Kunjungan Survey Savemillions Selasa 16 Agustus 2016 Ke Yayasan Tritura
KUNJUNGAN SURVEY SAVEMILLIONS SELASA 16 AGUSTUS 2016 KE YAYASAN TRITURA
Kunjungan Savemillions diterima dan diberikan keterangan oleh Bpk. Drs. Didin Suharjadinata selaku ketua harian Yayasan Tritura (menjabat ketua yayasan sejak tahun 1999 s/d sekarang) dan Bpk. Suherman Rusli selaku Sekretaris. Keduanya adalah dua dari tujuh orang pendiri Yayasan Tritura yang masih hidup saat ini, lima di antaranya telah meninggal dunia. Sekretariat berlokasi di Jl. Kebaktian No. 130 Kiaracondong, Bandung.
Pada tanggal 7 April 2015 Bpk. Drs. Didin Suharjadinata (ketua) dan Bpk. Suherman Rusli (Sekretaris) atas nama Yayasan Tritura membuat surat pernyataan bahwa berdasarkan akte dari notaris Dr. Wiranti ahmadi, SH tanggal 24 Januari 1987 nomor 73 dan akte perubahan dari notaris Ir. Sari Wahjuni, M.Sc, SH, MH, M.Kn Yayasan Tritura dinyatakan tidak pernah bubar atau membubarkan diri.
Foto 1. Dari kanan ke kiri. Bpk. Drs. Didin Suharjadinata (ketua Yayasan Tritura) dan Bpk. Suherman Rusli (Sekretaris Yayasan Tritura) saat kunjungan survei Savemillions.
Maksud dan tujuan pendirian Yayasan Tritura berdasarkan Akte Notaris yaitu: Turut serta membantu pemerintah untuk mengembangkan pengetahuan umum dan keahlian/ keterampilan dalam rangka mengisi dan menunjang pembangunan Indonesia yaitu pembangunan manusia seutuhnya berdasarkan Pancasila.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Yayasan Tritura akan melakukan usaha-usaha, a.l: (1). Mendirikan sekolah-sekolah umum dan memberikan pengetahuan keahlian/ keterampilan kepada anggota masyarakat khususnya generasi muda dengan menggiatkan pendidikan dan latihan. (2). Menanamkan, mengembangkan serta meningkatkan sikap percaya diri serta kemampuan dan pengetahuan anggota masyarakat dalam memilih profesi pekerjaan.(3). Menggalang kerja sama dengan berbagai pihak dalam berbagai kegiatan pendidikan dan latihan.(4). Melakukan usaha-usaha lain yang sah dan ada hubungannya dengan maksud dan tujuan yayasan ini, asalkan tidak bertentangan dengan azas yayasan ini, hukum negara dan kesusilaan.
Yayasan Tritura Bandung didirikan pada tanggal 24 Januari 1987 dengan notari Dr. Wiranti Ahmadi, SH Jl. Dipatiukur No. 91 Bandung di bawah nomor 73 dan terdaftar di Pengadilan Negeri Bandung di bawah nomor 13 pada tanggal 11 Februari 1987, ditanda tangani panitera pengadilan negeri Bandung A. Sunary, SH.
Yayasan Tritura didirikan oleh tujuh orang aktifis exponen 66, lima orang dari kesatuan aksi pelajar Indonesia (KAPI), dua orang dari kesatuan aksi mahasiswa Indonesia (KAMI) konsulat Bandung di jalan Lembong, beraktifitas sejak 1966 sampai dengan pembubaran Kesatuan Aksi di tahun 1969.
Lembaga diberi nama Yayasan Tritura dengan tujuan mengenang sejarah perjuangan exponen 66 menuntut kepada pemerintah Orde Lama yang dikenal dengan TRITURA (Tiga Tuntutan Rakyat),yaitu: (1). Bubarkan PKI. (2) Retool Kabinet. (3). Turunkan harga.
Dari ketiga tuntutan tersebut hanya dua yang berhasil diperjuangkan,yaitu: Pembubaran PKI (Partai Komunis Indonesia) beserta seluruh ormas-ormas terlarangnya. Diantaranya yang berhadapan dengan rakyat/ exponen 66, di antaranya Gerwani dan pemuda rakyat. Tuntutan kedua berhasilnya menurunkan kabinet 100 menteri.
Visi dan Misi yayasan pada waktu itu lebih berorientasi pada sektor Pendidikan Formal dan Informal (Pelatihan-pelatihan Wirausaha). Hal ini karena para pendiriadalah 4 orang yang berprofesi sebagai guru STM, 2 orang Wiraswasta, dan seorang PNS (dari 2 orang Wiraswasta, dan seorang PNS (dari 7 orang pendiri yayasan, 4 orang sudah meninggal dunia, 1 orang mengundurkan diri, dan 2 orang masih aktif sampai sekarang.
Moto yayasan yaitu: Kemakmuran, keadilan dan persatuan yang ternyata masih relevan, karena belum terwujud sampai sekarang maka akan terus diperjuangkan.
Motivasi pendirian Yayasan Tritura Bandung terinspirasi setelah masuk menjadi anggota keluarga besar exponen 66 melalui wadah Yayasan Pembangunan Pemuda Indonesia di Jakarta,sebagai Clearing House bagi exponen 66.
Berdasarkan pemikiran dan tukar pendapat dengan Aberson S. Sihaloho, Bashar Lubis dan Amaruddin Jaya Subita.
Adapun pendiri dan pencetus YPPI adalah sebagai pencetus Tritura di tahun 1966. Di antaranya: Dr. Abdul Gafur, Cosmas Batubara, Fahmi Idris, Sofyan Wanandi, Amiruddin Jaya Subita, Husni Thamrin, Ellias, Eki Syahruddin, Sugeng Sarjadim, Maher Algadri, dll.
Kegiatan Yayasan Tritura pada tahun 1987 s/d 1996 yaitu memmbina UKM, pengrajin fiber glass, pengrajin patung, anyaman bambu, dll sering mengikuti pameran-pameran di Bandung, Jakarta sampai Surabaya dibantu oleh Sofyan Wanandi, Ellias dan Husni Thamrin dalam pelatihan managementnya.
Tahun 2000 Yayasan Tritura melaksanakan/ menjalankan program dalam membantu pemulihan keberdayaan masyarakat paling rentan terkena dampak krisis moneter 1998 yang melumpuhkan perekonomian Indonesia dengan menerima/ menyalurkan dana hibah untuk petani penggarap kebun sayur mayur di Cijapati Kab. Bandung. Dana hibah disalurkan oleh United Nations Development Program (UNDP) dikuasakan kepada konsorium Masyarakat Madani di mana proyek menggunakan System Audit, Evaluasi dan monitoring, adapaun pengawasannya dilakukan oleh Yayasan Keberdayaan Masyarakat (YKM), penandatanganan proyek dimulai oleh YKM, diwakili oleh Prof. Dr. Emil Salim.
Pada tahun 2001 Yayasan Tritura menjalin kerjasama kemitraan dalam melakukan usaha perdagangan roti mengisi kantin sekolah, warung dan toko, koperasi Seskoad, koperasi Pindad dengan system konsinyasi. Pendistribuasian melibatkan kaum muda penganggur di kota Bandung memakai 15 buah sepeda/ kantong terpal.
Tahun 2010 s/d 2014 kegiatan Yayasan Tritura berkurang hanya menyalurkan santuanan dan zakat bagi kaum dhuafa, anak yatim, sumbangan dari donatur.
Sehubunngan dengan telah meninggalnya 4 orang pendiri Yayasan Tritura,yaitu: Asep Makmur, Adang Sumiarsa, Uun Himbaryana, dan Yayat Aji Suarjiman telah mengundurkan diri pada tahun 1999.
Tahun 2014 dibuatlah Akte perubahan Yayasan Tritura di notaris Ir. Sari Wahjuni, M.Sc, SH, MH, M.Kn di jalan Dipatiukur No. 91 Bandung dengan memasukkan 4 orang rekan-rekan seperjuangan exponen 66 dan generasi muda untuk dijadikan pengurus Yayasan Tritura. Di mana sebelumnya mereka adalah pensiunan PNS Pemda Jawa Barat, antara lain: (1). Herman Priatna, SE. Sebagai bendahara umum. (2). H. Memet Hamdan, SH, M.Si. (3). Drs. Teddy Priatna. (4). Reza Kartiwa TB Rangin, A.Md. (5). Tina Karlina, SE. (6). Dally Syailendra.
Sejak tahun 2012 s/d 2015 kegiatan Yayasan Tritura membina, membimbing, mengawasi dan menigkatkan usaha sapi perah bantuan presiden RI yang akan difasilitasi pemerintah dengan sistem bergulir dan bagi hasil. Selanjutnya kegiatan sosial kemasyarakatan, dimana masing-masing kelompok tani ter nak ayang sudah berpengalaman, dimana masing-masing kelompok tani ternak sudah mendapat pengukuhan kelompok tani ternak kelas pemula. Sejak tahun 2008 dan ditingkatkan kemampuan kelas lanjut.
Rencana kegiatan Yayasan Tritura yang lainnya yaitu mengembangkan pariwisata daerah di kawah Rengganis sebagai sumber air panas di Ciwidey kabupaten Bandung dengan menjadi desa wisata, dengan tidak merubah akar kehidupan sosial budaya dan masyarakatnya, termasuk penataan taman dan kolam, sarana tradisional rumah bambu dan perbaikan sarana jalan bekerjasama dengan pihak kehutanan dan perkebunan setempat. Melengkapi tujuan wisata gunung/ air panas yang sudah ada yaitu Kawah Putih, air panas Ciwalini, air panas Cimanggu, Ranca Upas, Situ Patenggang, dsb. Selanjutnya kegiatan sosial kemasyarakatan seperti santunan Yatim Piatu, pendidikan informal dan khusus bagi penganggur, korban narkoba dan anak jalanan, sumbangan-sumbangan kepada panti sosial, sunatan masal, pemberian permodalan kepada UKM dan usaha-usaha lain yang sah termasuk perbaikan infra struktur di desa dan perkotaan diprioritaskan oleh Yayasan Tritura dengan menyisihkan 25 % dari keuntungan ternak sapi perah.
Yayasan Tritura masih tetap membutuhkan bantuan sumbangan dari para donatur untuk operasional dan mendukung kegiatan-kegiatan yayasan lainnya. Demikian hasil kunjungan survey Savemillions Selasa 16 Agustus 2016 ke Yayasan Tirtura. – (Savemillions).