Kunjungan Survey Savemillions Senin 20 dan Selasa 21 juni 2016 ke Yayasan Bentas Mulia Prananda
Kunjungan Survey Savemillions Senin 20 & Selasa 21 Juni 2016 ke Yayasan Bentas Mulia Prananda
Foto 1: Drg. Elis Wendalis berkerudung warna biru cerah, bersama rekan-rekan guru. (nomor 3 dari kiri).
Keprihatinan pada anak-anak autis telah membawa Drg. Elis Wendalis berkecimpung di dunia pelayanan anak berkebutuhan khusus, yaitu anak autis. Saat ini beliau berkontribusi bagi tiga puluhan anak.
Pada Senin 20 & Selasa 21 Juni 2016 Savemillions berkunjung ke Yayasan Bentas Mulia Prananda, lokasi tepatnya yaitu di Jl. Buana Mekar No. 16 Logam, Kelurahan Kujang Sari, Kota Bandung. Kunjungan diterima langsung oleh pendiri dan sekaligus pimpinan dari Lembaga Pendidikan Autisma Prananda, Drg. Elis Wendalis. Lembaga ini bernaung di bawah payung Yayasan Bentas Mulia prananda, berdiri sejak 21 Juli 2001. Mengenai asal muasal penamaan Yayasan, Ibu. Elis mengatakan: “Itu diambil dari kota asal orangtua suaminya, ‘Benaka (Palembang)’ asal dari ayah suami, sedangkan ‘Tasikmalaya (Jawa Barat)’ asal dari ibu suaminya. Dari dua nama daerah tersebut jadilah ‘Bentas’. Kata ‘Prananda’ diambil dari nama tengah anak ibu. Elis, yaitu: Agra Prana Pahlawan”.
Menurut Ibu. Elis, Agra Prana Pahlawan dahulunya memang autis, tapi setelah diterapi telah mengalami kesembuhan total, bahkan Agra sekarang sedang persiapan untuk melanjutkan studi ke Perguruan tinggi. Demikian yang dikatakan beliau meniru pernyataan Agra: “Sampai akhirnya dia umur lima tahun tuh, aku nggak mau diterapi aku udah sembuh.”
Apakah yang menyebabkan autis, apa dipengaruhi oleh faktor keturunan atau mungkin faktor pemicu lainnya? Ibu. Elis menjelaskan:
“Keturunan bukan dalam artian keturunan ibunya gini, nggak ada sih yang di sini begitu ya, tapi lebih ke genetik mungkin. Genetik itu dalam artian, gen dari ibu bapaknya mungkin kelemahan, kelemahan genetik gitu kan, jadi mungkin ketika saat pembuahan, bisa aja kan kondisi sperma, sel telur ibu bapaknya lagi keadaan kondisi tidak fit… Jadi dalam kondisi gen mereka yang lemah terjadi pembuahan… soalnya saya nemuin, nggak ada sih yang ibu bapaknya autis. Cuma kalau yang saya amati ada memang kekurangan-kekurangan. Misalnya ibunya itu pendiam bangat, trus ada bapaknya yang kok kayaknya nggak sosialisasi gitu… kalau menurut cerita di buku itu ya, mungkin omnya ada masalah apa, dulu kakeknya kenapa, ibunya begini, bapaknya begini, nah mungkin di orang-orang tersebut tidak terjadi autis lho, cuma ketika ke anak itu ngumpul jadi satu bisa jadi autis. Jadi bukan sesuatu yang diturunkan secara langsung… tapi lebih ke gen genetik… DNA yang keberapalah, ada ikatan-ikatannya, orang mikro-biologi tuh yang ngerti… Beda dengan diabetes pasti anaknya diabetes… Sebenarnya ada sih pencegahan-pencegahan, jadi kalau sebelum nikah tuh ada konsultasi pra-nikah, cek kesehatan, kan virus bisa kan… bisa menyebabkan… sebelum menikah itu kan berarti harus diperbaiki dulu, ada virus kan dikasih anti virusnya dulu. Jadi ada cek kesehatan pra-nikah… Kalau misalnya ada lingkungan tempat tinggal, misalnya pabrik gitu kemungkinan untuk terjadi keracunan itu bisa jadi pemicu, bukan jadi penyebab tapi pemicu. Dalam tubuh kita itu ada anti toksinnya beda-beda… Jadi penyebabnya itu nggak satu gitu lho, nggak cuma genetik, turunan, bisa jadi metabolismenya memang nggak baik, lalu dari pembentukan waktu jadi pembuahan, pembentukan otak itu usia tiga bulanan di dalam kandungan… itu ada masalah mungkin, mungkin juga ibunya ketika mengandung, sakit, kemasukan virus… Sebenarnya autis itu memang gangguan di otak, jadi banyak faktor yang bisa, bukan hanya turunan…”– Drg. Elis Wendalis
Adapun kepengurusan Lembaga Pendidikan Autisma Prananda secara struktural, yaitu:
Pimpinan: Drg. Elis Wendalis
Kepengurusan Yayasan: (1). Ketua: Dra. Ipit Fitriana. (2). Sekretaris: Ridha Helyati, SH. (3). Fattah Lesmana, SE. (4). Penasehat: eris Irma Yulianti, SH. MH dan Ir. Wahyono Bintarto, MSc.
Lembaga Pendidikan Autisma Prananda mengadakan pendidikan bagi anak-anak Autistic Spectrum Disorder (ASD), Attention Defisit Hiperactive Disorder (ADHD), Speech Delay, Slow Learner, dll.
Visi: Menjadi yang terdepan dalam pusat informasi dan pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus terutama ASD.
Misi: (1). Sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung termasuk kelainan. (2). Meminimalkan kekurangan anak dan memaksimalkan kelebihannya sehingga mereka dapat hidup dan diterima di masyarakat secara wajar. (3). Memberi kesempatan untuk anak-anak berkebutuhan khusus agar dapat berkembang sesuai potensi yang dimilikinya. (4). Menciptakan tenaga/ guru yang berkualitas dalam mendidik anak berkebutuhan khusus terutama anak autis.
Yayasan Pentas Mulia Prananda mendefinisikan autisma sebagai “gangguan perkembangan yang terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupan, ditandai oleh gangguan pada bahasa interaksi sosial, kognitif dan fungsi adaptif.
Gejala Autisma, a.l: (1). Gangguan kualitas interaksi sosial: Tidak ada kontak mata, bila dipanggil namanya seolah tidak mendengar, tidak senang dipeluk/ digendong, lebih senag sendiri, tidak tertarik pada anak lain/ anggota keluarga. (2). Gangguan komunikasi: Terlambat bicara, mencercau, bicara tidak jelas, tidak mengerti maksud pembicaraan sendiri, bicara tidak untuk komunikasi, meniru/ membeo dengan nada suara monoton. (3). Perilaku stereotif: Cenderung bermain hanya dengan satu permainan, aktifitas kaku, berulang dan monoton, suka memutar, membanting dan membariskan benda-benda tertentu dan mempunyai hubungan yang lekat dengan benda daripada dengan manusia. (4). Kestabilan mood: Tiba-tiba menangis atau tertawa. (5). Respon terhadap stimulasi sensorik: Respon yang berlebihan terhadap rangsang sensorik (misalnya suara/ nyeri) atau sebaliknya. (6). Gejala perilaku lain: Hiperaktif atau hiposktifitas, agresifitas, selfinjury, tempertantrum, sulit konsentrasi, ngompol, dll.
Foto 17-19: Prasta sedang dibimbing oleh ibu gurunya.
Lembaga Pendidikan Autisma Prananda melakukan Penatalaksanaan yang efektif dengan tujuan untuk mengurangi masalah perilaku dan meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya, terutama dalam penguasaan bahasa. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan terapi holistik, terpadu dan individual, a.l: (1). Terapi perilaku: Diajarkan secara sistematik, terstruktur dan terukur dengan system one by one. Mengajarkan bagaimana belajar, meninggkatkan belajar tidak hanya mengajarkan anak tetapi juga mengganti perilaku bermasalah dengan yang lebih sesuai. (2). Terapi okupasi: Membantu meningkatkan, memperbaiki koordinasi dan keterampilan otot-otot halus untuk menulis dan melakukan keterampilan otot tangan. (3). Terapi fisik: Mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh dengan menggunakan penanganan secara manual peningkatan gerak , peralatan, pelatihan fungsi dan komunikasi. (4). Terapi wicara: Penanganan bagi mereka yang mengalami gangguan atau kesulitan dalam berbahasa dan berbicara atau berkomunikasi. (5). Sensory-Integrasi: Pengorganisasian informasi melalui sensori yang ada/ gerakan, sentuhan, penciuman, pencegahan, penglihatan, pendengaran, body awareness/ gravitasi untuk menghasilkan respon yang bermakna.
Aktivitas belajar mengajar di Lembaga Pendidikan Autisma Prananda dimulai dari pukul 08.00 s/d 17.00.
Foto 22: Keseriusan Ibu. Sunar pada pelayanan anak-anak autis, mendorong beliau membekali diri dengan Pendidikan Luar Biasa. Beliau salah satu dari sepuluh orang guru yang mengabdi sejak tahun 2004.
Ketika kunjungan Selasa 21 Juni 2016 para guru sedang mempersiapkan kegiatan Baksos SLB-Prananda yang akan diselenggarakan pada hari Rabu 22 Juni 2016. Untuk membeli sembako baksos anak-anak autis Prananda sejak tiga tahun silam sudah diajarkan untuk berbagi berkah di bulan Ramadhan dengan orang-orang yang tidak mampu, misalnya: Tukang becak di sekitar, tukang sampah dan satpam lingkungan. Kegiatan baksos akan berlangsung di SLB Prananda. Sekolah menyediakan kupon yang akan ditukarkan dengan sembako dari putra-putri Prananda. Demikian hasil survey kunjungan Savemillions ke Yayasan Bentas Mulia Prananda. (Savemillions)