedung, penataan personalia, penataan dan pengadaan perlengkapan dan lain-lain. Saat itu perlengkapan YPK sudah tidak memadai lagi, misalnya saja kursi besi yang sudah tidak layak pakai. Secara bertahap, sedikit demi sedikit dengan dana seadanya hasil usaha sendiri semua yang diharapkan mulai terlihat hasilnya sehingga kegiatan pun meningkat. Usaha pun berjalan hingga 1979 dan berhasil menggembirakan.

Usaha keras untuk pembenahan dan penataan hingga pencapaian hasil menggembirakan tersebut semata-mata swadana dan swakelola. Banyak dana yang dikeluarkan itu berasal dari kantong para aktivis pengurus YPK sendiri. Perjuangan paling berat terasa ketika memperjuangkan ruangan-ruangan yang dipergunakan oleh badan-badan lain, agar kembali berada dibawah kuasa YPK. Yayasan Pusat Kebudayaan 3Yayasan Pusat Kebudayaan 15Yayasan Pusat Kebudayaan 33Yayasan Pusat Kebudayaan 34Yayasan Pusat Kebudayaan 35

Foto 15-17. Ruang ini sering dipakai untuk rapat para seniman.Yayasan Pusat Kebudayaan 27

Foto 18. Penghargaan kepada Yayasan Pusat Kebudayaan untuk event Kongres Bahasa Sunda 1993 dari Bpk. Tri Sutrisno ketika beliau menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Yayasan Pusat Kebudayaan 42Yayasan Pusat Kebudayaan 38

Pada tahun 1980-an pemerintah mulai menunjukkan perhatiannya, terutama dikaitkan dengan kepentingan program pembangunan pada bidang kepariwisataan. Banyak instansi pemerintah yang mulai memanfaatkan gedung YPK untuk macam-macam kepentingan, mulai dari pameran pembangunan, promosi kepariwisataan dan lain-lain. Apalagi ketika usaha YPK untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah berjalan mulus dan menggembirakan. Ini berdampak pada peningkatan kegiatan seperti seminar, diskusi, pagelaran studi, pembinaan sandiwara Sunda dan lain-lain.

Pada saat FFI diselenggarakan di Bandung, gedung YPK menjadi kantor panitia penyelenggara dari kotamadya Bandung. Namun sayangnya panitia ketika itu meninggalkan hutang dan menjadi beban YPK, dengan demikian harus diselesaikan oleh YPK. Selanjutnya ketika ATF diselenggarakan di Bandung tahu 1990, gedung YPK menjadi pusat kegiatan. Karena kegiatan tersebutlah maka gedung YPK direnovasi oleh pemerintah kotamadya Bandung dengan anggaran yang disebut bantuan renovasi gedung YPK dari pemda provinsi Jawa Barat dan Pemda kotamadya Bandung yang tidak diketahui jumlah biayanya.

Dengan keadaan fisik gedung YPK saat ini yang representatif, menjadi kebanggan bagi para pengurus YPK. Namun ada saja pihak lain yang melirik tajam ingin menguasai/ memiliki/ menduduki gedung tanpa memperdulikan jerih payah dan perjuangan pengurus YPK. Mereka tidak memahami akan eksistensi YPK sebagai penunjang pemerintah di bidang pembangunan kesenian dan kebudayaan.

Jadwal kegiatan rutin YPK sejak tahun 2006 hingga sekarang, a.l: (1). Latihan Pencak Silat YPK, dua kali seminggu, Kamis dan Minggu. (2). Latihan Jaipongan YPK, dua kali seminggu, Jumat dan Minggu. (3). Latihan Tembang Sunda, satu kali seminggu, setiap Rabu. (4). Pagelaran wayang golek, dua kali sebulan, minggu kedua dan keempat. (5). Latihan tari Sunda Klasik dan Tayuban, dua kali seminggu, Senin dan Sabtu. (6). Pasanggiri Jaipongan, setiap tahun. (7). Latihan dalang, dua kali sebulan, Jumat atau Kamis. (8). Kegiatan tidak rutin di Yayasan Pusat Kebudayaan, seperti pameran lukisan dan latihan sandiwara Sunda.

Ketika berkunjung Savemillions menemukan gedung Yayasan YPK ini bocor di mana-mana sehingga lantai pada beberapa ruangan pun banyak yang basah tergenang air, dan tampak dua orang karyawan YPK yang sibuk mengepel dan mengeringkan lantai. Beberapa buah ember sengaja diletakan tepat di bawah bagian genteng yang bocor untuk menampung rembesan air hujan yang menetes ke bawah. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions). 

Kunjungan Survey Savemillions Kamis 30 Juni 2016 Ke Yayasan Saung Angklung Udjo

Kunjungan Survey Savemillions Kamis 30 Juni 2016 Ke Yayasan Saung Angklung Udjo

Yayasan Saung Angklung Udjo 90

Foto 1: Bapak. Sam Udjo, Putra Founding Fathers Yayasan Saung angklung Udjo: Bapak. Udjo Ngalagena (Alm).

Siapa yang tidak kenal dengan alat musik bambu bernama angklung? Siapapun pasti kenal dengan angklung. Apalagi sebagai pewaris budaya, khususnya kesenian bermusik tradisional angklung, yang mana bukan hanya pemain angklung saja selaku ahli waris budaya, tetapi juga penikmat alat musik angklung se-indonesia patut mempertanyakan siapa gerangan orang Indonesia yang tidak mengenalnya. Ada pepatah yang mengatakan: “Tak kenal maka tak sayang”.

Angklung adalah salah satu alat musik tradisional asal Jawa Barat yang sudah diperkenalkan sampai ke mancanegara. Bukan hanya wisatawan lokal yang kecintaannya disalurkan mereka dengan beramai-ramai menikmati kekhasan suara yang dihasilkan dari getaran angklung, melainkan ada begitu banyak wisatawan mancanegara yang menyalurkan kecintaannya pada alat musik bambu nan merdu getarannya ini dengan berkunjung ke Pendopo Saung Angklung Udjo yang dikelola oleh Yayasan Saung Angklung Udjo, Yayasan ini didirikan oleh bapak Udjo Ngalagena (Alm).

“ Angklung Pride. Udjo Ngalagena was an angklung artist from west Java, indonesia. He is also the founding fathers of Saung angklung Udjo. This art centre is not only used to dedicate his passion in teaching but also to express his entrepreuneurship by selling both the performances and bamboo music instrument. His passion for entertainment enabled him, to engaged with the arts, Children, and environment to create an excellent performance for his guests." - Saung Angklung Udjo Foundation -

Kebanggaan Angklung. Udjo Ngalagena (Alm) adalah seorang seniman angklung dari Jawa barat, Indonesia. Beliau juga pendiri Saung angklung Udjo. Pusat seni ini tidak hanya digunakan untuk mendedikasikan semangat dalam mengajar, tetapi juga untuk mengekspresikan Kewirausahaannya dengan menjual keduanya, pertunjukan dan alat musik bambu. Semangatnya untuk hiburan memungkinkan dia, untuk terlibat dengan seni, anak-anak, dan lingkungan untuk menciptakan kinerja yang sangat baik untuk para tamu.

Bermula dari sebuah saung kecil di Jl. Padasuka 118 tahun 1966 Sanggar Angklung yang dipimpin oleh Bapak. Udjo Ngalagena (Alm), pada tahun 1973 meningkat fungsi dan eksistensinya sebagai sebuah Yayasan berbadan hukum, yaitu Yayasan Saung Angklung Udjo..................

Yayasan Saung Angklung Udjo 121Yayasan Saung Angklung Udjo 10

Foto 3: Angklung 30 Nada ini kurang lebih seharga Rp. 2.500.000,- bisa untuk solo angklung dan angklung masal.

Untuk dapat mengajarkan angklung masal di sekolah, seorang guru kesenian harus dapat pentas solo memainkan alat musik angklung 30 nada. Bapak Sam Udjo mengatakan bahwa:

"Permainan angklung masal mengandung filosofi mewujudkan kebersamaan dan gotong royong, sikap saling menghargai dan disiplin. Karena ada satu tujuan, mereka ingin memainkan satu lagu, menuju satu harmoni yang dikehendaki oleh sebuah tim". - Bpk. Sam Udjo

Yayasan Saung Angklung Udjo 6

Foto 4: Bapak. Sam Udjo setelah solo Angklung.

Yayasan Saung Angklung Udjo 3

Foto 5: Kepala Program Yayasan Saung Angklung Udjo. Yayasan Saung Angklung Udjo 8Yayasan Saung Angklung Udjo 9Yayasan Saung Angklung Udjo 11Yayasan Saung Angklung Udjo 12Yayasan Saung Angklung Udjo 15

Yayasan Saung Angklung Udjo 39Yayasan Saung Angklung Udjo 30

Foto 11-12: Bapak. Sam Udjo berfoto sehabis memainkan solo Angklung di Pendopo Yayasan Saung Angklung Udjo.

Dari kunjungan savemillions ke Yayasan Saung Angklung Udjo, melalui bimbingan dari Bapak. Sam Udjo, diketahui bahwa ada dua Jenis pembagian angklung, yaitu Angklung Buhun (Angklung Tradisional) untuk memainkan nada Pentatonis atau tradisional dan Angklung Diatonis (Angklung Modern) untuk memainkan nada-nada modern ala musik Eropa. Dari Angklung Pentatonis dan Diatonis ini angklung kemudian dibagi lagi:

Angklung Buhun (Angklung tradisional) Nada Pentatonis:

Angklung Buhun. Artinya angklung tua, kuno (baheula) yang dalam arti sebenarnya adalah kesenian pusaka. Dinamakan buhun karena kesenian ini sudah lama sekali, kira-kira sekitar 18 Abad yang lalu memiliki nilai sakral dan kekuatan gaib. Oleh karena itu kesenian angklung buhun usianya sudah ratusan tahun, sudah hampir mencapai tujuh generasi. Makna yang terkandung di dalamnya merupakan ajakan, pemberitahuan, peringatan, aba-aba, penerangan dan larangan untuk para petani. Tingkatkan persatuan, kebersamaan, ketahanan dalam setiap langkah dan gerak untuk menuju kesejahteraan.

Pertama: Angklung Dog Dog Lojor. Kesenian ini dinamakan Dog Dog Lojor nama salah satu alat musik di dalamnya di sini juga digunakan angklung karena berkaitan dengan ritual padi. Waktu yang digunakan untuk memainkan angklung ini berbeda dengan angklung Kanekes. Angklung ini dimainkan setahun sekali setelah panen. Nama acara ini Seren Taun yang diadakan di pusat kampung adat dengan durasi pertunjukan selama dua jam. Lokasi kesenian Dog Dog Lojor terdapat di masyarakat kasepuhan Panker Pengawinan atau kesatuan adat Banten Kidul yang tersebar di sekitar Gunung Halimun (berbatasan dengan Jakarta, Bogor dan Lebak).

Kedua: Angklung Kanekes dan Baduy. Tidak diketahui dari mana asal usul Angklung Baduy dan sejak kapan jenis angklung ini mulai muncul. Penyebarannya pun tidak terlalu luas. Hal ini diperkirakan karena bentuk pertunjukkannya yang monoton dan membosankan bagi yang melihatnya. Pada masyarakat Baduy Jero, Angklung Baduy dipergunakan sebagai kesenian yang mendukung upacara adat tradisional menghormati Sang Hyang Asri atau Dewi Sri sebagai dewi pertanian dan kesuburan. Upacara tersebut dikenal dengan nama ngaseuk pare, yaitu pada saat mengangkut padi hasil panen ke lumbung. Jumlah pemain tujuh angklung, tiga bedug dan lima penari.

Ketiga: Angklung Badeng. Angklung Badeng merupakan kesenian yang menekankan segi musikal dengan angklung sebagai alat musik utamanya. Badeng terdapat di desa Sading kecamaan Malangbong Garut. Kesenian Angklung Badeng dahulu berfungsi sebagai hiburan untuk kepentingan dakwah Islam, namun ada yang menduga badeng telah digunakan masyarakat sejak sebelum Islam datang dan digunakan untuk acara yang berhubungan dengan ritual padi.

Keempat: Angklung Gubrag. Angklung Gubrag adalah angklung yang digunakan untuk menghormati Dewi Padi, mengangkut padi dan menempatkannya di lumbung. Dalam mitosnya angklung Gubrag mulai ada ketika masa panceklik datang di kampung Cipingin.

Kelima: Angklung Buncis. Angklung Buncis dibuat pertama kali oleh pak Bonce pada tahun 1795 di kampung Cipurut desa Baros, Anjarsari Bandung. Pak Bonce membuta tujuh set Angklung Buncis yang dimainkan sebagai kesenian untuk mengiringi upacara-upacara rakyat atau upacara-upacra yang melibatkan orang banyak.

Angklung Diatonis (Angklung Modern)

Pertama: Grand Angklung. Pertama kali dibuat pada tahun 1997 dan kemudian dikembangkan pada tahun 2007. Grand Angklung adalah angklung yang diciptakan oleh bapak Taufik Hidayat Udjo. Tujuan menciptakannya agar mempermudah pemainnya untuk memainkan nada-nada cepat secara tradisional, dan jangkauan nadanya pun sangat luas. Ada tiga bentuk transformasi Grand Angklung, a.l: Posisi berdiri, posisi duduk, dan posisi duduk dua. Dengan demikian ada tiga cara memainkan Grand Angklung, a.l: Dipukul, ditoel, dan digetarkan. Bapak Taufik Hidayat Udjo selaku yang menciptakan Grand Angklung saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Saung angklung Udjo “Keep the Old One, Create the New One”. Konsep ini dilakukan sebagai memelihara angklung yang adalah warisan budaya dari masa lampau, tetapi juga kita terus menciptakan inovasi baru dari angklung. Sehingga tidak hanya hasil karya dari angklung yang kreatif, tetapi juga bentuk instrumen dan cara memainkannya juga mengikuti perkembangan zaman.

Kedua: Angklung Gantungan (Orchestra Angklung). Angklung jenis ini diciptakan oleh Daeng Oktaviandi Udjo. Angklung gantungan ini memiliki konsep yang biasa digunakan untuk angklung orchestra yang dimana aransemennya disesuaikan dengan aransemen sebuah orchestra, berbeda dengan aransemen-aransemen musik band atau musik individual lainnya. Keunikan dari orchestra angklung ini memiliki suara 3D suround berbeda dengan alat musik lainnya yang hanya memiliki satu sumber suara namun untuk satu set angklung ini memiliki nada yang tidak selalu tersusun atau nada acak sehingga membuat suasananya menjadi 3D suround yang sumber suaranya tidak hanya pada satu titik. Angklung orchestra ini dibuat di tahun 1990-an. Satu set angklung biasa dimainkan oleh satu orang dengan sepuluh angklung dengan nada yang berbeda. Angklung ini digantung di sebuah tiang berbentuk L setinggi 1,5 meter.

Ketiga: Angklung Set Melody. Angklung melody berfungsi untuk memainkan nada pada lagu. Ada dua jenis angklung melody, a.l: dua tabung dan tiga tabung. Perbedaan dari tabung adalah untuk mempernyaring suara yang dihasilkan. Angklung melody terdiri dari 2,5 oktaf wilayah nada. Untuk memudahkan para pemain, angklung melody ini diberi nomor urut, dengan demikian yang diingat cukup kiranya hanya nomor angklungnya saja.Namun, tentu saja lebih baik lagi jika nada mutlaknya pun diketahui.

Keempat: Angklung Toel. Intelektualitas dan kreatifitas Kang Yayan Udjo bermusik Angklung berdampak pada kontribusi yang diberikannya pada alat musik bambu ini. Ada tiga jenis Angklung Toel, a.l: Angklung Toel Orchestra, Angklung Toel 2 dan Angklung Toel elektrik. Inovasi terhadap angklung toel dilakukan untuk mengatasi nada-nada dengan tempo yang lebih cepat dan membantu anak-anak untuk bisa mengeksplorasi lagu-lagu dengan jangkauan nada yang lebih jauh. Jikalau pada angklung yang sebelumnya dimana setiap orang hanya bisa memainkan satu sampai tiga nada, sedangkan dengan angklung toel setiap pemain dapat memainkan hingga 31 nada.

Yayasan Saung Angklung Udjo 36Yayasan Saung Angklung Udjo 40Yayasan Saung Angklung Udjo 41Yayasan Saung Angklung Udjo 42Yayasan Saung Angklung Udjo 43Yayasan Saung Angklung Udjo 45Yayasan Saung Angklung Udjo 60Yayasan Saung Angklung Udjo 62Yayasan Saung Angklung Udjo 63Foto 13-21: Alat musik Angklung dan alat-alat musik tradisional lainnya di ruang Pendopo Yayasan Saung Angklung Udjo, tempat pertunjukan musik tradisional, kolaborasi dengan angklung.

Pada tahun 2013 Yayasan Saung Angklung Udjo bekerjasama dengan Yayasan Kehati CIMB Niaga mengerjakan proyek penanaman Bambu bersama di Cipatat, cilembu dan Cingambul. Proyek ini dibagi ke dalam dua tahap. Tahap 1 Januari-Februari 2013 dan tahap 2 Desember-Maret 2014. Ada Sepuluh jenis bambu yang di tanam saat itu. Untuk lebih jelas bisa disimak pada tabel berikut ini.

NO. JENIS BAMBU ALOKASI JUMLAH TOTAL
CIPATAT CILEMBU CINGAMBUL
1 Bambu Ater 41 64 105
2 Bambu Betung 241 220 461
3 Bambu Gombong 31 77 108
4 Bambu Haur Hijau 159 159
5 Bambu Hitam 2.111 1.121 1.351 4.583
6 Bambu Kuning 20 100 120
7 Bambu Lengka 64 64
8 Bambu Tali 140 140
9 Bambu Tamiang 64 64
10 Bambu Temen Hijau 88 201 289
Jumlah Total = 2.291 2.091 1.711 6.093

Pada tahun 2013-2014 Yayasan Saung Angklung Udjo bekerjasama dengan BPDAS Cimanuk-Citanduy Jawa Barat mengerjakan proyek penanaman Bambu Hitam bersama di atas lahan seluas 60 HA dengan jumlah bibit 24.000 pohon bambu hitam. Untuk lebih jelas bisa disimak pada tabel berikut ini.

NO. KELOMPOK BLOK DESA KECAMATAN KABUPATEN LUAS JUMLAH BIBIT
1 Maju Cisitu/ Cimegong Mekarsari Mekarmukti Garut 10 Ha 6.000 Pohon
2 Bukit Lestari Pamungguan Gunamekar Bungbulang Garut 10 Ha 6.000 Pohon
3 Karanganyar III Jakarta Cipondok Sukaresik Tasikmalaya 10 Ha 6.000 Pohon
4 Raksa Jaga Panyingkiran Panyingkiran Ciamis Ciamis 10 Ha 6.000 Pohon
5 Karya Mukti Singkup Singkup Purbaratu Tasikmalaya 10 Ha 6.000 Pohon
6 Pemuda Tani Mandiri Cijurey Kulur Majalengka Majalengka 10 Ha 6.000 Pohon
Jumlah Total 60 Ha 24.000 Pohon

Pada tahun 2013-2014 Yayasan Saung Angklung Udjo bekerjasama dengan Dompet Dhuafa mengerjakan proyek penanaman Bambu hitam.Proyek tersebut direalisasikan dalam dua tahap. Tahap 1 Januari 2014 s/d April 2014, sedangkan tahap 2 Januari 2015 s/d Maret 2015. Untuk lebih jelas bisa disimak pada tabel berikut ini.

NO. KELOMPOK BLOK DESA KECAMATAN  KABUPATEN LUAS  JUMLAH BIBIT
1 Citatah Citatah Gn. Masigit Cipatat Bandung Barat 7,5 Ha 3.250 Pohon
Jumlah Total 7,5 Ha 3.250 Pohon

Yayasan Saung Angklung Udjo juga melakukan kerjasama dalam program pengembangan kebudayaan dengan Kementrian Parekraf Ditjen Pariwisata pada tangga; 24 Agustus 2013. Pagelaran Galindeng Dapuran Awi (Gapura) ini diselenggarakan di Taman Budaya Dago Bandung, dihadiri oleh para pejabat, para pelaku dan pengiat seni dan masyarakat umum.

Bekerjasama dengan Disparbud. Provinsi Jawa Barat, Yayasan Saung angklung udjo sebagai tuan rumah menyelenggarakan Festival Angklung Jawa Barat 2013. Event tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Peringatan Hari Angklung 16 Nopember 2013. Para peserta festival, a.l: siswa-siswi SMP dari empat sekolah dan siswa-siswi SMA dari empat sekolah, dihadiri oleh para pejabat, para pelaku dan pengiat seni, undangan sekolah dan masyarakat umum.

Bekerjasama dengan Kemendikbud. Ditjen Kebudayaan, Yayasan Saung Angklung Udjo dimulai pada tanggal 28 Nopember 2013 s/d 30 Nopember 2014 merealisasikan program Rumah Budaya Nusantara 2013. Kegiatan yang dilakukan a.l: (1). Inventarisasi dan identifikasi 30 potensi Seni Budaya Jawa Barat. (2). Pembinaan a0 kelompok seni budaya. (3). Seminar pemberdayaan seni budaya. (4). pergelaran. (5). Renovasi ruang yayasan. Event ini dihadiri oleh para pejabat, para pelaku dan pengiat seni undangan sekolah dan masyarakat umum.

Yayasan Saung Angklung Udjo pada tahun 2014 menyelenggarakan Festival Angklung Jawa Barat 2014 bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, pada tanggal 16 Nopember 2014. Setelah menyeleksi 20 tim angklung sekolah yang terdiri dari 11 tingkat SMP dan 9 tingkat SMA/SMK dari 2 kota dan 11 kabupaten, selama 14 hari kerja akhirnya terjaring 12 finalis, a.l: SMPN 1 Kab. Karawang, SMPN 1 Kab. Subang, SMPN 2 Cileunyi Kab. Bandung, SMPN 2 Ngamprah Kab. Bandung Barat, SMKN 1 Kedawung, Kab. Cirebon, SMAN 1 Kab. Indramayu, SMAN 1 Tasikmalaya, SMAN 1 Singaparna Kab. Tasikmalaya, SMKN 2 Kab. Purwakarta, SMAN 1 Pasawahan Kab. purwakarta, SMAN 1 Lembang Kab. Bandung Barat dan SMA Muhammadiyah Kab. Cianjur. Event ini dihadiri oleh para pejabat, para pelaku dan pengiat seni, undangan sekolah dan masyarakat umum.

Yayasan Saung Angklung Udjo 67Yayasan Saung Angklung Udjo 69Foto 22-23: Bapak. Sam Udjo, berfoto di Souvenir Shop Saung Angklung Udjo.

Yayasan Saung Angklung Udjo 127Yayasan Saung Angklung Udjo 110Yayasan Saung Angklung Udjo 108Yayasan Saung Angklung Udjo 104Yayasan Saung Angklung Udjo 100Yayasan Saung Angklung Udjo 99Yayasan Saung Angklung Udjo 96Yayasan Saung Angklung Udjo 95Yayasan Saung Angklung Udjo 87Yayasan Saung Angklung Udjo 86Yayasan Saung Angklung Udjo 128Yayasan Saung Angklung Udjo 11620160630_14470120160630_144711

Foto 37: Harga satu set Angklung Toel ini Rp. 5.000.000,- 20160630_14481820160630_145131Yayasan Saung Angklung Udjo 65 Yayasan Saung Angklung Udjo 82Yayasan Saung Angklung Udjo 105

Foto 24-42: Souvenir Shop Saung Angklung Udjo. Yayasan Saung Angklung Udjo 51

Foto 43: Selepas gerbang Yayasan Saung Angklung Udjo menuju area parkir.Yayasan Saung Angklung Udjo 49Foto 44: Beberapa warung tenda di bulan Ramadhan, mempersiapkan jajanan buka puasa.

Siapa saja bisa memainkan alat musik angklung, tidak perlu mengumpulkan delapan belas hingga tiga puluhan orang dan membentuk sebuah tim sehingga bisa menghibur diri, bahkan membuat terpukau banyak orang dengan getaran nan harmoni dari alat musik bambu ini. Saung Angklung Udjo juga memiliki program untuk Anda jikalau serius ingin mempelajari Solo Angklung. Anda bisa datang dan menghubungi langsung ke kantor Yayasan Saung Angklung Udjo, Jl. Padasuka No.118, Pasirlayung, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Setiap hari tepat pukul 15.30 ada pertunjukan musik tradisional kolaborasi dengan angklung di Pendopo Saung Angklung Udjo. Harga Tiket masuknya sangat terjangkau. Untuk wisatawan lokal yang ingin menyaksikan secara langsung kepiawaian para pemusik Saung Angklung Udjo cukup dengan Rp. 75.000,- sedangkan bagi wisatawan mancanegara hanya dengan menyisihkan Rp. 100.000,- Setelah menikmati pertunjukan, ada Souvenir Shop Saung Angklung Udjo. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 13, Jumat 24 dan Senin 27 Juni 2016 ke Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit/ Cleft Centre (1)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 13, Jumat 24 dan Senin 27 Juni 2016 ke Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-Langit/ Cleft Centre (1)

YPPCBDL 17Foto 1: Cleft Centre Bandung.

YPPCBDL 12

YPPCBDL 13YPPCBDL 2

Foto 4. Dari kiri ke kanan: Dr. Ida Ayu Astuti (Ketua Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit) dan Dr. Syane (Terapis Wicara YPPCBL).

Bermula dari menemukan sebuah Rumah Singgah bagi para penderita celah bibir dan langit-langit yang berlokasi di Jl. Pelesiran yang merupakan pelayanan dari Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan langit-langit, maka pada hari Senin 13 Juni 2016 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan pengelola Rumah Singgah ini untuk dapat mengetahui langsung dari sumber yang tepat. Kunjungan diterima oleh ibu. Syane yang kemudian mengatur pertemuan Savemillions dengan ketua Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit, Dr. Ida Ayu Astuti pada hari Jumat 24 Juni 2016. Kunjungan pun dilanjutkan untuk kali ketiga untuk mengetahui YPPCBL dengan lebih jelas. Kantor Yayasan tepatnya berlokasi di Cleft Centre Jl. Sekeloa Selatan 1 Bandung, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.

Pasca kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 adalah waktu untuk mengisi kemerdekaan di bidang fisik, mental, spiritual. Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL) juga merupakan bagian atau mata rantai dari pembangunan di Indonesia. Bandung sebagai kota perjuangan di masa revolusi ketika itu telah memiliki Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran (UNPAD). Selain beberapa fakultas lainnya, UNPAD telah memiliki fakultas kedokteran dan kemudian berkembang dengan lahirnya fakultas kedokteran gigi.

Keprihatinan akan penderita celah bibir dan langit-langit, karena mereka memiliki permasalahan yang kompleks, sosial, ekonomi, pendidikan dan psikologis. Pada umumnya terlantar pendidikannya, kurang pergaulan/ kurang sosialisasi, rasa rendah diri, tidak terampil bekerja, tidak sehat dan kurang kemandirian hidupnya.

Menjawab keprihatinan tersebut, maka tokoh-tokoh seperti: Prof. Drg. Soeria Soemantri MPH (alm), Dr. Adjidarmo (alm) Direktur RS. Hasan Sadikin, Prof. Dr. R. Koestedjo, Prof. DR. R. Moestopo (alm), Dr. Nagar Rasyid (alm), Prof. DR. R. Soelarko Soemohatmoko, Drg. Ny. Tet Soeparwadi pada tanggal 8 Mei 1969 memprakarsai berdirinya Badan Rehabilitasi Celah Bibir dan Langit-langit sebagai wadah rehabilitasi bagi para penderitanya. Saat itu terbatas hanya di lingkungan RS. Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran UNPAD dan Fakultas Kedokteran gigi UNPAD.

Organisasi ini baru disempurnakan pada 25 Juni 1979 menjadi Yayasan Pembina Penderita Celah bibir dan Langit-langit, yang bergerak dalam mengemban misi kemanusiaan. Pemrakarsa utamanya adalah Prof. Drg. Soeria Soemantri MPH (alm).

Sejak tahun 1983 sampai dengan 2015 Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit sudah menunjukkan eksistensinya dalam kiprah kemanusiaannya dengan mengadakan bakti sosial. Bakti sosial serupa juga akan segera diselenggarakan di tahun 2016 ini. Adapun kegiatan Bakti Sosial Operasi Celah Bibir dan Langit-Langit YPPCBL Sejak 1983 s/d 2015, a.l:

Tahun Lokasi Jumlah Pasien
1983 Batam 13 pasien
1985 Riau 31 pasien
1986 Batam 9 pasien
1987 Riau Balige Batam 34 pasien 24 pasien 7 pasien
1988 Riau Batam 24 pasien 4 pasien
1989 RSU Tasikmalaya Majalengka Lampung 52 pasien 14 pasien 42 pasien
1990 Kalimantan Barat Ketapang 18 pasien 18 pasien
1991 Irian Jaya 14 pasien
1993 RSU Cianjur RSU Cirebon RSU Subang 41 pasien 50 pasien 34 pasien
1994 Jambi 23 pasien
1995 RSU Sukabumi RSU Serang RSU Tasikmalaya RSU  Cikotok RSU Al-Islam Majalengka Ketapang 10 pasien 21 pasien 29 pasien 28 pasien 3 pasien 11 pasien 26 pasien
1996 RSU Sukabumi RSU Serang RSU Karawang RSU Dustira Ambon 19 pasien 59 pasien 30 pasien 31 pasien 37 pasien
1997 RSU Sukabumi RSU Serang RSU Purwakarta, Jawa Barat RSU Lebak, Banten RSU Tangerang RSU  Cikotok, Banten RSU Majalaya, Jawa Barat Ketapang, Kalimantan Barat 36 pasien 55 pasien 16 pasien 26 pasien 17 pasien 15 pasien 3 pasien 20 pasien
1998 RS. HKBP, Balige 33 pasien
1999 RSU Sukabumi, Jawa Barat YPAB Batam Surabaya, Jawa Timur Malang, Jawa Timur 5 pasien 4 pasien 7 pasien 5 pasien
2000 RSU Cianjur, Jawa Barat RSU Serang, Banten RS. HKBP, Balige – Sumatera Utara 32 pasien 41 pasien 50 pasien
2001 RSU Cirebon, Jawa Barat RSU Bogor, Jawa Barat RS. HKBP-Balige, Sumatera Utara Lampung 52 pasien 54 pasien 34 pasien 29 pasien
2002 RSU Sukabumi, Jawa Barat RSU Serang RSU Tasikmalaya, Jawa Barat RSU Purwakarta, Jawa Barat Ketapang, Kalimantan Barat Sintang, Kalimantan Barat 29 pasien 41 pasien 43 pasien 14 pasien 34 pasien 43 pasien
2003 Pandeglang, Banten RSU Tasikmalaya, Jawa Barat RSU Purwakarta, Jawa Barat YPAB Batam Lampung Yogjakarta RS. HKBP – Balige, Sumatera Utara 21 pasien 57 pasien 12 pasien 7 pasien 49 pasien 56 pasien 21 pasien
2004 RSU Serang, Banten Pandeglang, Banten Pandeglang, Banten RSU Tasikmalaya, Jawa Barat Riau YPAB Batam Kalimantan Timur Kalimantan Barat Malang, Jawa Timur 14 pasien 21 pasien 17 pasien 40 pasien 78 pasien 9 pasien 89 pasien 36 pasien 42 pasien
2005 RSU Sukabumi, Jawa Barat RSU Subang, Jawa Barat RSU Purwakarta, Jawa Barat RSU Al-Islam, Jawa Barat Kuningan, Jawa Barat Batam Makassar, Sulawesi Selatan Makassar, Sulawesi Selatan Singaraja,Bali Bondowoso, Jawa Timur Mataram, NTB Mataram, NTB Aceh 14 pasien 9 pasien 9 pasien 25 pasien 45 pasien 8 pasien 49 pasien 39 pasien 32 pasien 49 pasien 13 pasien 25 pasien 24 pasien
2006 Tulang Bawang, Lampung Tarutung, Sumatera Utara Mataram, NTB Karangasem, Bali Malang, Jawa Timur Bondowoso, Jawa Timur Balige, Sumatera Utara Pandeglang, Banten RS. Bina Husada Bogor – Jawa Barat Pandeglang, Banten Tasikmalaya, Jawa Barat Tarutung, Sumatera Utara Makassar, Sumatera Selatan Ketapang, Kalimantan Barat Bogor, Jawa Barat Malang, Jawa Timur Kuningan, Jawa Barat 69 pasien 47 pasien 61 pasien 33 pasien 44 pasien 49 pasien 58 pasien 50 pasien 66 pasien 43 pasien 49 pasien 30 pasien 41 pasien 59 pasien 55 pasien 25 pasien 22 pasien
2007 Mataram, NTB Tulang Bawang, Lampung RSU Sukabumi, Jawa Barat Sintang, Kalimantan Barat Medan, Sumatera Utara Serang, Banten Malang, Jawa Timur Pelabuhan Ratu, Jawa Barat Rangkasbitung, Banten Bogor, Jawa Barat Tasikmalaya, Jawa Barat Palu Sidikalang,Medan Mataram Kepanjen Sukabumi, Jawa Barat Mataram 52 pasien 43 pasien 51 pasien 99 pasien 35 pasien 62 pasien 50 pasien 41 pasien 79 pasien 42 pasien 31 pasien 62 pasien 65 pasien 52 pasien 47 pasien 51 pasien 73 pasien
2008 Kediri Jombang Pare-Pare Sukabumi, Jawa Barat Rangkasbitung Mataram Malang Blitar Bima Polewali Mandar Kediri Bogor, Jawa Barat 45 pasien 30 pasien 47 pasien 31 pasien 54 pasien 45 pasien 44 pasien 46 pasien 63 pasien 57 pasien 51 pasien 38 pasien
2009 RS. Wava Husada  Kepanjen RS.Atang Sendjaja  Bogor, Jawa Barat RS.HVA Toeleongredjo  Kediri RS. Mamuju, Sulawesi Barat RS. Patut Patuh Patju Mataram RSUD 45 Kuningan, Jawa Barat RS. Atang Sendjaja Bogor, Jawa Barat RS. Toto Kabila  Gorontalo RSU. Bima  Bima RS Islam St.Muniroh Tasikmalaya, Jawa Barat Balikpapan RSU. Serang- Banten RS Prof. dr. H.M. Anwar Makkatutu  Bantaeng RS. Labuang Baji Makassar RS. Lakipadada Toraja RS. Baptis Batu  - Malang RS. Toto Kabila Gorontalo 55 pasien 39 pasien 39 pasien 33 pasien 49 pasien 33 pasien 21 pasien 70 pasien 46 pasien 52 pasien 21 pasien 43 pasien 43 pasien 62 pasien 26 pasien 34 pasien 33 pasien
2010 RS.Patut Patuh Patju Mataram RSK. Budi Kasih Majalaengka RS. Islam St.Muniroh Tasikmalaya, Jawa Barat RS. Patut Patuh Patju Mataram RS. PAU Halim , Jakarta RS. Toeloengredjo, Pare -Kediri RS. Baptis Malang RS. Adjidarmo Rangkasbitung RS.Bina Husada Bogor, Jawa Barat RS Puri Medika Jakarta RS.Larantuka Husada Flores RS. Toto Kabila Gorontalo RS.Prof.dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng RS. Labuang Baji Makasasar RSUD Cilegon Cilegon RS. Sanggau  Sanggau RS.Dr.Reksodiwiryo Padang RSU Fatima Ketapang RS. Larantuka Flores RSUD Patut Patuh Patju Mataram RS. Dr. Slamet Garut, Jawa Barat RS. Polewali mandar , Sulawesi Barat 66 pasien 22 pasien 20 pasien 49 pasien 15 pasien 45 pasien 22 pasien 33 pasien 22 pasien 13 pasien 34 pasien 20 pasien 30 pasien 61 pasien 21 pasien 72 pasien 111 pasien 43 pasien 6 pasien 54 pasien 35 pasien 39 pasien
2011 RS. Advent, Manado RSU Malingping, Banten RSU Permata Bunda Tasikmalaya, Jawa Barat RSU. Tanjung Uban, Kepulauan Riau RS Mekar Arum Subang, Jawa Barat RSUD Cilegon, Banten RSK Budi Kasih Majalengka RS. Family Medical Center Bogor, Jawa Barat RSU Ade Mochamad Djoen, Sintang RS. Kalooran, Manado RS. Sam Ratulangi, Manado Baptis Batu, Malang RS.Nene Mallomo, Sidrap RSUD. Puri Husada,Tembilahan RSU St Hajar, Medan RSUD Patut Patuh Patju, Mataram Rumkit TK.IV 01-07-05 Bukit Tinggi 52 pasien 23 pasien 40 pasien 24 pasien 19 pasien 19 pasien 17 pasien 24 pasien 41 pasien 20 pasien 41 pasien 21 pasien 42 pasien 74 pasien 13 pasien 45 pasien 57 pasien
2012 RS. Permata Bunda, Tasikmalaya RS. Lanud Sam Ratulangi, Manado RS Ahmad Diponegoro, Kapuas Hulu RS. Sultan Immanudin, Pangkalan Bun Sukabumi, Jawa Barat RS. Nene Mallomo Sidrap, Sulawesi Selatan Serang RS. Family Medical Center,Bogor, Jawa Barat RS. Melawi , Kalimantan Barat Jakarta Sanggau Kefamenanu RS. Pertamina Prabumulih - Palembang RS. Prof. Dr. Sudjono Selong – Lombok Timur RSUD Pacitan – Jawa Timur RSUD Pemangkat Sambas - Kalbar RSU Dr.R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga 52 pasien 30 pasien 34 pasien 16 pasien 15 pasien 19 pasien 24 pasien 31 pasien 15 pasien 5 pasien 38 pasien 18 pasien 39 pasien 39 pasien 19 pasien 21 pasien 17 pasien
2013 RS Sungai Dareh Kab Dharmasraya SumBar RSUD Prof.Dr. M.A. Hanafiah Tanah Datar RSU. Singaraja, Bali RS. Islam Hj. Siti Muniroh, Jawa Barat RS. Agoesdjam, Ketapang -Kalbar RS Lanud Sam Ratulangi, Manado RS Fatima Ketapang - Kalbar RSUD. Dr. Achmad Diponegoro, Kapuas Hulu RS Medika Dramaga Bogor, Jawa Barat RS.Rem 062 Guntur, Garut, Jawa Barat RS. Permata Bunda, Tasikmalya, Jawa Barat RSU Sekadau – Kalimantan Barat RSU Sanggau – Kalimantan Barat RS. Mekar Arum, Subang, Jawa Barat RSU Dr.R.Sudjono, Selong – Lombok Timur RST. Wijayakusuma,Purwokerto- Jawa Tengah RSUD dr. M. Yunus Bengkulu 20 pasien 25 pasien 25 pasien 47 pasien 31 pasien 19 pasien 35 pasien 15 pasien 16 pasien 42 pasien 30 pasien 23 pasien 13 pasien 22 pasien 22 pasien 23 pasien 23 pasien
2014 RSUD Cendrawasih, Ambon RSUD Brebes, Jawa Tengah RSUD Banten, Banten RSUD Dr. H. Marsidi Judono, Belitung RSUD Maumere RSUD Kupang RST Kartika Husada, Kubu Raya-KalBar RS Bhayangkara, Sukabumi RSUD Sekadau, Kalimantan Barat RS. Sari Asih, Serang – Banten RSUD. Atambua & RSUD Kupang, RSUD. Banten, Banten RSU. Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat RSIA. Mutiara Hati, Subang RSI. Siti Muniroh, Tasikmalaya RSUD Rubini, RSUD Ketapang dan RST Kartika Husada, Kalimantan Barat RST. Sam Ratulangi, Manado RSUD Ade Muhamad Djoen, Sintang RST. Wijajakusuma, Purwokerto RSUD. Soe, Nusa Tenggara Timur 14 pasien 11 pasien 17 pasien 15 pasien 36 pasien 13 pasien 11 pasien 10 pasien 23 pasien 46 pasien   13 pasien 37 pasien 18 pasien 45 pasien 34 pasien   27 pasien 22 pasien 27 pasien 25 pasien
2015 RSUD Brebes, Jawa Tengah RSU Imelda Pekerja Indonesia, Medan-Sumut RSUD Toto Kabila, Gorontalo RSUD Kota Mataram, NTB RST Wijayakusumah, Purwokerto RSIA Asri, Subang-Jawa Barat RSUD Ciawi, Bogor RSU Sanger RSUD Liun Kendage dan RST Sam Ratulangi RSU Sidikalang, Sumatara Barat RSU PKBI Samarinda KalTim RS Biomedika – Mataram RST Robert Wolter Mongisidi Teling – Manado RSUD Cendrawasih Dobo – Ambon & RSU Hati Kudus Langgur Tual - Ambon RSUD SK Lerik – Kupang RS Datoe Binangkang, Kota Mubagu RSUD Dr. Achmad Dipenogoro dan RSUD Sultan Syarif M Alkadrie RST. Guntur, Garut RS. Siti Muniroh, Tasikmlaya RST. Wijajakusumah, Purwokerto RS. Mutiara Hati   2 pasien 28 pasien 31 pasien 26 pasien 14 pasien 13 pasien 11 pasien 35 pasien 32 pasien 28 pasien 18 pasien 36 pasien 24 pasien 21 pasien   22 pasien 8 pasien 29 pasien 34 pasien 28 pasien 41 pasien 11 pasien  
Total jumlah pasien yang sudah dioperasi di Bandung dan luar kota Bandung s/d th 2013 adalah 15.620 Ketika Savemillions melakukan kunjungan kali ke-tiga ke YPPCBL, Rumah Singgah YPPCBL di Jl. Pelesiran menjadi tujuan utama, karena tempat tersebut merupakan wadah bagi YPPCBL menampung para penderita celah bibir dan langit-langit yang datang dari luar kota Bandung. Sayangnya tidak ada satupun pasien yang bisa dijumpai, rumah singgah sedang dalam keadaan kosong. Ini tentunya ada kaitannya dengan bulan Ramadhan yang akan segera berakhir dan akan tibanya hari raya besar bagi umat Islam "Idul Fitri". Menurut keterangan dari penjaganya diketahui bahwa mereka akan kembali ke Bandung untuk berobat pasca Idul Fitri. Dan itulah saatnya untuk melihat secara langsung para penderita celah bibir dan langit-langit. YPPCBDL 35 YPPCBDL 36YPPCBDL 40YPPCBDL 34YPPCBDL 47YPPCBDL 44YPPCBDL 46YPPCBDL 28YPPCBDL 20YPPCBDL 21YPPCBDL 23YPPCBDL 27YPPCBDL 30YPPCBDL 31YPPCBDL 26YPPCBDL 25YPPCBDL 24

Tugas dari Dr. Syane adalah sebagai seorang Terapis Wicara, beliau sehari-hari berkantor di Cleft Centre. Mengenai Terapi Wicara dijelaskan sebagai berikut: Merupakan tindakan perawatan yang dilakukan untuk menangani kelainan dan kelancaran bicara. Tujuannya adalah menghilangkan atau mengurangi suara sengau (hipernasal) dan memperbaiki gangguan pengucapan, sehingga pasien mampu berbicara dan berkomunikasi (verbal) dengan baik.

Masalah bicara (speech problem) pada penderita celah bibir dan langit-langit (bibir sumbing) tumbuh dan berkembang, mereka sangat membutuhkan latihan bicara (Speech Therapy karena beberapa hal yang dialami, a.l: (1). Kesalahan di dalam perkembangan bicara sebelum dilakukan penutupan celah bibir dan langit-langit, (2). Apabila tidak dilakukan penutupan bagian belakang dari langit-langit, yaitu penutupan langit-langit lunak (lak-lakan), selama berbicara udara dan bunyi-bunyi masuk ke dalam rongga hidung. (3). Celah langit-langit menyebabkan udara lepas ke rongga hidung pada saat berbicara , sehingga kualitas bunyi suara menjadi sangau (nasal). (4). Masalah gigi harus diperhatikan, sehingga tidak mengalami kesulitan menghasilkan bunyi-bunyi huruf (konsonan) yang membutuhkan gerak lidah dan gigi seperti huruf. (5). Masalah telinga (pendengaran) harus diperhatikan pula, sehingga anak dapat mendengar bunyi-bunyi bicara dengan jelas dan baik dan tidak mengalami infeksi dan pengeluaran cairan.

Mengapa terapi wicara begitu penting? Dijelaskan sebagai berikut: Perkembangan bicara dari anak penderita celah bibir dan langit-langit penting sekali diperhatikan, karena ada estetik dan fungsi berbicara yang tidak jelas dan itu mempengaruhi kualitas hidup mereka. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 20 dan Selasa 21 juni 2016 ke Yayasan Bentas Mulia Prananda

Kunjungan Survey Savemillions Senin 20 & Selasa 21 Juni 2016 ke Yayasan Bentas Mulia Prananda Prananda 15Foto 1: Drg. Elis Wendalis berkerudung warna biru cerah, bersama rekan-rekan guru. (nomor 3 dari kiri).

Keprihatinan pada anak-anak autis telah membawa Drg. Elis Wendalis berkecimpung di dunia pelayanan anak berkebutuhan khusus, yaitu anak autis. Saat ini beliau berkontribusi bagi tiga puluhan anak.

Pada Senin 20 & Selasa 21 Juni 2016 Savemillions berkunjung ke Yayasan Bentas Mulia Prananda, lokasi tepatnya yaitu di Jl. Buana Mekar No. 16 Logam, Kelurahan Kujang Sari, Kota Bandung. Kunjungan diterima langsung oleh pendiri dan sekaligus pimpinan dari Lembaga Pendidikan Autisma Prananda, Drg. Elis Wendalis. Lembaga ini bernaung di bawah payung Yayasan Bentas Mulia prananda, berdiri sejak 21 Juli 2001. Mengenai asal muasal penamaan Yayasan, Ibu. Elis mengatakan: “Itu diambil dari kota asal orangtua suaminya, ‘Benaka (Palembang)’ asal dari ayah suami, sedangkan ‘Tasikmalaya (Jawa Barat)’ asal dari ibu suaminya. Dari dua nama daerah tersebut jadilah ‘Bentas’. Kata ‘Prananda’ diambil dari nama tengah anak ibu. Elis, yaitu: Agra Prana Pahlawan”.

Menurut Ibu. Elis, Agra Prana Pahlawan dahulunya memang autis, tapi setelah diterapi telah mengalami kesembuhan total, bahkan Agra sekarang sedang persiapan untuk melanjutkan studi ke Perguruan tinggi. Demikian yang dikatakan beliau meniru pernyataan Agra: "Sampai akhirnya dia umur lima tahun tuh, aku nggak mau diterapi aku udah sembuh."

Apakah yang menyebabkan autis, apa dipengaruhi oleh faktor keturunan atau mungkin faktor pemicu lainnya? Ibu. Elis menjelaskan:

"Keturunan bukan dalam artian keturunan ibunya gini, nggak ada sih yang di sini begitu ya, tapi lebih ke genetik mungkin. Genetik itu dalam artian, gen dari ibu bapaknya mungkin kelemahan, kelemahan genetik gitu kan, jadi mungkin ketika saat pembuahan, bisa aja kan kondisi sperma, sel telur ibu bapaknya lagi keadaan kondisi tidak fit... Jadi dalam kondisi gen mereka yang lemah terjadi pembuahan... soalnya saya nemuin, nggak ada sih yang ibu bapaknya autis. Cuma kalau yang saya amati ada memang kekurangan-kekurangan. Misalnya ibunya itu pendiam bangat, trus ada bapaknya yang kok kayaknya nggak sosialisasi gitu... kalau menurut cerita di buku itu ya, mungkin omnya ada masalah apa, dulu kakeknya kenapa, ibunya begini, bapaknya begini, nah mungkin di orang-orang tersebut tidak terjadi autis lho, cuma ketika ke anak itu ngumpul jadi satu bisa jadi autis. Jadi bukan sesuatu yang diturunkan secara langsung... tapi lebih ke gen genetik... DNA yang keberapalah, ada ikatan-ikatannya, orang mikro-biologi tuh yang ngerti... Beda dengan diabetes pasti anaknya diabetes... Sebenarnya ada sih pencegahan-pencegahan, jadi kalau sebelum nikah tuh ada konsultasi pra-nikah, cek kesehatan, kan virus bisa kan... bisa menyebabkan... sebelum menikah itu kan berarti harus diperbaiki dulu, ada virus kan dikasih anti virusnya dulu. Jadi ada cek kesehatan pra-nikah... Kalau misalnya ada lingkungan tempat tinggal, misalnya pabrik gitu kemungkinan untuk terjadi keracunan itu bisa jadi pemicu, bukan jadi penyebab tapi pemicu. Dalam tubuh kita itu ada anti toksinnya beda-beda... Jadi penyebabnya itu nggak satu gitu lho, nggak cuma genetik, turunan, bisa jadi metabolismenya memang nggak baik, lalu dari pembentukan waktu jadi pembuahan, pembentukan otak itu usia tiga bulanan di dalam kandungan... itu ada masalah mungkin, mungkin juga ibunya ketika mengandung, sakit, kemasukan virus... Sebenarnya autis itu memang gangguan di otak, jadi banyak faktor yang bisa, bukan hanya turunan..."- Drg. Elis Wendalis

Adapun kepengurusan Lembaga Pendidikan Autisma Prananda secara struktural, yaitu: Pimpinan: Drg. Elis Wendalis Kepengurusan Yayasan: (1). Ketua: Dra. Ipit Fitriana. (2). Sekretaris: Ridha Helyati, SH. (3). Fattah Lesmana, SE. (4). Penasehat: eris Irma Yulianti, SH. MH dan Ir. Wahyono Bintarto, MSc.

Prananda 25Prananda 21Prananda 22Prananda 23Prananda 24Prananda 26Prananda 29Prananda 34Prananda 35Prananda (6)Prananda (2)Prananda (5)Prananda (7) Lembaga Pendidikan Autisma Prananda mengadakan pendidikan bagi anak-anak Autistic Spectrum Disorder (ASD), Attention Defisit Hiperactive Disorder (ADHD), Speech Delay, Slow Learner, dll.

Visi: Menjadi yang terdepan dalam pusat informasi dan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus terutama ASD.

Misi: (1). Sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung termasuk kelainan. (2). Meminimalkan kekurangan anak dan memaksimalkan kelebihannya sehingga mereka dapat hidup dan diterima di masyarakat secara wajar. (3). Memberi kesempatan untuk anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat berkembang sesuai potensi yang dimilikinya. (4). Menciptakan tenaga/ guru yang berkualitas dalam mendidik anak berkebutuhan khusus terutama anak autis.

Yayasan Pentas Mulia Prananda mendefinisikan autisma sebagai “gangguan perkembangan yang terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupan, ditandai oleh gangguan pada bahasa interaksi sosial, kognitif dan fungsi adaptif.

Gejala Autisma, a.l: (1). Gangguan kualitas interaksi sosial: Tidak ada kontak mata, bila dipanggil namanya seolah tidak mendengar, tidak senang dipeluk/ digendong, lebih senag sendiri, tidak tertarik pada anak lain/ anggota keluarga. (2). Gangguan komunikasi: Terlambat bicara, mencercau, bicara tidak jelas, tidak mengerti maksud pembicaraan sendiri, bicara tidak untuk komunikasi, meniru/ membeo dengan nada suara monoton. (3). Perilaku stereotif: Cenderung bermain hanya dengan satu permainan, aktifitas kaku, berulang dan monoton, suka memutar, membanting dan membariskan benda-benda tertentu dan mempunyai hubungan yang lekat dengan benda daripada dengan manusia. (4). Kestabilan mood: Tiba-tiba menangis atau tertawa. (5). Respon terhadap stimulasi sensorik: Respon yang berlebihan terhadap rangsang sensorik (misalnya suara/ nyeri) atau sebaliknya. (6). Gejala perilaku lain: Hiperaktif atau hiposktifitas, agresifitas, selfinjury, tempertantrum, sulit konsentrasi, ngompol, dll.

Prananda (4)Prananda (9)

Prananda (10)Prananda (11)

Prananda (12)

Foto 17-19: Prasta sedang dibimbing oleh ibu gurunya.

Lembaga Pendidikan Autisma Prananda melakukan Penatalaksanaan yang efektif dengan tujuan untuk mengurangi masalah perilaku dan meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya, terutama dalam penguasaan bahasa. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan terapi holistik, terpadu dan individual, a.l: (1). Terapi perilaku: Diajarkan secara sistematik, terstruktur dan terukur dengan system one by one. Mengajarkan bagaimana belajar, meninggkatkan belajar tidak hanya mengajarkan anak tetapi juga mengganti perilaku bermasalah dengan yang lebih sesuai. (2). Terapi okupasi: Membantu meningkatkan, memperbaiki koordinasi dan keterampilan otot-otot halus untuk menulis dan melakukan keterampilan otot tangan. (3). Terapi fisik: Mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak , peralatan, pelatihan fungsi dan komunikasi. (4). Terapi wicara: Penanganan bagi mereka yang mengalami gangguan atau kesulitan dalam berbahasa dan berbicara atau berkomunikasi. (5). Sensory-Integrasi: Pengorganisasian informasi melalui sensori yang ada/ gerakan, sentuhan, penciuman, pencegahan, penglihatan, pendengaran, body awareness/ gravitasi untuk menghasilkan respon yang bermakna.

Aktivitas belajar mengajar di Lembaga Pendidikan Autisma Prananda dimulai dari pukul 08.00 s/d 17.00.

Prananda 27Prananda 28Prananda 14

Foto 22: Keseriusan Ibu. Sunar pada pelayanan anak-anak autis, mendorong beliau membekali diri dengan Pendidikan Luar Biasa. Beliau salah satu dari sepuluh orang guru yang mengabdi sejak tahun 2004.

Ketika kunjungan Selasa 21 Juni 2016 para guru sedang mempersiapkan kegiatan Baksos SLB-Prananda yang akan diselenggarakan pada hari Rabu 22 Juni 2016. Untuk membeli sembako baksos anak-anak autis Prananda sejak tiga tahun silam sudah diajarkan untuk berbagi berkah di bulan Ramadhan dengan orang-orang yang tidak mampu, misalnya: Tukang becak di sekitar, tukang sampah dan satpam lingkungan. Kegiatan baksos akan berlangsung di SLB Prananda. Sekolah menyediakan kupon yang akan ditukarkan dengan sembako dari putra-putri Prananda. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions ke Yayasan Bentas Mulia Prananda. (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 17 & Senin 20 Juni 2016 ke Yayasan Cinta Autisme

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 17 & Senin 20 juni 2016 ke Yayasan Cinta Autisme

Pada Jumat 17 Juni 2016 Savemillions mengunjungi Yayasan Cinta Autisme, yang selanjutnya disingkat sebagai YCA. Kunjungan diterima oleh ibu. Rina, seorang yang sehari-hari melayani anak-anak autis. Bersama-sama dengan rekan-rekannya yang lain beliau dengan setia mendedikasikan hidup, waktu, dan tenaganya. Tentu saja demi kesiapan mental dan teknis untuk kemudian terjun ke dalam pelayanan ini ada persiapan yang terlebih dahulu harus ditempuhnya, beliau ahli di bidang fisioterapi.

Dari ibu Rina inilah Savemillions kemudian diperkenalkan dengan ibu. Zephiranty Roselina, yang menggagas berdirinya Yayasan Cinta Autisme. Raizha, anak kedua ibu. Zephiranty adalah seorang anak autis, ini juga yang memotivasi dirinya memperhatikan anak-anak autis lainnya, sekaligus Raizha dengan membentuk sebuah komunitas bagi mereka, komunitas impian tersebut lalu melembaga ke dalam bentuk yayasan berbadan hukum dengan notaris Siti Mardiah Mubarik, SH pada tanggal 3 Juli 2001. Saat ini YCA berlokasi tepat di Jl. Kencana Puri II No. 2 Bandung.

Yayasan Cinta Autisme 42

Foto 1: Ibu. Zephiranty Roselina dan Ibu. Rina, di kediaman Ibu. Zephiranty, Jl. Kencana Puri III No. 1 RT. 16/ RW. 09, Kelurahan Margasenang, Kec. Margacinta, Bandung.

Yayasan Cinta Autisme 20

Foto 2: Raizha menggenakan T-Shirt merah di antara teman-temannya.Yayasan Cinta Autisme 1Yayasan Cinta Autisme 38Yayasan Cinta Autisme 39Yayasan Cinta Autisme 41Yayasan Cinta Autisme 13Yayasan Cinta Autisme 3Yayasan Cinta Autisme 2Yayasan Cinta Autisme 5Yayasan Cinta Autisme 16Yayasan Cinta Autisme 17Yayasan Cinta Autisme 22Yayasan Cinta Autisme 23

Foto 14: Raizha sedang belajar.Yayasan Cinta Autisme 25

Foto 14: Selvi sedang belajar merajut.Yayasan Cinta Autisme 33

Foto 15: Konsentrasi Raizha buyar, dia sedang belajar.Yayasan Cinta Autisme 19Yayasan Cinta Autisme 36Yayasan Cinta Autisme 37

Maksud dan tujuan YCA adalah: (1). Untuk terciptanya manusia Indonesia yang sehat, cerdas, cakap dan bertanggung jawab terhadap negara , bangsa dan agama. (2). Turut membantu pemerintah membangun manusia Indonesia seutuhnya.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, kegiatan usaha YCA, a.l: (1). Membantu para penyandang autisme dalam rangka terapi penatalaksanaan secara terarah, terukur dan terstruktur secara maksimal. (2). Membrikan dan memperkenalkan terapi “bio energy” untuk membantu penyembuhan anak sebagai alternatif dari penyembuhan medik/ kedokteran dan memberikan ramuan/ obat alami bagi yang menghendakinya. (3). Meringankan biaya para orangtua seingga mereka tidak mengeluarkan uang terlalu banyak, akan tetapi anak tetap memperoleh terapi yang maksimal. (4). Membantu para orangtua penyandang autisme dalam mengatasi segala masalah berkaitan autisme.

YCA mendefinisikan Autisme sebagai suatu gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Disebut sebagai autisme infantile.

Yayasan Cinta Autisme 9Yayasan Cinta Autisme 10Yayasan Cinta Autisme 11

Yayasan Cinta Autisme 8Yayasan Cinta Autisme 14Yayasan Cinta Autisme 15Yayasan Cinta Autisme 18Yayasan Cinta Autisme 34Yayasan Cinta Autisme 6 Metode pilihan YCA mengembangkan pelayanan khusus autisme yaitu ABA (aplied Behavior analisys). Penekanan metode ini yaitu one on one, satu guru satu anak masa belajar empat puluh jam per minggu. Cakupan materi metode Loovas (ABA) ada tiga tingkatan, a.l: (1). Tingkat dasar: Kepatuhan dan kontak mata, kemampuan menirukan (imitasi), kemampuan bahasa reseptif (kogbitif), kemampuan bahasa (ekspresif), kemampuan pra akademik dan kemampuan bantu diri (self help). (2). Tingkat menengah: Kepatuhan dan kontak mata, kemampuan menirukan (imitasi), kemampuan bahasa reseptif (kogbitif), kemampuan bahasa (ekspresif), kemampuan pra akademik dan kemampuan bantu diri (self help). (3). Tingkat lanjut: Kemampuan melaksanankan tugas, kemampuan bahasa reseptif (kogbitif), kemampuan bahasa (ekspresif), kemampuan bahasa abstrak, kemampuan akademik, kemampuan sosialisasi, kesiapan masuk sekolah, kemampuan bantu diri.

Dengan biaya yang relatif rendah dan terjangkau YCA bisa saling berbagi dengan yang membutuhkan. Yayasan ini didirikan atas kepedulian para orangtua dan profesional pada anak autis, karena anak-anak ini harus diintervensi sedini, seefektif dan semaksimal mungkin. – YCA

Untuk lebih jelas mengenai kunjungan Yayasan Savemillions ke Yayasan Cinta Autisme, akan lebih baik jika memperhatikan satu persatu foto hasil dokumentasi ketika kunjungan langsung ke lokasi, sehingga sedikit banyaknya pergumulan YCA demi kesinambungan pelayanan autisme dapat diketahui. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillons)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 13 Juni 2016 ke Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC Kota Bandung

Kunjungan Survey Savemillions Senin 13 Juni 2016 ke Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC Kota Bandung

Pada hari Senin 13 Juni 2016 Savemillions mengunjungi Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC Kota Bandung. Lokasi tepatnya di Jl. Mustang No. 46 Bandung, dekat Jl. Unpar. Sekolah ini berada di bawah naungan Yayasan Pembinaan Anak Cacat cabang Bandung di Jl. Tamansari, sebuah lembaga sosial kemanusiaan, nirlaba. Dari yayasan ini disarankan oleh Ibu. Siti Aminah supaya juga mengunjungi Sekolahnya jikalau memang ingin mengetahui dengan lebih jelas lagi program pendidikan dari YPAC. Kunjungan diterima oleh Bpk. Windarto. Melalui beliau ini dipertemukanlah Savemillions dengan Kepala Sekolah, yaitu Ibu. Suherni.

Adapun Visi-Misi Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC, yaitu:

Visi: Terbentuknya siswa yang mandiri, berilmu, bertaqwa, berakhlak mulia, peduli sesama dan lingkungan yang dijiwai dengan nilai-nilai budaya. karakter bangsa.

Misi: 1). Mengembangkan secara optimal potensi yang dimiliki. 2). Mengembangkan budi pekerti berdasarkan prinsip akhlak mulia. 3). Mengembangkan sikap peduli terhadap sesama.

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (33).

Foto. 1: Kepala Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC Kota Bandung, Ibu. Suherni.

Siswa siswi Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC sebagian memiliki orangtua yang ekonominya mampu, yang lainnya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ini menjadi masalah dimana ada yang SPP pun nunggak beberapa bulan. Sekolah prihatin karena SPP yang seharusnya masuk ke Yayasan YPAC selalu mandek di para orangtua. Mengenai SPP menurut ibu Suherni nominalnya beragam. Ada subsidi silang, yang dari keluarga mampu akan membayar SPP dengan nominal yang jauh lebih besar, sedangkan yang dari keluarga tidak mampu membayar SPP dengan nominal yang jauh lebih kecil. Karena subsidi silang sehingga setidaknya akan tercover, sayangnya tetap jadi dilema bagi YPAC.

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (18). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (6). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (1). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (3). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (4). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (7). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (9). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (10 Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (11). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (12). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (15). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (16). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (17). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (19). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (20). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (22). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (42). Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (31).

Walaupun mereka tidak membayar SPP tapi tetap ada izin untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sekolah. YPAC terus berupaya untuk mencari donasi bagi mayoritas anak dari keluarga tidak mampu dan sering menunggak. Ada kemungkinan SPP wajib dibayar tersebut dialihkan ke porsi lain, mungkin juga sebagai akibat dari kurang sadarnya orangtua terhadap kewajibannya selama anaknya bersekolah di Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC. Mengenai nominal donasi kebutuhan YPAC untuk mengatasi masalah tersebut bagi ibu. Suherni, relatif.

“Biaya mereka ke dokter.... Memang harus ada obat yang selalu diminum untuk menghilangkan epilepsinya....Ada memang anak harus selalu minum obat dari dokter.... Kalau tidak minum obat maka kambuhlah. Kasihan kalau kambuh kan, seperti anak epilepsi,.... semakin sering kambuh bukan makin bagus, kontraksi ototnya, mungkin sarafnya dan otot-ototnya makin kaku.... pasti telat minum obat.... biasanya menurun, akibat ke konsentrasinya menurun, kurang fokus. Ada beberapa anak yang harusnya ngonsumsi obat karena kemampuan orangtua terbatas akhirnya tidak minum obat, mundur, terjadi kemunduran, sering steplah istilah, epilepsi,.... ” – Ibu. Suherni

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (23).

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (35).

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (40).

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (24).

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (25).

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (26).

Sekolah YPAC Jl. Mustang 46. (27).

Biaya untuk merawat anak-anak yang terlahir cacat bukanlah kecil, biaya hidup mereka secara ekonomis sangat mahal. Apalagi bagi yang di sekolah membutuhkan pendamping khusus di dalam pembelajaran. Bagi orangtua yang awam, biaya hidup anak mereka akan terasa sangat mahal dan memberatkan. Siswa siswi Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC saat ini ada enam puluh satu orang anak, dari tingkat kecaacatan ringan-menengah-hingga berat.

Harapan ibu kira-kira donasinya sebaiknya dalam bentuk apa? Ibu. Suherni menjelaskan: Kalau untuk lembaga dibutuhkan sarana prasarana Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC, karena masih kurang, belum memiliki Rumah ADL, yaitu Rumah “Activity Directing Living”. Melaluinya akan dapat mengajarkan anak hidup sehari-hari, rumah kegiatan untuk sehari-hari. Anak-anak YPAC dari A sampai Z masih bergantung pada orangtua. Harapan ibu. Suherni dengan adanya Rumah ADL akan dapat diajarkan bina diri dan bina gerak. Ini ada di kurikulum sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC. Anak-anak tingkat kecacatan berat harapannya tidak terlalu muluk-muluk, hanya hingga dapat bersosialisasi saja. Ini merupakan harapan yang menurut orang banyak tidak terlalu muluk, tapi sebenarnya adalah suatu tugas berat yang pencapaiannya pun menuntut kerja keras dengan hati melayani.

“Karena kami Rumah ADL belum punya Rumah yang untuk mengajarkan anak hidup sehari-hari.... Activity Directing Living, Rumah kegiatan untuk sehari-hari, miniaturnya-lah, model seperti halnya di rumah-lah suasananya. Ada kamar, bisa ada tempat nyuci, ada alatnya.... dari mulai bangun tidur, misalnya merapikan tempat tidur, makan harus seperti apa, masak, nyalakan kompor, misalnya bikin air minum harus seperti apa, mandi dan sebagainya-lah... Mayoritas membutuhkan itu anak kami”. - Ibu. Suherni

Bpk. Windarto mengatakan: “Semoga harapannya akan kabar baik yang sudah disampaikan Savemillions bisa terealisasi, beliau tidak menginginkan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Donasi sangat diperlukan”.

Pukul 11.00 Wib ketika anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian D YPAC selesai belajar, izin untuk membuat dokumentasi diberikan ibu. Suherni. Tepat tengah hari setelah maksud dan tujuan kunjungan tercapai, Savemillions kembali melanjutkan perjalanan. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 8 Juni 2016 ke Rumah Kasih, Lembang

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 8 Juni 2016 ke Rumah Kasih, Lembang

Rumah Kasih 5

Foto 1: Dari kanan ke kiri. Putra ibu. Een, Ibu. Een, Bpk. Okta dan seorang anak putra Rumah Kasih.

Pada hari Rabu 8 Juni 2016 Savemillions mengunjungi Rumah Kasih. Lokasi tepatnya di Jl. Tangkuban Perahu, Komp. Panorama Indah, C-25 Lembang. Lokasi Rumah Kasih pada saat ini adalah tempat yang kelima, dimana karena belum memiliki bangunan/gedung sendiri atau masih berstatus kontrak maka pelayanan tersebut harus berpindah-pindah. Menurut penjelasan ibu. Een diketahui bahwa bangunan/ gedung yang dipakai saat ini lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya. Ibu. Een bersama dengan suami tercinta, yaitu Bpk. Okta merintis pelayanan ini dari awal. Semakin bertambah usia pelayanan tidak mengakibatkan semangat semakin kendor, melainkan mereka berdua semakin kompak dan komitmen dengan pelayanan yang sudah Tuhan percayakan.

Berawal dari Visi yang Tuhan berikan melalui Injil Matius 13:31-32 tentang biji sesawi, dimana walaupun kecil apabila biji itu terawat dan terpelihara, maka akan bertumbuh besar dan sehat bahkan akan jadi lebih besar dari tanaman lainnya, bahkan akan menjadi tempat bernaungnya burung-burung. Biji sesawi adalah gambaran dari anak-anak yang kecil yang dirawat, dibina, mereka diharapkan akan menjadi berkat bagi diri sendiri dan bagi banyak orang. Visi dari Tuhan tersebut terwujud sebagai Rumah Kasih pada 18 Juli 1999.

Panggilan pelayanan Rumah Kasih didasarkan pada hati yang tergerak dan terbeban pada pelayanan anak. Semua didasarkan pada pengamatan terhadap suatu fenomena banyaknya anak yang terlantar karena krisis keluarga dan krisis ekonomi. Demikianlah ada panggilan untuk mengusahakan dan meningkatkan pemeliharaan bagi anak-anak terlantar di Lembang hingga kota-kota lainnya.

Rumah Kasih bertujuan untuk membantu pemulihan kembali keadaan anak-anak dan keluarga yang dilayani dalam hal ekonomi, pendidikan, kesejahteraan, kerohanian dan kesehatan.

Rumah Kasih 7

Rumah Kasih 6

Foto 2-3: Papan nama Rumah Kasih.

Rumah Kasih 9

Rumah Kasih 11

Rumah Kasih 10

Foto 4-6: Teras Lt. 2 Rumah Kasih.

Rumah Kasih 12

Foto 7: Esther, seorang anak putri Rumah Kasih.

Sekurang-kurangnya ada empat hal yang dilayankan oleh Rumah Kasih Lembang, a.l: 1). Mengangkat anak asuh: Merawat anak secara langsung, menyekolahkan serta tinggal di Rumah Kasih. Membantu pendanaan sekolah anak-anak yang kurang mampu namun mereka diperkenankan tinggal bersama keluarganya. 2). Pelayanan keluarga-keluarga. 3). Pelayanan wanita hamil bermasalah. 4). Membantu menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Misalnya: Donasi dana dan barang baru dan bekas layak pakai.

Rumah Kasih 13

Foto 8: Putra-putri Rumah Kasih sedang bermain.

Rumah Kasih 15

Foto 9: Meriam, Seorang anak putri Rumah Kasih.

Rumah Kasih 16

Foto 10: Meriam sedang bermain monopoli.

Rumah Kasih 21

Foto 11: Anak putra-putri Rumah Kasih bermain monopoli bersama.

Rumah Kasih

Foto 12: Ibu. Een (Paling kanan) dan beberapa putra-putri Rumah Kasih berfoto bersama saat menerima donasi ketika kunjungan Savemillions sebelumnya.

Rumah Kasih 28

Foto 13: Tiga orang anak putra Rumah Kasih.

Rumah Kasih 29

Foto 14: Tiga orang anak putri Rumah Kasih.

Rumah Kasih 1

Foto 15: Tiga orang anak putra Rumah Kasih.

Rumah Kasih 3

Foto 16: Putra-putri Rumah Kasih berfoto bersama.

Rumah Kasih 8

Foto 17: Dua orang putra Rumah Kasih dengan aktivitas mereka.

Rumah Kasih 19

Foto 18: Putra-putri Rumah Kasih sedang bermain.

Rumah Kasih 14

Foto 20: Putra-putri Rumah Kasih senang bermain tenis meja.

Ada tiga bentuk kegiatan di Rumah Kasih, a.l: 1). Kerohanian: Pemahaman Alkitab, Renungan Alkitab pribadi pagi-malam, Doa pribadi dan bersama, Baca Alkitab setiap hari, Praise and worship, Ibadah bersama, memotivasi semua penghuni Rumah Kasih untuk setia pergi ke gereja dan Penginjilan. 2). Konseling: Pendekatan konseling secara khusus kepada anak-anak yang bermasalah karena penolakan semasa di kandungan, masa kecil yang tidak baik, dan berbagai masalah lain. Konseling juga dilakukan kepada wanita hamil bermasalah di luar Rumah Kasih. 3). Fisik: Untuk menjalin kebersamaan dan kedisiplinan, juga demi kesehatan bersama, a.l: Kerja bakti, olah raga, belajar bersama dan rekreasi.

Kebutuhan Rumah Kasih, a.l: 1). Konsumsi u/ seluruh penghuni. 2). Biaya sekolah: SPP/ BP3, buku paket dan perlengkapan sekolah, Osis, Praktek, ketrampilan dan transportasi. 3). Listrik & telpon. 4). Keperluan sehari-hari, Keperluan mandi, cuci, obat-obatan, rumah sakit. 5). Biaya administrasi dan surat menyurat. 6). Dana u/ para wanita hamil bermasalah. 7). Biaya kontrak Rumah Kasih. 8). Berkat u/ pengurus Rumah Kasih.

Penghuni Rumah Kasih, a.l: 1). Balita. 2). Anak-anak sekolah/ kuliah. 3). Wanita hamil bermasalah. 4). Lansia. 5). Pengurus.

Kunjungan Savemillions memang sudah direncanakan sebelumnya dan Ibu. Een pun memberitahukan bahwa waktu berkunjung yang tepat bilamana anak-anak putra-putri Rumah Kasih sedang berkumpul adalah jam dua siang. Kedatangan Savemillions diterima langsung oleh ibu Een dan Bpk. Okta yang segera mengizinkan untuk melihat adik-adik yang sedang ramai-ramainya bermain di lantai dua. Mereka tampak begitu gembira, asik bercanda bermain bersama-sama, dan nggak ada satu pun anak yang rewel ataupun menangis saat itu. Semua anak saling mengasihi satu dengan yang lain, yang usianya lebih tua mengasihi yang lebih muda usianya layaknya adik sekandung, begitu pula sebaliknya.

Dari lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Esther dan kawan-kawan jelas bahwa selalu ada persekutuan yang indah antara putra-putri Rumah Kasih dengan Tuhan Yesus, mereka hidup takut akan Tuhan, dan selalu mengandalkan Tuhan. Ibu. Een sempat bercerita tentang seorang putra asuhannya, yang mana selalu beliau ingatkan untuk dapat melepaskan pengampunan dan hasilnya anak tersebut bisa mengampuni orangtuanya meskipun tak kunjung berjumpa.

Pada kunjungan sebelumnya, Ibu een menjelaskan bahwa: Anak-anak putra-putri Rumah Kasih beberapa sudah yatim piatu dan lainnya masih memiliki orang tua, namun tak jelas di mana rimbanya, di mana tanggung jawabnya. Beliau dan bpk. Okta mengasihi mereka semua seperti anak kandungnya sendiri.

Setelah mendapatkan cukup cerita mengenai Rumah Kasih dan membuat dokumentasi, sekitar pukul 15.00 Wib kami pun pulang. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions).

Kunjungan Survey Savemillions Senin 6 Juni 2016 ke Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 6 Juni 2016 ke Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)

Pada hari Senin 6 Juni 2016 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Lokasi tepatnya di Jl. Taman Sari 31 Bandung. YPAC sendiri adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang Rehabilitasi Anak dengan Cacat Tubuh dan menjadi partner dari pemerintah sejak zaman setelah kemerdekaan (1953), khusus Jawa Barat YPAC Bandung eksis pada tahun 1960. Kunjungan untuk kali kedua ini diterima oleh Ibu. Siti Aminah, beliau seorang tenaga administrasi, sehari-hari melayani segala macam hal yang berhubungan dengan sekretariat YPAC Bandung.

“Ada juga klinik rehabilitasi melayani untuk pasien fisiotherapi, okupasi terapi dan khusus therapi, juga ada psikolog, jadi untuk layanan pasien-pasien yang membutuhkan di luar binaan YPAC, itu yang untuk gedung Tamansari. Ada juga untuk program pendidikannya, kita punya bangunan di Jl. Mustang 46, di sana ada anak-anaknya, sekaligus untuk program pendidikannya....Ada juga untuk layanan gigi untuk umum.....Tapi kita tidak punya asrama, karena emang kita di sana sekolah aja.” – Ibu. Siti Aminah

ypac 3

ypac 2

Foto 2: Dari kiri ke kanan. Ibu. Syeni dan Ibu. Siti Aminah.

Perintisan pendirian YPAC Bandung dimulai sejak tahun 1959 bilamana bpk. Prof. Dr. Soeharso berkunjung ke Bandung dan Bpk Amir Mahmud. Pada September 1960 bertepatan dengan kongres YPAC se Indonesia ke-4 di Solo, maka di saat itu juga YPAC Bandung disyahkan sebagai perwakilan ke-9, diberikan cap YPAC dan anggaran dasar. Dana awal pelaksanaan tugas kemanusiaan yaitu Rp. 52.000,- donasi dari Soteksi Jawa Barat. Ditambah dengan donasi dari dermawan dan sastrawan YPAC Bandung berhasil membuka klinik di sebuah garasi Jl. Bawean No. 1 Bandung. Pelaksanan harian saat itu seorang sukarelawan, Fisiotherapist jebolan Nederland. YPAC juga sering melakukan penjaringan anak cacat ke desa-desa dibantu oleh petugas DKK.

Visi YPAC: 1). Membantu anak penyandang cacat dalam arti yang seluas-luasnya. 2). Membantu pemerintah dalam usaha masyarakat sejahtera pada umumnya dan kesejahteraan penyandang cacat pada khususnya.

Misi YPAC: YPAC Bandung adalah organisasi sosial nirlaba yang bergerak dalam pembinaan anak penyandang cacat khususnya, dan penyandang cacat pada umumnya.

Strategi YPAC Bandung: Upaya pencegahan kecacatan dan rehabilitasi kesehatan, pendidikan, keterampilan dan sosial melalui pendekatan: 1). Pelayanan institusi (Masyarakat datang ke YPAC. 2). RBM (Rehabilitasi bersumberdaya masyarakat).

Program di YPAC, a.l: 1). Rehabilitasi Medis: Layanan pemeriksaan dokter: Pisioterapi, okupasi terapi, speech terapi, psikologi.  2). Rehabilitasi pendidikan: Tingkat SD, SMPLB, SMLB bertempat di Jl. Mustang 46 Bandung. Sasarannya: D-D1: Cacat tubuh, cacat tubuh dan indra/ mental. 3). Rehabilitasi ketrampilan: Kelas ketrampilan putra-putri SLBD-D1. 4). Rehabilitasi sosial: Konsultasi sosial, kunjungan rumah, melibatkan penca dalam kegiatan di lingkungan rumah, sekolah, pekerjaan dan masyarakat. Sasarannya adalah segala kecacatan dan segala umur. 5). RBM (Rehabilitasi bersumberdaya masyarakat). Jenis kegiatan: Program pembinaan wilayah dalam hal: Pencegahan kecacatan, rehabilitasi penca, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi pendidikan, rehabilitasi ketrampilan, rehabilitasi sosial, keluarga berfungsi sebagai pelatih dengan patokan pada manual RBM, bila membutuhkan pelayanan kesehatan-pendidikan-ketrampilan-dan sosial lebih tinggi, dikirim ke tingkat pelayanan lebih tinggi. Ini merupakan pelayanan lintas sektoral yang bertempat di wilayah binaan RBM yang sasarannya adalah segala jenis kecacatan dan segala umur.

ypac 8

ypac 6

ypac 5

ypac 9

ypac 15 (8)

“ YPAC itu kan pelayanannya bukan hanya pendidikan. Ada layanan rehabilitasi medik. Layanan pendidikan...Sosial keterampilan. Dulu sebelumnya di sini dulu karena anak-anak sudah banyak di sini tidak memadai, jadi kita cari donasi keluar, dapat bantuan sehingga kita bisa bangun gedung di jl. Mustang itu, tahun 85 baru pindah ke jl. Mustang. YPAC kerjasama dengan Bina Medika untuk layanan pasien umum, jadi 24 jam. Kita juga ada kerjasama juga sama indomart, makanya ada francaise ya Indomart-YPAC... Kalau dulu itu kan donatur banyak ya, untuk antisipasi itu kita bikin usaha-usaha untuk menopang kebutuhan pembiayaan operasional YPAC baik untuk program-program pendidikan, atau yang lainnya juga, biaya karyawan. Jadi kalau kita mengadakan bantuan kan tidak tetap ya, kadang banyak kadang nggak. Tapi kalau ada usaha YPAC bisa prediksi oh ini kemungkinannya segini, jadi ketika kita buat RAB anggaran biaya per tahun kita bisa prediksi, bisa nggak tercover sama usaha-usaha yang ada, kalau misalnya nggak ya kita bisa cari donatur keluar, cari danalah keluar.” - Ibu. Siti Aminah

Perkembangan YPAC semakin pesat, namun kebutuhan pun semakin bertambah. Misalnya saja kebutuhan ruangan menjadi tidak memadai, beruntungnya saat itu ada bantuan dari dr. Yuwono alm, YPAC dipinjamkan gedung gratis dari BPU Jabar di Jl. Ahmad Yani No. 243. Selain klinik dibuka juga TKK yang tenaga pengajarnya diperbantukan Departemen P & K. Karena jasa dr. Yuwono jugalah maka YPAC mendapatkan sebidang tanah hak guna bangunan di Jl. Taman Sari. Ada saja bantuan yanng diberikan, misalnya dari dr. Brigjen Sutoko, YPAC mendapatkan bantuan dari Bank Dagang Umum, bantuan tersebut dipergunakan untuk membangun enam ruangan, a.l: Klinik, Sekolah, Kantor, dan ruang-ruang periksa dokter. Perlatan lengkap juga merupakan sumbangan dari Pemda Kotamadya Bandung dan masyarakat.

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) mempunyai TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Bagaimanakah supaya anak-anak lulusan SMALB nantinya bisa survive di masyarakat?

“ Kita bikin kelas ketrampilan jadi mereka dididik untuk belajar ketrampilan, ada yang bikin sendal, sehingga hasil produksinya itu kita bisa jual, ada juga bikin boneka... Jadi kalau semasa di sekolah itu semacam pembelajaran, tapi ketika mereka selesai dari sekolah diharapkan mereka bisa mandiri dengan membuat ketrampilan itu.” – Ibu. Siti Aminah

Setelah mendapatkan cukup keterangan, cerita mengenai YPAC dari ibu. Siti Aminah dan membuat cukup dokumentasi, juga membuat janji kunjungan 9 Juni 2016 ke Sekolah YPAC di Jl. Mustang, sekitar pukul 11.45 WIB Savemillions kembali melanjutkan perjalanan. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Kamis 2 Juni 2016 ke Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI)

Kunjungan Survey Savemillions Kamis 2 Juni 2016 ke Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI)

Pada hari Kamis 2 Juni 2016 Savemillions mengunjungi Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI). Lokasi tepatnya adalah di Jl. Cicendo, Gg. Polisi No. 105/5A Bandung. Alamat tersebut merupakan Sekretariat YPSI dan sangat mudah ditemukan karena tidak jauh dari RS. Cicendo.

Kunjungan Savemillions diterima oleh Bpk. Hj. Burhanudin RS, beliau inilah yang dengan sangat ramah memberikan banyak penjelasan dan bercerita tentang YPSI dan PPOK. Mengetahui banyak perihal PPOK juga disebabkan oleh karena juga merupakan penderita penyakit paru obstruksi kronis, yang terpanggil untuk terlibat langsung melayani di komunitas PPOK. Keseriusannya pada pelayanan tersebut dibuktikannya dengan menyediakan memberikan fasillitas untuk operasional YPSI di rumahnya sendiri, berupa sebuah ruangan yang cukup luas dan walaupun sangat sederhana cukup untuk digunakan sebagai kantor YPSI.

Yayasan Paru Sehat Indonesia. Asma PPOK 3Foto 1: Bpk. Hj. Burhanudin (Bendahara YPSI).

Yayasan Paru Sehat Indonesia atau yang disingkat YPSI sebagai wadah komunitas penderita penyakit paru obstruksi kronis yayasan ini berdiri pada 24 Juli 2014 sesuai keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-04195.50.10.2014 mempunyai Visi “Menjadi mitra pemerintah dalam upaya pencegahan dan rehabillitasi penderita penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) agar tetap produktif dan bermanfaat”.

Misi Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI), a.l: 1). Membantu menyediakan saran kebugaran bagi PPOK. 2). Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang PPOK bagi kalangan internal maupun masyarakat umum. 3). Membantu pemerintah dalam kampanye anti merokok kepada masyarakat. 4). Membentuk komunitas PPOK yang terorganisir di seluruh Indonesia.

YPSI diketuai oleh Bpk. Yusfar Lubis, dengan bendahara Bpk. Hj. Burhanudin, RS.

Penyakit Paru Obstruksi Kronis masih dapat dicegah dan diobati. Gejalanya yaitu: hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya kembali ke kondisi normal. Penyakit ini dapat memburuk dan berhubungan dengan respon peradaan paru oleh partikel-pertikel atau gas beracun/ berbahaya disertai gangguan dil luar paru yang mempengaruhi derajat berat penyakit.

Yayasan Paru Sehat Indonesia. Asma PPOK 8

Foto 2: Sekretariat Yayasan aru Sehat Indonesia.

Yayasan Paru Sehat Indonesia. Asma PPOK 1

Foto 3: Bpk. Hj. Burhanudin (Bendahara YPSI) menjelaskan mengenai Asma PPOK.

Pengenalan Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)

1). Mekanisme pernapasan: Ada dua proses, a.l: Menarik nafas/ memasukkan udara ke dalam paru-paru dan melepas nafas (mengeluarkan udara dari paru-paru. Otot diafragma sebagai Otot utama pernafasan bila bekerja disertai dada mengembang (kubah diafragma tertarik ke bawah) sebabkan udara tertarik masuk ke dalam paru-paru. Kembalinya diafragma ke posisi semula, maka udara akan terdorong keluar dari paru-paru.

Penderita PPOK mengalami yang namanya terperangkapnya udara perrnafasan di dalam paru-paru. Ini berarti diafragma paru-paru tidak dapat kembali ke posisi semula dan akibatnya sebagian udara di dalamnya tidak dapat dikeluarkan. Dengan demikian agar bisa bernafas butuh usaha yang lebih berat. Bila itu dilakukan, otot-otot leher, tulang iga, dan perut juga ikut bekerja kala bernafas.

Untuk diketahui bahwa sesak nafas sendiri sudah sebagai gejala utama PPOK, berpengaruh karena jadi sebab kecemasan dan aktivitas terbatas.

Bantuan pengurangan sesak nafas a.l: obat-obatan, teknik bernafas dan posisi tubuh. Teknik pernafasan mencucu perlu diterapkan: 1). Fokus perhatian pada membuang nafas. 2). Menarik nafas dengan hidung dan mengeluarkan nafas dengan mulut. 3). Durasi mengeluarkan nafas diupayakn lebih lama dari menarik nafas. 4). Hindari pemaksaan pada paru-paru untuk menghabiskan semua udara pernafasan di dalamnya. 5). Kontinyu melatih teknik pernapasan mencucu. Contoh durasi bernafas teknik mencucu: Tarik nafas: 1..2, buang nafas 1..2..3..4...

Saran: 1). Suhu di luar rumah sejuk. 2). Mengenakan sepatu dan pakaian yang nyaman. 3). Relaksasi otot. 4). Kecepatan berjalan yang terasa nyaman. 5). Hindari menahan nafas. 6). Stop berjalan jika tidak nyaman. Saran bagi PPOK menaiki tangga: 1). Alas kaki tidak licin. 2). Hindari tangga yang berhalangan. 3). Memegang rail agar aman. 4). Hindari menarik pegangan tangga saat menaikinya. 5). Perlahan dan satu per satu menaiki anak tangga. 6). Berhenti naik jika perlu. 7). Jangan paksa saat membuang nafas. 8). Memahami keterbatasan diri PPOK.

Setelah mendapatkan penjelasan yang cukup mengenai Yayasan Paru Sehat Indonesia (YPSI), membuat cukup dokumentasi, sekitar pukul 16.30 WIB Savemillions kembali ke Komodor Udara Supadio. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 30 Mei 2016 ke Rumah Singgah Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih

Kunjungan Survey Savemillions Senin 30 Mei 2016 ke

Rumah Singgah Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 9Foto 1: Rumah Singgah Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih.

Pada hari Senin 30 Mei 2016 sekitar pukul 15.00 WIB Savemillions mengunjungi Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih. Lokasi Sekretariat Yayasan yang bergerak di bidang rumah singgah ini tepatnya di Jl. Pasirkaliki, Gg. H Ento No. 71 B/65 RT.01/ RW 11. Kunjungan diterima oleh Bpk. Purba di bagian Humas, Bpk. Rudi Gaos selaku Ketua umum dan Ibu. Agustina Neneng Kurniasih selaku bendahara.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki panggilan sama dan disahkan secara hukum sesuai akta pada 21 Desember 2015, a.l: Agustina Neneng Kurniasih, Dudy Sonjaya, Fahrudin Lutfi, Risna Aprilyanti, Rudi Gaos dan Tasya Adela Yuanita.

Setelah sekitar 30 menit di sekretariat yayasan, Savemillions diajak langsung oleh Bpk. Rudi Gaos dan Ibu. Tina untuk melihat langsung ke rumah singgah Jl. Sederhana dan membuat dkumentasi karena biasanya pada pagi hingga siang hari semua pasien yang ditampung pergi berobat ke RSHS, sedangkan mereka baru akan kembali pada sore hari dan waktu yang tepat adalah saat semua pasien sedang berkumpul.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 4

Foto 2: Dari kiri: Ibu. Agustina Neneng Kurniasih. Dari kanan: Bpk. Rudi Gaos (Ketua umum), bpk. Purba.

Saat ini ada tiga buah rumah singgah yang dikelola oleh Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih, lokasi tepatnya di Jl. Sederhana Gg. Sukalaksana No. 69 A/ 81 RT. 07/ RW. 13 Kelurahan Pasteur, Kecamatan: Sukajadi Kota Bandung, dengan maksud, a.l: 1). Bantuan rumah singgah untuk pasien yang dalam proses rawat jalan. 2). Memberikan penyuluhan dan bantuan pasien yang berobat R.S. Dr. Hasan Sadikin. 3). Membantu memudahkan pasien berobat secara medis dari luar kota Bandung. 4). Memberikan dukungan psikososial bagi penghuni rumah singgah yang sedang merasakan kecemasan, ketidak berdayaan dan keputusasaan. 5). Memberikan pelayanan home care dan pelayanan kesehatan ringan. 6). Memberikan bantuan tenaga dan pikiran. 7). Memberikan bantuan kepada para pengungsi korban bencana alam. 8). Mengadakan kegiatan bersama ceramah singkat. 9). Menuju Undonesia lebih peduli pentingnya menjaga kesehatan.

"Sebisa-bisa mungkin ngebantu sebisa-bisa, rumah ada satu lagi cuma lagi banjir jadi empat kamar nggak bisa.... cuma yang punyanya yang ngontrakinnya tuh, ya sudah urusin aja sendiri kan udah sama bu Tina udah... tapi saya kan nggak tau itu kan rumah orang yang bocornya di mana, jadi terbengkalai aja deh sekarang ". - Ibu. Agustina Neneng Kurniasih

Kebutuhan sarana fisik Yayasan bumi Viona Lautan Kasih, a.l: 1). Memperpanjang sewa rumah singgah pasien. 2). Penambahan bangunan untuk menampung pasien. 3). Saran kursi roda. 4). Blankar. 5). Oksigen. 6). Ambulance. 7). Mesin cuci.

Program jangka pendek rumah singgah adalah: Melaksanakan dan meneruskan pengelolaan rumah singgah. Kontrak rumah singgah ini habis pada Agustus 2016, namun biaya meneruskan kontrak belum tersedia.

Kegiatan rumah singgah, a.l: Sosialisasi edukasi kanker payudara, kanker rahim, kanker parotis, kanker lidah, nhml, maligna neoplasma of thiroid, higromacoli, narecti, hipospadia, ca nasoparing, tumor berasal dari servic, sof tisue tumor, dll.

"Kita sih bulan Maret ke mari.... sudah ini nda rasa apa-apa lagi, hanya tadi dari Makasar harus rujuk ke Hasan Sadikin untuk disinar nuklir itu, dari semua kan di Indonesia hanya satu di sini di Bandung, kalau di Makasar ada kita nda ke sini lagi, tapi nda ada." - Nursaifah

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 6

Foto 3: Ibu. Agustina Neneng Kurniasih menemani Savemillions menelusuri seluruh kamar rumah singgah YBVLK Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 12 Foto 4: Beberapa pasien di teras rumah singgah YBVLK.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 19

Foto 6: Ariyanto, berusia 2.5 tahun, penyakitnya sudah diderita sejak lahir.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 18

Foto 7: Ibu dari Ariyanto (menangisi penderitaan bayinya), menemani bayinya menjalani pengobatan di RSHS.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 17

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 21

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 22 Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 28Foto 11: Asep, pasien dari Garut, sudah delapan belas kali ke RSHS untuk pengobatan tumor di pipi kirinya. Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 16

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 23

Foto 13: Suami istri Penghuni rumah singgah YBVLK asal Garut, sakit Gula darah dan ginjal.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 24

Foto 14: Setelah melewati pintu depan rumah singgah seperti inilah yang akan Anda lihat.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 20

Foto 16: Seorang pasien penderita penyakit kanker, dikemoterapi.

Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih 7

Foto 17: Seorang pasien THT. Tumor Parotis, dalam kesakitannya ditemani anaknya. kesulitan  bernafas.

Yang mendapatkan rujukan dari luar kota Bandung untuk berobat di RSHS kebanyakan menderita penyakit kanker. Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih membutuhkan bantuan untuk penambahan kamar-kamar karena semakin bertambah pasien yang mengunap, ada yang tidur di teras rumah. Bagi mereka kumpulan receh/ koin bernilai milyaran sangat berharga buat pasien.

Program jangka panjang Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih adalah: Mengupayakan memiliki rumah singgah sendiri, alat transportasi untuk kepentingan pasien, mengupayakan ambulance sendiri, menjalin kerjasama dengan pihak lain di dalam dan di luar negeri untuk pengembangan rumah singgah yang dapat melaksanakan tindakan medis ringan.

Setelah mendapatkan cukup dokumentasi, mendengarkan banyak keluh kesah dan penjelasan, menelusuri satu per satu kamar yang ditempati oleh pasien yang sebagian besar sakit kanker, ditemani oleh ibu. Agustina dan Bpk. Rudi, sekitar pukul 18.00 WIB Savemillions meninggalkan rumah singgah Yayasan Bumi Viona Lautan Kasih.  Demikian hasil survey kunjungan Savemillions, - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 27 Mei 2016 ke Yayasan Sekar Mawar (Sekar Mawar, Rehabilitasi Sosial Napza – Therapeutic Community)

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 27 Mei 2016 ke Yayasan Sekar Mawar (Sekar Mawar, Rehabilitasi Sosial Napza – Therapeutic Community)

Sekar Mawar 4 Pada hari Jumat 27 Mei 2016 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan Sekar Mawar. Kunjungan diterima oleh Bpk. Rio. Beliau ini seorang konselor NAPZA dan selalu berhubungan langsung dengan klien. Lokasi tepatnya adalah di Jl. Tangkuban Perahu 106 Lembang. Yayasan Sekar Mawar (YSM) merupakan salah satu lembaga sosial milik keuskupan Bandung, yang perduli dan berusaha mengatasi keprihatinan bersama mengenai NAPZA. Dengan visi dan misinya YSM berupaya ikut serta menanggulangi masalah penyalahgunaan NAPZA dengan cara melakukan sosialisasi akan bahaya narkoba serta melakukan rehabilitasi bagi para korbannya.

Bpk. Rio menjelaskan: “Pada saat baru masuk ada masa yang namanya detoksifikasi, dan pasti ada orang yang sakau, proses berhenti atau lepas dari narkoba selama dua minggu pun akan selesai, namun proses untuk maintenance yang sulit, kalau untuk mengatasi rasa sakau dikurung saja di kamar, selesai, sakaunya hilang. Tapi sugesti yang tidak bisa hilang seumur hidup. Tidak ada pecandu yang sembuh, kapan saja bisa kambuh”.

Yayasan Sekar Mawar ingin menyelamatkan anak-anak yang terjerat Narkoba. Informasinya sering dilihat dari website, tapi ada juga dari interfensi. Sekar Mawar menghindari interfensi, karena lebih senang jika mereka yang datang sendiri. Paling tidak memberikan sosialisasi kepada lingkungan sekitar, terutama di keuskupan. Siapapun yang terlibat dengan NAPZA dapat berkonsultasi. Pelayanannya khusus untuk laki-laki, sangat luas, hingga pada rawat inap dengan metode Therapeutic Community di tempat rehabilitasi.

Pencetus berdirinya Sekar Mawar dimulai oleh dr. Adityo, sejak tahun 2000 di lokasi sekarang ini berdiri panti rehabilitasi Yayasan Sekar Mawar. Apakah NAPZA itu? Narkotika, obat-obaatan Psikotropika dan zat-zat adiktif lainnya. Lem juga termaasuk di dalamnya dan digolongkan ke dalam zat adiksi. Untuk diketahui, Anda bisa terlepas dari Narkoba, tetapi Anda akan membawa serta penyakit pengikutnya yang mengakibatkan penderitaan, bahkan menyebabkan kematian, misalnya “bocor jantung, schizophren, dll”. Nggak suka kan? Nah, enak juga konsumsi makanan sehat, ber-olah raga dan istirahat yang cukup.

“ Kita ada yang namanya wor story, wor story itu sangat dilarang di tempat kami, kecuali ada pendamping. Membicarakan masalah kebiasaan tentang penggunaan narkoba itu dilarang keras di sini. Wor story namanya, cerita tentang masa lalu, enak benar nih gitu. Boleh dibicarakan asalkan ada staff.... Wor story, cerita-cerita masa lalu.” - Rio

Sekar Mawar 3 Sekar Mawar 2 Sekar Mawar 6 Sekar Mawar 7 Sekar Mawar 10 Sekar Mawar 11 Sekar Mawar 13 Sekar Mawar 14 Sekar Mawar 18 Sekar Mawar 16 Sekar Mawar 17 Sekar Mawar 19 Sekar Mawar 20 Sekar Mawar 15 Sekar Mawar 5 Sekar Mawar 9

Kegiatan Sekar Mawar: 1). Senin: General Clean up/ membersihkan seluruh rumah. 2). Selasa: Staff meeting, Computer Class, seminar Relaps Prefention tentang NAPZA, pemahaman kecanduan, farmakology. 3). Rabu: Psikology Class, Meditasi (pengendalian emosi, meditasi berjaalan dan meditasi bersila, mendekatkan diri kepada Tuhan). 4). Kamis: English Class, Seminar Relaps Prefention. 5). Jumat: Spiritual Group. 6). Sabtu: Psikology Class dan relax activities. 7). Minggu: Spiritual.

Tempat rehabilitasi ini melatih kemandirian bagi residen dengan memasak sendiri dan mencuci pakaian sendiri. Relaps Prefention/ pencegahan kambuh kembali: People, place and things. People: teman-teman pemakai/ negatif dan bandar narkoba. Place: Tempat, WC, Kamar mandi, Kamar tidur, club malam, tempat bandar narkoba, lingkungan negatif. Things: Benda-benda, alat bantu, gelas aqua, jarum suntik, sedotan, alumunium voil.

Pada saat ini residen atau mereka yang memiliki masalah dan sedang direhabilitasi di Yayasan Sekar Mawar ada lima orang. Ini bukan disebabkan oleh keterbatasan tempat, melainkan hanya merekalah yang datang untuk mengalami pemulihan dari ketergantungan pada NAPZA. Jumlah bed yang disediakan sejumlah lima belas. Mereka dibagi ke dalam dua kelompok untuk menempati dua kamar. Sekarang ini yang tertua berumur empat puluh tahun dan termuda berumur delapan belas tahun.

Ada residen yang menerima perlakuan khusus dari Sekar Mawar karena juga mengidap schizophren atau dual diagnosa. Dia memiliki pemahaman sendiri, memiliki wahap, paham kebesaran sendiri, merasa paling hebat, paling bisa, paling pintar, tidak bisa membedakan antara kehidupan realitanya seperti apa tapi memiliki pemahaman sendiri. Orang ini sudah masuk sejak 2011, bukan karena merupakan korban NAPZA, menurut bpk. Rio: “dia memiliki riwayat sama NAPZA, masuk karena dia pemakai, pecandu, sudah ketergantungan”.

Penyakit yang dideritanya itu menyebabkan dirinya harus mengkonsumsi obat untuk pemulihan seumur hidupnya, karena penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan, hanya dipulihkan. Sekarang sudah pada tahap maintenance dosis, harus meminum obat dengan dosis yang sudah ditentukan seumur hidupnya. Penyakit ini ada kaitannya dengan gangguan kejiwaan, dia merasa memiliki banyak uang, namun tidak memiliki kekayaan.

Bpk. Rio menambahkan bahwa: “Yang berhak menyebutkan nih orang termasuk kategori schizophren atau bipolar itu psikiater, kalau saya konselor adiksi tidak, saya tidak berhak untuk mengatakan bahwa dia itu schizophren, yang berhak dokter....ini berdasarkan hasil diagnosa”.

“ Saya punya pemahaman, seperti hari ini schizophren merasa dirinya hebat, kaya, jadi apapun bisa dilakukan dengan uang, padahal dia tidak punya uang, saya tau keluarganya mampu. Tapi kan, menurut situ wajar nggak kalau saya nggak bekerja tidak punya uang, tapi gampanglah, nanti bayar, bayar, nah itu kan schizophren.” - Rio

Bentuk-bentuk pelayanan yang dilakukan oleh YSM a.l:

1). Pusat rehabilitasi NAPZA: Lokasi panti rehabilitasi yayasan ini di Jl. Raya Tangkuban Perahu Lembang, di atas lahan seluas 1.544 M2, suasananya nyaman, sejuk dan asri. YSM menggunakan metode treatment Therapeutic Community (TC). TC merupakan metode dan lingkungan terstruktur untuk mengubah perilaku manusia dalam konteks komunitas yang hidup dan bertanggung jawab.

Moto dalam TC adalah “Man helping man to help himself” (Menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri). Dalam program TC kesembuhan diciptakan lewat perubahan persepsi atau pandangan dunia (the renewal of worlview) dan penemuan diri (self discovery) yang mendorong pertumbuhan dan perubahan (growth and change). TC bersifat universal, terbuka untuk semua kalangan masyarakat dari latar belakang agama dan golongan apapun. Pelayanan YSM ini didukung oleh tenag terdidik dari Amerka Serikat, Malaysia dan Kusumacitra.

TC unik dengan pendekatan holistik, melihat seseorang secara paripurna-terpadu dengan empat struktur program, a.l: Pembentukan tingkah laku, pengendalian emosi dan psikologi, intelektual dan spiritual, serta keterampilan dan bertahan hidup.

Ada empat tahapan TC, a.l: 1). Induction: Tahap ini berlangsung sekitar tiga puluh hari pertama saat residen masuk, meliputi: penilaian dan orientasi program TC, penegasan latar belakang dan motivasi, kecocokan, penyesuaian dalam komunitas dan partisipasi harian. 2). Primary: Tahap ini difokuskan pada perkembangan sosial dan psikologis residen. Pembagiannya, a.l: Younger member, middle member, dan older member. 3). Re-Entry: Bertujuan untuk memfasilitasi residen agar dapat bersosialisasi dengan kehidupan luar setelah menjalani perawatan di primary. 4). Aftercare: Program ini ditujukan bagi mantan residen/ alumni yang pelaksanaannya di luar panti.

2). Konsultasi: Menerima konsultasi bagi para korban penyalahgunaan NAPZA bagi penderita, keluarga atau orang lain yang terkena dampaknya.

3). Detoksifikasi: Pengobatan detoksifikasi bagi korban NAPZA bekrejasama dengan RS. Barromeus dan Rumah sakit lainnya. Detoksifikasi merupakan sebuah proses pengobatan yang ditujukan untuk menghilangkan NAPZA dari tubuh penderita dan mengatasi gejala-gejala putus obat yang mengikutinya.

4). Penyuluhan: Prevetif Drug Education (PDE) adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh YSM yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA. Diantaranya adalam penyuluhan, seminar, diskusi interaktif atau talk show bekerjasama dengan berbagai institusi pendidikan dan lembaga permasyarakatan.

5). FSG dan FA: Menjadi fasilitator dalam kegiatan family support group (FSG) dan family association (FA) yang membernya keluarga para korban NAPZA.

6). Institusi penerima wajib lapor (IPWL): YSM merupakan salah satu lembaga yang ditunjuk pemerintah menjadi institusi penerima wajib lapor (IPWL) sesuai dengan PP No. 25 th. 2011. Manfaat melaporkan diri seorang pecandu akan berhak mendapatkan pengobatan dan atau perawatan melalui rehabilitasi edis dan rehabilitasi sosial.

Setelah medengarkan banyak penjelasan dari Bpk. Rio dan mendapatkan cukup dokumentasi maka sekitar pukul 14.30 WIB, Savemillions meninggalkan Yayasan Sekar Mawar. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 14 dan Kamis 26 Mei 2016 ke Yayasan Cahaya Citra Buana

Kunjungan Survey Savemillions Jumat 14 dan Kamis 26 Mei 2016 ke Yayasan Cahaya Citra Buana

Brighton 7 Foto 1: Bpk. Andy Sofian, MA dan seorang muridnya.

Pada Jumat 14 Mei 2016 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan Cahaya Citra Buana. Lokasi tepatnya adalah di jl. Astina yang merupakan cabang dari PKBM Cimahi, namun sangat berkembang. Kunjungan diterima oleh ibu. Marlina, S.Psi. Beliau inilah yang memberikan penjelasan mengenai Brihton dan juga memperkenalkan bpk. Andy Sofian selaku kepala sekolah kepada Savemillions. Yayasan Cahaya Citra Buana adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Eksisnya yayasan ini dibuktikan dengan didirikannya lembaga pendidikan Sekolah PKBM Brighton. Secara organisatori para pengurusnya adalah sebagai berikut: 1). Founder: Mawartini, SH 2). Board member: Fredy Irawanto 3). Board advisor: Drs. Hilman Sofarie 4). Bursar/ Treasurer: Natalia 5). Administration support: Marlina, S.Psi.

Kunjungan ke dua Savemillions pada hari Kamis 26 Mei 2016 ke Yayasan Cahaya Citra Buana diterima oleh Bpk. Andy Sofian. Beliau menyelesesaikan SMA di Malaisya, S1 di Australia dan S2 di Inggris untuk Teaching English. Yayasan ini berdiri sejak tahun 2002. Mengenai tempat dan kedudukannya di Indonesia berhak membuka cabang di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun luar negeri.

“ Awalnya mereka punya usaha karyawannya yang putus sekolah atau yang tidak mampu, itu difasilitasi dengan paket A, B, C, sampai sekarang pun masih.... Tiap tahun itu kami selalu menerima karyawan orangtua sendiri... contohnya ini, ini karyawan orangtua saya, terus yang untuk paket C, ini kebetulan sopirnya ibu saya, jadi awalnya sih seperti itu”. – Bpk. Andy Sofian

Menurut perkembangannya setelah dilegalkan dengan bentuk sekolah PKBM atau sekolah non-formal termasuk izin operasional dan akreditasi akhirnya dikembangkan dengan membuka home schooling, program dual certificate, ada yang tidak masuk karena masalah biaya untuk kalangan menengah dan menengah ke bawah yang ambil sekolah double atau program dual certificate maka difasilitasi.

Sistem sekolah PKBM ini mutual, tidak ada patokan uang sekolahnya harus berapa, selalu mendiskusikan biaya sekolah dilakukan dengan guru.

Cikal bakal berdirinya PKBM adalah di Cimahi, yang menampung karyawan pabrik yang putus sekolah, fasilitas PKBM di Cimahi jauh lebih besar, tapi PKBM Jl. Astina jauh lebih berkembang. PKBM Cimahi mereka ada yang tidak mengikuti sekolah juga, hanya untuk register untuk UN mereka belajar sendiri.

Beberapa murid di PKBM Brighton mengikuti program dual certificate, bersekolah di PKBM Brighton tetapi juga bersekolah di sekolah swasta lainnya.

Untuk misi sosial ditujukan kepada karyawan dari orangtua Bpk. Andy Sofian dan ada beberapa anak beasiswa yang dibantu, saat ini jumlahnya kurang dari sepuluh orang. Pemberian beasiswa merupakan salah satu program PKBM. PKBM memliki banyak culture, banyak latar belakang anak. PKBM Brighton Jl. Astina merupakan sebuah komunitas belajar bersama.

“ Tapi saya sih sempat punya cita-cita sama orangtua saya kalau memang ada donor atau donatur kita bisa buka kelas yang khusus untuk menampung anak-anak yang kurang, minimal kita bisa ngegaji guru-nyalah gitu, untuk kita bisa bayar tenaga pendidiknya atau pengajarnya, sisanya biarkan anak-anak itu dari subsidi donatur layah untuk sponsor gitu, sisanya pasti anak-anak itu kita bebaskan dari biayanya juga”. – Bpk. Andy Sofian

PKBM Brighton tetap memikirkan balancing antara misi sosial dan pengembangan organisasi. Program sebuah lembaga selalu harus jangka panjang. PKBM Brighton memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh sekolah lainnya, yaitu kurikulum internasional untuk kemudian dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi di luar negeri setelah lulus.

Bpk. Andy Sofian memiliki tiga profesi, a.l: Kepala Sekolah PKBM Brighton, guru part time dan menjadi guru privat di sore hari hingga malam dari rumah ke rumah.

Brighton 5Foto 2: Suasana kelas di PKBM, Brighton.

Brighton adalah sebuah sekolah non-formal PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Berdiri pada tahun 2002. Brighton bergerak di bidang pendidikan non-formal melalui metode sekolah kesetaraan dan sekolah mandiri (homeschooling) dan pelatihan atau kursus.

Menurut Bpk. Andy Sofian: “Berdirinya Yayasan Cahaya Citra Buana atau sekolah Brighton ini merupakan gagasan dari kedua orangtuanya sendiri, yaitu ayah dan ibunya: Bpk. Fredy Irawanto dan Ibu. Mawartini, SH, bermula dari menyekolahkan secara gratis karyawan orangtuanya yang tidak sekolah difasilitasi dengan paket C, lama kelamaan semakin bertambah murid-muridnya. Pengembangannya kemudian setelah dilegalkan menjadi PKBM maka ada home schooling, ada juga program dual Certificate, tapi sekolah double ini biasanya untuk anak-anak kalangan menengah ke atas. Kalau di sekolah-sekolah pada umumnya uang sekolah flat atau seragam semuanya, sedangkan di Brighton tidak ada patokan biaya sekolah, semuanya dirundingkan dengan orangtua para murid. Misalnya, untuk biaya privat satu anak satu guru sebesar dua juta maka dengan empat orang anak sekelas akan hanya sebesar lima ratus ribu rupiah."

VISI Yayasan: Membentuk komunitas belajar yang solid dalam mendukung setiap aspek pendidikan berdasarkan tiga aspek utama: Knowledge, Skills dan Faith.

Misi Yayasan: 1). Membentuk siswa yang memiliki pengetahuan luas dan kepribadian yang baik. 2). Menjadikan kegiatan belajar bukan lagi merupakan kewajiban, melainkan kebutuhan.

Program kerja Yayasan Cahaya Citra Buana:

Program jangka pendek 1-3 tahun: 1). Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan. 2). Menyediakan sarana kebersihan sekolah. 3). Meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik. 4). Menyelenggarakan pendidikan agama. 5). Meningkatkan metode belajar mengajar TK.

Program jangka menengah 3-5 tahun: 1). Menambah penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang efektif dan berhasil guna. 2). Mendirikan dan mengelola perpustakaan sekolah. 3). Mendirikan dan mengelola koperasi dan kantin sehat sekolah. 4). Bekerjasama dengan pihak LSM, organisasi masyarakat, sekolah formal dan perusahaan untuk memberikan bantuan siswa yang tidak mampu.

Program jangka panjang lima tahun keatas: 1). Mendirikan dan mengelola pendidikan yang lebih tinggi dari sampai akademi. 2). Mendirikan kursus-kursus keterampilan dan mengelola balai pelatihan. 3). Merenovasi fasilitas sekolah yang tidak layak dan membahayakan peserta didik. 4). Membantu program pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan. 5). Memberikan bantuan berupa beasiswa kepada anak-anak yang kurang mampu. 6). Memberikan keringanan iuran uang SPP bagi siswa-siswi yang membutuhkan, dalam jangka panjang. 7). Memberikan santunan dan pengobatan kepada masyarakat.

Apakah pendidikan kesetaraan itu? Pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan non- formal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non-pemerintah seperti Cambridge, dan IB (International Baccalaureate).

Program pendidikan Brighton:

1). Program nasional: Brighton menerapkan kurikulum sesuai dengan kurikulum pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan kesetaraan SD-SMP-SMA dan kursus persiapan ujian nasional kesetaraan paket ABC (setingkat SD-SMA). 2). Program Internasional: Brighton menyediakan layanan pendidikan dan kursus persiapan ujian internasional primary checkpoint (tingkat SD) dan internasional general certificate of secondary education (tingkat SMP-SMA) yang diselenggarakan oleh university of Cambridge international examinations atau Edexcel university of London, Inggris

Program pendidikan Brighton: 1). Pendidikan kesetaraan SD, SMP, SMA secara klasikal/ kelas di sekolah. 2). Homeschooling (Klasikal dan Home Visit/ Guru datang ke rumah). 3). Kursus persiapan ujian nasional dan internasional.

Brighton 2

Foto 3: Suasana kelas di PKBM, Brighton.

Mata pelajaran UNPK: Sekolah Dasar (Paket A): Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS. Sekolah Menengah Pertama (Paket B): Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS. Sekolah Menegah Atas (Paket C): 1). Program IPA: Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi. 2). Program IPS: Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Geografi, Ekonomi, Sosiologi.

Kurikulum Internasional: Cambridge International Education dan Edexcel Di antara negara-negara berbahasa Inggris dalam OECD, sistem pendidikan dari Inggris, yaitu Cambridge International Education dan Edexcel University of London adalah yang paling mudah diadopsi, karena itu yang paling populer.

Brighton 8

Foto 4: Suasana kelas di PKBM, Brighton.

Sistem ini pada prinsipnya mirip TOEFL: siswa dibebaskan bagaimana mereka akan belajar (di sekolah, lembaga pendidikan, otodidak, diajar orang tua sendiri, tutorial, privat, dll), berapa lama jangka waktunya (umumnya 1-3 tahun), buku dan alat bantu lain, dan lain-lain. Yang penting pada saat ujian (dilaksanakan serentak di seluruh dunia), mereka lulus, maka akan mendapatkan sertifikat yang menjelaskan kelulusan mereka pada mata pelajaran apa dan dengan tingkat apa (100% examination-Based).

Perbedaan dengan sistem TOEFL (dan ujian nasional kita) adalah tingkat detail kejelasan mengenai apa yang akan diujikan. Istilah yang digunakan untuk mata pelajaran adalah silabus. Silabus dipubliksikan tiga tahun sebelum ujian dilaksanakan, sedangkan normalnya waktu untuk belajar menghadapi ujian adalah dua tahun pembelajaran untuk sistem sekolah klasikal. Ini berarti para pendidik memiliki sekitar satu tahun untuk memikirkan bagaimana akan menyampaikan silabus tersebut dalam kelas. Silabus mencakup daftar hal apa saja yang diharapkan akan dikuasai, dan akan diujikan. Tidak semua materi dalam silabus akan keluar di ujian , karena akan terlalu panjang, namun tidak akan ada materi yang diujikan yang tidak tercantum dalam silabus.

Brighton 4

Mata pelajaran utama: Tingkat Primary (Sekolah Dasar): Mathematics, English, Science. Tingkat Secondary (Sekolah Menengah): English, Mathematics, Biology, Chemistry, Phisics, Business Studies. Selai dari program nasional dan internasional, di Brighton juga ada kursus IELTS dan TOEFL dan kursus privat semua mata pelajaran tingkat SD-SMA.

Mata pelajaran: 1). International Curriculum: English Language, Mathematics, Physics, Biology, Chemistry, Business Studies. 2). National Curriculum: Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu pengetahuan alam, IPS/ PKn, Kesenian & keterampilan, Agama & Penjasorkes.

Ada belajar tentu juga ada evaluasi, ada beberapa ujian di Brighton, a.l: 1). Ujian nasional pendidikan kesetaraan SD-SMP-SMA (paket ABC). 2). University of Cambridge International Examinations, United Kingdom (Cambridge International Primary Checkpoint dan International General Certificate of Secondary Education atau GCE O Level) 3). TOEFL dan IELTS 4). Edexcel international (University of London).

Brighton 12 Yayasan Cahaya Citra Buana 2 Brighton 9

Brighton 14

Foto 9: Suasana kelas di PKBM, Brighton.

Empat metode pembelajaran di Brighton: Active Learning, Lecturing, Discussion dan Problem-Based Learning. Program semi privat dan privat Brighton: “One sutdent one mentor” seorang siswa akan belajar dengan dibimbing oleh seorang guru. Atau dalam group dengan maksimal delapan orangg siswa per kelas untuk pendekatan individu yang lebih efektif. Tenaga pendidik Brighton: Guru-guru nasional dan internasional.

Percepatan penyelesaian program pendidikan: Untuk menyelesaikan 17 SKK.semester di tingkat paket A sesuai standar dibutuhkan waktu belajar 17 x 35 menit/ minggu atau hanya 10 jam/ minggu tatap muka. Pembelajaran pada program pendidikan paket A dapat diselesaikan dalam waktu 4 tahun atau kurang dari itu. Demikian pula untuk menyelesaikan program pendidikan paket B dan paket C. Dengan demikian bukan format 6-3-3 tapi bisa diselesaikan dengan waktu 4-2-2. Jika anak mulai masuk program pendidikan dasar pada umur 6 tahun , maka SD/ paket A, SMP/ paket B, SMA/ paket C dapat selesai setelah si anak berumur 14 tahun dan selesai kuliah S1 pada umur 20 tahun. Hal ini dilakukan menimbang “Program intensive learning dari direktorat kesetaraan tahun 2009, memformulasikan waktu belajar 4-2-2 untuk program pendidikan paket ABC.

Mengenai lulusan PKBM Brighton Bpk. Andy mengatakan: “ Minimal kita bisa bantu sodorkan ke rekan-rekan, misalnya ada perusahaan atau mungkin sesama tenaga pendidik di sini saling mereferensikan.... Untuk ke depannya sih kalau ada kesempatan kenapa nggak, itu kan salah satu bentuk tanggung jawab sosial”. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions, - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Selasa 24 Mei 2016 ke Yayasan Kristen Kesejahteraan Mahasiswa Bandung (YKKMB)

Kunjungan Survey Savemillions Selasa 24 Mei 2016 ke

Yayasan Kristen Kesejahteraan Mahasiswa Bandung (YKKMB)

Pada hari Selasa 24 Mei 2016 sekitar pukul 14.30 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan Kristen Kesejahteraan Mahasiswa Bandung. Kunjungan selama kurang lebih satu jam setengah ini diterima dan ditemani oleh Bpk. Desmon Donal selaku ketua di dalam kepengurusan YKKMB. Lokasi tepatnya adalah di Wisma Sejahtera, Dago 109 Bandung.

YKKMB adalah sebuah yayasan Kristen yang melayani kesejahteraan mahasiswa dan mengelola sumber daya untuk membangun kesejahteraan mahasiswa dan komunitas, dikhususkan pada pusat kegiatan mahasiswa, namun ada keterikatan dengan keluarga besar GMKI cabang Bandung secara berkesinambungan.

Bpk. Desmon Donal menjelaskan bahwa: “YKKMB berawal dari GMKI yang pada saat itu ingin membentuk sebuah organisasi yang berbadan hukum, demikianlah YKKMB terbentuk”.

Dari data yang diberikan Bpk. Desmon diketahui bahwa YKKMB berdiri pada tahun 1963. Tujuannya yang jelas adalah agar hibah dari Gereja-gereja di Selandia Baru, yaitu bangunan dan tanah di Jl. Dago 109 sebagai sarana kesejahteraan mahasiswa Kristen, dapat diproses HGB-nya. Saat itu tugas YKKMB adalah mengelola Wisma Sejahtera.

Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 3

Foto 1: Bpk. Desmon Donal (Dalam kepengurusan YKKMB beliau ini sebagai Ketua).

Namun kemudian ada transformasi pada YKKMB dengan kesadaran kinerjanya selama 51 tahun yang tidak menunjukkan kemajuan dalam realisasi tujuan, penilaian terhadap tugas menjadi pemilik dan pengelola aset Wisma Sejahtera yang terlalu sempit sedangkan YKKMB merupakan sebuah yayasan publik yang melayani masyarakat. Dengan transformasi pada YKKMB maka ada ekspansi pada fungsi dari yayasan fasilitator mahasiswa meluas jangkauannya kepada pelayanan masyarakat.

Tujuan pokok atau misi baru YKKMB yang sudah ditransformasi adalah: “Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat”.

YKKMB menampung mahasiswa atau calon dari daerah 3T: Tertinggal, termiskin, terluar. Misalnya NTT dan Papua. Mereka diberikan fasilitas tempat tinggal di wisma anugerah dan kantin murah. Bantuan juga diberikan kepada adik-adik GMKI yang meminta bantuan untuk kos dan biaya kuliah, bukan hanya untuk mahasiswa berprestasi, tetapi juga untuk semua anggota.

Pengumpulan dana dilakukan dengan menyewakan ruang untuk ibadah dan kepada beberapa organisasi. Untuk organisasi biaya sewa ruang dua lantai sebesar dua juta rupiah per bulan.

Visi dan Misi YKKMB

Visi YKKMB (2011-2020) Berkembangnya komunitas (mahasiswa dan alumni) menjadi pemimpin yang melayani dalam menghadirkan damai sejahtera bagi selurih masyarakat melalui penerapan nilai-nilai Kristiani serta pemanfaatan maksimal dari pusat kegiatan mahasiswa alumni (PKMA) dan sumber daya YKKMB.

Misi YKKMB adalah mengembangkan bisnis layanan PKMA yang sesuai dengan kebutuhan: (a). Mengembangkan spiritualitas mahasiswa dan alumni yang berpusat pada hubungan yang hidup dengan Allah, serta mengembangkan nilai-nilai Kristiani untuk membangun damai sejahtera. (b). Mewujudkan dan meningkatkan persekutuan komunitas YKKMB yang sejahtera serta jaringan dengan para pemangku kepentingan YKKMB. (c). Mengembangkan dampak mahasiswa dan alumni di tengah-tengah masyarakat bagi peningkatan kesejahteraan dirinya, komunitas dan masyarakat. (d). Meningkatkan pertumbuhan jumlah mahasiswa dan alumni yang terlayani dalam program pengembangan kesejahteraan berdasarkan nilai spiritualitas Kristiani. (e). Memfsilitasi pengembangan kompetensi kepemimpinan yang melayani, yang memadai bagi kepemimpinan gereja, masyarakat, dunia usaha, dan perhuruan tinggi. (f). Mengelola dan mengembangkan fasilitas PKMA bagi GMKI, kesejahteraan mahasiswa dan alumni.

20160524_153519 20160524_153425 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 39 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 30 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 36 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 33 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 34 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 35 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 37 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 21 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia

Tujuan, Sasaran dan Struktur Program Layanan YKKMB

YKKMB bertujuan untuk menghasilkan program dan fasilitas PKMA yang istimewa dalam pengembangan kepemimpinan dan kesejahteraan mahasiswa dan alumni yang berkelanjutan.

Sasaran YKKMB adalah mahasiswa, alumni dan komunitas serta program dan fasilitas pendukungnya.

YKKMB mempunyai struktur program dan layanan, a.l: (a). Layanan utama kesejahteraan mahasiswa dan alumni. (b). Program pembinaan kepemimpinan dan pengembangan kewirausahaan. (c). Program finansial, bisnis, investasi dan pendanaan. (d). Penilitian dan pengembangan nilai, kesejahteraan, inovasi layanan dan usaha baru. (e). Penatalayanan, organisasi, jaringan, dan komunitas. (f). Pemeliharaan, pengembangan, dan perluasan fasilitas dan infrastruktur.

Pemanfaatan dan pengembangan Wisma Sejahtera oleh YKKMB

YKKMB yang berlokasi di Wisma Sejahtera ini memanfaatkan dan mengembangkannya ke dalam tiga zona, a.l: 1). Zona depan: Meliputi hamalan depan, gedung aula utama, toilet dengan fungsi campuran antara bisnis dan pembinaan/ pelayanan. 2). Zona tengah: ruang deretan eks dapur, ruang Leimena, ruang kurator dan eks stasiun radio dengan fungsi pembinaan, pelayanan dan bisnis komunitas. 3). Zona belakang: Ruang eks asrama dengan fungsi murni untuk bisnis.

Menurut keterangan yang diberikan oleh Bpk. Desmon Donal diketahui bahwa lokasi Wisma Sejahtera Dago 109 adalah cikal bakal berdirinya Universitas Maranatha Bandung, lebih tepatnya “pada mulanya Universitas Maranatha berlokasi di Wisma Sejahtera”.

Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 31 Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 17

Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 23

Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 13Yayasan Kesejahteraan Mahasiswa Kristen Indonesia 2

Analisis Kebutuhan YKKMB

Dari data yang diberikan oleh Bpk. Desmon yang mana di dalamnya terdapat point yang menjelaskan mengenai analisis kebutuhan, Savemillions mengetahui bahwa pada saat ini YKKMB membutuhkan, a.l: 1). Para alumni membuthkan lapangan pekerjaan pasca menyelesaikan kuliahnya di perguruan tinggi. 2). GMKI Bandung perlu dibantu dalam menjalankan tugas dan fungsi, yaitu melakukan pembinaan pada anggota. 3). YKKMB membutuhkan bantuan di dalam mengelola dan mengembangkan aset Dago 109 dan menjalankan tugas fungsinya. 4). Gereja dan masyarakat membutuhkan dukungan agar dapat mengupayakan kesejahteraan jemaat dan masyarakat.

Bpk. Desmon juga mengatakan bahwa: “Pada saat ini YKKMB juga memfasilitasi beberapa orang yang akan menempuh studi ke luar negeri, yaitu yang sudah diterima dan dalam waktu dekat akan pergi meninggalkan tanah air untuk belajar”.

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions yang bisa dibagikan supaya diketahui dan semoga terenyuh, tergerak hatinya untuk membantu dengan donasi atau barangkali terlibat langsung dalam program-programnya YKKMB.- (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 23 Mei 2016 Ke Rumah Autis Hasanah Bandung, Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah

Kunjungan Survey Savemillions Senin 23 Mei 2016

Ke Rumah Autis Hasanah Bandung, Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah

20160523_111552

Foto 1: Papan nama Rumah Autis Hasanah, Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah.

Savemillions pada hari Senin 23 Mei 2016, sekitar pukul 10.30 pagi melakukan kunjungan ke Rumah Autis. Rumah Autis adalah sebuah sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang bernaung di bawah payung Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR). Semenjak berdirinya Rumah Autis berfokus untuk memberikan pelayanan terapi dengan biaya terjangkau. Lebih daripada itu ada pelayanan gratis bagi yang tidak mampu.

20160523_112358

Foto 2: Gedung Sekolah Rumah Autis Hasanah.

Pelayanan Rumah Autis dimulai dari dua orang anak penyandang autis. Pada saat ini sudah ada sembilan cabang yang tersebar di Bekasi, Tanggerang Gunung Putri, Tanjung Priok, Depok, Bogor, Karawang, Limus dan Bandung. Sebagai cabang yang ke sembilan, Rumah Autis Bandung berdiri pada tanggal 1 Maret 2014. Lokasi tepatnya adalah di Jl. Cibeunying Kolot V No. 18 RT. 01 RW. 20 Sadang Serang, Bandung.

Kiprah Rumah Autis dimulai sejak tahun 2004, bilamana para pendirinya terenyuh oleh kesulitan para orangtua yang memiliki anak penyandang autis dalam kesulitannya membayar biaya terapi yang tergolong mahal. Semenjak dibukanya Rumah Autis di Bandung, hingga sekarang sudah melakukan pelayanan sekolah dan terapi aktif pada 46 anak. Secaya spesifik yaitu: Program terapi 30 orang anak, Program sekolah kemandirian fungsional (Setingkat SD) 11 orang anak, dan Program Sekolah Perkembangan Dasar (Setingkat TK) kepada 5 orang anak.

20160523_104820

Foto 3: Dari kiri ke kanan. Bpk. Adji Kurniadi, ibu. Fifi (Bendahara) dan Ibu. Djulaiha Sukmana (Kepala Cabang).

Kunjungan Savemillions diterima langsung oleh ibu. Djulaiha Sukmana selaku Kepala Cabang Rumah Autis Bandung dan selama berkeliling dari satu ruangan ke ruangan lainnya untuk melihat langsung semua ABK dan kegiatan mereka, Bpk. Adji Kurniadi-lah yang menemani dan memberikan banyak penjelasan.

Menurut penjelasan dari ibu. Djulaiha Sukmana, atau yang lebih akrab dengan sapaan Ibu. Juju bahwa 80 % anak autis di Rumah Autis Hasanah bersekolah tidak berbayar, mereka mendapatkan beasiswa. Sedangkan 20 % anak autis lainnya ada yang membayar uang sekolah tidak secara rutin (berbayar tapi apabila ada) dan lainnya lagi berbayar secara rutin, tapi setengah dari biaya sekolah.

20160523_111618

Foto 4: Bpk. Adji Kurniadi, kepala Program Rumah Autis Hasanah Bandung.

Tujuan dari Rumah Autis: 1). Memberikan kemudahan bagi keluarga tidak mampu yang memiliki anak spesial mendapatkan layanan terapi dan sekolah khusus. 2). Memberikan tambahan tenaga pengajar agar dapat menerima lebih banyak lagi anak spesial. Kebutuhan dari Rumah Autis, yaitu: Rumah Autis mengajukan Program Donasi Beasiswa agar dapat memenuhi kebutuhan untuk pembiayaan Program Sekolah dan terapi bagi siswa. Secara spesifik kebutuhan itu a.l: 1). Biaya terapi Rp. 300.000,- (Minimal 1 kali pertemuan dalam seminggu). 2). Biaya Sekolah Kemandirian Fungsional Rp. 500.000,- (4 Hari pertemuan dalam seminggu). 3). Biaya Seklah Perkembangan Dasar Rp. 300.000,- (4 Hari pertemuan dalam seminggu).

SKF: Sekolah Kemandirian Fungsional

1). Sekolah Harapan Orangtua ABK. 2). Sekolah yang mengerti kebutuhan ABK. 3). Sekolah yang mengedepankan kemandirian ABK. 4). Sekolah yang ramah ABK. 5). Sekolah yang memperhatikan masa depan ABK. 6). Sekolah yang menyenangkan. 7). Sekolah yang mengajar dengan hati dan ilmu. 8). Sekolah yang terjangkau bagi siapa saja (beasiswa bagi yang tidak mampu).

Menurut penjelasan ibu. Juju bahwa "di Sekolah kemandirian fungsional ini anak-anak autis tidak diberikan pelajaran secara akademis seperti sekolah-sekolah pada umumnya, justru yang paling utama adalah kemandirian fungsional mereka, karena ada yang masih ngompol, ngegigit, dan lain-lain".

20160523_104959Foto 5: Suasana salah satu kelas di Rumah Autis Hasanah yang ramai dengan anak-anak dari berbagai usia.

Program utamanya: 1). Kemandirian (Termasuk muatan ibadah). 2). Latihan fungsional. 3). Bakat. 4). Akademis.

Acuan Kurikulum Pembelajaran: 1). Tahapan perkembangan anak. 2). Perbedaan individu anak. 3). Kebutuhan dan potensi anak. 4). Pola keluarga dan masyarakat.

Sistem dan metode pembelajaran: 1). Praktek pembiasaan, stimulasi, dan praktek lapangan. 2). Visual auditori input (Film, gambar, dan teknologi lain), diskusi interaktif. 3). Pemaparan, dongeng atau cerita. 4) Manajemen perilaku, mediated learning experience. 5). Sensori integration for school, psikomotor, frostig (Visual Perception teknik). 6). FEDC (Fungsional Emotional Developmental Capacities) Fungsional Independent Capacities. 7). Classical Semi Individual, Learing and Social. 8). Home School Program/ Parrent Support Group. 9). Penyesuain pada kebutuhan anak.

20160523_105204 20160523_105401 20160523_105220

Foto 6-8: Matras ditempelkan ke dinding ruangan untuk mengantisipasi terjadi benturan pada bagian kepala anak.

20160523_105236

Foto 9: Ruang audio visual ini ditempatkan beberapa alat musik, a.l: Angklung, keyboard, gendang.

20160523_105248 20160523_110427 20160523_110434 20160523_110444 20160523_110621

Foto 14: Ruang audio visual ini ditempatkan beberapa alat musik, a.l: Angklung, keyboard, gendang.

20160523_110634

Foto 15: Ruang audio visual. Seorang anak sedang bermain keyboard.

20160523_111435 20160523_111443 20160523_111532 20160523_112358

Foto 16-19: Gedung Sekolah Rumah Autis Hasanah.

Syarat umum penerimaan: 1). Usia 6-12 tahun, sudah tidak ada agresifitas atau jarang muncul. 2). Regulasi menengah diprioritaskan pada yang sudah lebih tenang. 3). Untuk usia lebih dari 12 tahun ada ketentuan lain. Jenjang dan sistem kelas: Level 1-6 (Ditempuh selama 6 tahun).

Terapi. Basic/ Behaviour/ Learning Program Development, Wicara, Fisioterapi:

1). Tempat terapi harapan orangtua ABK. 2). Tempat terapi yang mengerti kebutuhan ABK. 3). Tempat terapi yang ramah ABK. 4). Tempat terapi yang menyenangkan. 5). Tempat terapi dengan hati dan ilmu. 6). Tempat terapi yang terjangkau bagi siapa saja (Beasiswa bagi yang tidak mampu).

Basic Program Development: Mengacu pada kebutuhan dasar anak. Merupakan program awal sebelum program lainnya.

Behaviour Program Development: Merupakan pengembangan kognisi tahap awal dan kemandirian serta lenih dikhususkan untuk anak-anak dengan kondisi relatif berat.

Learning Program Development: Pengembangan fungsi kognisi lebih lanjut sebagai awal kesiapan pada fungsi akademik.

Terapi Wicara: Berfokus pada bahasa reseptif (Kemampuan untuk memahami kata-kata yang dibicarakan) dan bahasa ekspresif (kemampuan untuk menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan diri. Hal ini berhubungan dengan mekanisme memproduksi kata-kata, a.l: Artikulasi, pitch, kelancaran, dan volume.

Fisioterapi: Proses rehabilitasi dan habilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik, melalui serangkaian penilaian diagnosis, perlakuan dan aktivitas pencegahan. Funsinya yaitu: Menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak/ fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses/ metode terapi gerak.

Menurut penjelasan dari ibu. Juju: "Sekarang ini untuk yang diterapi totalnya ada lima puluh orang anak, Rumah autis pun pada saat ini masih bergumul dengan pendanaan karena untuk penggajian tenaga pengajar saja masih di bawah UMR. Proses belajar dipadatkan demi efisiensi listrik dan waktu. Diharapkan supaya semua bisa berhikmat dengan hanya mengganti transport".

Untuk mengantisipasi hal tersebut ibu. Juju menjelaskan: "Rumah Autis sering memanfaatkan sumbagsih dari para donatur ilmu, donatur yang wakaf waktu, orang-orang yang sudah mapan, misalnya beberapa ahli psikologi, ahli paedagogi yang membantu, padahal apabila harus berbayar per anak saja nominalnya sudah sebesar Rp. 400.000,-untuk mendapatkan jasa mereka. Tapi apabila terdesak, maka mau tidak mau Rumah Autis harus mencari yang berbayar".

Beliau menambahkan bahwa: "Ada juga donasi dari yang namanya Corporate Social Responsibility (CSA) yang mempunyai tanggung jawab moril terhadap masyarakat, setiap kantor memiliki CSA, misalnya dari Telkom mendapatkan dua unit computer, dan lain-lain. Donasi yang diterima dari CSA seringkali dalam bentuk barang".

Sepeda: Sekolah Perkembangan Dasar:

20160523_105843 20160523_105859 20160523_105915

Foto 20-22: Ruangan dimana anak-anak pra sekolah bermain. Sekolah Perkembangan Dasar.

1). Sekolah harapan orangtua ABK. 2). Sekolah yang mengerti kebutuhan ABK. 3). Sekolah yang mengedepankan kemandirian ABK. 4). Sekolah yang ramah ABK. 5). Seklah yang memperhatikan masa depan ABK. 6). Sekolah yang menyenagkan. 7). Sekolah yang mengajar dengan hati dan ilmu. 8). Sekolah yang terjangkau bagi siapa saja (beasiswa bagi yang tidak mampu).

Syarat umum penerimaannya, a.l: 1). Rentang usia anak di bawah umur 6 tahun. 2). Emosi relatif cukup stabil (tantrum tidak sering). 3). Tidak agresif.

Jenjang dan sistem kelas: Lama sekolah ditempuh selama maksimal 2 tahun. Setelah itu dilanjutkan ke sekolah inklusi (di luar Rumah Autis). Atau SKF (Sekolah kemandirian fungsional).

20160523_111151 20160523_111157

Foto 23-24: Lapangan kosong untuk tempat bermain anak-anak Sekolah Rumah Autis Hasanah.

Menurut ibu. Juju: "Saat sekarang ini Rumah Autis sedang membutuhkan dana untuk pengadaan beberapa buah sepeda dan permainan anak". Seperti yang tampak di lapangan kosong pada foto 22-23, area ini sedang dipersiapkan untuk menjadi tempat bermain, lokasi tepatnya berada di belakang gedung Sekolah Rumah Autis Hasanah.

Bpk. Adji Kurniadi menambahkan bahwa: "Donatur yang sama bukan hanya telah membantu penyediaan tanah dan gedung sekolah, tapi juga mempersiapkan sebuah lahan kosong yang dipersilahkan pakai sebagai tempat bermain anak-anak autis.

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions ke Rumah Autis Hasanah Bandung, Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah pada Senin 23 Mei 2016. (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Senin 16 Mei 2016 ke Yayasan Dinamika, Rumah Harapan dan Pemulihan Pusat Konseling Dan Rehabilitasi

Kunjungan Survey Savemillions Senin 16 Mei 2016 ke Yayasan Dinamika, Rumah Harapan dan Pemulihan Pusat Konseling Dan Rehabilitasi

Yayasan Dinamika 3Foto 1: Papan Nama Yayasan Dinamika, Rumah Harapan dan Pemulihan Pusat Konseling dan Rehabilitasi.

Pada hari Senin 16 Mei 2016 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan Dinamika, Rumah Harapan dan Pemulihan Pusat Konseling dan Rehabilitasi, lokasi tepatnya di Jl. Cihanjuang Km 2, Gg. Bagja 3 RT/RW: 003/011 No. 66 Babut Girang Cibabat, Cimahi Utara, Bandung.

Untuk bisa sampai di lokasi, Savemillions harus melewati sebuah jalan yang di kiri kanannya terdapat Tempat Pekuburan Umum warga setempat (Pekuburan Islam). Mungkin tidak terbayangkan dan akan sangat jarang orang yang mengetahui bahwa di dekat TPU itu ada sebuah tempat rehabilitasi yang nyaman dan hampir-hampir tidak terdengar suara orang-orang yang menghuninya. Langit saat itu mulai mendung dan jalan sangat sepi. Waktu berkunjung adalah pada pagi hingga sore hari.  Apakah bisa datang di saat malam? Selain membutuhkan keberanian yang cukup untuk melintasi pekuburan di kiri kanan jalan sampai menemukan pemukiman warga setelahnya, tentulah tamu yang datangnya malam hanyalah dari pihak keluarga pemilik.

Yayasan Dinamika 2Foto 2: Kantor Yayasan Dinamika.

Kunjungan Savemillions diterima oleh bpk. Deni Wilson Simbolon. Beliau ini adalah anak ke-3 dari bpk. DR. Maidin Simbolon, MA pendiri dari Yayasan Dinamika. Sehari-hari bpk. Deni meneruskan teladan baik yang diturunkan langsung dari sang ayah padanya. Menurutnya: “Pelayanan dari bapak dan ibu ini kamilah yang meneruskannya (bpk. Wilson, kedua kakak dan adiknya). Keseriusan pada pelayanan ini bahkan tampak ketika mereka juga mengikutsertakan para isterinya terlibat di dalamnya.

Yayasan Dinamika

Foto 3: Asrama tempat rehabilitasi Yayasan Dinamika.

Visi: (1). Meningkatkan kualitas hidup klien melalui pengkondisian mental-spiritual yang sehat. (2). Mendorong klien mengenal Allah lebih dekat dengan iman yang sempurna.

Misi: (1). Mendirikan & mengelola pusat perawatan fisik mental yg menangani masalah kejiwaan, ketergntngan obat, masalah keluarga, krisis kepribadian, okultisme dan gangguan hidup lainnya. (2). Memberikan pelayanan doa dan konseling secara tatap muka, telepon dan surat menyurat.

Yayasan Dinamika 8

Foto 5: Bpk. Deni Wilson Simbolon, Konselor yang mengkhususkan dirinya untuk korban Napza.

Yayasan Dinamika melakukan pelayanan doa konseling dan rawat inap kepada: (1). Ketergantungan obat-obatan. (2). Masalah kejiwaan (stress/ depresi). (3). Masalah kenakalan remaja/ pemuda. (4). Konseling pra dan pasca pernikahan. (5). Masalah kegagalan keluarga/rumah tangga. (6). Okultisme. (7). Krisis kepribadian. (8). Masalah pekerjaan/ pendidikan. (9). Konseling krisis. (10). Gangguan perilaku lainnya. (11). Rawat jompo, dll.

Untuk menghindari kemungkinan kerusakan pada pintu dan jendela apabila ditendang, dibanting atau dilempari, maka semua pintu dan kaca diterali dari bagian luar. Beberapa orang yang sedang direhabilitasi sering mencoba untuk melarikan diri dari tempat ini, sehingga semua pintu selalu digembok dan setiap gerak gerik mereka selalu diawasi di tiap waktu bebas di halaman. Pernah ada yang mencoba melarikan diri dan akhirnya ditemukan di sawah seberang lembah lokasi tempat rehabilitasi. Bukankah tujuan masuk tempat rehabilitasi adalah kesembuhan mental dan spiritual? Untuk bisa sembuh tentu saja harus ada keinginan yang kuat untuk sembuh, ada kerjasama yang baik, ada proses yang harus dijalani dan ada disiplin yang harus diterapkan.

Yayasan Dinamika 15

Foto 6: Tempat perawatan pria.

Yayasan Dinamika 10 Yayasan Dinamika 11

Foto 7-8: Asrama pria tempat rehabilitasi Yayasan Dinamika.

Yang paling lama tinggal di sini sudah dua belas tahun, padahal untuk bisa menyembuhkannya hanya butuh waktu selama empat tahun, pada saat telah sembuh sangat mengejutkan karena orang tersebut lebih senang menjadi bagian dari Yayasan Dinamika, tentu saja ada kasih yang didapatkannya di tempat ini yang tidak pernah dirasakannya di tempat lain.

Tenaga pendamping Yayasan Dinamika a.l: (1). Konselor. (2). Dokter umum. (3). Dokter psikiater. (4). Psikolog. (5). Rohaniwan. (6). Keamanan. (7). Social worker yang terlatih dan berpengalaman.

Yayasan Dinamika 7 Yayasan Dinamika 5 Yayasan Dinamika 6 20160516_145718

Foto 9-12: Konsele Wanita tempat rehabilitasi Yayasan Dinamika.

Bentuk kegiatan Yayasan Dinamika: (1). Terapi rohani, dengan melibatkan kebaktian (pagi-sore) Doa, PA, Quis Alkitab. (2). Terapi kognitif: audio visual dan ayat hafalan. (3). Terapi kepustakaan, membaca buku-buku rohani sesuai kebutuhan klien (baca-tulis). (4). Terapi medis: Visitasi dokter umum dan dokter psikiater, pemberian obat-obatan sesuai kebutuhan, dan olahraga. (5). Terapi sosial: Kerja praktis (sesuai jadwal), Latihan kerja/ ketrampilan, Refresing dalam dan luar kota. (6). Terapi psikologi, visitasi psikolog dari UKM Maranatha Bandung. (7). Konseling dari segi rohani, sosial, medis dan psikiater. (8). Family Therapy oleh konselor (pendeta). (9). Terapi kerja, bertani secara tradisional, lahan serta sarana pertanian tersedia.

Yayasan Dinamika berdiri pada tahun 1994 dan efektif pada tahun 1996. Klien yang dilayani pada saat ini ada dua puluh satu orang, terdiri dari sembilan orang wanita dan dua belas orang pria.

20160516_145431 20160516_145613

Foto 13-14: Dua orang yang sedang diisolasi/ diamankan sementara terpisah dari yang lainnya.

Ketika sedang menjalani masa isolasi seseorang diamankan sementara secara terpisah dari yang lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi agar jangan sampai mereka mengganggu yang lainnya. Bukankah nggak enak makan, tidur, mandi dan apapun terpisah di ruang isolasi dengan sirkulasi udara serta pencahayaan sangat kurang? Ada efek jera dari pendisiplinan seperti ini. Harapannya adalah ketika melewati masa isolasi maka orang tersebut sudah dapat bersosialisasi sopan dan berperilaku baik dengan sesamanya di lingkungan tempat rehabilitasi.

Melakukan konseling kepada konsele di tempat rehabilitasi ini tidak bisa diprogramkan, ini mengingat kondisi mereka yang terkadang kumat, walaupun demikian konselor selalu siap untuk menguatkan mereka secara spiritual. Konseling juga dilakukan kepada keluarga dari penghuni.

Setiap pagi selalu diadakan ibadah pagi untuk mendekatkan konsele pada Tuhan,

Yayasan Dinamika 23 Yayasan Dinamika 24 Yayasan Dinamika 25 Yayasan Dinamika 26

Foto 15-18: Lahan di mana Yayasan Dinamika mengerjakan Usaha Eknomi Produktif.

Yayasan Dinamika mengerjakan usaha ekonomi produktif. Ada lahan yang cukup luas dijadikan sebagai lahan perkebunan. Dulunya pernah dicoba budidaya jamur yang hasilnya dijual kepada warga, setiap minggu selalu ada panen, tapi lama kelamaan diputuskanlah untuk mengerjakan UEP yang lain, menanam jagung, singkong, kacang-kacangan dan lain-lain. Dari hasil perkebunan tersebut akan dinikmati juga oleh para penghuni tempat rehabilitasi ini.

Yayasan Dinamika 27         Foto 19: Ruang makan tempat rehabilitasi Yayasan Dinamika.

20160516_145304Foto 20: Ruang ibadah tempat rehabilitasi Yayasan Dinamika.

Setiap tahun Yayasan Dinamika selalu menerima bantuan dari Dinas Sosial. Bentuk-bentuk bantuan dari Dinas Sosial yang bukan dalam bentuk uang seperti: Sembako, fasilitas seperti tempat tidur. Sekarang ada suami isteri yang ditemukan di jalan, mereka berketurunan Tionghoa, saat ini ditampung di asrama yayasan.

Menurut bpk. Deni Wilson: “Yayasan ini bukan yayasan Kristen, dan mereka terbuka bagi siapa saja dan dari latar belakang agama apa saja. Sekarang ini sudah menjadi tempat rehabilitasi rujukan”.

Sekitar pukul 15.30 Savemillions berpamitan kepada bpk. Deni Wilson Simbolon untuk kembali melanjutkan perjalanan. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

 

Kunjungan Survey Savemillions Kamis 12 Mei 2016 ke Yayasan Budi Mulia

Kunjungan Survey Savemillions Kamis 12 Mei 2016 ke Yayasan Budi Mulia

Yayasan Budi Mulia 1

Foto 1: Papan nama, Yayasan Budi Mulia. Jl. Sawah Kurung No. 28 Bandung.

Pada hari Kamis 12 Mei 2016 Savemillions mengunjungi Yayasan Budi Mulia. Lokasi tepatnya adalah di Jl. Sawah Kurung No. 28 Bandung, sangat dekat dengan patung ikan BKR, atau dari Lengkong Besar, lurus lewati lampu merah perempatan Jl. Pungkur – Lengkong Besar – Jl. Inggit Gunarsih, setelah lampu merah ambil Jl. Inggit Gunarsih – Ciateul, ketemu pertigaan pertama (ke kanan ke arah Kebon Kelapa) jalan lurus saja langsung masuk ke Sawah Kurung. Yayasan ini berada tepat di seberang taman segitiga yang dibuatkan kebun jagung oleh warga.

Yayasan Budi Mulia 2Foto 2: Kebun jagung di taman segitiga Jl. Sawah Kurung, Yayasan Budi Mulia tepat di seberang.

Yayasan Budi Mulia 3

Foto 3: Jl. Sawah Kurung.

Kunjungan Savemilllions diterima oleh Bpk Firdausi selaku pengelola sekaligus seorang yang mengetahui banyak mengenai apa dan bagaimana Yayasan Budi Mulia. Sehari-hari beliau dibantu oleh isterinya, Ibu. Kania Dewi. Menurutnya yayasan yang mengkhususkan pelayanannya untuk menyediakan baby sitter, perawat jompo dan perawat orang sakit ini berdiri kurang lebih sudah dua puluh lima tahun. Tadi-tadinya jasa sejenis di kota Bandung hanya ada dua, sekarang sudah menjamur. Dulu anggotanya mencapai seratus lima puluh orang, namun sekarang hanya tersisa lima puluh orang saja.

Dari penjelasan yang diberikan oleh bpk. Firdausi diketahui bahwa Yayasan ini tidak membutuhkan donasi berupa uang. Semakin beliau menceritakan mengenai jasa yang beliau sediakan maka makin jelaslah bantuan yang tepat diberikan kepadanya adalah informasi melalui orang-orang yang sudah mengenal yayasan ini kepada semua relasi yang sedang mencari tenaga kerja baby sitter, perawat jompo dan perawat orang sakit.

Pelayanannya bukan hanya untuk wilayah Bandung, tetapi juga untuk luar Jawa. Pernah ada pesanan pengiriman tenaga kerja sampai ke Padang. Tapi untuk di luar Jawa harus ada persetujuan pembayaran gaji di muka (Sebelum bekerja sudah menerima pembayaran terlebih dahulu). Hal ini untuk mengantisipasi tidak betahnya tenaga kerja yang dikirimnya karena perlakuan dari relasi atau tuan dan nyonyanya. Apabila terjadi hal demikian maka tenaga kerjanya akan dapat mengurusi segala sesuatunya untuk perjalanan pulang kembali ke Bandung.

Bermula dari mempublikasikan jasa pelayanan ini di koran Pikiran Rakyat sekarang sudah banyak yang mengenal dan memanfaatkan jasa yang ditawarkan. Tapi kendala selau ada seiring dengan penyedia jasa sejenis yang terus bertambah.

Yayasan Budi Mulia 4

Yayasan Budi Mulia 5Foto 4-5: Yayasan Budi Mulia, Bpk. Firdausi.

Mengenai profit dari jasa yang beliau tawarkan ini bpk. Firdausi mengatakan bahwa tenaga kerjanya sudah mengetahui dan juga akan dibicarakan dengan relasi yang membutuhkan jasanya. Mengenai gaji yang diberikan kepada tenaga kerjanya untuk sekarang ini dari 2 - 2,5 Juta rupiah, profit untuknya bisa sudah termasuk di dalamnya bisa juga belum. Semua tergantung pada kesepakatan antara Yayasan, tenaga kerja dan relasi yang membutuhkan.

Tenaga kerja dari yayasan ini benar-benar mempunyai motivasi yang baik, mereka akan tidak segan-segan mengundurkan diri apabila kehadiran di rumah tuan dan nyonyanya tidak dimanfaatkan dengan baik. Ada kerinduan dikontrak dan bekerja sesuai dengan kebutuhan sebagaimana perjanjian kerja dibuat. Dengan kata lain: “Sudah siap katakan tidak untuk gaji buta”.

Untuk diketahui bahwa hubungan tenaga kerja dengan Yayasan Budi Mulia tetap terikat meskipun sudah di terima bekerja di tempat tuan dan nyonyanya. Terdaftar sebagai anggota di yayasan sangat menguntungkan. Karena, ketika masa kerjanya selesai dan tidak diperpanjang tetap diberikan solusi berupa disalurkan kembali anggotanya untuk bekerja di tempat lain.

Kebanyakan tenaga kerja dari Yayasan Budi Mulia bebas dikontrak sesuai kebutuhan. Ada yang tiga bulan, dan paling lama bisa mencapai dua tahun kontrak kerja. Tidak menutup kemungkinan tuan dan nyonyanya akan senang dengan mereka sehingga menahan untuk bekerja lebih lama lagi. Jikalau hal ini yang terjadi maka beliau pun tidak keberatan. Ketika Savemillions berkunjung tenaga kerjanya sedang tidak ada, tapi beliau kapan pun siap untuk melayani apabila ada yang membutuhkan. Kemungkinan untuk terlayani sangat besar.

Ayo, bantu Yayasan Budi Mulia dengan memberikan informasi kepada semua relasi yang sedang membutuhkan baby sitter, perawat jompo dan perawat orang sakit mengenai pelayanannya. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemiilions)

Kunjungan Survey Savemillions Selasa 3 Mei 2016 ke Yayasan Pelita Hafitz

Kunjungan Survey Savemillions Selasa 3 Mei 2016 ke Yayasan Pelita Hafitz

YAYASAN PELITA HAFITZ 2 Foto 1: Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus Yayasan Pelita Hafitz

Kunjungan Savemillions diterima oleh ibu. Siti Hafzah Hamid yang adalah seorang guru untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Sekolah Berkebutuhan Khusus Yayasan Pelita Hafitz. Lokasi tepatnya adalah di Jl. Kotabaru I No. 4 Bandung, tidak jauh dari patung ikan Jl. BKR.

Yayasan Pelita Hafitz berawal dari panggilan seorang bapak untuk melayani cucu tercintanya sendiri yaitu Almarhum haji Didi. Sekarang ini Yayasan dipimpin oleh ibu. Hajah Hani, isteri dari almarhum dan sebagai suatu organisasi kepengurusan di dalamnya masih dari kalangan keluarga Alm. Bpk. Hj. Didi. Berdirinya Yayasan bertepatan dengan berdirinya sekolah ini.

YAYASAN PELITA HAFITZ 9Foto 2: Seorang Anak Tuna Rungu Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus Yayasan Pelita Hafitz.

YAYASAN PELITA HAFITZ 4Foto 3: Ibu. Siti Hafzah Hamid berfoto bersama cucu pendiri Yayasan pelita Hafitz.

Sebagai seorang guru untuk anak-anak spesial tersebut bagi Ibu. Siti, dilema bukan hanya ada ada anak-anak tersebut, tapi juga pada orang tua mereka, apakah menerima atau tidak keadaan spesial dari anak-anaknya. Sebagai guru ibu Siti yang harus memberikan pencerahan, menurutnya: Jumlah siswa keseluruhan ada 20 orang. Anak autis ada kurang lebih 10 orang, tuna daksa 2 orang Down Sindrome 5 orang, tuna grahita 1 orang (IQ-nya di bawah rata-rata) berumur 13 tahun karena terlambat masuk sekolah maka sekarang baru kelas 4 SD, 1 orang anak tuna ganda dan selebihnya tuna daksa.

Satu guru di Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus memegang sekurang-kurangnya 4-5 siswa. Tapi ada juga satu guru yang khusus memegang satu orang anak berkebutuhan khusus, ini karena keterbatasan tenaga guru dan juga karena kebutuhan dari ABK tersebut menuntut perhatian lebih yang sungguh-sungguh serta khusus untuk dirinya dari sang guru. Dalam diri atau fisik ABK tersebut memiliki lebih dari satu kecacatan, yaitu: Tuna ganda: Ada tuna daksanya, down sindrome sehingga perhatian khusus itu sangat dibutuhkan olehnya.

YAYASAN PELITA HAFITZ 7Foto 4: Seorang anak yang tuna ganda, anak ini belum bisa menggemgam dengan baik.

YAYASAN PELITA HAFITZ 6

Foto 5: Seorang anak autis, anak ini sangat aktif dan cepat akrab meskipun baru bertemu.

Selain benbincang-bincang dengan ibu. Siti Hafzah Hamid, Savemillions juga sempat mendengarkan cerita dari seorang nenek yang setiap hari mengantarkan kedua cucunya ke sekolah. Beliau tinggal di daerah Jamika. Kedua cucunya adalah anak-anak autis (Pasif dan aktif). Menurut beliau apapun keadaannya anak-anak adalah titipan Allah kepada orang tua dan nantinya akan dituntut pertanggung jawabannya. Ayah dan ibu dari cucu-cucunya bekerja dari pagi sampai malam, sehingga tidak memiliki waktu untuk antar jemput, dengan demikian tugas itu diserahkan kepadanya. Pada saat malam anak-anak baru bisa bertemu dengan orangtuanya, begitu setiap hari. Nenek ini sangat sayang pada cucu-cucunya, demikian juga mereka. Hal tersebut terlihat pada hormat dan penurutnya mereka pada perkataannya.

Sekitar pukul 14.00 Savemillions mohon diri kepada Ibu. Siti Hafzah Hamid untuk melanjutkan perjalanan. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions 13 dan 19 April 2016 ke Rumah Pemulihan Soteria

Kunjungan Survey Savemillions 13 dan 19 April 2016 ke Rumah Pemulihan Soteria

 Y. Rumah Pemulihan SoteriaFoto 1: Miniatur bangunan Rumah Pemulihan Soteria.

Pada tanggal 13 dan 19 April 2016 Savemillions melakukan kunjungan ke Rumah Pemulihan Soteria (RPS), kunjungan pertama diterima oleh seorang staf yang juga berfungsi sebagai konselor, sedangkan kunjungan yang kedua Savemillions berkesempatan untuk bertemu langsung dengan bapak. Yopie Buyung selaku pendiri dan sekaligus pimpinan RPS.

Y. Rumah Pemulihan Soteria 12. L. Olahraga dr Lt.2Foto 2: Lapangan olah raga Rumah Pemulihan Soteria diambil gambarnya dari lantai 2.

Rumah pemulihan Soteria yang selanjutnya disingkat sebagai RPS adalah suatu badan pelayanan yang didirikan oleh Pdt. Yopie Buyung dan ibu. Hertina. Lokasi tepatnya di Jl. Purbasari No. 3 Sangkuriang Cimahi – Bandung.

Y. Rumah Pemulihan Soteria 3. T. Olahraga, ayunan

Foto 3: Lingkungan Rumah Pemulihan Soteria

Rumah Pemulihan Soteria mengkhususkan pelayanannya pada: Orang-orang stres berat, depresi dan ketergantungan narkotik dan obat berbahaya.

Y. Rumah Pemulihan Soteria 11. Loker pakaianFoto 4: Loker di Rumah Pemulihan Soteria.

Rumah Pemulihan Soteria (RPS) bekerja sama dengan Hougang Care Centre di Singapura dan didukung oleh tenaga ahli dari dalam dan luar negeri melakukan pengembangan terhadap terapi yang holistik terhadap depresi yang meliputi aspek medis, psikologis, sosial dan kerohanian

Y. Rumah Pemulihan Soteria 10. Kamar-kamar.Foto 5: Kamar khusus konseli laki-laki di Rumah Pemulihan Soteria.

Upaya penyembuhan penderita depresi dilakukan secara medis maupun psikologis. RPS mencari akar persoalan dan trauma masa lalu dan memberikan Kristus sebagai solusinya sampai kepada kedewasaan iman.

Y. Rumah Pemulihan Soteria 6. R. MakanFoto 6: Ruang makan, juga berfungsi sebagai ruang ibadah Rumah Pemulihan Soteria.

RPS juga mengadakan kursus-kursus keterampilan, pengembangan bakat dan kepribadian serta melatih bekerja secara kelompok.

Semua konseli tidak hanya diupayakan kesembuhannya, melainkan juga diupayakan pengembangan potensi pribadi mereka agar mereka menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat dan berguna di tangan Tuhan. RPS memiliki program after-care seperti pusat pendidikan konseling Kristen (PPKK) dan School of Counselling, yaitu mengarahkan konseli yang telah sembuh kepada pengenalan yang lebih mendalam akan Firman Tuhan, dengan harapan mereka kemudian dapat menghadapi berbagai macam persoalan hidup.

Y. Rumah Pemulihan Soteria 1. Bawah Tangga

Foto 7: kondisi bangunan Rumah Pemulihan Soteria.

RPS melakukan perpaduan antara penyembuhan fisik, mental, sosial dan kerohanian dengan pendekatan disiplin tanpa kekerasan dan kasih sayang .

RPS juga melakukan terapi doa pelepasan dan terapi musik (praise & worship) serta terapi tanggung jawab. Kepada orang-orang stres berat, depresi dan ketergantungan narkotik dan obat berbahaya ini, RPS melakukan pendampingan dan pengawasan selama 24 jam.

Kegiatan sehari-hari di Rumah Pemulihan Soteria antara lain: Saat teduh kelompok, senam pagi, aerobik, kebaktian pagi dan sore, pemahaman alkitab, terapi-terapi (sharing, doa, permainan, musik, rekreasi), olah raga, perayaan HUT dan pelatihan keterampilan.

Dari kunjungan Savemillions pada tanggal 13 dan 19 April 2016 ke RPS ada gambaran mengenai peranan RPS bagi para konseli yang menempati asrama putra dan putri sejak mereka masuk sampai dengan mereka beroleh pemulihan. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Selasa 26 April 2016 ke Yayasan Bayi Sehat

Kunjungan Survey Savemillions Selasa 26 April 2016 ke Yayasan Bayi Sehat

Yaysan Bayi SehatFoto diambil dari http://gegegonzales.blogspot.co.id/2012/09/panti-asuhan-yang-ada-di-bandung.html

Pada hari Selasa 26 April 2016 Savemillions berkunjung ke Yayasan Bayi Sehat Bandung. Kunjungan diterima oleh Bpk. M. Ihsan, SH, MH, M.Si yang menjabat sebagai wakil ketua dari Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Saat itu baru saja selesai rapat, sehingga semua yang hadir, termasuk Bpk. M. Ihsan tampaknya masih kelelahan dan sedang bersantai di waktu istirahatnya.

Dari kunjungan tersebut, Savemillions mendapatkan keterangan yang cukup mengenai apa dan bagaimana Yayasan Bayi Sehat itu.

A. Sejarah berdirinya Panti:

Panti asuhan Muhammadiyah adalah suatu panti dengan status lembaga swasta. Lokasi panti terletak di Jl. Purnawarman No. 25 Bandung. Merupakan lembaga pelayanan kesejahteraan sosial di bawah naungan Pembinaan Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah Cabang Sukajadi. Bidang pelayanan yang diberikan adalah memberikan pelayanan, bimbingan dan pengarahan dalam hal pemenuhan kebutuhan fisik, mental dan spiritual maupun sosial bagi anak asuh, sehingga anak asuh mempunyai kesempatan untuk berkembang secara luas, tepat dan memadai bagi perkembangan pribadi anak sesuai dengan prilaku dan tuntutan agama islam. Dengan demikian pelayanan yang diberikan oleh lembaga ini adalah merupakan pelayanan yang sifatnya langsung.

Riwayat berdirinya panti asuhan bayi sehat Muhammadiyah berawal dari diselenggarakannya tempat penitipan bayi dengan batas usia 0-6 tahun pada bulan Maret 1958 oleh ikatan Bidan cabang Kotapraja Bandung di bawah pimpinan Ny. Sukamaya dan Ny. Wedarining. Usaha penyantunan anak dan bayi terlantar tersebut diberi nama “Yayasan Taman Bayi Sehat” yang menyelenggarakan usaha solidaritas dasar perikemanusiaan.

Pada tanggal 1 September 1960, penyelenggaraan asuhan anak itu ditangani oleh jawatan sosial Kota praja. Bandung propinsi Jawa Barat yang diserahterimakan keada organisasi Muhammadiyah cabang Bojonegara Bandung. Sesuai dengan perkembangan organisasi, maka pada tahun 1968 Muhammadiyah cabang Bojonegara ini dibagi menjadi tiga bagian, cabang yang baru dimana semula hanya berstatus ranting yaitu: 1). Ranting Andir menjadi cabang Andir. 2). Ranting Cicendo menjadi cabang Cicendo. 3). Ranting Sukajadi menjadi cabang Sukajadi. Pada bulan Januari 1969, Cabang Muhammadiyah Bojonegara ditiadakan serta garapan-garapan perserikatan diserahkan kepada tiga cabang tersebut di atas. Kemudian diserahkan kepada Muhammadiyah cabang Sukajadi Bandung. Berkat upaya pimpinan cabang Muhammadiyah Sukajadi panti ini mengalami kemajuan dengan adanya perhatian umat yang bersimpati memberikan sumbangan.

Dasar hukum penyelenggaraan panti asuhan bayi sehat Muhammadiyah ini adalah berita acara serah terima penyelenggaraan panti yang ditandatangani oleh kepala Jawatan sosial DT I propinsi Jawa Barat wilayah kota Praja Bandung kepada ketua Muhammadiyah cabang Bojonegara pada tanggal 1 September 1960 dengan disertai surat-surat lainnya seperti surat keputusan menteri Dalam negeri tanggal 4 Agustus 1982 No. Peta 7/ Da/ 32 yang diberikan sebagai hak guna bangunan kepada panti asuhan bayi sehat Muhammadiyah Bandung di Jalan Purnawarman No. 25 Kotamadya Bandung, serta SK Menteri Sosial RI No. 094/KPTS/BBS/VIII/87 tentang pengukuhan organisasi sosial.

B. Tujuan, Sasaran dan Fungsi:

Tujuan Panti Asuhan Bayi Sehat Muhammadiyah adalah: 1. Untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada bayi/ anak yatim terlantar dengan cara memberikan bantuan dan bimbingan ke arah pertumbuhan pribadi yang wajar , sesuai dengan ajaran islam, dan membantu dalam bidang pendidikan, sehingga dapat menjadi seorang muslim yang dapat hidup layak dan penuh tanggung jawab baik terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat. 2. Untuk menanamkan jiwa keislama, mendidik dan mengasuh bayi/ anak asuh sekurang-kurangnya sampai mandiri. 3. Untuk mencegah putus sekolah dan keterlantaran serta mengambil alih gungsi orangtua sehingga anak memperoleh kesempatan seluas-luasnya. 4. Mengatasi dan menangani keadaan yang sangat membutuhkan pertolongan dari keadaan yang sangat menyedihkan. a. Bayi/ anak yatim piatu yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya atau saudaranya tidak mampu memberikan penghidupan yang layak. b. Fakir miskin. c. Bayi/ anak terlantar karena kecacatan orangtuanya sehingga tidak mampu membiayai keluarganya. Anak Asuh:

Jumlah anak sampai saat ini 137 orang anak sedangkan daya tampung panti 150 orang anak, serta penerimaan anak minimal dari nol tahun maksimal 4 tahun yang diasuh sampai mandiri. Selain itu santunan non-panti sebanyak 334 orang anak dan santunan jompo (lansia) sebanyak 33 orang.

Sumber Dana: 1. Dari titipan ZIS 2. Para donatur 3. Simpatisan anggota Muhammadiyah 4. Yayasan Dharmais 5. Pemerintah

Semua anak yang di panti adalah anak-anak yang diasuh sejak masih bayi, banyak di antara mereka yang sudah berhasil. Jikalau memang selain menemukan anak-anak Sekolah Dasar yang baru saja pulang dari sekolah, tapi di antara mereka juga tampak anak-anak berseragam putih abu-abu, merekalah yang dimaksudkan dengan bayi sehat itu yang kini sudah berusia remaja, menjadi pemuda-pemudi yang sehat. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions ke Yayasan Humaniora Indonesia 4, 7, 9 dan 10 Mei 2016

Kunjungan Survey Savemillions ke Yayasan Humaniora Indonesia 4, 7, 9 dan 10 Mei 2016

Pada hari Rabu sekitar pukul 14.30 Savemillions bertemu dengan Ibu. Siti Hafzah Hamid, S.Pd di Mesjid Al-Furqon Universitas Pendidikan Indonesia. Selain dikenal sebagai seorang guru untuk Sekolah anak Berkebutuhan khusus, Ibu. Siti Hafsah juga aktif di beberapa organisasi, salah satunya adalah Yayasan Humaniora Indonesia, dimana beliau sendiri adalah pendiri dari Yayasan tersebut dan sekaligus pembina yayasan. Maksud dan tujuan Yayasan Humaniora Indonesia adalah di bidang keagamaan, sosial dan kemanusiaan.

Yayasan Humaniora Yayasan Humaniora 3

         Foto 1-2: Ibu. Siti Hafzah Hamid, S.Pd (Pendiri Yayasan) dan Ibu. Yani, di Masjid Al-Furqon, UPI Bandung.

Ketika bertemu siang itu beliau ditemani oleh ibu. Yani yang juga aktifis Yayasan. Aktivitas pelayanan yang kemudian dalam pengembangannya ke dalam Yayasan Humaniora Indonesia merupakan kegiatan-kegiatan yayasan sudah bertahun-tahun lamanya dijalankan oleh beberapa orang yang memiliki panggilan sama.

Yayasan Humaniora 4

Foto 3. Masjid Al-Furqon dari bagian belakang gedung.

Saat bertemu dengan Savemillions, Ibu. Siti Hafzah Hamid juga membawa Akta pendirian Yayasan Humaniora Indonesia untuk membuktikan legalitas yayasan tersebut secara hukum. Berdasarkan keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor. AHU-0019570.AH.01.04.tahun 2016 maka Yayasan Humaniora disahkan pendiriannya 8 April 2016 secara hukum dengan Notaris Mohamad Juania, SH.,M.Kn yang bekedudukan di Kabupaten Sumedang. Pendirinya adalah Siti Hafzah Hamid S.Pd yang sekaligus merupakan pembina dari Yayasan ini.

Pendiri Yayasan: Siti Hafzah Hamid S.Pd

Susunan atau organ Yayasan: 1). Siti Hafzah Hamid S.Pd sebagai pembina, jabatan: anggota. 2). Marsudi sebagai pengurus, jabatan: Ketua. 3). Hanu Resinurjati sebagai pengurus, Jabatan: Sekretaris. 4). Trias Mayasari sebagai pengurus, jabatan: Bendahara. 5). Muhammad Nashrindra sebagai pengawas, jabatan: anggota.

Alamat Sekretariat dari Yayasan Humaniora yaitu: Kp. Cijengkol RT. 001/ RW. 005 Desa Wangunsari, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat.

Setelah bertemu dengan ibu. Siti Hafzah Hamid, S.Pd di Masjid Al-Furqon UPI di mana beliau memberikan banyak penjelasan mengenai Yayasan Humaniora yang beliau dirikan, Savemillions pun bersama-sama dengan kedua ibu tersebut berangkat menuju Sekretariat Yayasan yang bertempat di Kp. Cijengkol, daerah Lembang Via Jalan Cipaku.

Yayasan Humaniora 2

Foto 4: Ibu. Siti Hafzah Hamid dan Ibu. Yani berfoto di depan Sekretariat Yayasan Humaniora Indonesia.

Yayasan Humaniora 6 Yayasan Humaniora 7

Foto 5-6: Sekretariat Yayasan Humaniora Indonesia.

Pelayanan Yayasan Humaniora Indonesia dikhususkan kepada anak-anak berkebutuhan khusus, mereka mengadakan berbagai macam pelatihan. menurut rencananya sekretariat ini akan dibangun ke atas tambah satu lantai lagi. Akan di pakai untuk kegiatan-kegiatan pelatihan. Itu pun baru berupa rencana, karena sekarang ini Humaniora masih bergumul dengan pendanaan yang terbatas, sedangkan kegiatan-kegiatan yang sudah diagendakan sangat banyak serta membutuhkan dana yang sangat besar. Dari manakah donasi bisa didapatkan?

Humaniora sudah sangat sering membuat proposal sesuai dengan prosedur dari beberapa rekanan, termasuk di antaranya beberapa pejabat di Jawa Barat, namun menurut ibu Siti Hafzah: "Alhamdulillah, sampai sekarang ini setelah beberapa proposal dibuat untuk memenuhi tuntutan prosedural Humaniora belum menerima bantuan kucuran dana dari mereka, padahal setiap bulan beliau selalu follow up, tapi masih belum ada bantuan".

Oleh karena itu ketika Ibu Siti Hafzah Hamid berjumpa dengan Savemillions ada pertanyaan yang begitu saja beliau sampaikan: "Apakah saya juga harus bikin proposal?" Dari raut wajahnya ibu ini tampak sudah sering dikecewakan oleh janji-janji manis akan menerima donasi. Tapi pada kenyataannya dari satu janji manis ke janji manis lainnya selalu berujung pada penantian yang mengecewakan sebenarnya. Tapi beliau selalu berucap: "Alhamdulillah".

Setelah mengunjungi sekretariat Yayasan Humaniora, Savemillions dan Ibu. Siti Hafzah janjian untuk ketemu di kolam renang Sabuga dengan beberapa pengurus Yayasan Humaniora lainnya. Sesuai dengan janji yang sudah dibuat, maka pada Jumat 7 Mei 2016 Savemillions pun datang dan bertemu langsung dengan Bapak Marsudi (Ketua) dan ibu. Trias Mayasari (Bendahara). Kegiatan yang didokumentasi saat itu adalah pelatihan renang untuk anak-anak (Anak-anak Berkebutuhan khusus) binaan Humaniora. Mereka dipersiapkan untuk Pekan Olah Raga Daerah (Porda). Bapak Marsudi berperan sebagai pelatih renang.

Yayasan Humaniora 19

Foto 6: Kegiatan latihan renang Yayasan Humaniora Indonesia di Sabuga. Mereka dipersiapkan sebagai atlet renang, ada yang tuna grahita, down sindrome, tuna rungu dan tuna daksa. Bpk. Marsudi (Ketua Yayasan), menggenakan kaos berwarna biru.

Yayasan Humaniora 20

Foto 7. Dari kiri ke kanan. Ibu. Trias Mayasari (Bendahara), Ibu. Siti Hafzah Hamid S.Pd (pendiri, pembina, anggota),Bpk. Marsudi (Ketua) dan ibu. Yani.

Setelah kunjungan guna melihat dan mendengar langsung dari sumber yang tepat mengenai kegiatan renang Yayasan Humaiora, Savemillions dan Bpk. Marsudi janjian untuk ikutin kegiatan atletik Humaniora pada hari Senin 9 Mei 2016 di lapangan atletik Sabuga tepat pukul 13.00.

Ternyata janji tersebut dimajukan waktu pertemuannya dari pukul 13.00 menjadi 10.00 oleh bpk. Marsudi menimbang cuaca yang buruk karena kemungkinan sangat besar bahwa hujan akan segera turun dan anak-anak binaannya harus berlatih sebelum turun hujan. Namun, Savemillions baru bisa tiba di lokasi sesuai dengan janji semula, sehingga hasilnya tidak dapat melihat langsung kegiatan atletik Humaniora, tapi bertemu dengan beberapa anak binaan (semuanya anak berkebutuhan khusus) yang belum pulang dan sedang kelelahan.

Yayasan Humaniora 27

        Foto. 8: Kegiatan Atletik Yayasan Humanoria Indonesia di Sabuga. Nomor dua dari kiri Bpk. Hanu Resinurjati (Sekretaris) berfoto bersama anak-anak binaan yang baru saja latihan atletik Senin, 9 Mei 2016.

Menurut bpk. Hanu selalu pelatih atletik Humaniora saat Savemillions tiba baru saja pulang anak-anak binaan sebanyak dua angkutan kota (angkot) mereka baru selesai latihan. Sekarang yang tersisa hanya beberapa. Mereka kebanyakan dari sekolah Muhammadiyah. Beliau mau mengembangkan potensi anak-anak yang terpendam di bidang atletik. Cita-citanya sih tinggi bangat: Ingin mendirikan sekolah atlet seperti sekolah atlet di Ragunan Jakarta, tapi khusus untuk "ABK" (anak berkebutuhan khusus). Kalau mimpinya tersebut menjadi kenyataan maka akan jadi yang pertama di Indonesia, sebab di Indonesia belum ada. Menurutnya: "Pemerintah pernah membahas hal ini, namun semuanya hanya wacana saja, Humaniora ingin mewujudkan hal tersebut".

Pada hari Selasa 10 Mei 2016 Ibu. Siti Hafzah Hamid kembali mengajak Savemillions untuk melihat langsung kegiatan lainnya dari Yayasan Humaniora. Pertemuan kali ini di daerah Cibadak. Lokasi tepatnya di Jl. Cibadak, Gg. Citepus Dalam III No. 199/9 A. Aktivitas apakah ini? Yayasan Humaniora Indonesia mengagendakan pelatihan kepada ABK yang baru saja tamat dari Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), hal ini akan dilakukan menimbang setelah mereka lulus sekolah sangat jarang ada perusahaan yang mau menerima bekerja, sedangkan persaingan untuk masuk ke dunia kerja sekarang sangat berat. Orang yang normal saja sulit untuk bisa diterima, apalagi mereka yang notabene adalah ABK. Pertanyaannya adalah: "Apakah yang dapat mereka kerjakan? Keterampilan apakah yang mereka miliki?"

20160510_161614Foto 9: Ibu. Siti Hafzah Hamid berfoto & Bpk. Agusman, kreativitas menjahit Jl. Cibadak, Gg. Citepus Dalam III No. 199/9 A.

Ibu. Siti Hafzah Hamid memperkenalkan Savemillions dengan seorang bapak bernama Agustinus Mandrajat. Beliau akrab dengan sapaan Agusman. Kalau lebih muda dan punya tata krama sapa beliau Bpk. Agusman. Sosok yang satu ini sangat periang dan murah senyum. Sehari-hari aktivitasnya adalah menjahit. Jangan salah ! Walaupun beliau memiliki keterbatasan di dalam berkomunikasi (Tuna Rungu) namun apa saja yang dibicarakan orang lain sebagai lawan bicaranya akan dimengertinya dengan baik asalkan vokalnya jelas dan berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Kalau melihat sepintas Bpk. Agusman tidak akan tampak sebagai seorang Tuna rungu, apalagi dengan profesinya sekarang ini sebagai seorang penjahit profesional yang berkoneksi beberapa orang penting di Jawa Barat seperti Bpk. Dede Yusuf dan Bpk. Dedi Mizwar. Pelanggan yang datang mengantarkan bahan untuk dijahit sudah sangat banyak. Momentum berlimpahnya orderan yang diterima beliau ini adalah pada saat hari-hari raya besar, misalnya Lebaran dan Natal.

Prestasi yang sudah diperoleh adalah juara satu design di Australia. Hebat ya? Bpk. Agusman yang untuk kebanyakan orang mungkin terbatas dalam berkomunikasi, tapi luar biasa memiliki keterampilan yang tidak bisa diremehkan atau di pandang sebelah mata. Keterampilan menjahit telah membawa bpk. Agusman sampai ke Australia dan menjadi juara.

Bpk. Agusman terampil menjahit kebaya, Savemillions melihat beberapa dokumentasinya dan secara langsung pesanan-pesanan kebaya yang sedang dikerjakannya. Sehari-harinya ada bapak Deden (Seorang Tuna Rungu) berperan sebagai asistennya mengerjakan begitu banyak orderan yang datang. Pada saat kunjungan Savemillions hanya terlihat pesanan yang masih bisa dihitung. Apabila ada yang membutuhkan jasa dan tertarik untuk mengantarkan bahan kepada Bpk. Agusman dan Bpk. Deden, datang saja langsung ke daerah Cibadak, lokasinya sangat mudah ditemukan. Orang Bandung sih nggak asing dengan daerah Cibadak.

20160510_161748

Foto 10: Bpk. Deden (Seorang Tuna Rungu). Karena ketekunannya berguru dari bpk. Agusman sehingga sekarang juga sudah menjadi profesional yang teruji.

"Gulungan-gulungan benang dan potongan-potongan kain juga bisa menyampaikan kepada kita bahwa tidak ada yang bisa membatasi keterampilan dan kreativitas orang-orang yang tekun meskipun terlahir sebagai yang  spesial"

Bpk. Agusman juga memiliki keterampilan merangkai bunga dan menerima pesanan dari mana saja. Beliau memperlihatkan kepada Savemillions beberapa dokumentasi karangan bunga hasil karya tangan terampilnya. Beberapa gereja sering memesan rangkaian bunga karyanya, bahkan sampai dengan mendekorasi hal-hal sulit seperti pohon Natal dengan design baru dan belum pernah dibuat oleh orang pun beliau ini sanggup. Apakah ada yang mau menantang beliau untuk menunjukkan kreativitasnya? Jangan lupa ! Dari kreativitas dan keterampilannya ini rejeki dikaisnya untuk menafkahi hidupnya sehari-hari.

20160510_161922

Foto 11: dari kiri ke kanan. Bpk. Deden, Bpk. Agusman dan Ibu. Siti Hafzah Hamid.

Apa sih yang merupakan kebutuhan mendesak penunjang kreativitasnya bpk. Agusman dan bpk. Deden? Ibu. Siti Hafzah menyampaikan pertanyaan ini kepada beliau, dan mengerti keluhan yang disampaikan oleh kedua bapak tersebut dengan nada kecewa. "Mesin jahit", menurutnya: :Sudah banyak yang janji mau ngebantu, proposal sudah dibuat dan dikirim berkali-kali, tapi sampai sekarang alhamdulillah belum ada hasil apa-apa". Kalau ada donatur yang tergerak hatinya untuk membantu kedua bapak ini meneruskan kreativitasnya dan semakin profesional di bidangnya, ayo donasikan dana .....

Ibu. Siti Hafzah Hamid menambahkan bahwa "Bpk. Agusman dan bpk. Deden sudah diagendakan akan menjadi tutor untuk anak-anak binaan Yayasan Humaniora Indonesia yang baru saja tamat dari SMALB untuk berlatih menjahit, sehingga mereka bisa mandiri dan tidak konsumtif. Beliau mengarahkan pandangan matanya kepada kedua bapak tersebut sebagai teladan yang baik dari orang-orang yang punya keterbatasan dalam hal berkomunikasi, namun tidak terbatas di dalam berkarya mengembangkan keterampilan dan kreativitasnnya. Demikianlah harapan dari Ibu. Siti akan masa depan anak-anak binaannya kelak. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions 5 April 2016 ke Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung (YKAKB)

Kunjungan Survey Savemillions 5 April 2016 ke Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung (YKAKB)

Yayasan Kasih Anak Kanker BandungFoto diambil dari http://rniiii13.blogspot.co.id/2015/07/yayasan-kasih-anak-kanker-bandung.html.

Pukul 09.00 berangkat dari Jl. Komodor Udara Supadio No. 17. Sekitar pukul 09.45 Wib Savemillions tiba di Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung/ Bandung care for Cancer Kids Foundation. Kedatangan Savemillions diterima dan sekaligus didampingi oleh Bpk. Taufik Kurniawan (Bag. Administrasi), beliau memberikan keterangan untuk semua pertanyaan yang disampaikan.

Yayasan Kasih Anak Kanker (YKAKI) Bandung merupakan afiliasi dari YKAKI Pusat di Jakarta, sehingga terikat secara prosedural. Lokasi tepatnya di Jl. Percetakan Negara IX No. 10 A, Jakarta Pusat. Ketua dan pendiri YKAKI, Ibu. Ira Soelistyo. Lokasi awal berdirinya YKAKB tepatnya di Jl. Dr. Sukimin No. 8 Bandung pada tahun 2013, sedangkan lokasinya yang sekarang tepatnya di Jl. Taman Curie No. 23 Bandung.

Dimulai dari hunting langsung ke rumah sakit, karena RS. Hasan Sadikin tadinya masih memberikan kebebasan bagi orangtua pasien yang dirawat inap menginap walaupun tidur di lantai. Ketika diajak oleh pihak YKAKB agar tinggal saja di rumah singgahnya masih sering terjadi penolakan. Ini disebabkan oleh keraguan bahwa memang masih ada rumah singgah di kota Bandung yang menampung anak penderita kanker dan orangtua pendampingnya selama masa pengobatan.

Memprihatinkan memang kejadian pada saat itu, dimana mereka menolak dan rela tiduran hingga bisa sampai dua bulan mendampingi anak dengan cara demikian. Tidak jarang terjadi pengusiran oleh satpam sebagai yang punya wewenang atas keamanan rumah sakit. Namun, setelah diinformasikan dengan baik akhirnya beberapa mulai menerima kebaikan hati YKAKB. Sejak itulah informasi keberadaan YKAKB mulai tersebar dari mulut ke mulut dan mulai medapat kepercayaan hingga sekarang, bahkan oleh pihak rumah sakit seringkali mengarahkan bagi yang datang dari luar kota Bandung akan jauh lebih baik berdiam saja di rumah singgah YKAKB dan akan menerima bantuan semampu pihak yayasan.

Pola hidup kekeluargaan dan gotong-royong sangat ditekankan di dalam beberapa hal seperti: saling berbagi, kebersihan, memasak, dll. Ini disaksikan langsung oleh Savemillions ketika menyusuri setiap ruang yang ada. Di sebuah ruang yang letaknya di balik kantor YKAKB terdapat dapur, di tempat itulah seorang ibu dari anak penderita kanker sedang memasak bukan hanya untuk dirinya dan anaknya; melainkan juga untuk keluarga yang lainnya, sedangkan seorang ibu yang satunya lagi sedang membersihkan piring dan gelas kotor bekas makan dan minum.

Di tengah-tengah keterangan yang sedang diberikan oleh Bpk Taufik Kurniawan, tampak seorang anak penderita kanker yang akan pulang ke kota Cirebon. Anak ini begitu akrab dengan pengurus YKAKB dan tampak ber-etikam seperti beberapa anak penderita kanker lainnya yang juga tampak ber-etika. Sangat mungkin disebabkan oleh proses edukasi selama masa pengobatan yang dijalaninya. Sebab memang persoalan etika mendapatkan tekanan khusus.

Yayasan ini didirikan oleh Ibu. Ira Sulistyo yang beberapa waktu sebelumnya anaknya sendiri mengalami nasib yang sama setelah pengobatan yang dijalaninya di negeri Belanda, seperti anak-anak lainnya yaitu sakit kanker. Perbedaannya adalah anak beliau meninggal karena penderitaan yang dialaminya pada usia sekitar 20an tahun, sedangkan anak-anak lainnya yang berada di dalam rumah singgah ini berusia sepuluh tahun kebawah. Mereka didampingi oleh para orangtua. Banyak yang datang dari luar kota Bandung, misalnya: Lampung, Cirebon, dll.

Karena rujukan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin dan Rumah Sakit Cicendo bahwa untuk meringankan beban biaya selama proses perawatan anak apabila rawat inap di Rumah Sakit yang mahal maka sebaiknya orangtua menitipkan mereka di rumah singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung, maka para orangtua pun memutuskan untuk mendampingi anak-anak mereka dalam penderitaannya.

Dari sekitar empat kamar (ada kamar dengan 2 bed – 6 bed) yang disediakan tidak ditemukan adanya ruang isolasi, ruang isolasi inilah yang sekarang sedang dibutuhkan. YKAKB menyediakan berbagai fasilitas, misalnya: tempat belajar dan tempat bermain anak.

YKAKB sangat mengharapkan dukungan dari berbagai pihak yang peduli pada anak penderita kanker untuk penyediaan ruang isolasi, obat-obatan dan lain sebagainya. Untuk diketahui kantor dan sekaligus rumah singgah anak penderita kanker Yayasan Kasih Anak Kanker bandung yang beralamat di Jl. Taman Curie No. 23 Bandung ini masih berstatus kontrak yang harus diperpanjang setiap tiga tahun. Ini merupakan pergumulan yang sangat berat tentunya bagi YKAKB. Masih adakah orang-orang yang berhati mulia yang mengikuti jejaknya Ibu. Ira Sulistyo, bukan untuk mendirikan satu lagi yayasan pemerhati anak penderita kanker; melainkan untuk menjadi donatur bagi YKAKB?

Profil YKAKB (Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung)

Yayasan Kasih Anak Kanker Bandung (YKAKB) adalah asliasi dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Dibentuk atas dasar kasih kepada anak penderita kanker dan orangtuanya. YKAKB menyediakan edukasi selama proses penyembuhan dan dukungan kepada para orangtua. Dampak yang diharapkan adalah mengurangi beban yang dirasakan.

Visi: Setiap anak Indonesia yang menderita kanker berhak memperoleh pengobatan dan perawatan yang sebaik-baiknya, termasuk hak belajar dan bermain selama perawatan di rumah sakit.

Misi: Pengobatan dan perawatan anak penderita kanker sangat menguras tenaga dan pikiran serta membutuhkan biaya yang tinggi. YKAKB memberikan informasi bagi masyarakat awam dan berbagi pengalaman dalam menangani penyakit kanker. YKAKB menyediakan fasilitas pendidikan, akomodasi serta transportasi bagi anak-anak yang sedang dalam pengobatan dan perawatan di rumah sakit. YKAKB Peduli: “a drop of practice is better than an ocean of theories, advice and good resolution”.`Pertama: Rumah Kita: Sarana tempat tinggal sementara bagi anak penderita kanker beserta satu pendamping selama proses rawat inap maupun rawat jalan, untuk membantu menunjang pengobatan dan perawatan secara tuntas. Kedua: Sekolah-ku: Fasilitas belajar mengajar gratis/ Cuma-Cuma yang diberikan oleh tenaga pengajar profesional selama pengobatan atau perawatan di rumah sakit maupun di rumah kita. Ketiga: Sosialisasi dan edukasi kanker pada anak: YKAKB membantu memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai kanker pada anak, pada masyarakat awam, dengan dukungan para dokter dan profesional lain yang terkait.

Tahukah Anda?

Pertama: Data statistik resmi IARC (International Agency for Research on Cancer) menyatakan bahwa satu dari enam ratus anak akan menderita kanker sebelum usia enam belas tahun.

Kedua: Bahwa penyakit kanker pada anak dapat disembuhkan apabila terdeteksi dini dan segera memperoleh pengobatan dan perawatan yang sebaik-baiknya.

Ketiga: Bahwa pengobatan dan perawatan anak penderita kanker membutuhkan waktu rata-rata tiga bulan hingga dua setengah tahun, serta memerlukan biaya yang tinggi.

Keempat: Bahwa masih kurangnya fasilitas penunjang bagi anak penderita kanker beserta keluarganya, baik dalam proses rawat inap maupun rawat jalan, terutama bagi keluarga pra-sejahtera seluruh Indonesia.

Kelima: Bahwa dalam proses pengobatannya, anak penderita kanker akan mengalami kondisi rentan/ imunitas menurun sehingga membutuhkan penanganan tepat.

Keenam: Bahwa pengobatan dan perawatan yang berkesinambungan , baik rawat inap/ maupun rawat jalan, akan sangat menentukan keberhasilan pengobatan bagi kesembuhannya.

Peranan Rumah Singgah YKAKB :

Pertama: Menjadi rumah kedua yang dikelola secara bersama-sama dengan keluarga lainnya secara penuh kekeluargaan dan gotong-royong.

Kedua: Rumah untuk berkumpul bersama keluarga pasien yang lainnya, yang memungkinkan untuk bercengkerama dan bersosialisasi serta berbagi cerita dan pengalaman.

Ketiga: Fasilitas beristirahat sementara bagi orangtua atau pendamping bila anaknya sedang dirawat inap di rumah sakit.

Keempat: Rumah kedua yang tersedia bagi pasien yang sedang menjalani pengobatan rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit, bersama orangtua dan pendamping.

Kelima: Rumah yang memungkinkan untuk menyiapkan makanan, masak, dan mencuci pakaian seperti di rumah sendiri.

Keenam: Rumah yang memungkinkan anak-anak untuk bermain, bersenda gurau dan belajar yang dikelola secara profesional oleh guru-guru (sarjana pendidikan dan psikologi).

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions 25 April 2016 ke Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi

Kunjungan Survey Savemillions 25 April 2016 ke Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi

20160425_131751Foto 1. Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi tampak dari depan.

Kunjungan Savemillions diterima dengan baik oleh pimpinan dari PSTW. Senjarawi, beliau inilah yang menemani berkeliling kompleks perumahan dan menjawab setiap pertanyaan. PTSW. Senjarawi (Senjarawi = Matahari menjelasng sore) adalah pelayanan sosial di kalangan lansia. Panti ini berdiri pada sejak 4 Oktober 1949 di bawah naungan Yayasan Bala Keselamatan di atas lahan seluas 4100 M2. Visi : Menjadikan lansia yang sejahtera dan berharga. Misi: 1). Memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, sosial. 2). Memberikan kesempatan bagi lansia berkarya.

20160425_131318

Foto 2. Lingkungan perumahan Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi.

Fungsi atau tugas pokok dari PSTW Senjarawi adalah sarana pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia atau jompo yang terlantar yang disebabkan oleh kemiskinan, ketidak mampuan secara fisik maupun ekonomi, agar dapat menikmati kehidupan di masa tua dengan hati yang dipenuhi perasaan bahagia, nyaman, tenteram, damai, dan tenang karena bisa berkumpul dengan para lansia yang ada di dalam perumahan. Di dalam perumahan ini para lansia bukan hanya sekedar ditampung dan dirawat tetapi lebih diupayakan agar mereka merasakan bahwa sekalipun sudah usia lanjut mereka adalah orang berguna. Para lansia yang ada saat ini berjumlah 77 orang yang terdiri dari 22 orang opa dan 55 orang oma. Mereka berasal dari Bandung, Jakarta, Sulawesi, Sumatera, Semarang dan Surabaya.

Mjr. Nelson Nau & Opa jompo aktifMjr. Nelson Nau & seorang jompo

Foto 3 & 4. Mayor. Nelson Nau (Pimpinan PSTW. Senjarawi) bersama lansia.

Seorang Jompo gembiraOma jompo Sukimah

Foto 5 & 6. Seorang opa dan oma bernama Sukimah di PSTW. Senjarawi.

PTSW memfasilitasi mereka dengan Aula, kamar tidur dilengkapi dengan kamar mandi di setiap rumah, bangsal, kamar periksa dokter, gereja, ruang kenazah (bersifat sementara), ruang tamu, asrama pegawai, dapur, kantor dan kantin. Selain daripada fasilitas yang diberikan juga diberikan kamar tidur yang layak, makanan yang sehat, senam lansia, kerohanian (ibadah, biston, dll).

Opa jompo beristirahat 2Opa jompo beristirahat 3Opa jompo beristirahat 1

Foto 7, 8 & 9. Tiga orang opa yang sedang beristirahat di kamarnya masing-masing

Oma-oma jompo pasif 2Oma-oma jompo pasif 3Oma-oma jompo pasif 1Foto 10, 11 & 12: Beberapa lansia di bangsal PSTW. Senjarawi khusus oma-oma.

Ketika kunjungan Savemillions bangsal sedang direnovasi, dengan demikian para lansia dipindahkan sementara ke bangsal darurat sampai dengan selesai pembangunan bangsal yang baru. Udara di tempat sebagaimana pada foto 10, 11 & 12 sangat menyengat karena sirkulasi udara yang tidak baik.

Ruangan yang menampung sekitar 12 tempat tidur tersebut tertutup, hanya sebuah jendela yang dibuka, sehingga tidak memberikan pasokan udara yang cukup dan mengakibatkan bau menyengat. Para oma lansia tersebut sedang beristirahat, sedangkan beberapa lainnya merintih kesakitan.

Saat kunjungan Savemillions tidak melihat ada perawat yang menjaga mereka. Lokasi bangsal yang sedang direnovasi dan bangsal darurat tempatnya berseberangan. Apabila dalam waktu yang tidak lama renovasi bisa selesai maka tentunya keadaan tidak nyaman di bangsal darurat yang dialami oleh para lansia dapat segera berakhir dan mereka dapat menghirup udara lebih segar daripada yang sekarang ini. Hal ini juga yang diharapkan oleh Mayor. Nelson Nau selaku pimpinan di PSTW. Senjarawi.

Bukan hanya bangsal darurat yang memiliki sirkulasi udara yang tidak baik, beberapa ruang lainnya yang ditelusuri satu per satu oleh savemillions juga kurang lebih sama, sehingga mengakibatkan bau menyengat. Andaikata ada para donatur yang tergerak hatinya dan berbelas kasih untuk memperhatikan hal tersebut tentu saja keadaan dapat segera berubah, menjadi lebih nyaman untuk ditempati para lansia.

Pembangunan Bangsal Jompo PasifPembangunan bangsal jompo pasif 2Suasana P. W. Senjarawi dekat Bangsal jompo Pasif

Foto 13, 14 & 15. Bangsal PSTW, Senjarawi yang sedang direnovasi.

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions di PSTW. Senjarawi. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions 19 April 2016 ke Yayasan Harapan Baru (Pondok Pemulihan Koinonia)

Kunjungan Survey Savemillions 19 April 2016 ke

Yayasan Harapan Baru (Pondok Pemulihan Koinonia)

Kunjungan Savemillions pada hari Selasa, 19 April 2016 ke Pondok Pemulihan Koinonia. Lokasi tepatnya di Jl. Cihanjuang Km. 2,5 Blok B No. 5 Cimahi-Bandung. diterima langsung oleh ketua yayasan Pdt. Ridwan Gultom S.Th, M.Th. Kunjungan bertepatan dengan akan diadakannya ibadah khusus para staff.

Yayasan Harapan Baru 3

Foto 2: Kantor yayasan tampak dari depan.

Yayasan Harapan Baru 2

Foto 3: Para staff sedang beribadah.

Yayasan Harapan Baru 4

Foto 4: Teras Pondok Pemulihan Koinonia.

Pdt. Ridwan Gultom mengungkapkan kegembiraannya ketika mendengar sedikit perkenalan profil Savemillions. Setelah itu dijelaskan bahwa: Yayasan Harapan Baru memiliki Pondok Pemulihan Koinonia yang melayani orang-orang stress, depresi, terjerat okultisme, mengalami gangguan kepribadian (Personal Disorder) dan masalah rumah tangga.

Pondok Koinonia hadir dengan pendekatan penuh kasih serta perpaduan antara kuasa Roh Kudus dan berbagai disiplin ilmu untuk melayani semua klien yang datang. Untuk dapat melayani dengan maksimal mereka merekrut para konselor yang terdiri dari para hamba Tuhan, konselor Kristen sarjana dan master, psikiater, dokter umum dan psikolog, serta rohaniawan Kristen yang memiliki karunia khusus dalam menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan okultisme.

Yayasan Harapan Baru 5

Foto 5: Jalan keluar menuju gerbang.

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions 25 April 2015 ke Yayasan Risantya

Kunjungan Survey Savemillions 25 April 2015 ke Yayasan Risantya

          20160425_142319 Foto 1. Yayasan Risantya bergerak di bidang pendidikan.

Pada Senin 25 April 2015 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan Risantya. Yayasan ini mempunyai Sekolah dan terapi anak berkebutuhan khusus Risantya.

20160425_142332 Foto 2. Sekolah dan terapi anak berkebutuhan khusus Risantya tampak depan.

Lokasi terletak di Jl. Kota baru raya No. 30 Ciateul Bandung.Risantya adalah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan bagianak-anak dengan kebutuhan khusus, yaitu anak-anak yang mempunyai hambatan perkembangan fisik, mental, kognitif, bahasa, komunikasi, interaksi sosial dan perilaku.

Di antaranya: ADD (attention Deficit Disorder), ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder), Autisme, Delayed Development (Lambat perkembangan), Celebral Palsy, Down Sindrom dan sindrom lainnya. Visi dan misi Risantya adalah membantu anak berkebutuhan khusus untuk mencapai potensi yang optimal dengan memahami serta mengarahkan perilaku anak melalui pendekatan secara individu.

Risantya memberikan pelayanan profesional melalui intervensi dini dalam memanfaatkan plastisitas otak sesuai dengan kebutuhan individu, yaitu akselerasi perkembangan normal dan remediasi pendidikan/ edukasi.

20160425_14071020160425_140621 Foto 3 & 4. Ruang UKS atau ruang terapi anak berkebutuhan khusus.

Tahapan pendidikan/ edukasi: 1). Review riwayat perkembangan, pendidikan, sosial dan perilaku. Pemeriksaan neurodevelopment/ perkembangan: pendengaran, penglihatan dan kognitif. 2). Pelaksanaan program Terapi perilaku, terapi wicara, terapi okupasi & sensori integrasi, terapi fisik/ fisioterapi, remediasi pendidikan dan kebudayaan. 3). Bimbingan dan latihan bagi orangtua/ keluarga: Program ini dilaksanakan secara terpadu bersama orangtua, pendidik, terapis, psikolog & dokter anak/ syaraf anak. Anak-anak berkebutuhan khusus di Risantya yang lebih dominan adalah anak-anak autis. Ada tiga macam anak autis di Risantya, antara lain: 1). Autis impulsif: memiliki kebiasaan merusak atau menyakiti diri sendiri. Misalnya: Membentur-benturkan kepalanya sendiri di dinding. Anak seperti ini ketika melakukan aktivitasnya biasanya menggenakan helm untuk menjaga agar kepalanya tidak terluka ketika dia ingin membenturkan kepalanya. 2). Autis Hyper atau autis agresif: memiliki kebiasaan merusak lingkungan sekitar dan menyerang orang yang ada di sekitar. Misalnya: memecahkan kaca jendela. Kejadian seperti ini sering terjadi di Risantya. 3). Autis Hipo: Memiliki kebiasaan berdiam, tidur dan enggan beraktivitas. Anak seperti ini selalu diawasi agar tidak sampai tertidur pada saat orang lain beraktivitas. 20160425_140900

Foto. 5: Peralatan untuk terapi anak berkebutuhan khusus Risantya.

20160425_140844

Foto. 6: Peralatan untuk terapi anak berkebutuhan khusus Risantya.

20160425_140829

Foto 7. Ruang kelas anak berkebutuhan khusus Risantya.

20160425_140801

Foto 8. Ruang terapi anak berkebutuhan khusus Risantya.

20160425_140601

Foto 9. Ruang kelas anak berkebutuhan khusus Risantya.

20160425_140634

Foto 10. Peralatan terapi, ruang UKS, ruang kelas, ruang terapi anak berkebutuhan khusus Risantya.

Pada saat Savemillions melakukan kunjungan bertepatan dengan hari libur, sehingga tidak banyak informasi yang bisa didapatkan, khususnya untuk dokumentasi dari anak-anak tersebut dan aktivitas yang biasanya mereka lakukan. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 27 April 2016 ke Yayasan Orang Tua Tuna Netra Eben Haezer Maribaya

Kunjungan Survey Savemillions Rabu 27 April 2016 ke

Yayasan Orang Tua Tuna Netra Eben Haezer Maribaya

20160427_151817Foto. 1: Papan nama Yaysan Rumah Orang Tua Tuna Netra

Pada hari Rabu 27 April 2016 Savemillions melakukan kunjungan ke Yayasan Orang Tua Tuna Netra Eben Haezar, selanjutnya disingkat sebagai Yayasan Eben Haezer. Lokasi tepatnya terletak di Jl. Maribaya No. 24 Lembang. Perjalanan dari Komodor Udara Supadio cukup jauh dan kurang lebih satu jam perjalanan baru bisa tiba di lokasi. Langit mendung pertanda hujan akan segera turun sudah mulai tampak di daerah Setiabudi. Ketika tiba di pusat kota Lembang, dekat Maribaya hujan mulai turun cukup deras. Akhirnya sampai juga di tempat yang tepat untuk dikunjungi.

20160427_152030Foto. 2: Yayasan Eben Haezer tampak dari depan.

20160427_151949Foto. 3: Jalan Maribaya, di sinilah Yayasan Eben Haezer berada.

20160427_152011Foto. 4: Jalan Maribaya, di sinilah Yayasan Eben Haezer berada.

Untuk menemukan Yayasan Eben Haezer sangat mudah karena selain berada di pusat kota Lembang, tempat ini juga berada di pinggir jalan yang cukup ramai dengan lalu lalang kendaran bermotor. Papan nama Yayasan sebagai identitas yang terpampang di samping kiri gerbang akan langsung mempermudah pengunjung menemukannya dan segera masuk agar bisa mengetahui dengan lebih jelas, melihat dari dekat bagaimana Yayasan Eben Haezer itu sebenarnya.

20160427_151830Foto. 5: Jalan masuk menuju gedung utama Yayasan Eben Haezer.

Baru saja melewati gerbang yang selalu terbuka menyambut pengunjung yang akan datang, maka rindangnya pepohonan dan kesejukan akan segera dirasakan. Apa yang ada di depan sana? Sebuah gedung bernama Eben Haezer merupakan bangunan peninggalan Belanda, milik pribadi dari seorang oma berusia 84 tahun, yaitu oma Stela Setiadi.

Beliau memiliki panggilan untuk melayani orang tua tuna netra dan mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan ini. Ada suatu kejadian yang menimpa suami tercinta dari oma Stela, serupa dengan penderitaan mereka yang saat ini beliau layani. Saat itu bapak Setiadi tiba-tiba tidak dapat melihat dengan jelas dan penglihatannya pun perlahan-lahan semakin memburuk hingga buta total. Oma Stela yang selalu mendampingi suami tercinta semasa hidup di dalam deritanya dengan setia melayani opa Setiadi sampai kembali ke rumah Bapa di Surga. Sejak itulah oma Stela merasa benar-benar terpanggil untuk melayani orang tua tuna netra.

20160427_151708Foto. 6: Gedung Eben Haezer.

20160427_151436Foto. 7: Gedung Eben Haezer tampak depan.

Gedung Eben Haezer berfungsi sebagai tempat retreat yang sering dipakai oleh beberapa gereja-gereja di kota Bandung. Ada beberapa kamar yang disediakan untuk para tamu yang akan menginap, khusus kegiatan gereja.

20160427_151528Foto. 8: Gedung Eben Haezer tampak samping.

Kedatangan Savemillions saat itu diterima dengan baik oleh pelaksana harian Yayasan Eben Haezer, bapak. Tumpal Sitompul. Beliau inilah yang menemani kunjungan dan bercerita banyak. Sehari-hari bapak Tumpal bertanggung jawab segara lansung kepada oma Stela dan pengurus Yayasan. Masa pelayanan beliau sudah memasuki tahun ke-11, namun ada yang lucu, menurutnya: “Saya melayani di Yayasan ini sudah sebelas tahun. Tapi, juru masak di sini sudah sepuluh orang, dan juru masak yang sekarang ini baru satu bulan sudah tidak mau meneruskan lagi dan akan keluar di awal bulan Mei 2016. Memang kalau orang itu tidak punya panggilan untuk pelayanan maka dia tidak akan bertahan lama. Sebab pelayanan ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan dengan hati”. Banyak hal yang sudah beliau alami di Rumah orang tua tuna netra ini. Salah satunya adalah pernah ada seorang opa yang sudah tinggal cukup lama sejak tuna netra aktif hingga tuna netra pasif dan sakit-sakitan atau tidak lagi bisa melayani diri sendiri lagi. Bapak Tumpal inilah yang melayani opa tersebut bersama rekannya setiap hari sampai dengan meninggalnya. Segala hal yang biasanya umum dapat dikerjakan oleh orang yang aktif diambil alih oleh bapak Tumpal melayani opa tuna netra pasif.

20160427_150949Foto. 9: Asrama orang tua tuna netra. Foto dibuat dari lapangan rumput halaman Rumah orang tua tuna netra.

Tidak semua tuna netra dapat diterima oleh Yayasan Eben Haezer. Penerimaan dilakukan dengan seleksi dan wawancara langsung pada yang bersangkutan. Hanya yang direkomendasikan oleh gerejalah orang yang tepat. Ada biaya bulanan yang harus dibayar, yaitu: Rp. 500.000,-. Dana ini untuk biaya menginap selama sebulan dengan fasilitas memadai bagi mereka, laundri dan makan selama sebulan. Sehari orang tua tuna netra akan diberi makan sebanyak tiga kali, saat pagi, siang dan malam. Di siang hari mereka diberikan snack.

Tepat pukul tiga siang juru masak akan mengantarkan snack ke setiap kamar. Seperti apa sih orang tua tuna netra itu? Bagaimana sih keadaan mereka? Daripada terus bertanya-tanya di dalam hati dan menebak-nebak, lantas memberikan kesimpulan sendiri tanpa ada dasar kebenarannya, untuk bisa melihat dan berbincang-bincang langsung dengan orang tua tuna netra tersebut maka Savemillions harus menunggu beberapa waktu lamanya dengan demikian dalam sekali kunjungan banyak hal bisa diketahui dari sumber yang tepat dan lansung di lokasi.

20160427_150905Foto. 10: Asrama orang tua tuna netra. Foto dibuat dari lapangan rumput halaman Rumah orang tua tuna netra.

20160427_154749Foto. 11: Oma Elizabeth, orang tua tuna netra.

Oma Elizabeth, kelahiran Jakarta, beliau seorang Katolik. Tidak menikah, tapi masih memiliki keluarga. Berawal dari kelainan pada matanya yang dialami sejak lahir. Menurutnya, pegangan lensa matanya yang bagian atas tidak ada. Agak goyang-goyang, pakai lensa yang plus. Kemudian beliau sakit panas, setelah sakitnya sembuh ternyata pegangan bagian bawah lensa matanya lepas, sehingga bola matanya nyemplung masuk ke dalam. Saat itu mata sebelah kanannya hampir-hampir sudah tidak bisa melihat juga, hampir low vision. Tadi-tadinya masih bisa melihat dan memasukkan benang ke dalam lobang jarum, belajar menjahit dan bisa menjahit. Pada umur delapan belas tahun mata oma ini menjadi buta total.

Pada tahun 1989 pernah terjatuh di dalam sebuah metro mini yang sepi penumpang namun kebut-kebutan sejak dari halte tempatnya naik, saat akan turun dari bis dan disangkanya oma Elizabeth sudah turun sopir bis menancapkan gasnya sehingga oma malang ini terjatuh dan tulang kakinya remuk patah. Oma ini diantar ke Rumah orang tua tuna netra Eben Haezer oleh Yayasan Leticia Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta, dimana ada perkumpulan tuna netranya. Awalnya beliau tidak mau “karena takut sepi dan nggak bisa ngapa-ngapain lagi” katanya. Karena tidak mau merepotkan keluarganya yang mana mereka juga “ada sampingnya” katanya, diputuskanlah olehnya menuruti Yayasan Leticia.

Pernah sakit diabetes, bagian punggungnya ada benjolan seperti bisul cair yang kemudian menyebar ke kanan dan ke kiri, benjolan besar cukup menonjol hampir menyerupai seorang yang bongkok punggungnya. Sakit ini sudah dioperasi. Ke mana-mana selalu berboncengan motor dengan bapak Tumpal Sitompul, khususnya ke dokter, lama-lama ada ketakutan jatuh saat berpijak di tanah. Oma Elizabeth saat ini membutuhkan walker untuk berjalan. Kekurangan dari alat bantu ini adalah tidak dapat menunjukkan jalan kepadanya karena tidak berfungsi seperti tongkat yang olehnya seorang tuna netra dapat mengenali lingkungannya hanya dengan sentuhan ujung tongkat.

20160427_145354Foto. 12: Oma Maria Magdalena berfoto bersama juru masak Yayasan Eben Haezer.

Oma Maria Magdalena biasanya dipanggil Lena adalah seorang tua tuna netra asal Jawa. “Saya orang Jawa, Jawa Tengah, Jawa Klaten, kota pertengahannya. Kalau mau ke Jogja dekat, ke Candi Prambanan dekat, tapi kalau mau ke Solo jauh, sakit-sakit pinggang” demikian Oma ini memperkenalkan daerah asalnya. Anak tunggal dan tidak menikah.

Saat kunjungan Savemillions, oma ini bercerita bahwa setiap pagi beliau selalu datang sama Tuhan. Namun tadi pagi ketika bangun dari tidurnya, bereskan tempat tidur, mengganti seprei dan ingin datang sama Tuhan tapi ternyata beliau keplentang karena bukan kasur yang didudukinya. Lantas apa yang dilakukan oleh oma Lena? Berdoa, minta ampun sama Tuhan. Katanya: “Memang tubuh saya lemah tapi roh selalu menurut ya”. Sejak tahun 2011 beliau tinggal di Rumah orang tua tuna netra Eben Haezer, diantarkan oleh seorang teman dari Tanggerang.

20160427_145722Foto. 13: Oma Maria Magdalena, orang tua tuna netra. .

Cerita masa kecilnya pernah dijatuhin kelapa di pinggangnya, hal ini berpengaruh padanya sampai dengan masa tuanya, apabila hawanya dingin maka pinggang dan perutnya tidak kuat. Oma Lena pernah ngasih puji-pujian di radio. Setiap puji-pujian itu ada makna, apa yang dirasakan di dalam hidupnya. Beliau senang hatinya dengan keadaannya saat ini, bahkan tidak ingin sembuh, menurutnya: “Kalau berdoa, apa yang Engkau mau kami sudah siap?”

20160427_145109Foto. 14: Oma Ineke Debora, seorang tua tuna netra.

Oma Ineke Debora adalah seorang tua tuna netra yang tidak berkeluarga. Tinggal di kota Bandung sejak tahun 1950-an ketika berumur delapan tahun. Pernah bersekolah di Bandung. Menurutnya beliau pernah mengajar sekolah Minggu. Asal gerejanya GII Gardujati. Merasa badannya ada di dalam keadaan yang sehat, tapi bagian kakinya sakit. Aktivitas sehari-harinya dengar radio, tidur, makan, jalan-jalan dan olah raga. Oma Ineke masuk ke Rumah orang tua tuna netra Eben Haezer sejak tahun 2014, kala itu beliau mengalami kebutaan ketika hendak naik ke lift.

20160427_151042Foto. 15: Ruang makan Rumah orang tua tuna netra Eben Haezer.

20160427_150914Foto. 16: Ruang makan Rumah orang tua tuna netra difoto dari lapangan hijau.

20160427_151020Foto. 17: Lingkungan Rumah orang tua tuna netra, antara ruang makan dengan asrama orang tua tuna netra.

Bapak Tumpal Sitompul mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah kamar yang ada yaitu sepuluh buah dengan penghuni sebanyak lima orang. Semua kamar baru saja direnovasi dengan bantuan dari banyak donatur. Para donatur tersebut memberikan bantuan yang berdampak baik bagi kenyamanan para tuna netra di usia senjanya. Masih adakah para dermawan seperti mereka yang terpanggil melayani dan mau berbagi berkat dengan mereka?

20160427_151230Foto. 18: Daftar nama para donatur renovasi kamar-kamar Rumah orang tua tuna netra Eben Haezer.

Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions ke Wisma Manula Dorkas 13 April 2016

Kunjungan Survey Savemillions ke Wisma Manula Dorkas 13 April 2016

Kunjungan kedua Savemillions pada hari Rabu, 13 April 2016 yaitu ke Wisma Manula Dorkas. Dari pusat kota Cimahi, pilih jalan ke Sangkuriang, lokasi terletak di Jl. Somawinata 5 desa Tani Mulya Cimahi. Ada sebuah papan nama berdiri tinggi sekitar empat meter di samping kiri jalan yang membuat siapapun tidak akan melewati lokasi dan tersesat jauh melewati tempat ini.

Wisma Manula Dorkas 1

Foto 1: Papan nama Wisma Manula Dorkas di samping kanan gerbang.

Savemillions tiba di lokasi sekitar pulul 12.45 Wib. Setelah sampai di depan gerbang, ada beberapa karyawan wisma yang menyambut dengan ramah dan mengantarkan Savemillions untuk langsung bertemu dengan pelaksana harian Wisma Manula Dorkas yang selalu stay di kantor. Jalan menuju ke kantor sangat sejuk karena keteduhan pepohonan di pinggiran jalan aspal sebagai jalan masuk keluar satu-satunya. Udara terasa sejuk tidak terpolusi oleh asap kendaraan bermotor karena pepohonon yang banyak tersebut berfungsi sebagai paru-paru Wisma Manula Dorkas. Sepasang mata menjadi segar melihat hijaunya daun pepohonan dan tumbuh-tumbuhan terawat menambah kenyamanan. Di sinilah suasana alami bisa ditemukan di usia senja para manula.

Wisma Manula Dorkas 4. Pdt. Urip Pramono, S.Th

Foto 2: Pdt. Drs. Urip Pramono, S.Th, Pimpinan Wisma Manula Dokas

Setelah menyusuri kesejukan jalan kompleks Wisma, di samping kiri jalan tepat di gedung utama berdiri seorang bapak yang raut wajahnya penuh tanya siapakah gerangan yang datang, karena tampak baginya tamunya kali ini bukanlah manula. Beliau inilah yang menyambut kunjungan Savemillions dan menceritakan banyak mengenai Wisma Manula Dorkas dengan sabar dan senyum ramah, menemani berkeliling ke semua ruang yang ada, juga semua tempat di area Wisma.

Diseberang jalan gedung utama di mana Savemillions berbincang-bincang dengan Pdt. Urip Pramono, ada sebuah gedung Wisma khusus diperuntukkan kepada para manula yang sudah tidak bisa lagi melayani diri mereka sendiri. Mereka semuanya sudah berusia lanjut dan yang tertua sudah berumur 95 tahun. Wisma pasif diberikan nama seperti sebuah kolam tempat orang-orang sakit, orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh di zaman Yesus berkumpul menantikan air kolam bergoncang dan mukjizat kesembuhan terjadi, di mana Yesus pernah menyembuhkan seorang yang lumpuh selama tiga puluh delapan tahun lamanya.

Wisma Manula Dorkas 20. Kiri depan wisma Bethesda Foto 3: Wisma Bethesda atau gedung pasif tampak dari bagian kiri depan.

Wisma Manula Dorkas 21. Kanan depan Wisma Bethesda

Foto 4: Wisma Bethesda atau gedung pasif tampak dari bagian kanan depan.

Wisma Bethesda atau wisma pasif ini tidak didesain terdiri dari kamar-kamar, namun merupakan sebuah gedung beruangan luas tanpa pembatas atau sekat dimana ada ranjang-ranjang pembaringan bagi para manula pasif yang hanya dibatasi dengan tirai-tirai di antara satu ranjang dengan ranjang lainnya. Ada beberapa perawat wanita yang diberikan tugas untuk melayani para manula pasif ini.

Wisma Manula Dorkas 3. Wisma Bethesda Pasif

Foto 5: Wisma Bethesda atau gedung pasif tampak dari bagian tengah depan.

Wisma Manula Dorkas 18. Jalan keluar ke gerbang.

Foto 6: Jalan masuk keluar Wisma Manula yang diteduhkan oleh pepohonan rindang.

Jalan masuk keluar Wisma Manula sangat sejuk, di sebelah kiri seperti yang terlihat pada foto 6, dekat gerbang ada beberapa kamar yang dibuat khusus untuk tempat tinggal para karyawan.

Wisma Manula Dorkas 40. Suasana Wisma Mandiri

Foto 7: Deretan kamar di Wisma Aktif.

Wisma aktif adalah tempat tinggal dari para manula “opa dan oma” yang walaupun usianya sudah lanjut, namun mereka masih mampu melayani diri sendiri. Usia termuda dari para manula yang tinggal di sini berumur 65 tahun. Jasa pelayanan lain yang disediakan oleh Wisma Manula dan tidak dikerjakan sendiri oleh manula adalah laundry, setrika, makanan dan minuman, menjaga kesehatan jasmani maupun rohani.

Wisma Manula Dorkas 37. W. Mandiri. Ruang makan - Copy

Foto 8: Ruang makan dan tempat ibadah untuk para manula.

Wisma Manula aktif memiliki sebuah ruang makan yang sangat luas, ruang ini juga berfungsi sebagai tempat ibadah bagi mereka, di mana mereka biasanya berkumpul layaknya sebuah keluarga besar pada saat menikmati jamuan makan dan pada saat beribadah. Tampak juga beberapa alat musik yang menunjukkan bahwa ada aktivitas berlatih dan bermain musik di tempat ini.

Wisma Manula Dorkas 28. Ruang sosial Wisma Mandiri - Copy

Foto 9: Ruang sosial Wisma aktif.

Di dekat ruang makan yang juga berfungsi sebagai tempat ibadah terdapat sebuah ruang sosial untuk para manula berkumpul. sangat luas, karena tersambung dengan lainnya tanpa disekat.

Wisma Manula Dorkas 33. W.Mndri. Dpn kamar Oma

Foto 10: Seorang oma Wisma aktif, tersenyum lebar ketika difoto oleh Savemillions.

Wisma Manula Dorkas 36. W. Mndri. Aktivitas 3 Oma

Foto. 11: Oma-oma Wisma aktif sedang menjahit.

Walaupun para manula ini tidak bersama-sama dengan keluarganya, namun suasana kekeluargaan ditemukan di Wisma ini. Mereka tampak jauh dari stress, mereka sehat secara jasmani dan rohani walaupun sudah berusia lanjut. Hati yang penuh dengan kegembiraan terpancar dari raut wajah, tidak ada yang merasa risih atau terganggu ketika menyadari bahwa Savemillions datang berkunjung sebagai tamu dan sedang memperhatikan setiap aktivitas mandiri yang sedang mereka lakukan.

Wisma Manula Dorkas 28. Foto-foto Manula Dorkas - Copy Foto 12: Dokumentasi para opa dan oma Wisma Manula Dorkas dari majalah dinding.

Para manula memiliki keluarga di Bandung bahkan beberapa di antaranya ada di luar negeri. Pengurus sendiri mengharapkan supaya keluarga yang menitipkan orangtuanya selalu siap dan mau berkomunikasi, sehingga ketika ada kejadian tertentu yang dialami oleh orangtuanya sehubungan dengan kesehatan mereka, bisa segera ditindaklanjuti dengan sepengetahuan dari penanggung jawab yang memasukkan atau pihak keluarga.

Sebagian besar para manula ini berasal dari keluarga ekonomi berkecukupan yang membiayai dan bertanggung jawab atas mereka. Namun, menurut penuturan Pdt. Urip Pramono, pernah ada kejadian seorang oma yang meninggal dan sampai pada pemakaman pihak keluarga bahkan anaknya sendiri meninggalkan hutang yang tidak dibayar olehnya, meskipun adalah seorang yang kaya. Inilah salah satu masalah yang pernah dihadapi oleh Wisma Manula Dorkas, sebab pembiayaan dan sebagainya dilimpahkan padanya.

Wisma Manula Dorkas 18. Wisma mandiri.

Foto 13: Oma-oma Wisma aktif sedang beraktivitas berdua.

Wisma Manula Dorkas 25.Veranda kamar Wisma mandiri

Foto 14: Veranda kamar wisma aktif yang tampak bersih.

Wisma Manula Dorkas 30. R. Sosial Wisma mandiri 2

Foto 15: Ruang sosial dua wisma aktif.

Wisma Manula Dorkas 31. Kiri Blkg. W. Mandiri

Foto 16: Bagian belakang dari wisma mandiri, tepat di belakang ruang sosial dua.

Pada bagian belakang dari ruang sosial dua ada veranda yang tidak difungsikan sebagai tempat duduk para manula, dari sini ada sebuah jalan dimana mereka yang melewatinya tidak basah oleh hujan dan dapat langsung terhubung dengan gedung gisi.

Wisma Manula Dorkas 10. Gdg. Gisi, urusan makanan

Foto 17: Gedung Gisi, tempat persediaan makanan dan memasak.

Wisma Manula Dorkas selain memiliki gedung wisma Bethesda (pasif) dan wisma aktif, ada sebuah gedung yang dibangun secara terpisah dari yang lainnya, yaitu gedung gisi. Di gedung inilah persediaan makanan untuk para penghuni wisma disediakan dan diolah/ dimasak oleh para juru masak.

Wisma Manula Dorkas 5. Gasebo

Foto 18: Gasebo, tempat bersantai para opa dan oma Wisma Manula Dorkas.

Ada sebuah gasebo dibangun di bagian belakang wisma, dilengkapi dengan beberapa meja. Sangat nyaman untuk bersantai karena di sekelilingnya masih dibiarkan tumbuh banyak pepohonan hijau alami, penyejuk halaman wisma, ada banyak tanaman hias yang menghiasi taman. Apabila memandang ke sekeliling maka mata pun akan menjadi segar. Menurut penuturan dari Pdt. Urip Pramono, gasebo ini merupakan donasi seorang tamu yang datang dari Australia. Tamu tersebut memberikan sumbangan untuk pembuatan gasebo dan sebuah kolam ikan mengelilingi sebagian bangunan gasebo yang didirikan di atasnya.

Wisma Manula Dorkas 12. Area Gasebo. Kolam ikan

Foto 19: Kolam ikan di sekeliling atau di bagian bawah gasebo wisma Manula Dorkas.

Wisma Manula Dorkas 16. Area Gasebo. Jembatan

Foto 20: Jembatan penghubung ke gasebo yang berada di atas kolam ikan.

Wisma Manula Dorkas 13. Area Gasebo. Kolam ikan

Foto 21: Lahan Wisma Manula Dorkas yang penuh dengan pepohonan alami.

Menurut keterangan yang diberikan oleh Pdt. Urip Pramono, Wisma Manula Dorkas dibangun di atas tanah seluas 10.000 M2 oleh seorang pendeta emiritus GKI. Pada saat itu harga tanah masih murah, tuturnya, Sekitar Rp. 7.500,-/ M2, dengan tawa khasnya beliau melanjutkan, saat ini harga tanah sudah mahal, untuk tanah seperti ini sekarang sudah dikisaran 2.5 jutaan rupiah/ M2.

Jalan setapak sebagaimana terlihat pada foto 21 inilah yang merupakan jalan keluar dari gasebo menuju ke wisma pasif. Namun sebelumnya Savemillions harus melewati area kebun jagung dimana di dekatnya juga ada beberapa kandang ternak ayam.

Wisma Manula Dorkas 14. Area Gasebo. Kolam ikan

Foto 22: Pemandangan dari gasebo, ada jalan setapak yang diberikan pagar di kiri - kanannya.

Wisma Manula Dorkas 22. Kebun jagung, ternak ayam

Foto 23: Kebun jagung dan ternak ayam.

Di atas tanah yang luas ini juga diusahakan sebuah kebun jagung dan dibuat beberapa buah kandang untuk beternak ayam. Bukan hanya area gedung yang nyaman dan bersih, Savemillions ketika ditemani oleh Pdt. Urip Pramono menyaksikan sendiri betapa nyaman dan sangat bersih halamannya. Ini tentunya karena kinerja para karyawan Yayasan Kristen Wisma Manula Dorkas yang sangat baik tentunya, dimana mereka telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sebagaimana instruksi dari pimpinan Wisma Manula Dorkas.

Wisma Manula Dorkas 19. Menuju Gasebo, kiri-gisi

Foto 24: Jalan dari gasebo menuju wisma aktif.

Setelah berkeliling, membuat cukup dokumentasi dan diceritakan banyak hal oleh Pdt. Urip Pramono, karena hari sudah sore, langit mulai hitam dan hujan yang akan turun sudah tidak bisa dihindari lagi, akhirnya Savemillions berpamitan untuk kembali ke Jl. Komodor Udara Supadio No. 17. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. - (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions 8 dan 11 April 2016 ke Yayasan Rumah Tumbuh Harapan (Rumah RUTH)

Kunjungan Survey Savemillions 8 dan 11 April 2016

ke Yayasan Rumah Tumbuh Harapan (Rumah RUTH)

SMRTH Foto 1. Dari kiri ke kanan: Co-Founder Bpk. Mico Wendy (Savemillions), Ibu. Devi (Yayasan  Rumah Tumbuh Harapan) sedang menggendong seorang bayi berumur 5 hari & Volunteer. Bpk. Petra Robbyianto (Savemillions). Visi Rumah Tumbuh Harapan: Anti aborsi.                                                                    

Angka aborsi di Indonesia mencapai 2,6 juta per tahun, 900.000 oleh pelajar dan 1,2 juta oleh mahasiswi mencoba untuk menghentikan sebisa mungkin yang bisa dilakukan, tapi setelah mereka batal mengaborsi harus ada jawaban, jawaban untuk mereka yang kadang lingkungan bisa menolak mereka adalah satu rumah di mana mereka bisa diterima sedangkan lingkungan tidak.

Budaya Indonesia terkadang meremehkan dan mengucilkan wanita yang hamil di luar nikah. Bahkan ada suku tertentu, budaya tertentu yang akan mengusir seluruh keluargamya dari lingkungan tersebut. Maka dibuatlah suatu rumah untuk tumbuh harapan, sehingga mereka bisa merasakan aman kembali. RUTH inilah rumah supaya mereka bisa merasa aman.

Harapannya adalah rumah RUTH kosong, bukan karena ditutup, namun karena anak-anak muda di kota Bandung mengalami perubahan.                                                                                

Kunjungan Savemillions Jumat 8 April 2016 yaitu ke Yayasan Rumah Tumbuh Harapan (Yayasan RUTH), Jl. Dangdeur 2 No. 12 A. Lokasi sekitar Jl. Surya Sumantri, seberang Apartement Majesty, GKI Surya Sumantri. Yayasan RUTH adalah sebuah Lembaga sosial yang memiliki rumah singgah. Rumah RUTH adalah rumah singgah bagi para perempuan (sebagian besar remaja putri) yang hamil di luar nikah.

Pendampingan dilakukan selama masa kehamilan sampai dengan persalinan. Rumah RUTH menampung dan membiayai persalinan dan kebutuhan bayi selama ibunya belum dapat mandiri. Apabila ibunya merasa mampu dan siap menjadi single mom maka ada waktunya bilamana ibu tersebut harus bekerja dan menitipkan bayinya di "Day Care" Rumah RUTH untuk pergi bekerja dan sekembalinya dari tempat kerja dia akan menjemput bayinya untuk pulang bersamanya. Jikalau ibu tersebut merasa tidak siap menjadi single mom maka akan diurus proses adopsi secara hukum oleh pihak Rumah RUTH dengan persetujuan dari ibu si bayi dan keluarga.

Sebagian besar perempuan hamil diluar nikah yang ditampung di rumah singgah Yayasan Ruth ketika hamil ditinggal oleh laki-laki yang telah mencelakai mereka, ada yang dipenjarakan karena menghamili anak (perempuan) di bawah umur (pendampingan dilakukan sampai pada proses hukum di pengadilan, komnas anak – Lembaga perlindungan anak/ LPA dengan “Pengacara gratis”.

Pendampingan dilakukan baik pada perempuan yang dirugikan, maupun pada pihak keluarga yang ingin menuntut keadilan ditegakkan). Ada juga laki-laki yang masih mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Alasan harus dipenjarakan adalah mengantisipasi kemungkinan berkeliarannya pelaku dengan perilaku tidak terpuji tersebut, karena apabila demikian akan terulang lagi kejadian yang sama kepada perempuan lainnya

Menurut Ibu. Devi, yang termuda masih berumur sebelas tahun (Status siswi Sekolah Dasar) ketika hamil dengan laki-laki berumur empat belas tahun (Status siswa Sekolah menengah pertama) dan di tampung di rumah singgah.

Sebelum mereka melahirkan harus terlebih dahulu ada keputusan apakah setelah persalinan nanti akan mengasuh sendiri bayinya atau menyerahkan bayinya untuk diadopsikan. Apabila mereka memutuskan untuk mengasuh sendiri dan keluarga mensupport maka Rumah RUTH akan menyerahkan mereka kembali kepada keluarga setelah proses persalinan. Namun seandainya mau diadopsikan maka Rumah RUTH akan memproses, karena memiliki kerjasama dengan yayasan milik pemerintah dimana pengadopsian dilakukan secara resmi dengan pendampingan sampai dengan proses pengadilan selesai/ sampai bayi tersebut ada pada tangan yang aman/ tepat.

Yayasan RUTH secara rutin melakukan training-training kepada para hamba Tuhan sehingga dapat diteruskan kepada jemaat untuk tidak melakukan Free Sex dan anti aborsi. Harapan ibu Devi sebagai pengurus yayasan sendiri Rumah singgahnya bisa kosong. Namun selalu saja ada yang datang dalam keadaan hamil di luar nikah. Pada bulan Maret 2016 ada sembilan remaja putri hamil di luar nikah dan ditampung.

Visinya bukan menjadikan Rumah singgahnya sebagai panti asuhan. Sebab anak yang dibesarkan di panti asuhan akan berbeda dengan anak yang dibesarkan di dalam keuarga. Menurut ibu Devi lebih baik bayi itu diadopsi daripada ditinggal ibunya di panti asuhan. Dengan demikian pada saat ada yang melakukan kunjungan dan tidak menemukan ada banyak bayi atau banyak anak di dalam rumah singgahnya maka memang seperti itulah fungsinya yang bukan panti asuhan.

Rumah RUTH memiliki sebuah sekolah yang memberikan subsidi khusus bagi anak-anak dari orangtua/ para ibu yang pernah ditampung. Lokasi sekolah tepatnya berada di Jl. Jamika. Ibu. Devi sedikit merefleksikan bagian Firman Tuhan yang sepertinya sangat diyakininya, ibu yang berhati mulia ini berkata: “Bapa itu akan mencukupi. Bapa kita kan bekerja untuk mencukupi, saya yakin Bapa itu sendiri yang akan mencukupi kebutuhan anak-anak-Nya.” Beliau tidak setuju dengan Visi panti asuhan; melainkan lebih memiliki hati pelayanan Rumah Singgah.

Menurut ibu Devi, Banyak panti yang menurutnya hanya memiliki dua orang pengurus dengan puluhan anak panti, pengurus itu pun tidak tetap dan akan dirolling setiap beberapa tahun diganti dengan pengurus lain. Hal ini mengakibatkan anak-anak panti tersebut kehilangan figur ketika diganti dengan figur lain yang asing bagi mereka.

Ibu. Devi menyebutkan mengenai “Foster Parent” atau orang tua asuh sementara sebagai pilihan yang jauh lebih baik daripada solusi panti asuhan. Sebab anak itu membutuhkan figur keluarga. Anak tidak akan menemukan figur keluarga di panti asuhan. Amerika sudah mengenal istilah “Foster Parent” dan menerapkannya, namun istilah ini dan penerapannya sendiri masih asing di Indonesia. Sederhananya anak yang memiliki “Forster Parent” akan tinggal dengan “Foster Parent” sampai dirinya berumur delapan belas tahun. Konsep ini bisa menjadi pilihan kedua selain adopsi, namun adopsi jauh lebih baik daripada “Foster Parent”, karena dalam pelaksanaannya telah legal secara hukum.

Savemillions: Bpk. Mico Wendy (Co-Founder) dan Bpk. Petra Robbyianto melakukan kunjungan pada kali yang kedua ke Yayasan Rumah Tumbuh Harapan pada Senin 11 April 2016. Kunjungan diterima oleh Ibu Devi yang benar-benar ingin bertemu langsung dengan pengurus Savemillions. Dalam kunjungan tersebut perbincangan yang seru pun terjadi dengan topik yang tidak jauh berbeda dengan kunjungan yang pertama. Jikalau di kali pertama Rumah RUTH lebih banyak memperkenalkan dirinya, Visi dan misinya, maka pada kunjungan kedua Savemillions menjelaskan bagaimana proses donasi dari para donatur bisa sampai ke tangan Yayasan yang membutuhkan bantuan dengan aman melalui Savemillions.

Yayasan RUTH meskipun sudah memiliki donatur tetap, namun masih membutuhkan bantuan Doanasi berupa dana dan barang. Savemillions menjelaskan bahwa Donaturnya bukan hanya berasal dari Indonesia saja; melainkan juga dari luar negeri. Namun bantuan dari donatur tersebut tetap harus berdasarkan pada pilihan atau preferensinya, kepada yayasan apa dan bagaimana dirinya hendak memberikan donasi.

Kunjungan selama dua jam tersebut diakhiri dengan berfoto bersama Bpk. Mico Wendy dan Bpk. Petra Robbyianto “Savemillions” dengan ibu. Devi (Yayasan RUTH). Hari sudah siang dan meskipun hujan cukup deras Savemillions pun meninggalkan Rumah RUTH untuk kembali kembali ke kantor Jl. Komodor udara Supadio No. 17. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. (Savemillions)

Kunjungan Survey Savemillions 12 April 2016 ke Yayasan Bakti Luhur Bandung (YBLB)

Kunjungan Survey Savemillions 12 April 2016 ke Yayasan Bakti Luhur Bandung (YBLB)

Yayasan Panti Asuhan Bhakti Luhur 1Foto 1: Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur tampak depan.

Latar Belakang Yayasan Bakti Luhur

Yayasan Bhakti Luhur adalah yayasan sosial yang memberi perhatian secara khas kepada para penyandang cacat yang miskin, terlantar dan dipinggirkan. Secara resmi Yayasan Bhakti Luhur berdiri pada tanggal 5 Agustus 1959 di  Madiun. Menapaki berbagai langkah waktu, pada tahun 1975 Pusat Bhakti Luhur dipindahkan ke Malang.

Yayasan Bhakti Luhur dengan MISI dan VISI-nya yang khas, yakni pelayanan anak cacat yang karena salah satu atau beberapa sebab seperti fisik, psikis, mental, sosio-ekonomi yang menyebabkan keterbelakangan dalam perkembangannya.

Selasa 12 April 2016 Savemillions berangkat dari Jl. Komodor Udara Supadio No. 17 menuju ke Yayasan Bakti Luhur. Lokasi terletak di Jl. Taman Kopo Indah II Block III C-1 No. 28-29 Bandung. Yasasan ini merupakan satu dari cabang Yayasan Bakti Luhur di kota Malang, pelayanannya sendiri sudah tersebar ke tiga puluh tiga propinsi. Walaupun hanya merupakan cabang, namun YBLB mempunyai sebuah panti asuhan dan sebuah tempat terapi. Yayasan Bakti Luhur merupakan yayasan sosial yang dihidupi oleh donatur tetap dan donatur tidak tetap, serta Yayasan Bakti Luhur Pusat di kota Malang. Bantuan dari para donatur masih dibutuhkan supaya anak-anak yatim piatu dan juga hidup dalam kecacatan ini bisa tertolong.

Kedatangan Savemillions diterima dengan baik oleh ibu. Ina salah seorang perawat Celebral Palsy yang melayani YBLB. Untuk dapat memiliki skill sebagai seorang perawat tunagrahita ada sekolah khusus di Malang. Tenaga pengajarnya dari Yayasan Bakti Luhur Malang langsung. Beliau melayani dengan hati dan kasih. Ini terlihat bukan hanya ketika berhadapan dengan anak-anak dalam kecacatan di panti asuhan, namun juga tampak ketiga dengan sabarnya pertanyaan demi pertanyaan dari Savemillions dijawab olehnya satu per satu dengan senyuman dan semangat.

Y. P. A. Bhakti Luhur 2. F. SM & Suster & PerawatFoto 2: Dari kiri ke kanan. Anita anastassia (Savemillions), Suster Maria dan Ibu. Ina (perawat Celebral Palsy, YBLB)

Perawat Celebral Palsy ini  menjelaskan mengenai anak-anak yang ada di Panti antara lain: Tunagrahita, Down Sindromen, Tunaganda, Celebral Palsy (CP), Epilepsi dan Tunadaksa. Lebih jelas lagi menurutnya:

Tuna grahita: Terapi yang dilakukan adalah terapi speak/ bicara. Yaitu suatu terapi yang diberikan kepada seorang yang tidak bisa berbicara, bukan hanya untuk kata-kata tertentu; melainkan sama sekali tidak bisa berbicara. Tunagrahita berbeda dengan seorang yang bisu. Perbedaannya seorang tunagrahita tidak bisa berbicara namun setelah diterapi berpeluang besar untuk mengalami kesembuhan atau bisa berbicara. Hanya saja untuk bisa berbicara tidak dapat dipastikan kapan tepatnya dirinya bisa berbicara dengan baik, karena tergantung pada IQ-nya. Sedangkan bagi seorang yang bisu tidak dapat diupayakan sampai pada dirinya dapat berbicara, karena usaha yang dilakukan adalah membuat dirinya bisa berbahasa isyarat dan mengerti berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Ketika kunjungan Savemillions YBLB sedang melayani seorang yang tidak bisa berbicara sama sekali.      Ada lima orang tuhnagrahita yang sedang dilayani. Mereka masih memiliki harapan akan dapat berbicara. Bisa menyebutkan “Mama – Papa – kakak”, ini merupakan suatu hal yang luar biasa bagi YBLB. Ada lima orang tunagrahita yang dirawat pada saat ini sekelas. Perawatan dilakukan secara cuma-cuma. Sekarang ini ada satu perawat untuk tunagrahita. Ada seorang tunagrahita yang sudah mengalami kesembuhan, sekarang sudah bisa berbicara dengan baik.

YBLB melayani anak-anak dengan IQ Debil Imbecile Idiot atau IQ di bawah rata-rata enam puluh. Sebelum dilakukan pelatihan terlebih dahulu dilakukan observasi (Apakah kebisaan dari anak yang akan/sedang dirawat?).

Y.P.A.B.L. F. SM & Suster & Anak-anak cacat 2

Foto 3: Dari kiri ke kanan depan. Suster Maria, anak-anak dengan berbagai kecacatan di Panti Asuhan Bhakti Luhur. Kiri ke kanan belakang: Anita Anastassia, Ibu. Ina dan seorang anak cacat.

Down Sindrome: Seperti mongoloid. Ciri-ciri fisik pendek, tangan gemuk, kaki pendek, lidah tebal. Ada tiga orang anak down sindrome. Mereka dapat mengikuti kelas okupasi (Kelas dimana mereka bisa melakukan hal-hal seperti manusia yang normal). Ada pekerjaan yang melatih mereka untuk bisa melakukan sesuatu seperti manusia normal, misalnya: Pekerjaan membuat tempe. Dari hal ini kemudian mereka diperkenalkan pada uang. Walaupun mereka sulit berbicara, tapi mereka dapat belajar dengan cara meniru apa yang dilakukan oleh perawatnya. Mereka berusia dua puluh tahun ke bawah, yang paling muda berusia delapan tahun.

Tuna ganda: Adalah seorang yang memiliki lebih dari satu kecacatan. Untuk yang tidak bisa mendengar dilakukan terapi visual.Dalam pengamatan Ibu. Ina beliau menjelaskan kecatatan tersebut bisa merupakan kecacatan mata sekaligus kecacatan mental/ Retardasi Mental, anak-anak yang mengalami gangguan mental. Ada seorang anak berusia empat puluh dua tahun (usia kalender), namun aktivitas sehari-harinya seperti seorang anak beerusia lima belas tahun, orang ini mengikuti kelas keterampilan dan diharapkan dirinya pada suatu saat akan mencapai kemandiriannya. Ada tujuh orang anak tunaganda yang dirawat pada saat ini dimalai dari anak  berusia sembilan tahun sampai dengan tiga belas tahun, terdiri dari seorang perempuan dan enam orang laki-laki. Mereka inilah anak-anak yang nantinya akan ada perkembangan untuk ke depannya.

Low Vision/ Tunanetra: Tidak dirawat di Panti asuhan Bakti Luhur.

Celebral Palsy (CP): Adalah anak-anak yang sama sekali tidak bisa duduk. Mereka hanya tidur. Mengalami kekakuan pada tulang, seperti tulangnya bengkok, kakinya bengkok. Pada mereka dilakukan fisioterapi setiap hari untuk memperlambat pembengkokkan tulang. Ini dipengaruhi oleh faktor genetik. Apabila tidak dilakukan terapi maka tulang akan semakin cepat mengalami pembengkokkan. Keterlambatan diterapi hingga mencapai usia dewasa maka akan tidak bisa disembuhkan. Sedangkan untuk seorang anak yang hanya bisa tidur atau tidak bisa duduk, namun telah di bawa untuk diterapi sejak usia anak atau masih kecil maka kemungkinan mengalami kesembuhan akan sangat besar. Ada dua orang Celebral Palsy yang sekarang sedang dirawat, berusia delapan belas dan dua puluh dua tahun. Mereka harus dirawat dengan memakai hati dan rasa.

Epilepsi: Ada dua orang penderita epilepsi yang sedang dirawat. Perawatan juga harus memakai hati, mereka tidak bisa diterapi, melainkan hanya mengkonsumsi obat secara rutin dengan bantuan perawat. Semua obat-obatan yang dibutuhkan disediakan oleh yayasan. Mereka sering mengalami ayan atau kejang-kejang. Di dalam melatih mereka tidak boleh dilakukan dengan cara memaksa. Epilepsi karena faktor genetik sangat sulit untuk disembuhkan. Orang yang normal juga bisa epilepsi. Ada yang berusia dua puluh tujuh (sudah dua tahun di panti) dan ada yang sudah berusia dua belas tahun. Anak ini masuk ke dalam kelompok tunaganda, tidak dapat melakukan aktivitas apa-apa, dia sangat membutuhkan bantuan orang lain dalam banyak aktivitas. Anak seperti ini dilatih langkah demi langkah mulai dari memegang sendok dengan tahap-tahapannya, menyendok nasi, memasukkan makanan ke dalam mulut sampai dengan mengunyah makanan.

Kebanyakan dari anak-anak dalam kecacatan di Panti asuhan Yayasan Bhakti Luhur adalah anak-anak yatim piatu. Mereka tidak pernah menanyakan siapakah orangtua atau keluarga mereka. Semuanya merasakan kasih di Panti asuhan Bakti Luhur. Tidak ada kasih yang lain yang didapatkan sebagai pembanding karena pelayanan semua perawat dan suster-suster yang ada sudah merupakan pelayanan terbaik dan penuh kasih. Pelayanan kerohanian juga diberikan setiap hari. Demikian penjelasan dari ibu. Ina yang terekam dan kami ringkas.   Setelah sudah lewat tengah hari Savemillions bersiap-siap untuk pulang. Kunjungan Savemillions diakhiri dengan foto-foto bersama dengan anak-anak panti asuhan Bakti Luhur Bandung yang didampingi oleh ibu. Ina dan suster Maria. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions. (Savemillions)

SaveMillions Apps di Store

Baru saja kami meluncurkan aplikasi SaveMillions di Android dan WindowsPhones Store (untuk Apps Store menyusul segera. Buat teman-teman sudah dapat mendownloadnya di:

Android Store: http://bit.ly/smAndroid WindowsPhone Store: http://bit.ly/savemillionsWP Untuk melihat presentasinya bisa di: slideshare SaveMillions
Untuk input dan pendapat bisa kirim ke [email protected] Terima kasih.

Laporan Kunjungan ke PAUD Calvary (NTT)

Setelah mengunjungi Desa Mauleum, di wilayah Timor Tengah Selatan, NTT, maka pada hari Kamis, tanggal 9 April 2015 team Save Millions mengunjungi sebuah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di kota Soe. PAUD ini bernama PAUD Calvary, karena dinaungi oleh sebuah Yayasan yang bernama Calvary pimpinan ibu Frida Riwu. Terletak di Jl. Lada, tepat di tengah-tengah kota Soe, PAUD ini mendidik sekitar 20 lebih anak-anak usia 3 – 5 tahun setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Kamis adalah hari dimana para orang-orang tua murid datang untuk bersekutu dalam doa dan makan bersama seluruh guru dan anak-anak mereka. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu anak-anak bersama-sama dengan pimpinan pujian kak Aleks, seorang guru anak-anak yang berasal dari Kupang. Ia adalah penunjuk jalan selama team Save Millions berada di wilayah Kupang. Setelah bernyanyi, ibu Ribka membawakan sebuah renungan sekitar 15 menit ditujukan khusus bagi anak-anak yang hadir. Setelah itu, acara ditutup dengan bernyanyi kembali sambil diadakan pembagian snacks bagi seluruh anak-anak. Mereka semua bergembira, meskipun ada juga anak yang menangis karena masih ingin mendapatkan snack. Selesai acara anak-anak, kini giliran para orang tua dan guru dikuatkan imannya lewat sebuah renungan yang dibawakan oleh Bapak Isaac. Renungan berjalan sekitar 40 menit dan ditutup dengan makan siang bersama. Dari pengamatan langsung, maupun lewat percakapan dengan para guru dan pengurus Yayasan, team Save Millions memperoleh banyak informasi tentang keberadaan PAUD tersebut yang membutuhkan banyak dukungan khususnya dalam bentuk dana, di antaranya untuk memperbaiki tempat sarana belajar mengajar yang saat ini berada di dalam sebuah rumah salah seorang pengurus yang sangat sederhana. Lalu dana untuk sarana pendidikan anak-anak, seperti alat-alat tulis, gambar, buku-buku, alat peraga serta sarana-sarana pendukung lainnya. Selain memerhatikan kebutuhan pendidikan anak, PAUD Calvary ini juga memerhatikan kebutuhan gizi anak-anak didik mereka dengan memberikan makanan bergizi seminggu sekali. Menyediakan makanan bergizi seminggu sekali bagi para pengurus merupakan perjuangan yang tidak mudah, karena mereka sama sekali tidak memungut biaya pendidikan dari para orang tua murid. Makanan mereka peroleh salah satunya lewat persembahan sukarela dari para orang tua murid yang ada, disamping ada sumbangan rutin susu kotak dari seorang ibu di Jakarta yang terbeban atas keberadaan PAUD ini. ntt1           ntt2

Kunjungan ke Rumah Pemulihan Permata (Jompo) tgl 7 Februari 2015

Pada hari Sabtu, tgl 7 Februari 2015 kami dari tim SaveMillions berkesempatan untuk berkunjung ke tempat para jompo yang bernama Rumah Pemulihan Permata yang dipimpin oleh Ibu Hildawati. Panti ini berlokasi di Perumahan Permata Cimahi 2 Blok N11 no.1 ( Depan Ateja Gadobangkong, perumahan yang depannya ada patung kuda). Perjalanan dari Bandung dapat ditempuh melalui tol Pasteur, keluar arah Padalarang dan ambil jalur kiri ke arah Cimahi. permata2       permata3   Tiba di lokasi kami disambut oleh Ibu Hildawati dan suaminya Bapak Immanuel serta beberapa penghuni rumah yang telah menanti kedatangan kami. Kamipun membawa sedikit sumbangan yang diterima mereka dengan sukacita. Ibu Hildawati memperkenalkan para oma dan opa juga ada anak muda serta para mentor yang merawat mereka. Dan beliau menceritakan keadaan seorang oma yang terbaring sambil disuapi oleh seorang mentor. (Kebetulan kami datang di saat akhir dari waktu makan siang di panti ini). permata4 Kami melihat kaki seorang oma yang terbalut perban dan dari keterangan Ibu Hilda, oma tersebut mengalami luka di kakinya dan diperlihatkan beberapa foto yang begitu mengenaskan ( luka menganga sampai terlihat dagingnya yang merah). Rumah pemulihan ini berdiri pada bulan April 2010, berawal dari rumah berlantai 2 milik pribadi yang kemudian menjadi tempat untuk menampung para orang tua yang terbuang, yang sakit, yang sebatang kara, cacat mental, depresi dll. Karena belas kasihan, beliau tidak dapat menolak kehadiran mereka yang minta pertolongan. Berawal merawat satu orang kemudian terus bertambah hingga mencapai 13 orang. Semua pasien sangat membutuhkan sekali pengobatan baik secara jasmani maupun rohani, dan beliau dibantu oleh para mentor yang berasal dari Sumba (Nusa Tenggara Timur) yang berjumlah 6 orang. Tugas para mentor menggendong yang lumpuh, menyuapi makanan, memandikan suatu pekerjaan yang membutuhkan kerelaan dan hati yang melayani dan penuh kesabaran. Dan beliau menambahkan bahwa hanya dengan kasih yang lumpuh dalam 1,5 tahun bahkan 10 bulan sudah dapat berjalan. Ibu Hildawati hanya mengandalkan mujizat Tuhan oleh karena itu setiap hari para pasien diisi rohani mereka dengan puji-pujian dan berdoa, bahkan di hari minggu diwajibkan harus beribadah. Kerinduan dari pada Ibu Hildawati ini adalah sebidang tanah untuk dibangun rumah yang dapat menampung lebih banyak pasien lagi. Karena rumah beliau sekarang sudah terisi penuh, bahkan Ibu Hildawati hanya kebagian 1 kamar saja. Dia persembahkan seluruh ruangan yang lain untuk mereka diami. permata6 permata5 Ibu Hildawati sangat membutuhkan sekali uluran tangan para dermawan guna untuk kebutuhan gizi dan obat yang dibutuhkan oleh para pasien seperti susu Dancow, susu tropicana bagi yang kencing manis, beras, pampers dewasa dll. Keberadaan rumah pemulihan ini bersifat kekeluargaan saja. Dan kami juga tidak melihat papan nama di depan rumah pemulihan ini sehingga jarang orang tahu bahwa dilokasi tersebut ada sebuah rumah pemulihan yang membantu orang-orang yang menderita secara jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan Ibu Hilda membuat kerajinan tangan seperti tas, tempat tissue dll. Suatu hasil karya yang diharapkan dapat menghasilkan uang guna membiayai kebutuhan para pasien. Hari menjelang sore dan kami berpamitan pulang dan berdoa agar Tuhan kirimkan para donatur yang tergerak hatinya kepada mereka ini sehingga mereka dapat merasakan bahwa masih banyak orang yang peduli dan menyatakan kasihnya. permata7

YCAB - Yayasan Cinta Anak Bangsa

Pada 21 Januari 2015, kami berkesempatan mengunjungi salah satu Yayasan yang sudah berjalan dengan sangat baik di Jakarta. Yaitu Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Yayasan ini didirikan oleh Ibu Veronica Colondam pada Agustus 1999. Dari penjelasan rekan-rekan di YCAB, YCAB awalnya berdiri untuk membantu anak-anak yang terkena bahaya narkoba (HeLP - Healthy Lifestyle Promotion). Beberapa tahun setelahnya mulai dirasakan perlunya memberikan pendidikan yang berkelanjutan agar anak-anak tersebut bisa belajar karenanya dibuat Rumah Belajar (HoLD - House of Learning and Development). Saat ini sudah banyak rumah belajar yang didirikan di Jakarta dan di propinsi lainnya. Untuk anak-anak yang tidak mampu membiayai pendidikan di sekolah biasa. ycab1 ycab3 ycab4 Dari pengalaman beberapa tahun selanjutnya, mulai disadari bahwa perlunya dibuat untuk orang-orang agar bisa bekerja atau berwiraswasta. Dirasakan jika lulusan sekolah saja tidak bisa langsung bekerja, maka disediakan pelatihan untuk menjahit, elektronik, komputer, dan salon. Diharapkan lulusan dari sini dapat bekerja atau berwiraswasta. YCB juga menyediakan pengobatan gratis/murah di lokasi untuk anggota dan keluarga. Termasuk pengobatan biasa maupun dokter gigi. ycab5 ycab6 Agar anak-anak yang belajar dapat berkonsentrasi, tidak diminta orang tuanya agar membantu bekerja pada saat belajar. YCAB membuat microfinance, berupa pinjaman kepada ibu-ibu dengan persyaratan anaknya bersekolah di Rumah Belajar dan mempunyai surat keterangan tidak mampu (HOpE - Hands on Operation for Entrepreneurship). Konsep yang digunakan microfinance ini mirip dengan yang dijalankan Grameen - Muhammad Yunus. ycab7 ycab8 ycab9 ycab10 ycab11 ycab12 ycab13 Kami berterima kasih kepada tim YCAB telah diberikan tur ke lokasi, diberikan penjelasan dan pembagian pengalaman dari YCAB, yang sangat bermanfaat bagi kami. Semoga SaveMillions dapat segera bekerja sama dengan pihak YCAB di kemudian hari. Kami juga berterima kasih kepada Microsoft Indonesia, Ibu Esther Sianipar yang banyak memberikan support kepada SaveMillions, salah satunya dengan mengenalkan dengan YCAB.

Yayasan Cinta Anak Bangsa Jl. Surya Mandala I no 8D Kedoya, Jakarta Barat 11520 – Indonesia P: 021.5835.5000 F: 021.5835.5001 website: www.ycabfoundation.org

Yayasan Sinar Fajar Indonesia Rumah Pengharapan

Pada hari Selasa, 3 Februari 2015 Tim SaveMillions berkesempatan mengunjungi Yayasan Sinar Fajar Indonesia Rumah Pengharapan di Jl. Jayagiri 1 no 2 Lembang. Kunjungan kami ini bersamaan dengan seorang misioner dari Jepang yang di kenal dengan nama Aunty Kathy yang berkunjung ke Bandung. Kami tiba di lokasi dan disambut oleh Ibu Susan, pimpinan Rumah Pengharapan dan setelah memberikan sedikit persembahan kami berfoto bersama. Kedatangan kami disambut oleh anak-anak batita yang belum bersekolah dan para staff yang mengasuh anak-anak. Anak-anak begitu senang dengan kedatangan kami dengan memberi salam dan bercakap-cakap serta ingin digendong utk difoto. sinar1 sinar2 sinar3 Kami juga mendapatkan bbrp bayi yang terlihat bersama ibu mereka berada dalam sebuah kamar khusus untuk bayi. Usia bayi berkisar 2-6 bulan dengan usia ibu yang masih tergolong muda salah satunya dari seorang ibu berumur 14 tahun asal luar pulau. Sempat hati kami terkejut mendengarnya. Mereka ini diterima baik oleh Ibu Susan yang berhati mulia dengan membuka tangannya untuk menampung mereka. Selain anak yang belum bersekolahan kami melihat beberapa anak yang datang satu per satu dengan memakai seragam sekolah. Dari cara mereka memberi salam kepada kami dan dengan rapihnya mereka membuka sepatu, kaos kaki, mencuci tangan serta bercerita kepada Ibu Susan yang mereka panggil "mami ", kami melihat betapa mereka diajarkan kedisiplinan dan mendapat kasih sayang seorang ibu yaitu Ibu Susan. Kami mulai menjelaskan kedatangan kami dari SaveMillions sebagai Yayasan yang akan membantu para donatur untuk menyalurkan donasinya kepada yayasan yang membutuhkan dan yang telah disurvey keberadaannya. Ibu Susan sangat senang dengan program kami dan sangat bersyukur sekali mengingat pengalaman Ibu Susan yang tidak mendapat bantuan dari departemen sosial, dimana ada penolakan, janji yang tak kunjung terealisasi. Rumah Pengharapan ini berdiri sejak 12 tahun yang lalu (akan dikonfirmasi). Dengan jumlah anak 39, beberapa bayi dan beberapa remaja dan 1 mahasiswa yang telah lulus dan sudah bekerja, serta para staff. Untuk merawat anak-anak dan panti setiap anak tidur ber-3 / ber-4 sesuai dengan umurnya dan dijaga oleh 1 orang dewasa. Untuk pekerjaan rumah para staff dan beberapa ibu yang mempunyai bayi bergiliran membersihkan lantai yang di pel 3 x sehari. Juga kami melihat kegiatan di dapur yang akan memasak curry rice yang dikomandoi oleh Aunty Kathy yang membawa bumbu curry langsung dari Jepang. Wah terlihat para staff and anak-anak gembira sekali. sinar4 sinar6 sinar7 sinar8 Ibu Susan menceritakan mereka membuka butik yang isinya hasil karya penghuni panti dan berjualan makanan juga menerima pesanan makanan untuk perayaan. Itu dikerjakan untuk menutupi kebutuhan pengeluaran bulanan yang lumayan besar (mengurus anak-anak, gizi yang diperlukan, biaya pendidikan, biaya pengobatan untuk yang sakit, biaya kebutuhan perlengkapan bayi dll). Jadi untuk mencukupi kebutuhan mereka yang besar, mereka mencari penghasilan sendiri karena sumbangan dari pada donatur sifatnya tidak kontiniu. Salah satu ucapan syukurnya kepada Tuhan ketika disaat membutuhkan dana untuk biaya masuk anak TK and SD disaat itu ada penyumbang dari RDMB (Rumah Doa Menara Bandung) yang berhasil mendanai 20 anak. Ibu Susan mempunyai hati yang mulia dengan keibuannya ia merasa teriris hatinya melihat anak asuhnya menangis sepulang sekolah karena diejek, dihina, ditolak keberadaan mereka di sekolah negeri, maka beliau bertekad untuk memasukkan anak-anaknya ke sekolah swasta, Puji Tuhan akhirnya muncul sekolahan swasta di daerah mereka dan beliau memasukkan anak-anaknya ke sekolah Eagle. sinar9 sinar10 Hari sudah menjelang siang dan waktunya anak-anak untuk makan siang dan kami dari Tim Savemillions berpamitan pulang.

Yayasan Belanga Anak Negeri - Banner

Pertengahan Januari 2015 ini, Tim SaveMillions bertemu dengan Ibu Onna Tahapary. Kami sudah mengenal beliau sejak bertahun-tahun yang lalu. Salah satu pelayanan beliau adalah mendirikan yayasan yang berfokus pada Indonesia. Yayasan tersebut bernama Yayasan Belanga Anak Negeri, atau yang biasa dikenal dengan Banner. Banner memiliki visi: “Melahirkan dan memaksimalkan keberfungsian anak negeri”. Pekerjaannya dapat dibagi menjadi 3: pendidikan, sosial, dan ekonomi. Berikut adalah beberapa pekerjaan yang sudah dilakukan dari yayasan tersebut:

  • Pembangunan Sekolah PAUD Banner di Dusun Ngadan, pedalaman Pontianak.
b3 b2 b1 b10 b9 b8 b7 b6 b5 b4
  •  Pembangunan Fasilitas Air Bersih bagi masyarakat di Dusun Ngadan, pedalaman Pontianak.
b14 b11 b12 b13
  •  Pembangunan Repeater Banner di Dusun Ngadan, pedalaman Pontianak.
b16 b15
  • Acara-acara pelatihan dan pemberdayaan perempuan serta kesadaran bahaya narkoba.
b19 b20 b21 b18
  • Pemberian beasiswa kuliah bagi anak negeri, dalam bidang pendidikan, kesehatan dan fashion design.
b22 b23
  • Distribusi buku kelas 1-6 SD bagi pedalaman Papua Barat.
b25 b26 b27 b24
  • Pendidikan literasi dan financial di tengah masyarakat
b32 [caption id="attachment_4717" align="alignnone" width="300"]SONY DSC SONY DSC[/caption] [caption id="attachment_4718" align="alignnone" width="300"]SONY DSC SONY DSC[/caption] b30 b31
  • Pemberian obat cacing bagi anak-anak yang menetap di Dusun Oefafi, pedalaman NTT.
b33 b34 b35 b36 b37 Untuk websitenya bisa check di: http://belangaanaknegeri.com Kontak: 081-252777363 email: [email protected]
Perumahan Pinus Asri Jl. Lidah Harapan VII Blok G No.2A Surabaya Telp: (031) 7521808 Email. [email protected] Primayu : 0812.52.777.363

Kunjungan ke Rumah Kasih Karunia

Sabtu, 17 Januari 2015, kami berkunjung ke Rumah Kasih Karunia. Ini adalah kedua kali kami mengunjungi yayasan ini. Lokasinya tidak jauh dari perumahan Setra Duta Bandung. Bisa ditempuh melalui Jalan Geger Kalong Bandung. Saat ini yayasan menampung 27 anak asuh. Dari umur masih sangat dini sampai remaja (sudah kuliah). Yayasan ini dipimpin oleh seorang ibu yang bernama Esther Kim. Beliau adalah salah satu orang yang ditaruh Tuhan memiliki hati yang mengasihi anak-anak yang terlantar / yatim / piatu. Sebagian sudah tidak memiliki orang tua, sebagian ada yang memiliki orang tua, tetapi dititipkan di sini. kasih2 Pada saat kunjungan ini, tim SaveMillions disambut oleh seluruh anak asuh yayasan tersebut. Sangat berkesan, karena anak-anak ini satu per satu mencium tangan kami, lalu sangat sopan menyambut kami masuk ke dalam rumah. Setelah kami semua masuk ke dalam rumah, mereka duduk dengan sopan mendengarkan perbincangan kami dengan bu Esther. Panti ini sudah berdiri sejak 2002. Ibu Esther sendiri berasal dari Korea, namun terbeban untuk membina dan merawat anak-anak Indonesia untuk tumbuh berkembang. Dari diskusi kami, ibu Esther sangat memperhatikan perkembangan anak-anak tersebut, dan mencoba mencari jalan agar anak-anak tersebut mendapatkan pendidikan yang baik. Mereka juga ada yang diberikan kursus alat musik (tampak di rumah tersebut ada angklung, piano, biola). Selain membutuhkan bantuan dana, bu Esther juga menceritakan bahwa mereka membutuhkan tenaga pengajar. Jika ada rekan-rekan yang memiliki talenta dan ingin menyumbangkan kemampuan tersebut dengan mengajar, yayasan ini akan sangat senang. Di yayasan ini, anak-anak yang sudah lebih besar, menjaga dan mengajarkan anak-anak yang lebih kecil. kasih3 kasih4 kasih5 kasih6 kasih7 kasih8 kasih9 Kedatangan kami ke sana, sangat terhibur dengan melihat muka anak-anak tersebut yang tampak senang dan terawat dengan baik. Terlihat adanya kasih di mata mereka.

Anugrah Kemakmuran Mitra Nusantara (Rumah Kasih Karunia) Jl. Sariwangi Asri X no 08. Telp: 022-82025858 Kecamatan Parompong, Kabupaten Bandung Barat email: [email protected] http://www.facebook.com/RumahKasihKarunia
kasih10Dari antara mereka, semoga akan banyak yang menjadi pemimpin yang berhasil dan dapat membangun Bangsa Indonesia. Yuk nyumbang, boleh uang, barang, ataupun tenaga (ngajar / training).

Kunjungan Pondok Anugrah - 17 Jan 2015

Tim SaveMillions hari Sabtu ini berangkat pagi-pagi dan tiba di Pondok Anugrah (Generasi Yosua) di Jl. Jayagiri no 38, Lembang Bandung. Jika kita pergi dari arah Bandung, setelah melewati Hotel Lembang Bandung, lurus terus sampai mentok akan ada jalan belok kanan, tidak jauh dari situ ada belokan ke kiri (sebelum susu murni Lembang) maka tidak jauh sudah sampai. [caption id="attachment_4760" align="alignnone" width="150"]Peta Lokasi Peta Lokasi - Lembang[/caption] Panti ini menampung orang-orang yang kena ketagihan Narkoba, dan orang-orang yang stress atau gila. Ada 125 orang lebih yang saat ini menempati tempat tersebut. Ada sekitar 20 orang yang ikut merawat orang-orang yang di sana. Sebagian besar mentor yang melayani di sana, awalnya adalah pasien juga yang sudah sembuh. Panti ini didirikan oleh Ev. Pungky Yahya sejak 14 tahun yang lalu. Di sana, selain kami ditemani dengan Bapak Pungky Yahya, kami juga ditemani oleh banyak mentor seperti Bapak Michael Manik (adik dari pengarang lagu Julita Manik), Bapak Hari, Bapak Wito, dan yang lainnya. pondok4 pondok3 pondok2 pondok6 pondok5 pondok7 Dari informasi yang diperoleh tanya jawab Ev Pungky Yahya adalah mantan pengguna narkoba dan bisnis judi. Setelah masuk penjara dan akhirnya sembuh, beliau memiliki cita-cita ingin menyembuhkan orang-orang yang senasib dengan dirinya. Beberapa orang yang baru datang dan masih kambuh / mengganggu yang lain akan ditaruh di ruang isolasi sampai tenang.pondok9 Di Panti ini tidak digunakan obat untuk proses penyembuhannya, hanya menggunakan doa dan kesabaran. Banyak yang sudah sembuh dari tempat ini. Ada orang-orang yang stress karena kehilangan uang yang banyak, ada yang dari jalan kurang waras. Kalau dari pengamatan kami, mereka masih sangat membutuhkan uluran tangan teman-teman. Karena untuk merawat demikian banyak orang dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. pondok10 pondok18 Tidak jauh dari lokasi panti pria ini (kurang lebih 5-10 menit menggunakan kendaraan) ada Panti yang sama didirikan oleh Ev. Pungky Yahya yang khusus Wanita. Di Panti Wanita ini ada kurang lebih 20 orang yang menghuni ditambah ada 5-6 orang yang merawat / menemani orang-orang tersebut. pondok12 pondok19 pondok13 pondok14 pondok15 Semoga Panti ini bisa terus berjalan dan dapat menyelamatkan orang-orang yang memerlukannya. Dan akan semakin berkurang jumlah orang yang kena narkoba, stress dan gila. Jika ada rekan-rekan yang tergerak hatinya untuk membantu mereka, bisa mengontak di bawah ini: Bapak Michael Manik, 082116730000 Pondok Anugrah (Pria) Jl. Jayagiri no 38, Lembang Bandung Telp: 022-2788090

BCA Cabang Lembang 1376006337 a/n Pungky Yahya
Ibu Meri Sri Rejeki, 081-312992992 Pondok Anugrah (Wanita) Jl. Mekar Laksana II no 61, Lembang Bandung Telp: 022-91555333
BCA Cabang Lembang 1371298300 a/n Meri Sri Rejeki
Pranala Luar: Foto tim SaveMillions beserta Mentor dan Penghuni Panti Pondok Anugrah. pondok20 pondok16   Berikut adalah photo panoramic di lokasi:   pondok21

Kunjungan ke Yayasan Gerasa (13 Des 2014)

Pada 13 Desember 2014 ini, kami dari SaveMillions mengunjungi salah satu yayasan yang berada di Bekasi. Yayasan adalah salah satu yayasan yang melayani orang-orang dengan disabilitas mental, atau biasa disebut cacat mental / gila. Yayasan ini didirikan oleh Pdt Lukas Sagotra S.Th dan Ferra Menajang Sagotra S.PAK, diberi nama Yayasan Gerakan Kasih Abadi Indonesia atau lebih dikenal dengan sebutan Gerasa.   Pada hari tersebut, Gembala Gereja RDMB yang juga Ketua Pembina SaveMillions beserta rekan-rekan melihat langsung kondisi pasien-pasien tersebut. Dari penjelasan Bapak Lukas, bahwa hampir semua pasien yang masuk akan sembuh kurang dari 1 bulan. Ada sebagian yang pulang ke tempatnya, tetapi sebagian tidak bisa pulang karena satu dan lain hal. Sebagian pasien tersebut adalah orang gila yang ada di jalan-jalan. Biasanya dilaporkan oleh penduduk sekitar. rasa2 rasa3 Jumlah yang dilayani oleh Panti ini sekitar 48 orang + 2 anak. Anak-anak ini adalah anak yang dilahirkan pasien karena pada saat masuk ke panti sudah hamil. 2 orang saat ini masih dalam keadaan hamil. Kalau mendengar dari cerita Bapak Lukas dan Ibu Ferra, mereka diperkosa dalam keadaan gila. Ada yang sudah hamil beberapa kali. Semua pasien dewasa tersebut adalah wanita, Pak Lukas belum bisa menerima yang pria karena keterbatasan tempat. rasa4   Yayasan tersebut saat ini sedang dilakukan perluasan kamar ke lantai 2. Mereka masih membutuhkan bantuan baik berupa uang maupun barang. Dari diskusi dengan Pak Lukas, beliau ingin suatu saat nanti diberi kepercayaan untuk menambah luas tempat penampungannya. Karena saat ini beliau hanya bisa menampung pasien wanita. Untuk tempat baru untuk pasien pria direncanakan terpisah tidak di dalam satu rumah. Kebetulan pada saat kunjungan kami ke sana, ada kunjungan juga dari Yayasan Torang Samua Basudara (YTSB). Terlihat berserta rekan-rekan tersebut ada Bapak Jeffrey Waworuntu yang mengadakan acara Natal bersama dengan pasien-pasien tersebut. rasa5 rasa6   Kalau dipikirkan... merawat 1 orang gila yang tidak kita kenal pastilah tidak mudah, apalagi ini keluarga pak Lukas merawat puluhan orang. Semoga Pak Lukas dan Ibu Ferra diberkati Tuhan selalu.

ADDITIONAL SECTION

HOW TO SETUP THE NIELSEN STORE THEME?

Mauris fermentum dictum magna. Sed laoreet aliquam leo. Ut tellus dolor, dapibus eget, elementum vel. Asperit mares lobi tartiamor.

DO YOU PROVIDE FREE SUPPORT FOR THIS THEME?

Mauris fermentum dictum magna. Sed laoreet aliquam leo. Ut tellus dolor, dapibus eget, elementum vel. Asperit mares lobi tartiamor.

DO YOU INCLUDE PREMIUM FEATURES AND PLUGIN IN NIELSEN?

Mauris fermentum dictum magna. Sed laoreet aliquam leo. Ut tellus dolor, dapibus eget, elementum vel. Asperit mares lobi tartiamor.

CONTACT US